Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oktalia Anindya
126 131
Penentuan kadar
abu dan Ca
Nadia
Salma
Putri
Izmi
129
140
Abu adalah residu anorganik yang berasal dari
proses pembakaran atau oksidasi komponen
organik bahan pangan
(berdasarkan jumlahnya)
METODE
Kadar Abu
Desikator
Cawan pengabuan
Tanur
Tang kurs
Timbangan analitik
Prosedur kerja
1. Cawan pengabuan dikeringkan dalam oven pada suhu 100 ⁰C - 105 ⁰C selama 1 jam, didinginkan
dalam desikator selama 15 menit kemudian timbang cawan kosong (W0).
2. Sebanyak 5-10 gram sampel ditimbang dalam cawan (W1).
3. Sampel dikeringkan dalam oven selama 24 jam dengan suhu 105 ⁰C. Untuk sampel basah atau
cairan, sampel dibakar diatas pembakar burner dengan api sedang untuk menguapkan sebanyak
mungkin zat organik yang ada ( sampai sampel tidak berasap dan berwarna hitam ).
4. Sampel dipindahkan ke dalam tanur ( muffle furnace ) dan dipanaskan pada suhu 300 ⁰C,
kemudian suhu dinaikkan menjadi 550 ⁰C dengan waktu sesuai dengan karakteristik bahan (
umumnya 5 -7 jam ).
5. Sampel didinginkan dalam desikator selama 15 menit, kemudian timbang cawan+abu (W3).
PERHITUNGAN
Keterangan :
W0 : berat cawan kosong
W1 : berat cawan + sampel sebelum pengabuan
W2 : berat cawan + sampel setelah pengabuan
1. Aman dalam pemakaian
2. Murah
Prosedur kerja pengabuan basah dengan asam nitrat dan asam sulfat adalah sebagai berikut
1. Menimbang sampel padatan 5 - 10 gram dimasukkan dalam labu kjedahl. Kemudian ditambahkan
10 ml H2SO4, 10 ml HNO3 dan batu didih.
2. Labu dipanaskan perlahan - lahan sampai berwarna gelap, selama pemanasan harus
menghindari pembentukan buih yang berlebihan.
3. Ke dalam labu ditambahkan 1 - 2 ml HNO3 dan pemanasan dilanjutkan sampai larutan lebih
gelap lagi. Penambahan HNO3 dilanjutkan sambil dipanaskan sampai larutan tidak gelap lagi (
semua zat organik telah teroksidasi ).
4. Sampel didinginkan kemudian ditambah 10 ml aquadest dan dipanaskan sampai berasap.
5. Sampel didinginkan dan diencerkan sampai volume tertentu dengan menggunakan labu takar.
1. Mineral volatil yang hilang tidak banyak
karena suhunya lebih rendah
Titimetri Gravimetri
TITIRIMETRI
Titrasi redoks
Seiap molekul yang
mendapatkan elektron Titrasi pengendapan
Titrasi EDTA
dikataka akan tereduksi Berdasarkan
Reagen kimia kuat
sedangkan setiap kemampan mineral
yang membentuk
molkeul yang untuk mengendap
kompleks dengan ion
kehilangan elektron dengan titrasi suatu
logam multivalent
du=ikatakan pereaksi tertentu
Metode ini sering
teroksidasi dengan atau Metode mohr untuk
digunakan untuk
tanpa oksigen penentuan kadar
analisa kalsium
Sering digunakan kalsium
untuk menentukan
kadar kalsium dan besi
METODE GRAVIMETRI
Jumlah (mg)
Kalsium 1200
Fosfor 1500
besi 4
Dibeberapa sampel ikan teri kering dianalisis untuk kadar logam Pb, Cd, Cu
menggunakan SSA ditemukan :
Pb 0,084-0,1114 ppm
Cd 0.084-0,087 ppm
Cu 0,091-0,096 ppm
Dimana masih berada pada bawah batas aman yang ditetapkan oleh BSN
2. Sampel Bayam 25
○ Kandungan mineral pada bayam
per 100 gram
Fosfor 67 11,1
Albert dan Santika, Sri Sumestri.2005. Metode Penelitian Air. Surabaya: ITS Press
Apriyantono, A.D dkk.2005.Analisis Pangan.bogor:PAU Pangan dan Gizi
Gunawan, D, dkk. 2009. Petunjuk Operasi AAS Analyse 100. Lab. Kimia Instrumen UNNES
Irawati.2008.MODUL PENGUJIAN MUTU 1.Diploma IV PDPPTK VEDCA.Cianjur
Rukaman, Rahmat.2004.Bayam Bertanam dan Pengolahan Pasca
Panen.Yogyakaarta:Kanisius
Sastrohamidjojo, Hardjono. 2005. Kimia Dasar. Yogyakarta: UGM-Press
Sitti Chadijah, Wa Ode Rustiah dan Anna Handayani. 2012. Penuntun Praktikum Kimia
Analitik .Makassar: UIN Alauddin Makassar
Sudarmadji dkk.2004.ProsedurAnalisa Bahan Makanan Dan Pertanian.Liberti.Yogyakarta.
Svehla G.2006. Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis. Terj. L.
Setiono dan A. Hadyana Pudjaatmaka. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro
Bagian I. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka
Yatim, wildan.2005.Kamus Biologi.Jakarta:Yayasan obor Indonesia
Yazid, Estien. 2005.Kimia Fisika untuk Paramedis. Yogyakarta: ANDI
Thank you
Any questions?