Vous êtes sur la page 1sur 27

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK PNEUMONIA


OLEH KEL 2 :
1. LENI AGUS
2. IMELDA KEMALIS
3. HELVENI RUSMITA
4. ENDRIYANTI
5. OKTRI PENDRITO
6. DESI ILHAFI
7. PUTRI MUSTIKA SARI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK
PNEUMONIA
PERNGERTIAN :
- Pneumonia ad. Peradangan pd parenkim paru.

Etiologi :
- Virus, bakteri, mycoplasma dan aspirasi benda
asing.
Manifestasi klinik :
 Batuk > Retraksi dinding toraks
 Dispnea > Pernafasan cuping hidung
 Thapnea > Nyeri abdomen
 Sianosi > Ronchi (+ ), demam.
JENIS PNEUMONIA
 Pneumonia Bakteri
 Pneumonia Virus
 Pneumonia Mikoplasma
PATOFISIOLOGI
Adanya gangguan pada unjung jalan nafas dan
alveoli oleh mikroorganisme patogen yaitu virus
dan staphilacoccus,streptococcus pneumonia
bakteri  Respon peradangan  Edema Alveoli
dan pembentukan eksudate  Alveolus dan
bronchus terisi exudat, sel darah merah, fibrin
bakteri.
KOMPLIKASI;
 Atelaktasis
 Efusi pleura
 Fibrosis paru
 Otitis media acut
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK:
 Foto thoraks
 WBC  kurang dari 20.000 cells/mm3
 AGD
 Tes fungsi paru
 Kultur cairan pleura
ASUHAN KEPERAWATAN :
@ Pengkajian.
> Pernapasan. > Neurologis
- Meningkatnya RR - Sakit kepala
- Retraksi ddg dada - Irritabilitas
- Nyeri dada, batuk - Susah tidur
- Crakles,Rhonhi.
- Menurunnnya bunyi nafas
> Cardiovaskuler > Integumen
- Thacikardi - Meningkatnya SB
> Muskuloskletal - Cianosis
- Kelelahan
- Fatique
DIAGNOSA DAN INTERVENSI
l. Gangguan pertukaran gas
intervensi:
1. Izinkan anak untuk memlih posisi yang
nyaman
2. Sediakan lingkungan yang sejuk dan lembab
gunakan masker, oksigen roud atau tenda
oksigen.
3. Berikan O2
4. Dorong anak untuk latihan batuk dan napas
dalam setiap 2 jam.
5. Suction jika perlu, pertahankan peralatan
suction disamping tempat tidur.
6. Lakukan fisioterapi dada setiap 4 jam sampai
order.
7. Kaji status respiratory anak sebagai bukti terjadi
nya dyspnea, tachipnea, wheezing, crackles,
ronchi dan syanosis.
8. Dorong intake cairan per oral, jika tidak ada
kontraindikasi.
9. Sediakan periode istirahat.
10. Ubah posisi setiap 1 – 2 jam
II. Hipertermi
Tujuan :
Anak akan mempertahankan suhu tubuh (-)
dari 100oF (37.8)
1. Pertahankan lingkungan yang sejuk
2. Berikan antipiretika (acetanirophen atau
ibuproken, bukan aspirin) sampai order.
3. Monitor suhu tubuh anak setiap 1-2 jam
untuk meningkatkan suhu tiba-tiba.
4. Pertahankan spesimen sputum untuk kultur
5. Berikan anti mikroba sampai order
6. Lakukan mandi air hangat (98,6oF/37oC) jika
dibutuhkan untuk mengurangi demam.
III. Resiko kekurangan volume cairan
1. Monitor intake dan output cairan
2. Kaji peningkatan RR dan demam setiap
1 – 2 jam.
3. Kaji tanda-tanda dehidrasi : oliguria, jelek-
nya turgor kulit, membran mukosa kering
dan cekungnya fontarela/mata.
4. Berikan cairan per IV s/ order.
5. Dorong masukan peroral setiap 1 – 2 jam
Jika tidak ada kontraindikasi.
IV. Kebersiahan jalan nafas tdk efektif b/d

Tujuan :
Anak akan menunjukkan penurunan kesulitan
respiratory dengan KE : periode istirahat/tidur
tidak terganggu, HR dan RR dalam batas
normal.
1. Auskultasi paru-paru sebagai tanda adanya
peningkatan obstruksi dyspnea, tachipnea,
wheezing dan drooling.
2. Hindari stimulasi langsung pada jalan nafas:
penekanan lidah/spatei, kultur,suction.
3. Lahirkan anak untuk memilih posisi yang
nyaman kecuali posisi horisontal.
4. Monitor status respiratory anak dan vitalsign.
Letakkan/siapkan peralatan infabasi darurat di-
sisi tempat tidur.

V. Gangguan nutrisi dari kebutuhan tubuh b/d


peningkatan kebutuhan metabolisme.
Tujuan :
Anak akan menunjukkan perbaikan status nutrisi
dengan KE : porsi makan dihabiskan (80%).
1. Pertahankan diet
2. Sajikan makanan porsi kecil tapi sering dan
makanan kesukaannya.
3. Hindari susu yang tinggi kadar formulanya.
TINJAUAN KASUS
 Pengkajian
 I. Biodata
 1) Identitas klien
 Nama : “An.L”
 Umur : 4 tahun
 Jenis kelamin : Laki – laki
 Agama : Islam
 Alamat : Jl Simpang Rumbio
 Tanggal MRS : 30 Juni 2018
 Jam MRS : 09.00 WIB
 Tgl pengkajian : 30 Juni 2018
 Jam pengkajian : 09.00WIB
 Diagnosa medis : Pneumonia
Keluhan utama/ alasan kunjungan
 1) Keluhan utama : Sesak nafas
 2) Alasan kunjungan : klien masuk rumah
sakit dengan sesak nafas yang dialami sejak
4 hari yang lalu, batuk berlendir, beringus dan
disertai dengan demam tinggi.
III. Riwayat kesehatan
 1) Riwayat kesehatan sekarang
 Ibu klien mengatakan anaknya mengalami
sesak nafas sejak 4 hari yang lalu, batuk
berlendir, beringus dan disertai dengan
demam yang tinggi.
 Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Ibu An.L mengatakan tidak pernah menderita sakit seperti ini, hanya saja batuk,
pilek dan demam saja.

 Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


Riwayat Prenatal: G1, P1, A0 selama hamil ibu pernah sakit, Ibu pasien
memeriksakan kandungannya rutin ke bidan dan lengkap dalam melakukan
imunisasi TT di Puskesmas.
Riwayat Natal: Ibu mengatakan persalinannya ditolong oleh Bidan Praktik, kelahiran
normal.
Riwayat Postnatal: Anak lahir sehat, Berat Badan 2,8 kg.

 Status Imunisasi
Anak telah memperoleh imunisasi BCG pada usia 1 bulan, DPT pada usia 2 bulan,
Polio pada usia 3 bulan, Campak pada usia 6 bulan, dan Hepatitis 8 bulan.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Ny.T mengatakan bahwa dalam Keluarga
Ny.T tidak memiliki riwayat penyakit
menular seperti TBC, Hepatitis, tapi
memiliki riwayat hipertensi di dalam
keluarga dari pihak ibu pasien. Ibu pasien
mengatakan bahwa dia tidak tahu apa
yang harus dilakukan pada saat anaknya
sesak karena ini adalah anak
pertamanya. Ibu pasienn tampak gelisah
 Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum
 Tingkat kesadaran klien adalah compos mentis/sadar penuh,
tampak lemah, tampak pucat, tampak sesak, kontak mata baik,
ujung ekstremitas teraba dingin, Rewel dan gelisah,
 Tanda Vital
 Tanda-tanda vital klien saat dikaji adalah suhu 37,4° C, RR 44
x/Menit, Nadi 110x/Menit.
 Kepala dan Wajah
 Ubun-ubun : Ubun-ubun pasien dalam keadaan sudah
menutup sempurna dan tidak ada kelainan pada ubun-ubun
klien.
 Kepala : Keadaan kulit kepala bersih tidak berketombe,
pada kepala tidak ada perlukaan serta tidak ada peradangan
atau benjolan.
 Mata : Pada saat dilakukan pemeriksaan bentuk
mata simetris, konjungtiva berwarna normal (merah muda),
sklera berwarna putih, reflek pupil positif yaitu pada saat
diberikan reflek cahaya pupil mengecil. Ketajaman penglihatan
klien baik dibuktikan klien dapat melihat benda dari kejauhan.
 Telinga : Bentuk telinga simetris, tidak ada serumen, tidak ada peradangan dan
ketajaman pendengaran klien baik, klien menoleh saat ada suara memanggil nyanamanya.
 Hidung : Bentuk hidung simetris pada saat dilakukan pemeriksaan terdapat
secret kental berwarna kuning kehijauan di kedua hidung.
 Mulut : Pada saat dilakukan pemeriksaan keadaan bibir kering dan bibir utuh.
Serta lidah kotor
 Leher dan Tenggorokan
 Pada saat dilakukan pemeriksaan bentuk leher simetris, pada saat minum anak menelan
dengan baik, pada saat anak membuka mulut tidak ada pembesaran tonsil, tidak terdapat
secret pada tenggorokan. Tidak tampak adanya pembesaran vena jugularis, tidak ada
benjolan dan peradangan.
 Dada
 Pada saat baju anak dibuka bentuk dada simetris, batuk produktif/berdahak, terdapat
retraksi dada, bunyi nafas yang terdengar menggunakan stetoskop yaitu vesikuler dan
terdapat suara napas tambahan wheezing di sebalah kanan , tipe pernafasan dada dan
perut, bunyi jantung normal saat diauskultasi terdengar (lub dub/S1,S2). Tidak ada iktus
kordis,
 Keluhan lainnya: anak saya batuk berdahak sudah 4 hari ini
 MK: Bersihan jalan napas tidak efektif
 Abdomen
 Bentuk abdomen kiri dan kanan simetris, warna kulit putih, tidak terdapat nyeri tekan di
semua lapang abdomen, bising usus (+),
 Ekstremitas
 Pergerakan atau tonus otot bebas, klien dapat melakukan aktivitas sendiri dengan bantuan.
Tidak terdapat adanya oedema, sianosis dan clubbing finger. Keadaan kulit halus, turgor
kulit elastis dapat kembali dalam waktu <2 detik dan kulit teraba hangat
Pola Aktivitas sehari-hari
No Pola Kebiasaan Sebelum Sakit Saat Sakit
1 Nutrisi:
a. Frekuensi 3-4x sehari 3x sehari (1/2 porsi)

b. Nafsu makan Baik Baik


c. Jenis makanan Makanan lunak Makanan lunak
2 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1-2 kali sehari 1 kali sehari
Konsistensi Lunak Lunak
b. BAK
Frekuensi 8-10 kali sehari, warna kuning pekat. 5-7 kali sehari, warna kuning pekat,
Konsistensi
3 Istirahat/tidur
a. Siang/jam 1 jam/siang 2-3 jam/siang
b. Malam/jam 7-8 jam/malam 7 jam/malam
4 Personal Hygiene
a. Mandi 2-3 kali sehari Tidak ada mandi hanya diseka saja.
1 kali sehari
b. Oral Hygiene 2 kali sehari
Analisa Data
Data Subyektif dan Data Obyektif Kemungkinan Penyebab Masalah

DS: anak saya batuk berdahak sudah 4 hari ini Factor pencetus Bersihan jalan napas tidak efektif
”.
DO: Infeksi mikroorganisme virus/bakteri/jamur/protozoa
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak pucat. Inhalasi: udara/aspirasi organism dari nasofaring/hematogen
- RR 44 xmenit
- Ada retraksi dada Pneumonia
- Bunyi napas tambahan: wheezing di
sebelah kanan pelepasan eksotoksin dan endotoksin /kerusakan epitel
- Ujung Ekstremitas teraba dingin
- Batuk produktif peningkatan produksi sputum purulen/pembentukan eksudat
- Secret hidung berwarna kuning
kehijauan kental

DS: anak saya sesak napas sejak tadi malam Factor pencetus Gangguan pertukaran gas

DO: Infeksi mikroorganisme virus/bakteri/jamur/protozoa


- Keadaan umum lemah
- Tampak pucat Pneumonia
- RR 44x/menit
- Tampak sesak Limfostik peribronkiolus dan infeksi sel bulat interstitial di dktus dan dinding
- Retraksi dinding dada alveolus
- Tipe pernapasan dada dan perut
- Ujung ekstremitas teraba dingin Gangguan difusi O2 dan CO/kapasitas pembawa oksigen darah
- Rewel dan gelisah
- re
Diagnosa Keperawatan
1. Kerusan pertukaran gas
2. Jalan nafas tidak efektif
Dx:
Kerusakan pertukaran gas
Intervensi:
 observasi frekuensi kedalaman dan kemudahan
bernafas
 tinggikan kepala dan membantu mengubah
posisi,nafas dalam
 bantu mempertahankan istirahat tdur menggunakan
teknik relaksasi
 observasi penyimpangan kondisi,mencatat
hipotensi,pucat dan sianosis
 berikan infus D5 5%
 berikan anti inflamasi 3x sehari
Dx:
Jalan nafas tidak efektif
Intervensi :
 observasi frekuensi kedalaman dan
pergerakan dada
 auskultasi area paru
 ajarkan atau menjelaskan cara batuk
efektif dengan duduk posisi tinggi
Implementasi
Dx 1:
 mengobservasi frekuensi kedalaman dan kemudahan
bernafas
 meninggikan kepala dan membantu mengubah
posisi,nafas dalam
 membantu mempertahankan istirahat tdur
menggunakan teknik relaksasi
 mengobservasi penyimpangan kondisi,mencatat
hipotensi,pucat dan sianosis
 memberikan infus D5 5%
 memberikan anti inflamasi 3x sehari
Implementasi
Dx 2:
 mengobservasi frekuensi kedalaman
dan pergerakan dada
 mengauskultasi area paru
 mengajarkan atau menjelaskan cara
batuk efektif dengan duduk posisi tinggi
Evaluasi:
Dx 1 ( tgl 01 Juli 2018)
 S : Klien mengeluh Sesak
 O : Klien masih sesak
 A : Masalah belum teratasi
 P : Lanjutkan intervensi 2,3,4.
Dx 2 (tgl 01Juli 2018)
S : Klien mengeluh masih batuk dan
beringus
 O : Klien masih batuk
 Pergerakan dada tidak
simetris,terdengar
 bunyi ronchi.
 A : Masalah belum teratasi
 P : Lanjutkan intervensi 2,3,4.

Vous aimerez peut-être aussi