Vous êtes sur la page 1sur 78

Kelainan Payudara

Disusun Oleh
–Sienny Agustin
–Yosia Putra
–Audrey Amily
–Claudia Vebrianti
Identitas pasien

• Nama : Ny C
• Usia : 55 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Alamat : Cicurug

• Tanggal masuk RS : 22 April 2016

8/14/2018
• Keluhan utama
Luka di payudara kiri yang tidak sembuh

• Keluhan tambahan
Nyeri punggung, baal pada kaki kanan

8/14/2018
• Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang karena luka yang tidak kunjung sembuh pada payudara kiri
sejak 5 tahun lalu. Luka masih basah, mudah berdarah, nanah (-), bau busuk (-
), nyeri (-). 3 minggu SMRS pasien mulai merasakan kaki kanannya baal, dari
telapak kaki sampai pinggang. 1 minggu SMRS psaien merasakan nyeri pada
punggung dan pundaknya.
• Riwayat penyakit dahulu :
Pasien memiliki riwayat benjolan pada payudara kiri 9 tahun SMRS, awalnya
benjolan disadari sebesar telur puyuh, nyeri (-). Kemudian benjolan tersebut
semakin membesar, 8 tahun SMRS sudah sebesar telur ayam negri. Pasien
kemudian berobat ke RS Syamsuddin dan dilakukan biopsi. Hasil biopsi
menunjukkan carcinoma mammae, kemudian pasien pulang APS untuk
melanjutkan pengobatan herbal.

8/14/2018
Pemeriksaan fisik

 Keadaan umum : tampak sakit ringan


 Kesadaran : compos mentis (E4V5M6)
 Tanda-tanda vital
 Tekanan darah : 120/70 mmHg
 Laju Nadi : 84 kali/menit teratur, kuat, penuh
 Laju Nafas : 12 kali/menit
 Suhu : 36.4oC

8/14/2018
Kepala : Normocephali, deformitas (-)
Mata : Konjungtiva anemis, sklera anikterik
Telinga : Serumen -/-, membran timpani intak +/+, sekret -/-
Hidung : Deviasi septum (-), sekret (-)
Mulut : mukosa oral basah, faring hiperemis (-)
Leher : Trakea di tengah, pembesaran KGB colli (-)
Thorax
• Mammae
a/r lateral upper quadrant mammae sinsistra terdapat ulkus
dengaaaaaaaaaaaan ukuran 5 cm x 3 cm, dasar dermis, warna merah muda,
nanah (-), darah (+). Tepi luka berbentuk seperti kembang kol, perdarahan
aktif (+), rapuh, mudah berdarah, nanah (-) nyeri (-).
Tidak teraba pembesaran KGB axilla, sub, supraclavicula

•Paru:
• I : gerakan napas tampak simetris, retraksi (-)
• A : Vesikular+/+, rhonki -/- , wheezing -/-
• P : gerak napas teraba simetris, stem fremitus kiri = kanan
• P : sonor pada kedua lapang paru

8/14/2018
 Jantung
• I : ictus cordis tidak
• P : ictus cordis teraba di ICS IV linea midklavikula sinistra
• A : bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)

 Abdomen
 I : Tampak cembung, skar operasi (-)
 A : Bising usus (+), kesan normal
 P : Distensi (-), supel, nyeri tekan (-), organomegaly (-)
 P : Timpani pada seluruh regio abdomen
 Punggung : alignment vertebra baik, krepitasi (-), massa (-)
 Ekstremitas : akral hangat, CRT< 2 detik, sianosis (-), edema (-)
 Kulit : turgor kulit baik, kulit kering (-), petechiae (-)
 Genitalia : ruam (-) sianosis (-)
 Anus : perianal rash (-)

8/14/2018
Pemeriksaan Penunjang

• 22/4/16
Hb : 6.7 g/dL
Ht : 21%
Leukosit 5.100/uL
Trombosit 671.000
Eritrosit 3.4 juta/uL
MCV 70 fL
MCH 20 pg
MCHC : 29 g/dL
GDS 93

8/14/2018
• Diagnosa kerja :
CA mammae sinistra
Anemia e.c perdarahan kronis

8/14/2018
Tatalaksana

• IVFD RL 20 tetes/menit
• Ceftriaxone 2x1 g
• Ketorolac 2x1 amp
• Ranitidine 2x1 amp
• Pro transfusi
– Crossmatch PRC 4 bag
• Pro insisi biopsi ulang

8/14/2018
Folow up

• Hb post transfusi 2 bag : 8,6 mg/dL


• Hb post transfusi 4 bag : 10.9 mg/dL

8/14/2018
Prognosis

• Quo ad vitam : dubia ad malam


• Quo ad sanationam : dubia ad malam
• Quo ad functionam : dubia

8/14/2018
KELAINAN PAYUDARA
Anatomi dan histologi mammae
Differential Diagnosis Benjolan pada Payudara
Daftar Penyakit (SKDI)
Kista
Fibrokistik
Fibroadenoma
Tumor Filoides
Mastitis
Lain-lain

BENJOLAN JINAK
KISTA
Terbentuk dari cairan yang
Ruang berisi cairan yang Kelainan fisiologi normal
berasal dari kelenjar
dibatasi sel-sel glandular lobular
payudara

Penyebab utama masih


belum diketahui pasti, Karekteristik  licin dan
Gambaran klasik bisa
hiperestrogenism teraba kenyal pada palpasi,
menghilang jika terletak pada
akibat penggunaan terapi mobile namun tidak seperti
bagian dalam mammae
pengganti hormone dapat fibroadenoma
meningkatkan insidennya

Jumlah cairan yang diaspirasi


Diagnosis ditegakkan melalui
biasanya antara 6 atau 8 ml,
pemeriksaan klinis dan
bisa berbeda warna (kuning
aspirasi sitologi
pudar – hitam)
Mammografi dan ultrasonografi juga Eksisi merupakan tatalaksana bagi kista
membantu dalam penegakkan mammae, namun sudah tidak
diagnosis tapi tidak begitu penting bagi dilakukan karena simple aspiration
pasien yang simptomatik sudah memadai.

Dua indikasi untuk dilakukan eksisi


Terdapat dua cardinal rules bagi pada kista
menunjukkan aspirasi kista berhasil • cairan aspirasi mengandungi darah ( selagi tidak
yakni (1) massa menghilang secara disebabkan oleh trauma dari jarum ),
kemungkinan terjadinya intrakistik karsinoma
keseluruhan setelah diaspirasi dan (2) yang sangat jarang ditemukan
cairan yang diaspirasi tidak • rekurensi dari kista, karena aspirasi yang
mengandungi darah. tidak adekuat dan terapi lanjut perlu diberikan
sebelum dilakukan eksisi
FIBROKISTIK
Biasanya multipel atau Nyeri terutama
Usia 25 – 50 th
bilateral menjelang haid

Ukuran menjadi lebih


besar, penuh dan nyeri
Batas tidak tegas, Konsistensi  Padat,
menjelang haid,
kecuali kista soliter kenyal atau kistik
berhenti  keluhan
berkurang/hilang

Terapi
• Medikamentosa
Permukaan granular Pengaruh hormonal • Operasi
FIBROADENOMA
Biasa pada wanita muda
Paling sering terjadi Jarang terjadi setelah Dapat multipel /
atau remaja, usia15-30
pada payudara wanita masa menopause bilateral
thn

Kebanyakan benjolan
Konsistensi padat –
berdiameter 2-3 cm,
kenyal, pada awal
Batas tegas dapat tumbuh dengan Mobile
terbentuknya ada yang
ukuran yang lebih besar
konsistensinya keras
(giant fibroadenoma)

Bentuk : bulat-lonjong Tidak terdapat nyeri Pertumbuhan lambat Metastase (-)

Tatalaksana : biopsi
Pemeriksaan Penunjang
eksisi atau analisis
: mammografi
sitologi (sel)
SISTOSARCOMA FILOIDES
Jarang bilateral

Biasanya muncul sebagai benjolan yang terisolasi, sulit dibedakan dengan FAM

Tumor filodes jinak ±10%, tumor filodes ganas ± 40%.

Nyeri (-)

Sifat Benjolan :
• Konsistensi kenyal
• Bentuk : bulat lonjong
• Permukaan berbenjol
• Batas tegas
• Ukuran : besar (>10 cm)
• Tidak melekat pada dasar atau kulit
• Kulit tegang, berkilat dan venektasi

Metastasis (-)

Tatalaksana
• Tumor yang besar dan ganas dengan batas infiltratif mungkin membutuhkan mastektomi. Apabila pemeriksaan patologi
memberikan hasil tumor filodes ganas, maka re-eksisi komplit dari seluruh area harus dilakukan agar tidak ada sel keganasan
yang tersisa.
MASTITIS
Galactocele
Papiloma Intraduktal

LAIN-LAIN
Galactocele

• Masa tumor kistik krn tersumbatnya duktus


laktiferus saat masa laktasi
• Berisi air susu yg mengental
• Batas tegas, bulat dan kisteus
Papiloma Intraduktal

• Benjolan jinak yang biasanya soliter, ditemukan


pada kelenjar utama dekat puting pada lokasi
subareolar (sekitar puting).
• Ukuran kecil (d = 4 mm)
• Konsistensi keras
• Nyeri bisa (+) / (-)
• Mengeluarkan sekret
• Tatalaksana : Eksisi lokal atau pengambilan
benjolan dari payudara merupakan terapi
utama.
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Histopatologis

DIAGNOSA
RPS
Faktor Risiko
RPD
Lain-lain

ANAMNESIS
RPS

Kapan pertamakali merasakan ada benjolan


• Bagaimana
• Sejak saat itu apakah ada perubahan ukuran dan sifat benjolan

Adakah perubahan pola menstruasi

Adakah keluarnya sekret / cairan dari putting

Adakah nyeri

Gejala lain
• Limfadenopati
• Demam
• Benjolan lain
• Penurunan berat badan
Faktor Risiko Kanker Payudara

Melahirkan anak I Tidak


Usia > 30 th Menarche < 12 th
pd usia > 35 th kawin/nullipara

Operasi
Menopause Terapi hormonal Kanker payudara
ginekologis, tumor
terlambat, > 55 th yg lama kontra lateral
ovarium

Infeksi, trauma
Radiasi pada Riwayat dalam
atau operasi tumor
dinding dada keluarga
jinak payudara
RPD

Adakah benjolan pada payudara sebelumnya


• Ya, terapi yang didapat apa?
• Mastektomi, eksisi lokal, radioterapi, kemoterapi,
rekonstruksi payudara
Adakah riwayat penyakit lain

Riwayat kandungan
• Menyusui
• Menarche
• Menopause
Lain-lain

Obat-obatan
• Riwayat konsumsi esterogen / tamoksifen
• Riwayat kemoterapi
Riwayat keluarga
• Riwayat adanya benjolan pada payudara /
kanker payudara juga kanker ovarium
• Faktor predisposisi genetik BRAC 1/2
Inspeksi
Palpasi

PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi

Simetris Benjolan Perlekatan Kulit

Puting
Kelainan Kulit • Letak dan Bentuk
payudara • Retraksi
• Sekret
Bentuk Kelainan Payudara
Palpasi

Letaknya
Benjolan Ukuran
Konsistensi
Permukaan
Nyeri tekan
Perubahan warna kulit atasnya
Perlekatan benjolan

Aksilaris, subklavikula, supraklavikula dan tempat lain


Kelenjar
Limfe
Bandingkan kelenjar kiri dan kanan
Mammografi
Termografi
Ultrasonografi
Xerografi
Scintimamografi

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Mammografi

• Dimulai di Amerika Utara thn 1960


• 2 posisi : craniocaudal dan mediolateral oblique
• Foto rontgen utk jar.lunak
• Spesifisitas : 83 % - 95 %
• Tanda primer keganasan :
– fibrosis reaktif
– comet sign (stelata)
– Mikrokalsifikasi
– Spikulae dan distorsi arsitektur payudara
Indikasi Mammografi

• Evaluasi benjolan yang diragukan atau perubahan


samar di payudara
• Mamma kontralateral jika (pernah) ada kanker
payudara
• Mencari karsinoma primer jika ada metastasis
sedangkan sumbernya tidak diketahui
• Penapisan karsinoma mamma pada risiko tinggi
• Penapisan sebelum tindak bedah plastik atau
kosmetik
Mammografi
Mammografi
Mammografi
Termografi

• Menggunakan sinar infra red


• Ditemukan LAWSON th. 1956
• Suhu kanker payudara > tinggi dr jaringan
sekitar
Ultrasonografi

• Membedakan lesi solid dan kistik


• Digunakan untuk memandu FNAB, core-needle
biopsy
• Diagnosa akhir berupa suspek
• USG: Daerah anechoic dgn batas garis
hitam karakteristik dr kista
USG : Massa padat dgn garis/batas irreguler
kemungkinan carcinoma
Xerografi

• Fotoelectric imaging system


• Spesifisitas 95,3 %
• False positive + 5 %
Scintimamografi

• Teknik pemeriksaan radionuklir


• Radioisotop Tc 99m
• Sensitifitas tinggi dlm menilai aktifitas sel
kanker payudara
• Deteksi lesi multipel dan keterlibatan KGB
regional
Pencegahan

o mengubah higiene
yang buruk, menjaga
pola hidup sehat
o komposisi nutrisi
yang rasional
o menentukan zat
pencetus dan
pemacu kanker di
lingkungan.
o metode pencegahan
dengan vaksinasi dan
prevensi kimiawi.
Karsinoma Payudara
Definisi dan Epidemiologi

• Tumor ganas yang berasal dari kelenjar


payudara, termasuk saluran kelenjar air susu
dan jaringan penunjangnya yang tumbuh
infiltratif, destruktif, serta dapat bermetastase

• Berdasarkan Pathological Based Registration di


Indonesia, KPD menempati urutan pertama
dengan frekuensi relatif sebesar 18,6%
Manifestasi Klinis

• Benjolan pada payudara


• Nyeri
• Perubahan pada kulit payudara
• Gangguan puting
Faktor Risiko

• Usia : wanita >45 tahun


• Riwayat kanker payudara
• Riwayat Keluarga
• Perubahan genetic : BRCA1 & BRCA2
• Riwayat reproduksi dan menstruasi : menarche dini 
meningkatnya paparan estrogen ; menopause yang
terlambat
• RAS : Wanita kulit putih >>>
• Wanita yang mendapat terapi radiasi pada daerah dada
• Obesitas
• Diet
Klasifikasi Kanker Payudara

• Karsinoma non-invasive
– Ductal Carcinoma in situ
– Lobular Carcinoma in situ
• Karsinoma invasive
– Paget’s disease
– Invasive Ductal Carcinoma (Adenocarcinoma with
productive fibrosis, Medullary Carcinoma, Muccinous
Carcinoma, Papillary Carcinoma, Tubular Carcinoma )
– Invasive Lobular Carcinoma
Karsinoma Non-Invasif

• Ductal Carcinoma in situ


– Sel tumor yang telah terbentuk dala saluran dan
menjadi tersumbat
– Mammografi  Kalsfikasi terkluster
– Dapat menyebabkan keluarnya cairan puting
• Lobular Carcinoma In situ
– Kelenjar memproduksi air susu, namun tidak
melewati dinding lobulus
Paget’s disease

• Erupsi eksim kronik dari papilla mammae


• DCIS yang luas
• Biopsi papilla mammae  suatu populasi sel
yang identic, terdapatnya sel besar pucat dan
bervakuola dalam deretan epitel
Invasive Ductal Carcinoma

• Adenocarcinoma
– 60% kasus kanker ini mengadakan metastasis (baik mikro maupun
makroskopik) ke KGB aksila.
• Medullary Carcinoma
– Kanker payudara herediter yang berhubungan dengan BRCA-1
• Muccinous Carcinoma
– Karena komponen musinnya, sel-sel kanker ini dapat tidak terlihat pada
pemeriksaan mikroskopik
• Papillary Carcinoma
– Ukurannya kecil, jarang mencapai diameter 3 cm, dan frekuensi metastasis ke
KGB aksila rendah
• Tubular Carcinoma
Invasive Lobular Carcinoma

• 10% dari kanker payudara


• Gambaran histopatologi meliputi sel-sel kecil
dengan inti yang bulat, nucleoli tidak jelas, dan
sedikit sitoplasma
• Musin dalam sitoplasma
Diagnosis -Anamnesis

• Benjolan di payudara
• Kecepatan tumbuh
• Nipple discharge, retraksi puting susu, dan krusta
• Kelainan kulit : dimping, peau d’orange, ulserasi,
venektasi
• Benjolan ketiak dan edema lengan

• Perhatikan adanya keluhan tambahan, seperti


nyeri tulang dan sesak
Pemeriksaan Fisik

• Inspeksi : Bentuk payudara kanan dan kiri , perubahan kulit (


kemerahan, dimpling,edema, Peau d’orange, ulserasi ), perubahan
puting susu ( tertarik, erosi, krusta, discharge)

• Palpasi : Massa tumor (Lokasi, Ukuran, Konsistensi, Bentuk dan Batas


Tumor, Terfiksasi atau tidak ke kulit, m.pectoralis atau dinding dada)

• Status Kelenjar Getah Bening ( aksila, infraklavikula, supraklavikula )


: Jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir terhadap jaringan sekitar

• Pemeriksaan pada daerah metastasis : Lokasi ( tulang, hati, paru,


otak ), Bentuk, Keluhan
Pemeriksaan Penunjang

• Mammografi
• USG
• MRI
• Biopsi
Tata Laksana

• Terapi Pembedahan
– Mastektomi Parsial
– Modified Radical Mastectomy
• Terapi Non-Bedah
– Radioterapi
– Kemoterapi adjuvant
– Kemoterapi neoadjuvant
– Terapi anti-estrogen
– Terapi antibody anti-HER2/neu
Mastitis
Definisi

• Inflamasi pada jaringan mammae


• Sering terjadi pascapartum
• Sering disebabkan karena sumbatan ASI dan
mikroorganisme ( Staphylococcus aureus )
Mastitis periductal

• Wanita menjelang menopause


• Perubahan hormonal : penurunan hormon
estrogen menyebabkan tumpukan jaringan mati
dan sumbatan di saluran belakang puting
payudara ( dilatasi saluran ) --> terjadi
inflamasi
Mastitis puerperalis

• Wanita hamil atau menyusui


• Staphylococcus aureus : masuk melalui puting
susu akibat kontak langsung
• Kuman dari suntik silikon atau injeksi kolagen
Mastitis supurativa

• Staphylococcus, kuman TBC, sifilis


Patofisiologi

• Statis ASI : Bila ASI tidak segera dikeluarkan,


maka terjadi tegangan alveoli yang berlebihan
dan mengakibatkan sel epitel yang
memproduksi ASI menjadi datar dan tertekan,
sehingga permeabilitas jaringan ikat
meningkat. Sitokin inflamasi pun dapat masuk
ke dalam ASI dan memicu respon imun
• Infeksi mikroorganisme Staphylococcus aureus
tersering
Anamnesis

• Nyeri pada payudara


• Kadang terdapat nipple discharge
• Payudara dapat terlihat kemerahan dan terasa
panas
Pemeriksaan Fisik

Peningkatan suhu, hingga mencapai lebih


dari 38 C
Peningkatan nadi
Malaise
Nyeri hebat, tampak bengkak dan eritema
dengan batas yang jelas
Tampak adanya luka pada mammae
Adanya pus pada mastitis tingkat lanjut (
nipple discharge )
Tata Laksana

• Antibiotik : Eritromisin 250-500 mg setiap 6


jam
• Analgesik
• Perawatan sendiri

Vous aimerez peut-être aussi