Vous êtes sur la page 1sur 21

Attention Deficit

Hyperaktivity Disorder
(ADHD)

LOGO

Kelompok
Himatu Ulya
Intan Okta Kusuma
Laila Latifah
Definisi Attention Deficit
1 Hyperactivity Disorder (ADHD)

2 Penyebab ADHD
Asuhan Keperawatan Pada anak
3 Dengan ADHD

Company Logo www.themegallery.com


Attention Deficit Hyperactivity
Disorder (ADHD)
ADHD adalah gangguan perkembangan dalam
peningkatan aktifitas motorik anak-anak hingga
menyebabkan aktifitas anak-anak yang tidak lazim dan
cenderung berlebihan. Ditandai dengan berbagai keluhan
perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan
tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang tetap seperti
sedang duduk, atau sedang berdiri. Beberapa kriteria yang
lain sering digunakan adalah, suka meletup-letup, aktifitas
berlebihan, dan suka membuat keributan

Company Logo www.themegallery.com


Penyebab ADHD
● Beberapa penelitian belum dapat menyimpulkan penyebab
pasti dari ADHD Seperti halnya dengan gangguan
perkembangan lainnya (autisme) beberapa faktor yang
berperan dalam timbulnya ADHD adalah
genetic lingkungan
Biologis
faktor genetik,
Faktor biologis berpengaruh pada dua perkembangan otak
neurotransmitter di otak, yaitu saat kehamilan,
dopamine dan norepinefrin. Dopamin perkembangan otak
saat perinatal,
merupakan zat yang bertanggung jawab
Tingkat kecerdasan
pada tingkah laku dan hubungan social, (IQ), terjadi
serta mengontrol aktifitas fisik. disfungsi
Norepinefrin berkaitan dengan metabolisme,
hormonal
konsentrasi, memusatkan perhatian,
dan perasaan.

Company Logo www.themegallery.com


Menurut Isaac (2005) anak dengan ADHD atau
attention Deficit Hyperactivity Disorder
mempunyai ciri-ciri anrtara lain

1. Sulit memberikan perhatian pada hal-hal kecil


2. Melakukan kesalahan yang ceroboh dalam pekerjaan
sekolah
3. Sulit berkonsentrasi pada satu aktivitas
4. Berbicara terus, sekalipun pada saat yang tidak tepat
5. Berlari-lari dengan cara yang disruptif ketika diminta untuk
duduk atau diam
6. Terus gelisah atau menggeliat
7. Sulit menunggu giliran
8. Mudah terdistraksi oleh hal-hal yang terjadi di sekelilingnya
9. Secara impulasif berkata tanpa berpikir dalam menjawab
pertanyaan
10.Sering salah menempatkan tugas-tugas sekolah, buku atau
mainan
11.Tampak tidak mendengar, sekalipun diajak berbicara secara
langsung
Company Logo www.themegallery.com
ASKEP pada Anak Dengan ADHD

pengkajian

1. Neonatus (0-28 hari)


2. Masa Bayi/infant (28 hari- 1tahun)
a. Bayi Usia 1-4 bulan
b. Bayu Usia 4-8 bulan
c. Bayi Usia 8-12 Bulan
3. Masa Todler
4. Masa Pra Sekolah
5. Masa Sekolah
6. Masa Adolensence/remaja
7. Riwayat Penyakit
8. Penampilan Umum dan perilaku motorik
9. Mood dan Afek
Company Logo www.themegallery.com
lanjutan

10. Proses dan isi pikir


11. Sensorium dan proses intelektual
12. Penilaian dan daya tarik diri
13. Konsep diri
14. Peran dan hubungan
15. Pertimbangan fisiologis dan
perawatan diri

Company Logo www.themegallery.com


Diagnosa keperawatan

1. Risiko cedera berhubungan dengan hiperaktivitas


dan perilaku impulsif
2. Koping individu tidak efektif berhubungan
dengankelainan fungsi dari system keluarga dan
perkembangan ego yang terlambat, serta
penganiayaan dan pengabaian anak
3. Isolasi sosial menarik diri berhubungan dengan
harga diri rendah
4. Ansietas (sedang sampai berat) berhubungan
dengan ancaman konsep diri, rasa takut terhadap
kegagalan, disfungsi system keluarga dan hubungan
antara orang tua dan anak yang tidak memuaskan

Company Logo www.themegallery.com


lanjutan

5. Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan


koping individu tidak efektif
6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ansietas dan
hiperaktif
7. Koping defensif berhubungan dengan harga diri rendah
8. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan
perasaan bersalah yang berlebihan, marah atau saling
menyalahkan diantara anggota keluarga mengenai
perilaku anak, kepenatan orang tua karena
menghadapi anak dengan gangguan dalam jengka
waktu lama
9. Defisit pengetahuan tentang kondisi, prognosis,
perawatan diri dan kebutuhan terapi berhubungan
dengan kurang sumber informasi, interpretasi yang
salah tentang informasi

Company Logo www.themegallery.com


Intervensi keperawatan

Risiko cedera berhubungan dengan hiperaktivitas


dan perilaku impulsif
a. Amati perilaku anak secara sering
b. Amati terhadap perilaku-perilaku yang mengarah pada
tindakan bunuh diri
c. Dapatkan kontrak verbal ataupun tertulis dari anak yang
menyatakan persetujuannya untuk tidak mencelakaka diri
sendiri
d. Bantu anak mengenali kapan kemarahan terjadi dan untuk
menerima perasaan-perasaan tersebut sebagai miliknya
sendiri.
e. Singkirkan semua benda-benda yang berbahaya dari
lingkungan anak
f. Cobat untuk mengarahkan perilaku kekerasan fisik untuk
ansietas anak
g. Usahakan untuk bisa tetap bersama panak jika tingkat
kegelisahan dan tegangan mulai meningkat
Company Logo www.themegallery.com
Intervensi keperawatan

Koping individu tidak efektif berhubungan


dengankelainan fungsi dari system keluarga dan
perkembangan ego yang terlambat, serta
penganiayaan dan pengabaian anak

a. Pastikan bahwa sasaran-sasarannya adalah realistis


b. Sampaikan perhatian tanpa syarat pada anak
c. Sediakan waktu bersama anak
d. Menemani anak dalam mengidentifikasi aspek-aspek
positif
e. Bantu anak mengurangi penggunaan penyangkalan
sebagai suatu mekanisme sikap defensif
f. Memberi dorongan dan dukungan kepada anak dalam
menghadapi rasa takut terhadap kegagalan dengan
mengikuti aktivitas-aktivitas terapi dan melaksanakan
tugas-tugas baru
Company Logo www.themegallery.com
Intervensi keperawatan

Isolasi sosial menarik diri berhubungan harga diri rendah

a. Identifikasi faktor yang memperburuk dan mengurangi


perilaku anak
b. Berikan lingkungan yang sedapat mungkin bebas dari
distraksi
c. Berikan umpan balik positif untuk pencapaian setiap
tahap
d. Izinkan berisitirahat anak dapat berjalan-jalan
e. Jelaskan harapan untuk penyelesaian tugas dengan
jelas
f. Bantu anak menyelesaikan tugas pada awalnya

Company Logo www.themegallery.com


Intervensi keperawatan

Ansietas (sedang sampai berat) berhubungan dengan


ancaman konsep diri, rasa takut terhadap kegagalan,
disfungsi system keluarga dan hubungan antara
orang tua dan anak yang tidak memuaskan

a. Bentuk hubungan kepercayaan dengan anak


b. Sediakan aktivitas-aktivitas yang diarahkan pada penurunan
tegangan dan pengurangan ansietas
c. Anjurkan anak untuk mengidentifikasi perasaan-perasaan
yang sebenarnya dan untuk mengenali sensiri perasaan-
perasaan tersebut padanya
d. Tawarkan bantuan pada waktu-waktu terjadi peningkatan
ansietas. Pastikan kembali akan keselamatan fisik dan
fisiologis
e. Penggunaan sentuhan menyenangkan bagi beberapa anak
f. Berikan obat-obatan dengan obat penenang sesuai dengan
yang diperintahkan.

Company Logo www.themegallery.com


Intervensi keperawatan
Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan
koping individu tidak efektif
a. Pastikan bahwa sasaran-sasaran yang akan dicapati adalah
realistis
b. Sampaikan perhartian tanpa syarat bagi anak
c. Sediakan waktu bersama anak
d. Menemani anak dalam mengidentifikasi aspek-aspek positif
e. Bantu anak mengurangi penggunaan penyangkalan sebagai
suatu mekanisme sikap defensif
f. Memberikan dorongan dan dukungan kepada pasien dalam
menghadapi rasa takut terhadap kegagalan
g. Beri umpan balik positif kepada anak jika melakukan perilaku
yang mendekati pencapaian tugas

Company Logo www.themegallery.com


Intervensi keperawatan

Gangguan pola tidur berhubungan dengan


ansietas dan hiperaktif

a. Amati pola tidur anak, catat keadaan-keadaan yang menganggu


tidur
b. Kaji gangguan-gangguan pola tidur yang berlangsung
berhubungan dengan rasa takut dan ansietas-ansietas tertentu
c. Duduk dengan anak sampai dia tertidur
d. Pastikan bahwa makanan dan minuman yang mengandung kafein
dihilangkan dari diet anak
e. Berikan sarana perawatan yang membantu tidur
f. Buat jam-jam tidur yang rutin, hindari terjadinya deviasi dari
jadwal ini
g. Beri jaminan ketersediaan kepada anak jika dia terbangun pada
malam hari dan dalam keadaan ketakutan

Company Logo www.themegallery.com


Intervensi keperawatan

Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan


perasaan bersalah yang berlebihan, marah atau saling
menyalahkan diantara anggota keluarga mengenai
perilaku anak, kepenatan orang tua karena menghadapi
anak dengan gangguan dalam jengka waktu lama

a. Berikan informasi dan material yang berhubungan dengan


gangguan anak dan teknik menjadi orang tua yang efektif
b. Dorong individu untuk mengungkapkan perasaan secara
verbal dan menggali alternatif cara berhubungan dengan
anak
c. Beri umpan balik positif dan dorong metode menjadi orang
tua yang efektif
d. Libatkan saudara kandung dalam diskusi keluarga dan
perencanaan interaksi keluarga yang lebih efektif
e. Libatkan dalam konseling keluarga
f. Rujuk pada sumber komunitas esuai indikasi, termasuk
kelompok pendukung orang tua
Company Logo www.themegallery.com
Intervensi keperawatan

Defisit pengetahuan tentang kondisi, prognosis,


perawatan diri dan kebutuhan terapi
berhubungan dengan kurang sumber informasi,
interpretasi yang salah tentang informasi

a. Berikan lingkungan yang tenang, ruang kelas berisi dirinya


sendiri, aktivitas kelompok kecil.
b. Beri materi petunjuk format tertulis dan lisan dengan
penjelasan langkah demi langkah
c. Ajarkan anak dan keluarga tentang penggunaan
psikostimulan dan antisipasi respons perilaku
d. Koordinasi seluruh rencana terapi dengan sekolah
personel sederajat, anak, dan keluarga

Company Logo www.themegallery.com


Evaluasi
1. Asietas dipertahankan pada tingkat di mana anak
merasa tidak perlu melakukan agresi
2. Anak mencari staf untuk mendiskusikan perasaan-
perasaan yang sebenarnya
3. Anak mengetahui, mengungkapkan dan menerima
kemungkinan konsekuensi dari perilaku maladaptif
diri sendiri
4. Anak mengungkapkan dan menerima tanggung
jawab terhadap perilakunya sendiri
5. Anak mengungkapkan korelasi antara perasaan-
perasaan ketidakseimbangan dan keperluan untuk
mempertahankan ego melalui rasionalisasi dan
kemuliaan
6. Anak tidak menertawakan atau mengkritik orang lain
7. Anak berinteraksi dengan orang lain dalam situasi-
situasi kelompok tanpa bersikap defensif
8. Anak mencari anggota staf untuk sosial, serta untuk
interaksi terapeutik
Company Logo www.themegallery.com
9. Anak telah membentuk dan secara memuaskan
mempertahankan, satu hubungan antar probadi dengan
pasien lainnya
10.Anak dengan suka rela dan sesuai berpartisipasi di
dalam aktivitas kelompok
11.Anak mengungkapkan alasan-alasan bagi
ketidakmampuan untuk membentuk hubungan antar
pribadi yang dekat dengan orang lain pada masa lalu
12.Anak mampu menunda pemuasan terhadap
keinginannya tanpa terpaksa untuk memanipulasi orang
lain
13.Anak mampu mengeskpresikan kemarahan dengan
cara yang dapat diterima secara sosial
14.Anak mampu mengungkapkan kemampuan –
kemampuan koping alternatif , dapat diterima secara
sosial, sesuai dengan gaya hidup dari yang ia
rencanakan untuk menggunakannya sebagai respon
terhadap rasa frustasi
Company Logo www.themegallery.com
15.Anak mengungkapkan persepsi yang positif tentang diri
16.Anak berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas baru tanpa
memperlihatkan rasa takut yang ektrem terhadap kegiatan
17.Anak mampu untuk mengungkapkan perilaku-perilaku yang
menjadi tanda ketika ansietas mulai timbul dan tindakan
yang sesuai untuk menghentikan perkembangan dari
kondisi tersebut
18.Anak mampu mempertahankan ansietas pada tingkat yang
dapat dikendalikan
19.Anak mengungkapkan tidak adanya gangguan-gangguan
pada waktu tidur
20.Tidak ada gangguan-gangguan yang diamati oleh perawat
21.Anak mampu untuk memulai tidur dalam 30 menit dan tidur
selama 6 sampai 7 jam tanpa terbangun

Company Logo www.themegallery.com


www.themegallery.com

Vous aimerez peut-être aussi