Vous êtes sur la page 1sur 24

Difraksi dan Atenuasi

Gelombang
Difraksi
Latar Belakang
• Pembelokan gelombang yang tajam
• Difraksi
• Transmisi energi pada batas medium tetap terjadi ketika sudut datang
> sudut kritis
Prinsip Huygens
• Setiap titik pada muka gelombang ada kecenderungan menjadi
sumber gelombang baru (secondary wavefront).
Difraksi
• Pembengkokan ray path pada batas/ celah
• Derajat difraksi bergantung pada panjang gelombang yang relatif
terhadap celah
Kondisi Terjadinya Difraksi
• Terjadinya perubahan materi di mana ukurannya lebih kecil dari pada
panjang gelombang dominan atau radius kurvatur batas lapisan lebih
kecil daripada panjang gelombang dominan.
• Objek tersebut akan berprilaku sebagai titik hamburan yang
mengeluarkan gelombang bola ke segala arah.
Interferensi
• Terfokuskan atau tidak terfokuskannya suatu gelombang.
• Amplitudo kecil jika ray renggang dan akan tinggi jika rapat.
• Waveform merupakan superposisi dari banyak gelombang
monokromatik
Atenuasi
Atenuasi
 Amplitudo menurun/teredam akibat deviasi dari elastisitas medium.
Faktor yang menyebabkan atenuasi gelombang :
• Geometrical Spreading
• Absorpsi
• Interferensi
• Scattering
Atenuasi
• Presentase penurunan amplitudo sama rata pada semua frekuensi
untuk semua gelombang kecuali absorpsi (amplitudo turun tapi
bentuk waveform tidak berubah).
• Pada peristiwa absorpsi, penurunan amplitudo terjadi pada frekuensi
tertentu (biasanya frekuensi tinggi) sehingga disertai dengan
perubahan waveform.
Geometrical Spreading
• Bila gelombang seismik berpropagasi,
energi disebarkan sepanjang muka
gelombang. Energi proporsional
terhadap dan amplitudo proporsional
terhadap . Sehingga energi per unit
gelombangnya :
Absorpsi (Anelastik attenuation)
Absorpsi atau atenuasi anelastis adalah terjadi penurunan amplitudo
dan pelebaran sinyal. Artinya ada penyerapan energi gelombang pada
frekuensi tertentu.
Mekanisme proses atenuasi sangat komplek, sehingga pendekatan yang
dilakukan adalah gesekan partikel yang menimbulkan panas.
Absorpsi (Anelastik attenuation)
• Energi dari gelombang diserap oleh medium yang dilewatinya.
• Besarnya absorpsi tergantung pada frekuensi.
• Efek absorpsi diantaranya perubahan waveform, peluruhan
amplitudo, peluruhan fasa.
• Efek makro dari absorpsi disebut Q.
Absorpsi (Anelastik attenuation)
• Besarnya atenuasi diberikan oleh kuantitas Q yang mengekspresikan
hilangnya energi.

• Q disebut dengan faktor kualitas (quality factor)


• Penurunan amplitudo gelombang seismik berbanding terbalik
terhadap nilai Q
• Semakin kecil Q, penurunan amplitudo akan semakin besar.
Dispersi Fisik
• Masing-masing komponen akan berpropagasi dengan kecepatan yang
berbeda-beda.
• Perubahan kecepatan ( dalam medium sebagai fungsi dari frekuensi.

• di mana
Absorpsi
• Kasus tanpa damping
dan

• Solusi

• Berosilasi dengan frekuensi natural


Absorpsi
• Kasus terdamping

• Solusi

• Frekuensi berubah tergantung nilai Q


• Amplitudo dari suatu puncak ke puncak berikutnya dipisahkan oleh
satu perioda dengan :

Sehingga
Q dan Q-1
• Solusi osilator harmonis terdamping berkorporasi dengan damping
melalui faktor kualitas Q.
• Atenuasi untuk gelombang seismik dan variasi fenomena fisik sering
didiskusikan dalam suku Q atau Q-1.
• Walaupun Q lebih praktis, lebih baik gunakan Q-1 karena sebanding
dengan damping.
• Tidak ada atenuasi  Q = tak hingga, 1/Q = 0
• Atenuasi tinggi  Q rendah, 1/Q tinggi
Q waves Vs Q Earth
• Dalam beberapa kasus, Q mendeskripsikan peluruhan suatu osilasi,
sebaliknya dalam kasus lain mendeskripsikan sifat fisik dari suatu
sistem yang menyebabkan gangguan teratenuasi.
• Contohnya, Q dari gelombang seismik pada periode mendeskripsikan
bagaimana gelombang itu meluruh terhadap waktu. Peluruhan ini
disebabkan oleh distribusi material dalam bumi yang menyebabkan
energi seismik berubah menjadi panas. Distribusi ini disekripsikan
dalam suku Q atau struktur atenuasi anelastik analogi dengan struktur
kecepatan.
Q waves Vs Q Earth
• Struktur atenuasi anelastik analogi dengan kecepatan karena Q bisa
dinyatakan secara matematis sebagai bagian imajiner :
dengan
dengan
• Karena itu bisa didefinisikan untuk gelombang P dan S.
Scattering
• Heterogenitas lebih besar dari panjang gelombang akan terjadi
multipathing atau interferensi.
• Heterogenitas hampir sama dengan panjang gelombang akan terjadi
scattering (Prinsip Huygens).
Difraksi
• Amplitudonya ditentukan oleh amplitudo gelombang datang dan
koefisien refleksi yang dihitung dalam Teori Khirchof
• Reflektor bisa dimodelkan sebagai penjumlahan dari tak hingga
difraktor
Latihan Soal
• Sebutkan dan jelaskan secara singkat beberapa metode EM?
• Jelaskan prinsip dasar persamaan Maxwell ?
• Carilah jurnal tentang elektromagnetik pada pertambangan dan beri
komentar anda tentang jurnal tersebut?

Vous aimerez peut-être aussi