Vous êtes sur la page 1sur 54

 Anxiety atau kecemasan berasal dari bahasa

latin “Anxietas” yang berarti …

menjengkelkan atau mengganggu.

 Kecemasan adl suatu pernyataan yang


dihasilkan oleh stres atau perub & sering
dihubungkan dg rasa takut.
 Kecemasan adl ……………
◦ Respon thdp suatu ancaman yg sumbernya tidak
diketahui, internal, samar2 atau konfliktual
(Trismiati, 2006).
 Kecemasan adl ……...
◦ Suatu kead yg ditandai dg perasaan ketakutan yg
disertai dg tanda somatik yg menyatakan terjadinya
hiperaktifitas SSO.
 Kecemasan adl…….
◦ Gejala yg tidak spesifik yg sering ditemukan &
sering kali mrpkn suatu emosi yg normal (Kusuma,
2001).
 Kecemasan dpt didefininisikan ………..
◦ Suatu kead perasaan keprihatinan, rasa
gelisah, ketidak tentuan, atau takut dr
kenyataan /persepsi ancaman sumber
aktual yg tidak diketahui atau dikenal
(Stuart, 2001 ).

 Kecemasan adalah ……….


◦ Reaksi normal thdp stres & ancaman
bahaya. Kecemasan mrpkn reaksi
emosional thdp persepsi adanya bahaya,
baik nyata maupun yg belum tentu ada.
1.Sigmound Freud
 kecemasan yg terjadi pd diri individu tanpa tujuan
atau objek, tidak disadari & berkaitan dg kehilangan
self image.
2.Sulivan
 kecemasan timbul karena adanya ancaman thdp self
esteem oleh orang terdekat.orang dws kecemasan
terjadi bila pretige diri terancam o/ orla
3.Pepleu
 kecemasan dpt mempengaruhi hub interpersonal.
Disamping itu kecemasan mrpkn respon thdp
bahaya yg tidak diketahui & terjadi bila ada
hambatan pemnhn kebutuhan.
 Kecemasan & ketakutan sering digunakan dg
arti yg sama
 Ketakutan biasanya merujuk akan adanya
ancaman spesifik

 Kecemasan adanya ancaman yg hanya


b’dasarkan hasil asumsi yg belum tentu
benar.
 G.g panik dialami ± 1,7% dr populasi orang dws a
 Angka kejadian sepanjang hidup gg panik dilaporkan
1,5-5%
 Serangan panik 3-5,6% sering berlangsung menahun,
sangat bervariasi tiap individu.

 Dlm jangka panjang, 30 - 40% px tidak lagi mengalami


serangan panik, 50% mengalami gejala ringan shg tidak
mempengaruhi kehidupannya, sisanya masih mengalami
gejala yg bermakna
 Sbg besar kecemasan tdpt pd usia 20-40 th
 Kecemasan mrpkn suatu respon thdp
situasi yg penuh dg tekanan.

Stres dpt didefinisikan sbg suatu persepsi


ancaman thdp suatu harapan yg
mencetuskan cemas. Hasilnya adalah
bekerja untuk melegakan tingkah laku
(Rawlins, at al, 2003).
1.Teori Psikodinamik
 Freud (2003) kecemasan : hasil dr konflik
psikis yg tidak disadari. Kcmasan menjadi
tanda thdp ego u/mengambil aksi penurunan
cemas.
 Ketika mekanisme diri berhasil, kecemasan
menurun & rasa aman datang lagi.
 Namun bila konflik terus berkepanjangan,
maka kecemasan ada pd tk tinggi
 Mekanisme coping yg dialami sbg simptom
ex :phobia, regresi & tingkah laku ritualistik.
 Konsep psikodinamik menerangkan
kecemasan timbul pertama dlm hidup
manusia saat lahir & merasakan lapar yg
pertama kali.

 Saat itu dlm kondisi masih lemah, shg belum


mampu memberikan respon thdp kedinginan
& kelaparan lahirlah kecemasan I
 Kecemasan berikutnya muncul b/ ada suatu
keinginan dr Id u/ menuntut pelepasan dr
ego,tapi tdk dpt restu dr super ego, maka
terjadilah konflik ego, antara keinginan Id yg
ingin pelepasan & sangsi dr super ego
lahirlah kecemasan II

 Kecemasan ditekan dlm alam bawah sadar, dg


potensi yg tetap tak terpengaruh oleh waktu,
sering tdk realistik & dibesar2kan.

 Tekanan ini akan muncul ke permukaan mll 3


peristiwa, y.i : sensor super ego menurun,
desakan Id meningkat & adanya stress
psikososial, maka lahirlah kecemasan2
berikutnya (Prawirohusodo, 1988).
2. Teori Perilaku
 Kecemasan berasal dari suatu respon thdp
stimulus khusus (fakta), waktu cukup lama,
ssorg mengembangkan respon kondisi untuk
stimulus yang penting. Kecemasan tersebut
mrpkn hasil frustasi mengganggu
kemampuan individu u/ mencapai tujuan yg
di inginkan.

3. Teori Interpersonal
 Kecemasan terjadi dr ketakutan akan
penolakan antar individu, shg menyebabkan
individu bersangkutan merasa tidak berharga.
4. Teori Keluarga
 Kecemasan dpt terjadi & timbul secara nyata
akibat adanya konflik dlm keluarga.

5.Teori Biologik
 Beberapa kasus kecemasan (5 - 42%),
merupakan suatu perhatian thdp proses
fisiologis (Hall 2008).
 Kecemasan ini dpt disebabkan o/ penyakit
fisik/keabnormalan, tidak oleh konflik
emosional.
 Kecemasan ini termasuk kecemasan sekunder
(Rockwell cit stuart & sundeens, 2008).
 Setiap perub / peristiwa kehidupan yg dpt
menimbulkan keadaan stres disebut stresor.

 Stres yg dialami ssorang dpt menimbulkan


kecemasan

 Atau kecemasan adl manifestasi langsung dari


stres kehidupan & sangat erat kaitannya dengan
pola hidup (Wibisono, 2000).
 Faktor predisposisi yg dpt menimbulkan
kecemasan (Roan,2009) yaitu ….
◦ Faktor genetik
◦ Faktor organik
◦ Faktor psikologi
 Pd pasien yg akan menjalani operasi faktor
predisposisi kecemasan yg sangat
berpengaruh adl faktor psikologis

ketidak pastian ttg prosedur & operasi yang


akan dijalani.
 Penderita yang mengalami kecemasan
biasanya memiliki gejala2 yg khas & terbagi
dalam beberapa fase, yaitu :

a. Fase 1
 Kead fisik sbgmana pd fase reaksi peringatan,
maka tubuh mempersiapkan diri u/ fight
(berjuang)/ flight (lari secepat2nya )
 Pada fase ini tubuh merasakan tidak enak
akibat dr pe sekresi hormon adrenalin & nor
adrenalin.
 Gejala adanya kecemasan berupa….
◦ Rasa tegang di otot & kelelahan
◦ Menimbulkan nyeri dan spasme di otot dada, leher
& punggung.
◦ Tremor & gemetar yg dg mudah dpt dilihat pd jari2
tangan (Wilkie, 2005).

 Kecemasan mrpkn mekanisme peningkatan


dr sistem syaraf yg mengingatkan kita bahwa
system syaraf fungsinya mulai gagal
mengolah informasi yg ada scr benar
(Asdie,2008).
b. Fase 2 (dua)
 Gg tidur & keluhan abdomen
 Tidak bisa mengontrol emosinya (Wilkie,
2005).
 Labilitas emosi dpt bermanifestasi mudah
menangis tanpa sebab, yg bbrp saat
kemudian menjadi tertawa.
 Mudah menangis yg berkaitan dg stres
mudah diketahui.
 Kehilangan motivasi diri (Asdie, 2008).
c. Fase 3
 Kead kecemasan fase satu & dua tidak
teratasi sedang stresor tetap saja berlanjut
ssorg akan jatuh dlm kecemasan fase 3.
 Kecemasan umumnya berupa ………
◦ perub dlm tingkah laku
◦ intoleransi dg rangsang sensoris
◦ kehilangan kemamp toleransi thdp
sesuatu yg sebelumnya telah mampu ia
tolerir
◦ gg reaksi thdp sesuatu yg sepintas terlihat
sbg gangguan kepribadian (Asdie,08).
1.Kecemasan ringan
 Cemasan ringan b.d ketegangan dlm
kehidupan sehari2
 Ssorg menjadi waspada meningkatkan lahan
persepsinya.
 Dpt memotivasi belajar & m’hasilkan
pertumbuhan & kreatifitas.
 Manifestasi : kelelahan, iritabel, lapang
persepsi meningkat, kesadaran tinggi,
mampu untuk belajar, motivasi meningkat &
tingkah laku sesuai situasi.
2.Kecemasan sedang
 Ssorg memusatkan pd mslh yg penting &
m’sampingkan yg lain
 Ssorg mengalami perhatian yg selektif, namun
dpt melakukan sesuatu yg terarah.
 Manifestasi
kelelahan meningkat, marah & menangis
kecepatan denyut jantung
pernapasan meningkat , tidak sabar
ketegangan otot meningkat
bicara cepat dg volume tinggi, mudah tersinggung
lahan persepsi menyempit, mudah lupa
mampu untuk belajar namun tidak optimal
kemampuan konsentrasi menurun
3.Kecemasan berat
 Sangat < lahan persepsi seseorang
 cenderung untuk memusatkan sesuatu yang terinci &
spesifik
 tidak dapat berpikir hal lain.
 Perlu banyak pengarahan untuk dpt memusatkan pd
suatu area yg lain.
 Manifestasi
 mengeluh pusing, sakit kepala
 disorientasi, bingung
 nausea, poliuria
 insomnia, perasaan tidak berdaya
 diare, palpitasi, lahan persepsi menyempit
 tidak mau belajar secara efektif,
 berfokus pada dirinya sendiri
4.Panik
 Panik b.d ketakutan & teror karena
mengalami kehilangan kendali
 Tidak mampu melakukan sesuatu w/dg
pengarahan.
 Tanda & gejala
susah bernapas
dilatasi pupil, palpitasi, pucat, diaphoresis
pembicaraan inkoheren
tidak dapat merespon perintah yang
sederhana
berteriak, menjerit, mengalami halusinasi
Menurut Sue, dkk dalam Trismiati, 2006
menyebutkan bahwa manifestasi kecemasan
terwujud dlm 4 hal berikut ini.
1.Manifestasi kognitif
Terwujud dlm pikiran ssorg, seringkali
memikirkan ttg malapetaka / kejadian buruk
yg akan terjadi.

2.Perilaku motorik
Kecemasan ssorg terwujud dlm gerakan tdk
menentu ex: gemetar.
3.Afektif
Diwujudkan dlm perasaan gelisah & perasaan
tegang yang berlebihan.

4.Perub somatik
 Muncul dlm kead mulut kering, tangan & kaki
dingin, diare, sering kencing, ketegangan
otot, peningkatan tekanan dara
 Hampir semua penderita kecemasan
menunjukkan peningkatan detak jantung,
respirasi, ketegangan otot & tekanan darah.
1.Faktor Internal
a) Pengalaman
berbagai kejadian di dalam kehidupan atau
dapat terletak di dalam diri seseorang

b) Respon Terhadap Stimulus


Menurut Trismiati (2006), kemampuan
seseorang menelaah rangsangan besarnya
yang diterima akan mempengaruhi
kecemasan yg timbul.
c) Usia
 Pada usia makin tua maka ssorg makin banyak
pengalamnnya shg pengetahuannya makin
bertambah (Notoatmodjo, 2003). Karena
pengetahuannya banyak maka ssorang akan
lebih siap dlm menghadapi sesuatu.

d) Gender
 Berkaitan dg kecemasan pd pria & wanita, Myers
(1983) dalam Trismiati (2006) mengatakan
bahwa perempuan > cemas akan
ketidakmampuannya dibanding dg laki-laki
 laki-laki lebih aktif, eksploratif, sedangkan
perempuan lebih sensitif.
2. Faktor Eksternal
a) Family support
Adanya dukungan keluarga akan
menyebabkan seorang lebih siap dlm
menghadapi permasalahan (Kasdu 2002)

b) Kondisi Lingkungan
Kondisi lingk sekitar dpt menyebabkan
seseorang menjadi lebih kuat dlm
menghadapi permslhn (Baso,2000)
 Skala HARS mrpkn pengukuran kecemasan yg
didasarkan pd munculnya symptom pada
individu yg mengalami cemas
 Menurut skala HARS tdpt 14 syptoms yg
nampak pd individu yg mengalami cemas
 Setiap item yg diobservasi diberi 5 tingkatan
skor antara 0 (Nol Present) sampai dengan 4
(severe).
 Skala HARS pertama kali digunakan th1959,
yg diperkenalkan o/ Max Hamilton &
sekarang jd standar dlm pengukuran
kecemasan terutama pd penelitian trial clinic
 Skala HARS telah dibuktikan memiliki validitas
& reliabilitas cukup tinggi untuk melakukan
pengukuran kecemasan pd penelitian trial
clinic yaitu 0,93 dan 0,97
 Kondisi ini menunjukkan bahwa pengukuran
kecemasan dg m’gunakan skala HARS akan
diperleh hasil yg valid & reliable.
1.Perasaan cemas
 Firasat buruk
 Takut akan pikiran sendiri
 Mudah tersinggung

2.Ketegangan
 Merasa tegang
 Gelisah
 Gemetar
 Mudah terganggu & lesu
3.Ketakutan
 Takut terhadap gelap
 Terhadap orang asing
 Bila tinggal sendiri
 Takut pada binatang besar.
4.Gangguan tidur
 Sukar memulai tidur
 Terbangun pada malam hari
 Tidur tidak pulas
 Mimpi buruk.

5.Gangguan kecerdasan
 Penurunan daya ingat
 Mudah lupa
 Sulit konsentrasi.
6. Perasaan depresi
 Hilangnya minat
 Berkurangnya kesenangan pada hoby
 Sedih
 Perasaan tidak menyenangkan sepanjang
hari.

7.Gejala somatik
 Nyeri pada otot2 dan kaku
 Gertakan gigi
 Suara tidak stabil
 Kedutan otot.
8. Gejala sensorik
 perasaan ditusuk-tusuk
 penglihatan kabur
 muka merah & pucat serta merasa lemah.

9.Gejala kardiovaskuler
 Takikardi
 nyeri di dada
 denyut nadi mengeras
 detak jantung hilang sekejap.
10.Gejala pernafasan
 Rasa tertekan di dada
 Perasaan tercekik
 Sering menarik napas panjang
 merasa napas pendek.

11.Gejala gastrointestinal
 sulit menelan
 obstipasi, berat badan menurun
 Mual muntah
 nyeri lambung
 perasaan panas di perut.
12.Gejala urogenital
 sering kencing
 tidak dpt menahan kencing
 Aminorea

13.Gejala vegetatif
 mulut kering
 mudah berkeringat
 muka merah,pusing

14.Perilaku sewaktu wawancara


 gelisah, jari2 gemetar
 mengkerutkan dahi ,muka tegang
 tonus otot meningkat
 napas pendek & cepat.
 Cara Penilaian kecemasan adalah dengan
memberikan nilai dengan kategori:
◦ 0 = tidak ada gejala sama sekali
◦ 1 = Satu dari gejala yang ada
◦ 2 = Sedang/ separuh dari gejala yang ada
◦ 3 = berat/lebih dari ½ gejala yang ada
◦ 4 = sangat berat semua gejala ada
1. Skor <6 : tidak ada kecemasan.
2. Skor 7 – 14 : kecemasan ringan.
3. Skur 15 – 27 : kecemasan sedang.
4. Skor lebih dari 27 : kecemasan berat.
 Kardio vaskuler : Pe TD & nadi, palpitasi,
jantung berdebar,nadi menurun, syock.
 Respirasi : napas cepat & dangkal, rasa
tertekan pd dada, rasa tercekik.
 Kulit : panas /dingin pd kulit, muka pucat,
berkeringat slrh tubuh, rasa terbakar pd
muka,gatal2
 Gastro intestinal : Anoreksia, rasa tdk nyaman
pada perut, rasa terbakar di epigastrium,
nausea, diare.
 Neuromuskuler : Reflek meningkat, reaksi
kejutan, mata berkedip2, insomnia, tremor,
kejang, wajah tegang
 Perilaku : Gelisah, tremor, gugup, bicara cepat &
tidak ada koordinasi, menarik diri, menghindar.

 Kognitif : perhatian, konsentrasi hilang, mudah


lupa, bloking, bingung, lapangan persepsi
menurun, kesadaran diri yg ber >, kawatir,
obyektifitas menurun, takut kecelakaan, takut
mati

 Afektif : Tidak sabar, tegang, tremor, gugup,


gelisah
a) Usia dan maturitas perkembangan
b) Status kesehatan jiwa dan fisik
c) Makna yg dirasakan ssorg thdp stres
d) Nilai-nilai budaya dan spiritual
e) Dukungan sosial & lingkungan
f) Respon koping yang dipelajari
1. Pengkajian
a.Faktor predisposisi
 Teori psikoanalisa
Kecemasan disebabkan ego tidak dpt menengahi 2
elemen ( id - Superego ) yg bertentangan

 Teori Interpersonal
Kecemasan timbul dr perasaan takut thdp tidak
adanya penerimaan. Cemas b.d pengalaman masa
lalu ex : perpisahan, kelemahan fisik.
b. Faktor presipitasi ( stresor pencetus )
 Ancaman thdp integritas/ ketdkmampuan
fisiologi

 Ancaman thdp sistem diri ssorg yg


membahayakan identitas ex: fungsi sosial,
harga diri
c. Perilaku
Cemas dpt diekspresikan langsung ex: perub
fisiologis tubuh & perilaku itu sendiri / dlm
kondisi tak langsung ex: mekanisme koping.

d. Mekanisme Koping
Ketdkmampuan mengatasi stres scr
konstruksi terjadinya perilaku patologis.
Dua jenis mekanisme koping : Orientasi tugas
& orientasi ego
e. Sumber Koping
 Modal Ekonomi
 Dukungan Sosial
 Kemamp seseorang dlm menyelesaikan mslh
 Mengadopsi strategi koping dr orang lain yg
berhasil
 Keyakinan yang berasal dari budaya atau
nilai2 dalam masyarakat
1. Pola pernafasan in-efekif
2. Koping individu, in-efektif
3. Kerusakan komunikasi verbal
4. Ansietas
5. Ketidakberdayaan
6. Ketakutan
 Diagnosis cemas bisa ditinjau dari gejalanya
dari segi psikologi & fisiologis / somatic
dapat berupa :
 Perubahan psikologis.
 Adanya perasaan kuatir & takut tanpa tahu
sebabnya shg sulit tidur nyenyak, sukar
konsentrasi dan mudah tersinggung.
 Perubahan Fisiologis / Somatik,sesuai
kriteria HARS
 Anxiety
 Ineffective coping
 Fear
-quality of anxiety…adaptive or irrational
-quantity of anxiety…escalating
-coping…what are they using
-over all effect….how it impacting their life
mild or moderat
 Modifikasi lingkungan yang dapat mengurangi
kecemasan
 Lakukan cara yang tenang kepada klien
 Kurangi stimulasi lingkungan
 Batasi interaksi pasien dg orla, untuk
meminimalkan menularnya cemas pd orla
 Identifikasi & modifikasi situasi yang
mempengaruhi kecemasan
 Berikan tindakan yg dapat mendukung fisik,
seperti; mandi hangat, massage.
 Dorong klien melakukan aktifitas yang telah
dijadwalkan
 Dukung klien untuk beraktifitas dg berbagi
kegiatan,selanjutnya berikan penguatan
perilaku produktif scr sosial
 Berikan bbrp jenis latihan fisik ex: senam,
relaksasi
 Libatkan klg/sistem pendukung lainnya yg
memungkinkan
 Bantu klien melakukan 2 respon adaptif
untuk mengatasi cemas

 Bantu klien m’identifikasi cara untuk


membangun kembali : pikiran positif;
perilaku adaptif, p’gunaan sumber2 koping

 menguji respon koping yg baru

 Beri dorongan untuk melakukan aktifitas fisik


dalam menyalurkan energi
 Pelaksanaan disesuaikan dg rencana
tindakan kprwtan

 Evaluasi Subyektif
. Klien merasa nyaman dlm menjalani prwtan
. Klien scr bertahap dpt menerima dirinya

 Evaluasi Objektif
. Klien berubah perilakunya
. tidak tampak ada gejala marah
. Agresif klien dpt memulai percakapan

Vous aimerez peut-être aussi