Vous êtes sur la page 1sur 15

PENGARUH TERAPI SOSIODRAMA TERHADAP

INTERAKSI SOSIAL ANAK RETARDASI


MENTAL RINGAN DI SLB WIDYA
BHAKTI SEMARANG

RISET KEPERAWATAN

Disusun oleh
Alicia Gustin Deandra Panghuluan
PENDAHULUAN
ANAK RETARDASI
MENTAL

MASALAH SOSIAL PADA ANAK


RETARDASI MENTAL

TERAPI SOSIODRAMA
JURNAL TERKAIT
• Penelitin oleh S. S. Pinilih (2015) dengan hasil p=0,001
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh social skill training
dalam meningkatkan ketrampilan sosial anak retardasi
mental

• Penelitian oleh Nurvi (2015) dengan hasil p=0,003 di


dapatkann bahwa terdapat pengaruh permainan berpura-
pura terhadap interaksi sosial anak retardasi mental
KERANGKA KONSEP

Variabel independent Variabel dependent


Terapi sosiodrama interaksi sosial anak
retardasi mental ringan

Karakteristik anak retardasi mental


•Kurangnya kemampuan menyesuaikan diri dengan
lingkungan
•Kesulitan dalam berkomunikasi
•Keterlambatan kemampuan sensomotorik
Hipotesis
Ha : ada pengaruh terapi sosiodrama terhadap
interaksi sosial anak retardasi mental ringan di
SLB Widya Bhakti Semarang.
Definisi Operasional
Variabel Definisi oprasional Alat ukur Hasil ukur Skala
ukur
Terapi Kegiatan bermain Menggunakan Skor <6 : terapi Nominal
sosiodrama peran yang lembar observasi sosiodrama
dilakukan oleh terapi sosiodrama tidak berhasil,
suatu kelompok Nurvi (2016) skor ≥6 : terapi
dalam sebuat cerita sosiodrama
berhasil
Interaksi sosial Hubungan sosial Menggunakan Skor <9: tidak Nominal
anak retardasi anatara individu lembar observasi terjadi
mental dengan lainnya interaksi sosial penurunan
sehingga dapat Triyani (2013) interaksi sosial
mempengaruhi satu Skor ≥9: terjadi
sama lainnya penurunan
interaksi sosial
Metodologi Penelitian

Pretest Treatment Post test


01 X 02
Hasil Penelitian dan Pembahasan
• Jenis kelamin
Jenis kelamin Frekuensi Persen
Laki-laki 18 60%
Perempuan 12 40%
• Usia
Usia Frekuensi Persen

Usia sekolah (7-11 th) 22 74%

Usia remaja awal (12- 8 26%


13 th)
Interaksi sosial sebelum diberikan terapi
sosiodrama
Interaksi sosial frekuens present Min maks Mean Std.deviasi
i ase
Tidak terjadi 0 0%
penurunan
interaksi sosial

Terjadi 30 100% 9,00 11,00 9,6333 0,71840


penurunan
interaksi sosial
Interaksi sosial setelah diberikan terapi
sosiodrama
Interaksi sosial frekuens present Min maks Mean Std.deviasi
i ase
Tidak terjadi 26 87% 5,00 9,00 6,8000 1,34933
penurunan
interaksi sosial

Terjadi 4 13%
penurunan
interaksi sosial
Interaksi sosial sebelum dan sesudah
diberikan terapi sosiodrama
Hasil Kesimpulan

Sig (2-tailed) 0,000 Berpengaruh signifikan

T hitung 12,575 > T tabel 2,045 Rata-rata sebelum ddan


sesudah berbeda
(signifikan)
Simpulan
Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki berjumlah 18 responden

Usia terbanyak adalah usia sekolah (7-1 tahun) sebanyak 22


responden

Kemampuan interaksi sosial sebelum diberikan terapi


sosiodrama terdapat 30 repsonden atau semua responden
mengalami penurunan interaksi sosial
Kemampuan interaksi sosial setelah diberikan terap sodiodrama
sebanyak 26 responden sudah mengalami peningkatan interaksi
sosial

Uji Dependent t test didapatkan nilai signifikan 0,000 (<0,05)


yang membuktikan bahwa terdapat pengaruh terapi sosiodrama
terhadap interaksi sosial anak retardasi mental ringan
Saran
• Bagi Sekolah Luar Biasa
Dijadikan pedoman agar pendidikan SLB bisa menerapkan
pembelajaran untuk melatih interaksi sosial dengan
menggunakan terapi sosiodrama.
• Bagi Institusi Pendidikan
Digunakan sebagai bahan pembelajaran dalam menilai
responden yang mengalami gangguan interaksi sosial, yang
tidak hanya terjadi pada anak luar biasa.
• Bagi Peneliti Selanjutnya
Digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian
selanjutnya dan diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat
menggunakan terapi sosiodrama dengan waktu penelitian
yang lebih panjang sehingga jumlah sampel lebih banyak dan
lebih merata.
TERIMAKASIH

Vous aimerez peut-être aussi