Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Mechanism of Action
Tiazid dan derivatnya (HCT)
Indikasi :
- Edema pada gagal jantung
- Hipertensi
- Diabetes insipidus
Loop Diuretic (Furosemid)
Indikasi : Kontra Indikasi
- Edema akibat gangguan jantung,
hati atau ginjal
Diuretik hemat kalium (Spironolakton)
Indikasi :
- Hipertensi
- Edema yang refrakter
- Nefrotik syndrome
- Sirosis hepatis
Cara pemberian diuretik
• Cara pemberian diuretik pada gagal jantung
Pada saat inisiasi pemberian diuretik periksa fungsi ginjal dan serum
elektrolit
Dianjurkan untuk memberikan diuretik pada saat perut kosong
Sebagain besar pasien mendapat terapi diuretik loop dibandingkan tiazid
karena efisiensi diuresis dan natriuresis lebih tinggi pada diuretik loop.
Kombinasi keduanya dapat diberikan untuk mengatasi keadaan edema yang
resisten
Dosis
Pasien dengan resisten diuretik
Efek Samping
Hiperkalemia
Perburukan fungsi ginjal
Nyeri dan/atau pembesaran payudara
Beta blocker
Indikasi
Kontraindikasi
Cara pemberian beta bloker pada gagal
jantung
Dosis
Efek Samping
Generic Brand
Candesartan Atacand
Irbesartan Avapro
Losartan Cozaar
Telmisartin Micardis
Valsartan Diovan
Farmakokinetik (losartan)
Product Code:: G
Komposisi: Losartan K
Indikasi: Hipertensi
Awal 50 mg 1 kali/hari, dapat ditingkatkan sampai 100 mg/hari. Diberikan 1-2 kali/hari. Untuk gangguan
Dosis:
fungsi ginjal (bersikan kreatinin < 20 mL/menit atau pasien dialisis) : awal 25 mg 1 kali/hari.
Sakit kepala,edema, astenia, lelah, nyeri perut, nyeri dada, faringitis, angina pektoris, blok AV derajat 2,
Efek Samping:
serangan KV, hipotensi, infark miokard, gangguan fungsi hati.
Kemasan: Tablet 50 mg x 3 x 10
ANTAGONIS ALDOSTERON
Mechanism of Action
Hiperkalemia
Perburukan fungsi ginjal
Nyeri dan/atau pembesaran payudara
INOTROPIK POSITIF
Mechanism of Action
In heart failure, increases contractility by
inhibiting sodium/potassium ATPase pump in
myocardial cells, which subsequently promotes
calcium influx via sodium-calcium exchange pump
Absorbsi Metabolism
• Bioavailability: 60-80 % (tablet); • Metabolized by liver
70-85% (elixir) • Metabolites: Digoxigenin
• Onset: 0.5-2 hr (PO) for initial bisdigitoxoside, digoxigenin
effect and 2-6 hr for maximal monodigitoxoside (active)
effect; 5-30 min (IV) for initial
effect and 1.5-4 hr for maximal
effectOnset: 2-4 hr Elimination
• Duration: 3-4 days • Half-life: 1-3 days
• Peak serum time: 1-3 hr (PO) • Excretion: Urine (57-80%), feces
(9-13%; includes bile)
Distribusi
• Protein bound: 20-25%
• Vd: 6-7 L/kg
Indikasi
Kontraindikasi
Cara pemberian digoksin pada gagal jantung
Dosis awal: 0,25 mg, 1 x/hari pada pasien dengan fungsi
ginjal normal. Pada pasien usia lanjut dan gangguan fungsi
ginjal dosis diturunkan menjadi 0,125 atau 0,0625 mg, 1
x/hari
Periksa kadar digoksin dalam plasma segera saat terapi
kronik. Kadar terapi digoksin harus antara 0,6 - 1,2 ng/mL
Beberapa obat dapat menaikan kadar digoksin dalam darah
(amiodaron, diltiazem, verapamil, kuinidin)
Efek Samping
Hipotensi simtomatik
Sindroma lupus
Gagal ginjal berat
Inisiasi pemberian kombinasi H-ISDN
Dosis awal: hydralazine 12,5 mg dan ISDN 10 mg, 2 - 3
x/hari
Naikan dosis secara titrasi
Pertimbangkan menaikan dosis secara titrasi setelah 2 - 4
minggu.
Jangan naikan dosis jika terjadi hipotensi simtomatik
Jika toleransi baik, dosis dititrasi naik sampai dosis target
(hydralazine 50 mg dan ISDN 20 mg, 3-4 x/hari)
Efek tidak mengutungkan
Hipotensi simtomatik
Nyeri sendi atau nyeri otot