Vous êtes sur la page 1sur 29

Algorithm 1: Assessment

Menggunakan pendekatan ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability,


Exposure), menilai apakah pasien hipovolemik dan membutuhkan resusitasi
cairan. Menilai status volume dengan mempertimbangkan pemeriksaan klinis,
kecenderungan dan konteks. Indikator bahwa pasien mungkin memerlukan
resusitasi cairan meliputi: Tensi Darah sistolik 90 mm Hg; kapiler refill > 2 detik
atau akral dingin; laju pernapasan > 20 napas per menit; NEWS ≥5; Tes
Pengangkatan kaki pasif 45 derajat menunjukkan respons cairan.

Algorithm 2: Fluid Resuscitation

Mulai pengobatan
• Identifikasi penyebab defisit dan respons.
• Berikan bolus cairan 500 ml kristaloid (mengandung natrium dalam kisaran
130–154 mmol / l) selama kurang dari 15 menit

Menilai kembali pasien menggunakan pendekatan ABCDE. Apakah pasien


masih memerlukan resusitasi cairan? Cari bantuan ahli jika tidak yakin
Menilai kembali pasien menggunakan pendekatan ABCDE. Apakah pasien
masih memerlukan resusitasi cairan? Cari bantuan ahli jika tidak yakin

No
Yes

Apakah pasien memiliki


Diberikan > 2.000 ml ? tanda-tanda syok?

Yes
No
Cari bantuan ahli .

Berikan bolus cairan lebih lanjut


dari 250-500 ml kristaloid.
Dapatkah pasien memenuhi kebutuhan cairan dan / atau elektrolit mereka
secara lisan atau enteral?

Apakah pasien mengalami replesemen elektrolit atau masalah distribusi cairan


yang kompleks atau abnormal ?

Algorithm 3: Routine Maintenance

Berikan perawatan cairan IV


Kebutuhan cairan dan elektrolit harian normal:
• Air 25–30 ml / kg / hari.
• Natrium, kalium *, klorida 1 mmol / kg / hari
• Glukosa 50–100 g / hari (misalnya glukosa 5%, artinya 5 g / 100ml).

Dinilai dan dimantau ulang status cairan pasien. Stop IV ketika tidak diperlukan
lagi. Cairan nasogastrik atau makan enteral lebih baik bila kebutuhan
perawatan lebih dari 3 hari.

Vous aimerez peut-être aussi