Definisi Komplementer : suatu bentuk penyembuhan yang bersumber pada berbagai system, modalitas dan praktek kesehatan yang didukung oleh teori dan kepercayaan (Hamijoyo, 2003). Nutrisi : suatu zat dalam makanan yang dibutuhkan organisme untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baiak sesuai dengan fungsinya. Terapi Nutrisi untuk mempertahankan kekuatan, meningkatkan fungsi system imun, meningkatkan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi, dan menjaga orang yang hidup dengan HIV/AIDS tetap aktif dan produktif. Fungsi Nutrisi Pada Pasien HIV / AIDS Nutrisi berfungsi untuk mempertahankan kekuatan tubuh dan berat badan Nutrisi berfungsi untuk mengganti kehilangan vitamin dan mineral Nutrisi berfungsi untuk meningkatkan fungsi sitem imun dan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi Nutrisi berfungsi untuk memperpanjang periode dari infeksi hingga perkembangan menjadi panyakit AIDS Nutrisi berfungsi untuk meningkatkan respon terhadap pengobatan, mengurangi waktu dan uang yang dihabiskan untuk perawatan kesehatan Nutrisi berfungsi untuk menjaga orang yang hidup dengan HIV/AIDS agar dapat tetap aktif, sehingga memungkinkan mereka untuk merawat diri sendiri, keluarga dan anak-anak mereka Nutrisi berfungsi untuk menjaga orang dengan HIV/AIDS agar tetap produktif, mampu berkerja, tumbuh baik dan tetap berkontribusi terhadap pemasukan kelurga mereka (FAO-WHO, 2002). Kebutuhan nutrisi makro pada pasien HIV/AIDS
• Kebutuhan kalori Odha sekitar 2000-3000 Kkcal/hari
dan protein 1,5-2 gram/kgBB/hari • Kebutuhan kalori yang berasal dari lemak dianjurkan sebesar 10-15% dari total kalori sehari, dan sedangkan Umunya Odha mengkonsumsi zat gizi di bawah optimal. Biasanya mereka hanya mengkonsumsi 70% kalori dan 65% protein dari total yang diperlukan oleh tubuh. Kebutuhan nutrisi mikro pada pasien HIV/AIDS
Di perlukan suplemen multizat gizi mikro terutama
yang mengandung vitamin B12, B6, A, E, dan mineral Zn, Se dan Cu. Pemberian Fe dianjurkan pada Odha dengan anemia. Pada Odha yang mengalami infeksi oportunistik Kebutuhan air 8 gelas sehari untuk memperlancar metabolisme terutama pada penderita yang demam. Bahan makanan yang dianjurkan pada pasien HIV/AIDS
Tempe atau produknya mengandung protein dan
vitamin B12 Kelapa dan produknya dapat memenuhi kebutuhan lemak sekaligus sebagai sumber energy karena mengandung medium chain trigliserida (MCT) Wortel kaya kandungan beta karoten Sayuran hijau dan kacang-kacangan, mengandung vitamin neurotropik yakni vitamin B1, B6, B12 dan zat gizi mikro Makanan yang harus dihindari oleh pasien HIV/AIDS
Hindari mengkonsumsi daging, ikan dan telur mentah
makanan dan minuman kaleng yang tidak di ketahui kerusakan makanan (ciri fisik, aroma, tekstur, warna), periksa tanggal kadaluwarsa dan buang makanan yang sudah kadaluwarsa. Hindari makanan yang sudah berjamur atau basi Hindari susu dan produk susu yang tidak dipasteurisasi Pemantaun Status Nutrisi Anamnesis diet Pengukuran antropometri Pemeriksaan laboratorium Gejala Klinis Yang Berhubungan Dengan Kebutuhan Nutrisi Pada HIV/AIDS Anoreksi dan disfagia Diare Sesak nafas Demam Penurunan berat badan Pengaruh Konseling Nutrisi Dan Penambahan Makanan Terhadap Asupan Nutrisi Dan Status Nutrisi Pada HIV/AIDS
agar Odha mendapatkan jaminan kebutuhan gizi yang
sesuai dengan kondisi kesehatan dan kemampuan/daya beli keluarga, dan Konseling diberikan satu kali pada kunjungan pertama penelitian berlangsung, selanjutnya konseling gizi dilakukan tiap minggu sebanyak empat kali melalui telepon wassalamualaikum