Vous êtes sur la page 1sur 14

Antioksidan dan radikal bebas

Mekanisme Antioksidan
Mekanisme antioksidan dalam menghambat oksidasi atau
menghentikan reaksi berantai pada radikal bebas dari
lemak yang teroksidasi, dapat disebabkan oleh 4 (empat)
macam mekanisme reaksi yaitu:
a. Pelepasan hidrogen dari antioksidan
b. Pelepasan elektron dari antioksidan
c. Adisi asam lemak ke cincin aromatik pada antioksidan.
d. Pembentuk senyawa kompleks antara lemak dan cincin
aromatik dari antioksidan.
(Sayuti dan Yenrina, 2015).
Mekanisme Antioksidan
Enzim (SOD) akan mengubah radikal
superoksida (O2-٠) yang dihasilkan dari respirasi
serta yang dari lingkungan, menjadi H2O2 yang
masih bersifat reaktif. Peroksida dikatalisis oleh
enzim katalase dan (GPx). Katalase mampu
menggunakan satu molekul H2O2 sebagai substrat
elektron donor dan satu molekul H2O2 menjadi
substrat elektron akseptor, sehingga 2 molekul
H2O2 menjadi 2 H2O dan O2. Di dalam eritrosit
dan jaringan lain, enzim (GPx) mengkatalisis
destruksi H2O2 dan lipid hidroperoksida dengan
menggunakan (GSH), melindungi lipid membran
dan hemoglobin dari serangan oksidasi oleh
H2O2, sehingga mencegah terjadinya hemolisis
yang disebabkan oleh serangan peroksida. GSH
akan dioksidasi menjadi GS-SG. Agar GSH terus
tersedia untuk membantu kerja enzim GPx, maka
SOD = superoksida dismutase GS-SG ini harus direduksi lagi menjadi GSH. Fungsi
GPx = glutation peroksidase ini diperankan oleh enzim (GRed).
GSH = glutation tereduksi
Gred = glutation reduktase
(Murray et al, 2003)
Mekanisme Antioksidan
Senyawa Antioksidan
Berdasarkan sumbernya, antioksidan dibagi
menjadi :
1. antioksidan endogen yaitu enzim-enzim yang
bersifat antioksidan, seperti: Superoksida
Dismutase (SOD), katalase (Cat), dan
glutathione peroksidase (Gpx).
2. Antioksidan eksogen yaitu yang didapat dari
luar tubuh/makanan.
(Werdhasari, 2014).
Contoh Senyawa Antioksidan
1. Senyawa fenolik
Senyawa fenolik mempunyai aktivitas antioksidan
melalui mekanisme sebagai pereduksi, penangkap radikal
bebas, pengkhelat logam, peredam terbentuknya singlet
oksigen serta pendonor elektron (Karadeniz et al., 2005).
Salah satu contoh senyawa fenolik adalah flavonoid.
Flavonoid terdapat dalam kacang-kacangan, sayur-sayuran,
buah-buahan, coklat dan teh. Selain itu flavonoid juga tersedia
dalam bentuk suplemen diantaranya dalam bentuk serbuk,
kapsul atau ekstrak. Salah satu contohnya adalah teh hijau
yang mengandung katekin (monomer flavonol), ekstrak teh
hitam mengandung teaflavin dan tearubigin. Selain itu juga
tersedia ekstrak bilberry, elderberry, black currant, buah
anggur yang kaya antosianin (Sayuti dan Yenrina, 2015).
Contoh Senyawa Antioksidan
2. Bawang-Bawangan
• Keluarga bawang mengandung organosulfur yang bersifat
antioksidan. Allium sativum (garlic), Allium cepa (onion)
dan Allium porrum (bawang pre) adalah keluarga bawang-
bawangan (Alliaceae atau Liliaceae) (Lawson et.al, 2005).
• Allium sativum mengandung alliin yang dengan cepat akan
menjadi allisin. Allisin dan turunannya akan dimetabolisme
menjadi Alil metil sulfida (AMS), yang merupakan metabolit
aktif. Allinase, enzim yang terdapat pada onion dan garlic
mempunyai efek antioksidan, antibakteri dan antiinflamasi.
Onion dan garlic juga dimanfaatkan sebagai pencegah
thrombosis dan kanker karena kandungan organosulfurnya
(Lawson et.al, 2005).
Contoh Senyawa Antioksidan
Contoh Senyawa Antioksidan
Sumber Senyawa Antioksidan
Sumber Senyawa Antioksidan
Mekanisme Radikal Bebas
Radikal bebas menyebabkan kerusakan sel dengan tiga cara
yaitu :
1. Peroksidasi komponen lipid dari membran sel dan sitosol.
Menyebabkan serangkaian reduksi asam lemak (otokatalisis)
yang mengakibatkan kerusakan membran dan organel sel.
2. Kerusakan DNA, Kerusakan DNA ini dapat mengakibatkan
mutasi DNA bahkan dapat menimbulkan kematian sel.
3. Modifikasi protein teroksidasi oleh karena terbentuknya
cross linking protein, melalui mediator sulfidril atas beberapa
asam amino labil seperti sistein, metionin, lisin dan histidin.
Senyawa Radikal Bebas
Daftar Pustaka

• Astawan, M., Kasih, A. L. 2008. Khasiat Warna-Warni Makanan Gramedia.
Jakarta
• Gordon MH J. Pokorny, N. Yanishlieve, M. Gordon.2001. Antioksidants in
Food. New York : CRC Press.
• Lawson LD, Wang ZJ. Allicin and AllicinDerived Garlic Compounds Increase
Breath Acetone through Allyl Methyl Sulfide: Use in Measuring Allicin
Bioavailability. J. Agric. Food Chem. 2005; 53 (6): 1974–1983.
• Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwll VW. Harper’s Illustrated
Biochemistry. 26theds. New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 2003
• Sayuti dan Yenrina, 2015. Antioksidan, Alami dan Sintetik. Padang :
Andalas University Press.
• Werdhasari, Asri. 2014. Peran Antioksidan Bagi Kesehatan. Jurnal Biotek
Medisiana Indonesia. Vol.3.2. 59-68.

Vous aimerez peut-être aussi