Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
RINI HERLINA
1220221124
Ny. S
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Lemas, gelisah
• Status gizi
BB : 55 kg BMI → 22,89 kg/ m2
TB : 155 cm
Kesan : Status Gizi normal
VS
TD : 170/90 mmHg
N : 88 x/menit
R : 24 x/menit
T : 370C
GDS : 17
• Kulit : Warna sawo matang, ikterik (-), turgor kulit <2 detik
• Kepala : Bentuk mesocephal, rambut ikal, warna hitam dan
putih beruban
• Mata : Konjunctiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
dengan diameter 3 mm/3 mm, reflek cahaya (+/+),
pupil keabuan atau putih (+/+), shadow test (-/+)
• Hidung : simetris, deviasi septum (-), sekret (-/-)
• Telinga : bentuk daun telinga normal, serumen (-/-)
• Mulut : sianosis (-), gusi berdarah (-), pucat (-), lidah kotor (-),
pinggir lidah hiperemis (-), lidah tremor (-), papil lidah
atrofi (-) stomatitis (-), luka pada sudut bibir (-)
• Tenggorokan : Faring tidak hiperemis, T1-T1
• Leher : JVP normal, trakea di tengah, simetris, pembesaran
tiroid (-), KGB membesar (-)
Thorak
Pulmo :
• Inspeksi :
Statis, Normochest, simetris, Dinamis, Pengembangan dada kanan
= kiri, sela iga tidak melebar, retraksi intercostal (-)
• Palpasi : Pergerakan dada kanan = kiri, fremitus raba kanan = kiri
• Perkusi :
– Kanan : Sonor,
– Kiri : Sonor
• Auskultasi
– Kanan : Suara dasar vesikuler (+), wheezing (-), ronchi (-)
– Kiri : Suara dasar vesikuler (+), wheezing (-), ronchi (-)
Jantung :
• Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis
• Palpasi : Iktus cordis tidak teraba, thrill tidak teraba
• Perkusi:
– Batas Kiri atas ICS II linea parasternal sinistra
– Batas Kanan atas ICS II linea parasternal dextra
– Batas kiri bawah ICS V antara linea midclavicula dan
axilaris anterior
– Batas kanan bawah ICS V linea stemalis dextra
• Auskultasi :
BJ I dan II reguler, S1>S2, intensitas normal reguler,
Gallop (-), Murmur (-)
Abdomen
• Inspeksi
Perut rata, warna kulit seperti sekitar, turgor kulit <2 detik
• Auscultasi
Bising usus (+) normal (6x/menit)
• Perkusi
timpani di empat kuadran abdomen, pekak alih (-)
• Palpasi
Supel, Murphy sign (-), hepar dan lien tidak teraba
CVA +/+, nyeri tekan (-)
Ekstremitas
Superior Inferior
• Superior dekstra • Inferior dekstra
Pitting Edema (+), kuku pucat Pitting edema (+), kuku pucat (-),
(-), clubing finger (-), palmar clubing finger (-), plantar pedis
ikterik (-), ulkus DM (+) (luka
eritema (-), palmar ikterik (-),
sampai jaringan epidermis,
capillary refil <2 detik nekrosis (+), dolor (+))
• Farmakologis
– O2 3 liter/menit
– Infus D5% 20 TPM
– Inj. Ceftriakson 1 gr/12 jam
– Inj. Ranitidin (50 mg) 2x1
– Inj. Ondansentron (4 mg) 3x1
– Amlodipin tab 5 mg 1x1
– Furosemide tab 20 mg 2x1
– D40% (Bila hipoglikemi)
PLANNING
• Tes darah lengkap
• Kimia darah : GDS, Gula darah 2 jam PP, Cholesterol,
Trigliserid, SGOT, SGPT, Albumin, bilirubin, globulin,
ureum, creatinin
• HbA1C
• Urinalisis
• EKG
• X-Foto Rontgen Thorax PA
• USG Abdomen
• Konsul Spesialis Mata
FOLLOW UP
WAKTU S O A P
Edema (+)
WAKTU S O A P
Edema (+)
Jum’at, 22 November 2013
GDS 34 54 38
EKG
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
SEROLOGI
Edema (+)
WAKTU S O A P
Edema (+)
WAKTU S O A P
CKD derajat 3
Edema (+) berkurang
Hiperuricemi
HIPOGLIKEMI
DEFINISI
Menurunnya kadar glukosa darah yang
menyebabkan kebutuhan metabolik yang
diperlukan oleh sistim saraf tidak cukup
sehingga timbul berbagai keluhan dan gejala
klinik.
Respon Ambang Glikemik, Efek Fisiologi Pengaturan dalam Pencegahan atau Koreksi dari
mmol/L (mg/dL) Hipoglikemia (Counterregulasi Glukosa)
Insulin 4.4 – 4.7 (80 – 85) Produksi Glukosa Faktor pengaturan glukosa primer/Mekanisme
oleh hati dan ginjal pertahanan pertama melawan hipoglikemia
Glukagon 3.6 – 3.9 (65 – 70) Produksi Glukosa Faktor pengaturan glukosa primer/Mekanisme
oleh hati dan ginjal pertahanan lini kedua melawan hipoglikemia
Epinefrin 3.6 – 3.9 (65 – 70) Produksi Glukosa Mekanisme pertahanan lini ketiga melawan
oleh hati dan ginjal, hipoglikemia, kritikal saat terjadi defisiensi
bersihan glukosa glukagon
Kortisol dan 3.6 – 3.9 (65 – 70) Produksi Glukosa Terlibat dalam mekanisme melawan hipoglikemia
Hormon oleh hati dan ginjal, jangka panjang, tidak kritikal
Pertumbuhan bersihan glukosa
Gejala 2.8 – 3.1 (50 – 55) Pengenalan dari Perubahan tingkah laku untuk mengatasi
hipoglikemia hipoglikemia (ingesti makanan)
Daya Kognisi < 2.8 (< 50) Perubahan tingkah laku untuk mengatasi
hipoglikemia
GEJALA
• Parasimpatik : lapar, mual
• Simpatik : keringat dingin, berdebar-debar
• Gangguan otak ringan : lemah, sulit menghitung
• Gangguan otak berat : koma, dengan atau tanpa kejang
• Gejala Neuroglikopenik dari hipoglikemia
merupakan efek langsung dari penurunan glukosa
pada SSP (sistem saraf pusat)
• Gejala Neurogenik :
– Gejala adrenergik (epinefrin, norepinefrin) : palpitasi,
tremor, rasa gelisah.
– Gejala kolinergik (asetilkolin) : berkeringat, kelaparan,
dan parestesia.
LABORATORIUM
kadar gula darah < 50 mg/dl
PENATALAKSANAAN
• Pemberian gula murni 30 g (2 sendok makan),
sirop atau makanan yang mengandung karbohidrat
BELUM SADAR
• Ulangi suntik 50 ml Dx40%
BELUM SADAR GLUKOSA DARAH -200mg/dL • Pantau glukosa darah setiap ½ jam
• Suntik hidrokortison 100 mg/4 jam selama
12 jam atau deksametason 10 mg iv bolus,
dilanjutkan 2 mg tiap 6 jam dan manitol iv
1,5-2 g/kgBB setiap 6-8 jam
• Cari penyebab lain kesadaran menurun
KOMPLIKASI
• Kerusakan otak
• Koma
• Kematian
CRONIK KIDNEY DISEASE
DEFINISI
Keadaan klinis yang ditandai dengan
GGK sering terjadi tanpa disadari sampai mencapai tingkat lanjut dan
menimbulkan gejala sehingga penanganannya seringkali terlambat
Terima Kasih
• http://id.scribd.com/doc/123338044/Referat-G
agal-Ginjal-Kronik
• http://satyaexcel.blogspot.com/2012/10/makal
ah-penyakit-gagal-ginjal-kronik.html