Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
AKTIVITAS
MAINTENANCE
KELOMPOK 4:
1. A D I T YA P R A D A N A P U T R A (15612045)
2. A A N K R I S T I YA N T O (15612048)
3. R A H M A W AT I D E W I N O R M A L A S A R I ( 1 5 6 1 2 0 5 7 )
4. N I S W AT I N R U Q O I YA H (15612061)
5. I K A N I N G T I YA S A V R I L I A W AT I (15612062)
6. WUJUD SAMPURNO (15612074)
TUJUAN PERAWATAN
Tujuan dilakukannya kegiatan perawatan (maintenance) adalah
sebagai berikut :
Memungkinkan tercapainya mutu produk dan kepuasan pelanggan
melalui penyesuaian, pelayanan (service) dan pengoperasian peralatan
secara tepat.
Meminimalkan biaya total produksi yang secara langsung dapat
dihubungkan dengan pelayanan dan perbaikan.
Memperpanjang waktu pakai suatu mesin atau peralatan.
Meminimumkan frekuensi dan kuatnya gangguan-gangguan terhadap
proses operasi.
Menjaga agar sistem aman dan mencegah berkembangnya gangguan
keamanan.
Meningkatkan kapasitas, produktivitas, dan efisiensi dari sistem yang ada.
DASAR-DASAR UTAMA
DALAM MAINTENANCE
1. Membersihkan (Cleaning)
Pekerjaan pertama yang paling mendasar dalam maintenance adalah
membersihkan (cleaning) peralatan/mesin dari debu maupun kotoran-kotoran lain
yang mengganggu. Pekerjaan ini sering diabaikan orang karena dianggap tidak
penting, dan hanya dianggap sebagai kotoran yang mengganggu tampak luarnya saja.
Padahal sebenarnya debu yang menempel pada permukaan mesin merupakan inti
bermulanya proses kondensasi dari uap air yang berada di udara sebagai awal
terjadinya korosi.
Dalam melaksanakan pekerjaan cleaning perlu ada petunjuk tentang :
Bagaimana cara melakukan pekerjaan tersebut
Kapan pekerjaan tersebut harus dilakukan
Alat bantu apa saja yang diperlukan
HAL-HAL APA SAJA YANG HARUS DIHINDARI
DALAM MELAKUKAN PEKERJAAN CLEANING.
Cleaning meliputi peralatan/mesin utama dalam industri, peralatan bantu
serta fasilitas pendukung lainnya termasuk lingkungan sekitar peralatan dan
lingkungan pabrik.
Cleaning sangat baik dilakukan secara berkala dan disiplin, dengan
menyesuaikan waktu operasi peralatan/mesin yang bersangkutan.
Cleaning dilakukan dengan menyesuaikan kondisi lapangan dan jenis kotoran
yang timbul. Apabila kotoran berupa debu cukup di lap atau dengan
menggunakan vacuum cleaner. Tapi apabila kotoran banyak mengandung
serbuk metal atau sejenisnya, cukup dilap saja dan jangan menggunakan
semprotan angin.
Dengan kebersihan lingkungan yang terjaga, akan menumbuhkan semangat
kerja operator dan menjaga kondisi peralatan/mesin, yang secara tidak
langsung akan meningkatkan produktivitas dan menumbuhkan rasa memiliki.
2. Memeriksa (Inspection)
Pemeriksaan terhadap bagian unit instalasi peralatan/mesin perlu
dilakukan secara teratur mengikuti pola jadwal yang sudah diatur. Jadwal
dibuat atas dasar pertimbangan-pertimbangan antara lain :
Berdasarkan pengalaman yang lalu dalam suatu jenis pekerjaan yang
sama, diperoleh informasi mengenai selang waktu/frekuensi untuk
melaksanakan pemeriksaan seminimal mungkin dan seekonomis
mungkin tanpa menimbulkan resiko kerusakan unit instalasi yang
bersangkutan.
Berdasarkan sifat operasinya yang dapat menimbulkan kerusakan
setelah unit instalasi peralatan produksi beroperasi dalam selang
waktu tertentu.
Berdasarkan rekomendasi dari pabrik pembuat mesin produksi
(manual book).
3. Memperbaiki (Repair)
Apabila terdapat kerusakan pada bagian unit
instalasi peralatan produksi hingga kinerjanya tidak
mencapai standar yang dapat diterima, maka perlu
dilakukan perbaikan (repair). Repair bertujuan untuk
mengembalikan fungsi peralatan kembali pada kondisi
standar semula, dengan usaha dan biaya yang wajar.
BENTUK-BENTUK TEKNIK
PERAWATAN
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance).
2. Perawatan Korektif (Corrective Maintenance).
3. Perawatan Berjalan (Running Maintenance).
4. Perawatan Prediktif (Predictive Maintenance)
5. Perawatan Setelah Terjadi Kerusakan (Breakdown Maintenance)
6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)
STRATEGI PERAWATAN
1. Penggantian
2. Perawatan peluang
3. Perbaikan
4. Perawatan Pencegahan
5. Modifikasi Desain
6. Perawatan Koreksi
7. Perawatan Berbasis Kondisi
8. Perawatan Penghentian
PENGGANTIAN
(REPLACEMENT)
• Merupakan penggantian komponen untuk melaukan perawatan.
Kebijakan penggantian ini dilakukan pada seluruh atau sebagian (part)
dari sebuah sistem yang dirasa perlu dilakukan upaya penggantian karena
tingkat utilitas mesin atau kendala fasilitas produksi berada pada kondisi
yang kurang baik.
• Tujuan strategi ini adalah untuk menjamin berfungsinya suatu system
sesuai keadaan normalnya
PERAWATAN PELUANG
(OPPORTUNITY MAINTENANCE)
• Strategi jenis ini dilakukan saat mesin shutdown untuk menghindari
waktu menganggur (idle) baik operator maupun petugas perawatan
perawatan bisa dilakukan dengan skala yang paling sederhana seperti
pembersihan (cleaning) maupun perbaikan fasilitas pada system
produksi (Repairing)
PERBAIKAN
(OVERHAND)
• Merupakan pengujian secara menyeluruh dan perbaikan (Restoration)
pada sedikit komponen atau sebagian besar komponen sampai pada
kondisi yang dapat diterima. Perawatan perbaikan merupakan jenis
perawatan yang terancana dan biasanya proses perawatannya
dilakukan secara menyeluruh terhadap sistem
PERAWATAN PENCEGAHAN
(PREVENTIVE MAINTENANCE)
• Kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah
timbulnya kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau
keadaan yang menyebabkan fasilitas produksi rusak pada saat proses
produksi
• Dalam prakteknya Preventive Maintenance dibedakan atas :
1. Routine Maintenance
Kegiatan pemeliharaan terhadap kondisi mesin dan mengganti
suku cadang secara berkala. Seperti pelumasan,pengecekan bahan
bakar,dan pemebersihan peralatan
2. Periodic Maintenance
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara berkala atau dalam
jangka waktu tertentu. Contohnya Penyetelan katup-katup pemasukan
dan pembuangan,pembongkaran mesin untuk mengganti bearing
3. Running Maintenance
Merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan saat fasilitas
produksi dalam keadaan bekerja. Biasanya diterapkan pada mesin-mesin
yang harus terus menerus beroperasi. Kegiatan perawatan dilakukan
dengan jalan mengawasi secara aktif (Monitoring)
4. Shutdown Maintenance
Merupakan Kegiatan perawatan yang dapat dilaksanakan pada
waktu fasilitas produksi sengaja dimatikan atau dihentikan perawatan
pencegahan dilakukan untuk menghindari suatu peralatan atau system
mengalami kerusakan
MODIFIKASI DESAIN
(DESIGN MODIFICATION)
• Perawatan dilakukan pada sebagian kecil perawatan sampai pada
kondisi yang dapat diterima dengan melakukan perbaikan pada tahap
pembuatan dan penambahan kapasitas.
PERAWATAN KOREKSI
(BREAKDOWN/CORRECTIVE
MAINTENANCE)
• Corrective maintenaince adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan
yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan pada peralatan
sehingga peralatan tiak berfungsi dengan baik.
• Breakdown maintenaince adalah merupakan kegiatan yang dilakukan
setelah terjadinya kerusakan dan untuk perbaikannya harus
menyiapkan suku cadang dan perlengkapan lainnya.
TEMUAN KESALAHAN
(FAULT FINDING)
• Merupakan tindakan perawatan dalam bentuk inspeksi untuk
mengetahui tingkat kerusakan, misal kondisi ban setelah perjalanan
panjang.
• Kegiatan fault finding bertujuan untuk menemukan kerusakan yang
tersembunyi dalam menjalankan operasinya.
PERAWATAN BERBASIS KONDISI
(CONDITION BASED MAINTENANCE)