Vous êtes sur la page 1sur 47

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

SEHAT JIWA

DESI ARIYANA R
KONSEP DASAR
Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia 

08/16/18
serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat 
menerima orang lain sebagaimana adanya serta 
mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan 
orang lain. 

Kesehatan jiwa meliputi:
 Bagaimana perasaan anda terhadap diri sendiri 
 Bagaimana perasaan anda terhadap orang lain 
 Bagaimana kemampuan anda mengatasi persoalan hidup 
anda Sehari ­ hari. 

psyc
hiatr
ic/s1
/dc
Beberapa pengertian manusia: 

 Individu yang holistik: terdiri dari jasmani dan ‘rohani’. 

08/16/18
 Terdiri dari komponen jasmani, akal, jiwa dan qalbu (ruh) 
 Struktur jiwa manusia terdiri dari id (insting­prinsip 
kepuasan), ego (kesadaran realitas­prinsip realitas), super 
ego/ moralitas­prinsip moralitas (Teori Freud) 

psyc
hiatr
ic/s1
/dc
FAKTOR PREDISPOSISI
         Biologis      Psikologis     Sosiokultural

STRESOR PRESIPITASI

08/16/18
                         Nature   Origin     Timing    Number

PENILAIAN THDP STRESOR
Kognitif Afektif Fisiologis   Perilaku  Sosial

SUMBER KOPING
              Kemampuan personal  Suport sosial   Aset material  Keyakinan positif

MEKANISME KOPING

Konstruktif Destruktif

      RENTANG RESPON

      ADAPTIF MALADAPTIF

psyc
hiatr
ic/s1
STUART STRESS ADAPTATION MODEL OF  /dc

PSYCHIATRIC NURSING CARE
08/16/18
psyc
hiatr
ic/s1
/dc
08/16/18
psyc
hiatr
ic/s1
/dc
08/16/18
psyc
hiatr
ic/s1
/dc
08/16/18
psyc
hiatr
ic/s1
/dc
08/16/18
psyc
hiatr
ic/s1
/dc
PENDAHULUAN
• Kesehatan jiwa sangat dipengaruhi proses
tumbuh kembang yang dialami individu
• Proses tumbuh kembang yang sehat
menghasilkan kesehatan jiwa
• Gangguan tumbuh kembang mjd salah
satu faktor predisposisi gangguan jiwa
• Tumbuh kembang perlu difasilitasi
sehingga menghasilkan kesehatan jiwa
yang optimal
TUJUAN
Perawat mampu
• Menjelaskan pengertian perkembangan
psikososial
• Menjelaskan semua tahap
perkembangan psikososial
• Memberikan asuhan keperawatan
perkembangan psikososial semua tahap
DIMENSI PENGKAJIAN

Dimensi perkembangan:
 Fisik, badaniah
 Kognitif, pemikiran
 Psikologis dan sosial
 Moral
 Spiritual
 Ada 8 tahap perkembangan psikososial:
• Masa bayi (0-18 bln)
• Masa toddler/kanak (18 bln – 3 th)
• Masa pra sekolah (3 th – 6 th)
• Masa sekolah (6 th – 12 th)
• Masa remaja (12 th – 18 th)
• Masa dewasa awal (18 th – 25 th)
• Masa dewasa (25 th – 65 th)
• Masa lanjut usia (> 65 th)
 Perawatkesehatan jiwa perlu memberikan
intervensi agar proses perkembangan
sesuai dan berdampak pada kesehatan jiwa
I. BAYI
 Masa bayi: usia 0 (baru lahir)
sampai dengan 18 bulan
 Masa berkembangnya rasa
percaya
 Dimulai dengan
mengembangkan rasa percaya
dengan orang tua
 Dirawat dengan baik ~ tumbuh
rasa percaya
 Tidak dirawat dengan baik ~
mudah curiga
Karakteristik bayi normal ~
percaya
 Tidak langsung menangis jika bertemu orang
asing
 Menolak saat digendong orang asing
 Menangis saat digendong orang asing
 Menangis saat tidak nyaman
 Senang jika ibu menghampiri
 Menangis saat ditinggal ibu
 Memperhatikan wajah orang yang mengajak
bicara
 Mencari suara ibu yang memanggil namanya
Penyimpangan perkembangan
bayi: rasa tidak percaya

 Menangis menjerit-jerit
saat ditinggal ibu
 Tidak mau berpisah
dengan ibu
 Tidak mudah
berhubungan dengan
orang lain
II. TODDLER

• Usia 18 bln – 3 th
• Berkembangnya kemampuan
mempunyai wewenang (otonomi)
• Difasilitasi dengan memberi
kebebasan dan membiarkan anak
mempelajari dunianya
• Bila terlalu dilindungi atau
dikendalikan akan berkembang
menjadi orang yang ragu-ragu dan
malu dan tergantung pada orang lain
PERKEMBANGAN NORMAL : OTONOMI /
MANDIRI

• Mengenal dan mengakui namanya


• Sering menggunakan kata”jangan/tidak/enggak’
• Bertindak semaunya sendiri, tdk mau diperintah
• Hanya dlm waktu singkat mau dipisahkan dr ortu
• Banyak bertanya ttg hal/benda yg asing baginya
(api, air, ketinggian, warna, btk benda, dll)
• Mulai berinteraksi dg org lain tanpa diperintah
• Menunjukkan rasa suka dan tidak suka
• Mulai bermain dan berkomunikasi dg anak lain di
luar keluarganya
• Mengikuti ritual keagamaan yg dilakukan keluarga
Penyimpangan perkembangan:
ragu-ragu dan malu:

Tdk berani melakukan sesuatu


Merasa takut melakukan sesuatu

Memaksakan diri untuk membatasi atau


memenuhi keinginan
Melakukan sesuatu dengan sengaja atau
menantang
III. PRASEKOLAH
 Masa pra sekolah: masa usia anak 3 – 6
tahun
 Anak mampu menyelesaikan masalahnya
sendiri sesuai pengetahuannya
 Dasar pembentukan konsep diri positif

 Konflik antara keinginan untuk melakukan


sesuatu secara mandiri dengan rasa bersalah
jika tindakannya berdampak negatif
KARAKTERISTIK PERILAKU PRA
SEKOLAH: INISIATIF
 Belajar keterampilan motorik baru
 Mudah berpisah dengan orang tua

 Mengkayal dan kreatif

 Menikmati bermain bersama anak seusianya

 Mengetahui hal-hal yang salah dan benar dan


mengikutinya
 Mengenal 4 warna

 Bisa berbicara dalam bentuk kalimat

 Mau mengerjakan pekerjaan yang sederhana

 Mengidentifikasi jenis kelamin


KARAKTERISTIK ANAK
PRA SEKOLAH
MENYIMPANG: RASA
BERSALAH
 Tidak percaya diri
 Pesimis

 Takut salah melakukan 
sesuatu
 Sangat mengendalikan 
atau membatasi 
aktivitasnya
IV. USIA SEKOLAH
 Masa sekolah: perkembangan usia 6-12 th
 Anak mulai masuk sekolah dasar
 Tuntutan untuk belajar dan berprestasi akademik
menjadi faktor utama
 Mampu belajar, bersosialisasi dan mulai tdk
tergantung pada orang lain
 Anak mempunyai tokoh identifikasi di luar orang
tuanya
 Hubungan dengan teman sebaya menjadi hal
yang penting
 Perhatian dan empati kepada orang lain mulai
muncul
KARAKTERISTIK PERILAKU
ANAK SEKOLAH NORMAL :
INDUSTRI
 Mampu menyelesaikan tugas yang diberikan
 Mempunyai rasa bersaing (kompetisi)

 Terlibat dalam kegiatan kelompok

 Berinteraksi dan berkelompok dengan teman


sebaya
KARAKTERISTIK
PENYIMPANGAN PERILAKU
ANAK SEKOLAH
 Tidak punya harapan
 Merasa biasa saja/
tidak punya
keistimewaan
 Memisahkan diri dari
sekolah dan teman
sepermainannya
V. REMAJA
 Usia 12 – 18 tahun
 Mampu untuk mencapai identitas
dirinya yang meliputi peran, tujuan
pribadi dan keunikan / ciri khas diri
 Kemampuan tercapai -- > melalui
serangkaian tugas perkembangan yg
harus diselesaikan oleh remaja.
 Bila tidak tercapai ----- > remaja
nengalami kebingungan peran ----- >
menjadi rapuh kepribadian.
KARAKTERISTIK PERILAKU
NORMAL: PEMBENTUKAN IDENTITAS DIRI
Perkembangan yg normal = identitas diri
 Menilai diri secara objektif
 Merencanakan untuk mengaktualisasikan
kemampuan
 Berinteraksi dengan klg dan orang lain sesuai
dengan otoritasnya.
 Menyukai dirinya
 Berfikir dan mempunyai rencana pribadi
 Memilih gaya hidup dan minat yang baik

 Memperlihatkan keyakinan dan nilai yang sesuai


dengan pikirannya
 Mulai memperlihatkan kemandirian keluarga

 Menyelesaikan masalah dengan meminta


bantuan yang dianggap mampu
PENYIMPANGAN PERILAKU:
BINGUNG PERAN
 Tidak menemukan ciri khas (kekuatan dan
kelemahan diri)
 Merasa bingung, bimbang

 merasakan ketidak pastian

 Tidak tegas dalam mengambil keputusan

 Sangat mungkin memiliki perilaku anti sosial


VI. DEWASA MUDA
Perkembangan psikososial pda orang dewasa
adalah mampu melakukan interaksi yang
akrab dengan orang lain, terutama dengan
lawan jenis dan mempunyai pekerjaan
Kegagalan ---- > individu menjauhi pergaulan
dn merasa kesepian
KARAKTERISTIK PERILAKU
 Menjalin interaksi yang hangat dan akrab dengan orang lain
 Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja dan
berinteraksi
 Merasa sudah mampu mandiri karena sudah bekerja
 Mempunyai konsep diri yang realistis/ sesuai kenyataan
 Menyukai dirinya dan mengetahui arah hidupnya
 Berinteraksi baik dengan keluarga
 Mengatasi stres akibat perubahan dan pertumbuhan
 Mempunyai hub dekat dengan orang-orang tertentu
 Menganggap kehidupan sosialnya bermakna
 Memperlihatkan tanggung jawab secara ekonomi, sosial dan
emosional.
 Mempunyai nilai yang menjadi pedoman hidupnya
Penyimpangan
perkembangan
 Ketakutan/ tidak siap menerima akibat
perbuatannya
 Menghindari komitmen dalam berinteraksi,
bekerja/ berkarir atau gaya hidup
 Tidak mempunyai hubungan akrab dengan orang
lain
 Tidak mempunyai teman dekat
 Sulit untuk memulai suatu hubungan
VII. DEWASA LANJUT
 Dewasa: usia 25-65 th
 Mampu terlibat dalam kehidupan keluarga,
masyarakat, pekerjaan, membimbing anak
 Kebebasan pribadi, kestabilan keuangan, dan
interaksi sosial yang baik
 Anak mulai beranjak dewasa dan berkeluarga
 Mulai memasuki masa lansia atau senilis

 Tanggung jawab bertambah

 Merasa kematian dapat terjadi kapan saja,


sedangkan kehidupan belum selesai
 Bisa mengakibatkan stagnasi
KARAKTERISTIK PERILAKU
DEWASA NORMAL:
PRODUKTIF
 Kreatif: memiliki ide baru, gagasan, pemikiran
baru
 Produktif: berada dalam puncak karir,
penghasilan sudah mantab, memiliki anak
 Memperhatikan/peduli dengan orang lain;
mengikuti kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial
dan keagamaan
KARAKTERISTIK MASA
DEWASA MENYIMPANG:
STAGNASI
 Tidak kreatif: tidak dapat melakukan hal berguna,
kurang adanya semangat dan kemauan.
 Tidak produktif: tidak memiliki anak, tidak memiliki
pekerjaan tetap, tidak memiliki penghasilan
 Tidak peduli dengan orang lain, hanya memikirkan
diri sendiri, tidak aktif dalam kegiatan sosial,
bertindak sesuka hati tanpa memikirkan orang lain
VIII. LANSIA
 Usia 65 tahun ke atas
 Tahap mencapai integritas diri yang utuh

 Paham makna hidup

 Menuntun generasi berikutnya

 Bila tidak mencapai integritas dirinya akan


berputus asa, menyesali masa lalunya, tidak
merasakan hidupnya bermakna
KARAKTERISTIK
PERILAKU:
GENERATIVITY
 Memandang sesuatu secara keseluruhan
 Menerima nilai dan keunikan orang lain

 Siap menghadapi kematian

 Bersyukur terhadap kehidupannya selama ini

 Mempunyai harga diri yang tinggi


KARAKTERISTIK
PERILAKU LANSIA
MENYIMPANG: DESPAIR
(PUTUS ASA)
 Merasa kehidupannya selama ini tidak berarti
 Merasakan kehilangan

 Memandang rendah/menghina/mencela
orang lain
 Masih ingin berbuat banyak tetapi takut tidak
punya waktu lagi
IX. KESIAPAN PENINGKATAN PENGETAHUAN
( READINESS ENCHANCED FOR
KNOWLEDGE)
Pengertian
 Kondisi individu yang membutuhkan upaya peningkatan
pemahaman.
Kondisi Klien
 Klien menceritakan pengalaman proses penyakitnya pada
perawat
 Klien menanyakan bagaimana upaya pencegahan suatu
penyakit dan cara mengantisipasinya pada perawat
 Klien tampak mengharapkan penjelasan tentang cara
mengantisipasi suatu penyakit
 Klien tampak bingung dan jika ditanya dan melakukan
sesuatu hanya menjawab pertanyaan dengan : “ tidak
tahu…..selanjutnya seperti apa yang saya lakukan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang informasi ……”
X. KURANG PENGETAHUAN
(DEFICIENT KNOWLEDGE)

Pengertian
 Ketiadaan atau kekurangan informasi
kognitif atau ketrampilan psikomotorik
berhubungan dengan topik yang spesifik
yang diperlukan untuk pemulihan
kesehatan, pemeliharaan, atau promosi
kesehatan.Teaching may take place in a
hospital, ambulatory care, or home
setting. (NANDA, 2012).
TANDA DAN GEJALA
 Banyak bertanya kepada petugas kesehatan.
 Mengucapkan suatu informasi dengan tidak
tepat
 Ketidakmampuan mengikuti petunjuk dalam
melakukan pekerjaan
 Menolak kebutuhan untuk belajar

 Melakukan pekerjaan dengan tidak benar.

 Mengekspresikan rasa frustasi dan


kebingungan ketika melakukan pekerjaan.
 Susah mengingat
XI. PERAWATAN DIRI
 Pengertian:
Satu pola dari kegaiatan/aktivitas seseorang
yang membantu menuju kearah sehat untuk
menemukan tujuan sehat dan menjadikan
suatu kekuatan
TANDA DAN GEJALA
 Membersihkan badan atau bagian badan
 Mendapatkan atau memperoleh sumber air

 Mengeringkan badan

 Mampu mengenakan pakaian

 Mampu menelan makanan

 Mampu memegang alat makan,mengunyah


makanan
 Mampu pergi ke toilet, WC, Melaksanakan
kebersihan yang sesuai
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
JIWA SEHAT
(NANDA, 2012)
 Kesiapan peningkatan perkembangan infant (readiness for enhanced
organized infant)
 KesiapanKesiapan peningkatan perkembangan toddler (Readiness for
enhanced for organized toddler)
 Kesiapan peningkatan perkembangan remaja (readiness for
enhanced organized teenage)
 Kesiapan peningkatan perkembangan usia sekolah (Readiness for
enhanced organized School age)
 Kesiapan peningkatan koping (Readiness for enhanced
coping)
 Kesiapan peningkatan perkembangan pre scholl (Readines for
enhanced organized pre school behavior)
 Kesiapan perkembangan lansia (Readines for enhanced coping for
elderly)
 Kesiapan peningkatan perkembangan dewasa (Readiness for
enhanced coping for adult)
 Kesiapan peningkatan pengetahuan (Readines for enhanced
knowledge)
 Kurang Pengetahuan (Deficient of knowledge)
 Kesiapan perkembangan perawatan diri (Readiness for enhanced
self care)
INTERVENSI 
KEPERAWATAN
 Menjelaskan kepada
keluarga tahap
perkembangan
psikososial sesuai usia.
 Mengajarkan stimulasi
tumbuh kembang
sesuai tahap
perkembangan.
 Melibatkan keluarga
EVALUASI
 Evaluasi kemampuan
klien
 Evaluasi kemampuan
keluarga
 Evaluasi kemampuan
perawat
THANK YOU

Vous aimerez peut-être aussi