Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh:
Dea Novichra Ayu Maharani (217.041.01048)
Dibimbing Oleh:
dr. I Gusti Ayu Kencana Wulan, Sp.KK
Keadaan umum:
• Kesan tampak sakit, kesadaran compos mentis
(GCS E4V5M6)
Tanda vital :
• Tensi :tidak didapatkan data
• Nadi : tidak didapatkan data
• RR : tidak didapatkan data
• Suhu : tidak didapatkan data
• Kepala : dbn
• Dahi kanan : terdapat kelainan kulit
• Mata kanan : terdapat kelainan kulit
di palpebra
• THT : dbn
• Mulut : dbn
• GIT : dbn
• Leher : dbn
• Thorax : dbn
• Abdomen : dbn
• Sistem genetalia : dbn
• Ekstremitas sup. : dbn
• Ekstremitas inf. : dbn
Status Dermatologis
Regio Effloresensi
Fasialis Dextra Pada regio oftalmik, frontal dan scalp dekstra didapatkan
gambaran makula eritematosa batas tidak jelas, diatasnya
terdapat multiple vesikel bergerombol yang tidak melewati
garis tengah tubuh. Sementara kulit di sekitar gerombolan
tampak normal. Juga didapatkan gambaran sebagian vesikel
yang sudah pecah dan krusta kuning kecoklatan sampai
merah kehitaman, serta didapatkan gambaran erosi di
beberapa lokasi. Edema palpebra (+)
Resume
Muncul plentingan pada mata kanan berisi cairan
± sejak 2 hari yang lalu semakin lama semakin
bertambah banyak pada daerah wajah tepatnya
pada daerah sekitar mata kanan dan di daerah
kepala bagian depan.
Pasien juga merasa perih pada mata kanannya.
Mata merah (+).Tidak gatal.
Ibu pasien mengatakan keluhan disertai dengan
demam.
Riwayat penyakit dahulu pasien pernah cacar air
saat berusia 4 tahun.
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang
sama.
Tidak ada riwayat alergi.
Diagnosa Kerja
Usulan Pemeriksaan
• Pemeriksaan laboratorium
Tzanck smear :
Non Medikamentosa
1. Menghindari garukan
2. Menjaga agar tetap bersih dan kering
untuk menghindari infeksi sekunder
semakin parah
3. Mengkonsumsi banyak makanan yang
mengandung vitamin dan serat agar
daya tahan tubuh meningkat
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Kausatif
Simptomatis
Antiviral
a. Sistemik
Antibiotik : Amoxan 3 x 250 mg Asiklovir 5 x 800 mg/hari/oral
(5hari) selama 7 hari.
Antihistamin : Cetirizine 1 x ½
tab
b. Topikal Suportif
NaCl 0,9 % + Kassa Steril
(untuk kompres)
Acyclovir + Gentamycine salep Multivitamin : Elkana Syr 1x1
2 x sehari
Pembahasan Kasus
HERPES ZOSTER
Definisi
Herpes zoster adalah infeksi virus akut yang menyerang
kulit dan mukosa dan merupakan reaktivasi virus Varisela-
zoster laten dari syaraf pusat dorsal atau kranial.
Herpes Zoster Oftalmikus (HZO) merupakan hasil reaktivasi
dari Varisela Zoster Virus (VZV) pada Nervus Trigeminal
(N.V).
Sembuh
1. Pemeriksaan Tzanck:
Bahan untuk Tzanck smear : vesikel < 3 hr
Pada HZ/ varisela ditemukan sel epitelial
raksasa multinuklear Diagnosa pasti HZ
2. Kultur:
Bahan: Cairan vesikel nonkomplikata, sampai 7
hr setelah erupsi
Efek sitopatik (ESP) dalam sel kultur: Badan
inklusi eosinofilik intranuklear & sel raksasa
multinuklear Diagnosa pasti HZ.
3. Poli Chain Reaction (PCR) / Direct Fluorecent
Assay (DFA).
4. Deteksi antibodi terhadap virus
5. Pemeriksaan histologik
6. Pemeriksaan mikroskop elektron
Differential Diagnosa
1. Insect Bite
2. Herpes Simplek
3. Varisela
4. Impetigo vesikobulosa
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
Usahakan agar vesikel tidak pecah (tidak digaruk dan pakai baju
yang longgar)
Menjaga kebersihan badan mencegah infeksi sekunder
Medikamentosa
1. Sistemik :
a. Obat Antivirus : asiklovir, valasiklovir, famsiklovir
inhibitor DNA polimerase pada virus
b. Analgetik : asam mefenamat, metampiron
Menghambat biosintesis PG
c. Kortikosteroid : Indikasi untuk Sindrom Ramsay Hunt
mencegah terjadinya paralisis
2. Topikal
Lesi basah : kompres dengan NS
Lesi erosi : salep sodium fusidat
Lesi kering : bedak salisil 2%
Penatalaksanaan
Pencegahan