Vous êtes sur la page 1sur 20

TUGAS BIOKIMIA

“PENCEGAHAN INFEKSI
DI RUMAH SAKIT”

URAY RAMDA ZEIN JULVIANDO


(20136111125)
PENGERTIAN PENCEGAHAN INFEKSI DI
RUMAH SAKIT

A. Pengertian
infeksi yang diperoleh dari rumah sakit
adalah infeksi yang tidak
diderita pasien saat masuk ke rumah
Sakit melainkan setelah ± 72 jam berada
Di tempat tersebut.Infeksi ini terjadi
bila toksin atau agen penginfeksi
menyebabkan infeksi lokal atau sistemik.
B. Proses Penyebaran
Proses penyebaran infeksi di
pelayanan kesehatan dapat
melalui:
1. Pasien
2. Petugas Kesehatan
3. Pengunjung
4. Sumber Lainnya
1. Pasien
Pasien merupakan unsur pertama
Yang dapat menyebarkan infeksi
Kepada pasien lainnya, petugas
kesehatan, pengunjung, atau benda
dan alat
2. Petugas Kesehatan
Petugas kesehatan dapat
Menyebarkan infeksi melalui
Kontak langsung yang dapat
Menularkan berbagai kuman
ke tempat lain.
3.Pengunjung
Pengunjung dapat menyebarkan
Infeksi yang didapat dari luar
ke dalam lingkungan rumah.
4. Sumber Lainnya
Yang dimaksud disini adalah
Lingkungan Rumah sakit yang
meliputi lingkungan umum atau
kondisi kebersihan rumah sakit
atau alat Yang ada dirumah sakit
yang dibawa oleh pengunjung
atau petugas kesehatan kepada
pasien dan sebaliknya.
C. Faktor Penyebab Terjadinya Infeksi di
Rumah Sakit
1. Agen Penyakit
2. Reseviour/Sumber
3. Lingkungan
4. Penularan
5. Hospes
1. Agen penyakit
Macam-macam agen penyakit
Dapat berupa kuman, virus,
jamur, parasit atau rickettsia.
Dan macam-macam agen
penyakit ini ditentukan pula oleh
patogenitasnya, virulensinya,
Daya invasifnya dan dosis
infeksinya.
2. Reseviour/Sumber
Semua kuman ada reseviornya/sumbernya seperti
virus, reseviornya adalah manusia, kuman positif
Gram manusia, tetapi kuman negatif dapat manusia
Dapat Juga alam seperti Pseudomonas. Apabila
Reseviornya manusia, maka dapat berasal dari
Traktus respiratorius, traktus digestivus, traktus
urogenitalis, kulit (variola) atau darah (hepatitisB).
Kuman itu akan ada diudara pada debu seperti
Salmonella, pada droplet seperti Mycrobacterium
Atau pada kulit yang lepas.
3. Lingkungan
Keadaan udara sangat
Mempengaruhi seperti
kelembapan udara, suhu dan
pergerakan udara atau tekanan
udara.
4. Penularan
Penularan adalah perjalanan
Kuman patogen dari sumber ke
hospes. Ada 4 jalan yang dapat
ditempuh:
a. Kontak langsung (perawat)
b. Alat (endoskop)
c. Udara
d. Vektor (lalat)
5. Hospes
Tergantung port the entree (tempat masuknya penyakit)
a. Melalui kulit seperti Leptospira atau Staphylococcus.
b. Melalui traktus digestivus seperti Eschericha coli, Shigella, Salmonela.
c. Melalui traktus respiratoris bagian atas partikel =5µ. Apakah melalui traktus
respiratorius bagian bawah partikel =5µ.
d. Melalui traktus urinarius seperti Klebsiel la pneumoniae.

Pada hospes tergantung pula pada imunitas alamiah atau buatan yang aktif maupun
pasif. Dalam infeksi nosokomial ada yang dapat dicegah dan ada yang tidak dapat
dicegah. Yang dapat dicegah terjadinya infeksi nosokomial adalah tindakan cuci
tangan sebelum operasi atau cuci tangan dan pakai masker dalam merawat penderita
dari sang satu pindah ke yang
lain. Sedangkan infeksi yang tidak dapat dicegah adalah karena faktor hospes
sendiri
Yang berubah atau menurun daya imunitasnya karena sakitnya atu karena
pengobatannya. Bisa saja ini merupakan persoalan serius yang dapat menjadi
penyebab langsung atau tidak langsung terhadap kematian pasien. Mungkin saja di
beberapa kejadian, Infeksi Nosokomial tidak menyebabkan kematian pasien.. Akan
tetapi ia menjadi penyebab penting pasien dirawat lebih lama di Rumah Sakit.
D. Cara Pencegahan
Terdapat beberapa prosedur dan tindakan
pencegahan infeksi nosokomial. Tindakan ini
merupakan seperangkat tindakan yang didesain
untuk membantu meminimalkan resiko terpapar
material infeksius seperti darah dan cairan
tubuh lain dari pasien kepada tenaga kesehatan
atau sebaliknya. Menurut Zarkasih (2003),
pencegahan infeksi didasarkan pada asumsi
bahwa seluruh komponen darah dan cairan tubuh
mempunyai potensi menimbulkan infeksi baik
dari pasien ke tenaga kesehatan atau sebaliknya.
Kunci pencegahan infeksi pada fasilitas
pelayanan kesehatan adalah mengikuti prinsip
pemeliharaan hygene yang baik.
kebersihan dan kesterilan dengan
Lima standar penerapan yaitu:
1. Mencuci tangan untuk menghindari infeksi
silang. Mencuci tangan merupakan metode
yang paling efektif untuk mencegah infeksi
nosokomial, efektif mengurangi perpindahan
mikroorganisme karena bersentuhan
2. Menggunakan alat pelindung diri untuk
menghindari kontak dengan darah atau
cairan tubuh lain. Alat pelindung diri
meliputi; pakaian khusus (apron), masker,
sarung tangan, topi, pelindung mata dan
hidung yang digunakan di rumah sakit dan
bertujuan untuk mencegah penularan
berbagai jenis mikroorganisme dari pasien
ke tenaga kesehatan atau sebaliknya,
misalnya melaui sel darah, cairan tubuh,
terhirup, tertelan dan lain-lain.
3. Manajemen alat tajam secara benar untuk
menghindari resiko penularan penyakit
melalui benda-benda tajam yang tercemar
oleh produk darah pasien. Terakit dengan
hal ini, tempat sampah khusus untuk alat
tajam harus disediakan agar tidak
menimbulkan injuri pada tenaga kesehatan
maupun pasien.
4. Melakukan dekontaminasi, pencucian dan
sterilisasi instrumen dengan prinsip yang
benar. Tindakan ini merupakan tiga proses
untuk mengurangi resiko tranmisi infeksi
dari instrumen dan alat lain pada klien dan
tenaga kesehatan.
5. Menjaga sanitasi lingkungan secara benar.
Sebagaiman diketahui aktivitas pelayanan
kesehatan akan menghasilkan sampah rumah
tangga, sampah medis dan sampah
berbahaya, yang memerlukan manajemen
yang baik untuk menjaga keamanan tenaga
rumah sakit, pasien, pengunjung dan
masyarakat.
THANK’S YOU VERY MUCH

THANK’S YOU VERY


MUCH...

Vous aimerez peut-être aussi