Vous êtes sur la page 1sur 11

MELAKUKAN TINDAKAN

KEPERAWATAN PADA LANSIA


DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

OLEH KELOMPOK 12
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

• DSK NYM RISKA KRISMAYANTI (050)


• NI LUH PUTU AYU PUSPITA WANGI (064)
PENGERTIAN LANSIA :

Menua (menjadi tua) adalah suatu proses


menghilangnya secara perlahan lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri
atau mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan
yang diderita .
Proses menua merupakan proses yang terus
menerus (berlanjut) secara alamiah dimulai
sejak lahir dan umumnya dialami pada semua
makhluk hidup
Keluarga lanjut usia adalah keluarga yang didalamnya terdapat
penduduk lanjut usia atau anggota keluarga yang seluruhnya
berusia lanjut, sedangkan asuhan keperawatan dengan lansia
adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang komperhensif yang
diberikan kepada lansia dan keluarga dalam meningkatkan status
kesehatan serta meminimalkan dampak proses penuaan/gangguan
kesehatan yang terjadi pada lansia dengan pendekatan proses
keperawatan, Menurut Friedman (1998).
KEPERAWATAN KELUARGA DALAM LANSIA

Keluarga sebagai unit


terkecil masyarakat
mempunyai andil yang
besar dalam upaya
memelihara kesehatan
lansia, namun adakalanya
keluarga tersebut
mengalami keterbatasan
pengetahuan, kemampuan
dan kemauan sehingga
memerlukan bantuan
orang lain
Empat Pendekatan Perawatan Lansia
Dalam Konteks Komunikasi
Pendekatan
fisik

Pendekatan
psikologis

Pendekatan
sosial

Pendekatan
spiritual
Pendekatan fisik :

Mencari informasi tentang kesehatan obyektif,


kebutuhan, kejadian, yang dialami, peruban fisik
organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa di
capai dan di kembangkan serta penyakit yang dapat
di cegah progresifitasnya.
Perwatan fisik pada lansia dibagi
menjadi dua bagian yaitu :
A. Klien lanjut usia yang masih aktif
Klien yang keadaan fisiknya masih mampu bergerak tanpa
bantuan orang lain sehingga untuk kebutuhannya sehari-
hari masih mampu melakukan sendiri

B. Klien lanjut usia yang pasif atau tidak dapat bangun


Klien yang keadaan fisiknya mengalami kelumpuhan atau
sakit, perawat harus mengetahui dasar perawatan klien
lanjut usia ini terutama tentang hal-hal yang
berhubungan dengan keberhasilan perorangan untuk
memepertahankan kesehatannya
Pendekatan fisikologis :
Karena pendekatan ini sifatnya absrak
dan mengarah pada perubahan prilaku,
maka umumnya membutuhkan waktu
yang lebih lama. Untuk melaksanakan
pendekatan ini perawat berperan
sebagai konselor, advokat, supporter,
interpreter terhadap sesuatu yang asing
atau sebagai penampung masalah-
masalah yang pribadi dan sebagai
sahabat yang akrab bagi klien
Perawat harus selalu memegang
prinsip “Tripple S”, yaitu Sabar, Simpatik,
dan Service
Pendekatan sosial :

Pendekatan sosial ini merupakan suatu


pegangan bagi perawat bahwa orang yang
diahadapinya adalah makhluk social yang
membutuhkan orang lain. Dalam
pelaksanaannya perawat dapat menciptakan
hubungan social antara lanjut usia dan lanju
usia dan perawat sendiri.
Pendekatan spiritual :

Disini perawat harus bisa memberikan


kepuasan batin dalam hubunganya dengan
Tuhan atau agama yang dianutnya terutama
ketika klien dalam keadaan sakit.

Vous aimerez peut-être aussi