Vous êtes sur la page 1sur 32

ASSESMENT TANGGAP

DARURAT BENCANA

Yuanita Wulandari, S. Kep., Ns., MS


DEFINISI
Assesment: serangkaian kegiatan dilakukan
untuk medapatkan informasi dan data yang
berguna untuk melakukan tindakan intervensi.

Assessor: seseorang atau sekelompok orang


yang melakukan assessment

Assesment Tanggap Darurat Bencana:


Assessment yang dilakukan selama fase tanggap
darurat bencana
JENIS ASSESSMENT
Rapid Assessment: Assesment yang dilakukan
secara cepat, kurang dari 1 pekan setelah
kejadian, sehingga dapat digunakan untuk
mengambil keputusan segera
Detiled Assessment: Assessment yang dilakukan
untuk medapatkan data yang lebih detil.
Continual Assessment: Assessment yang
dilakukan secara berkelanjutan untuk
mendapatkan gambaran perubahan yang terjadi
RUANG LINGKUP
1. Pedoman Standar Operasi Prosedur ini
membahas Assesment Tanggap Darurat
Bencana
2. Pedoman Standar Operasi Prosedur berlaku
bagi LPB - MDMC Daerah / wilayah dalam
melakukan assessment Tanggap Darurat
Bencana, serta dijadikan acuan bagi Pimpinan
Daerah/Wilayah untuk berpartisipasi dalam
penanganan Tanggap Darurat Bencana
TAHAP-TAHAP ASSESSMENT

Fase
Fase Tanggap Darurat Fase
Preparedness Recovery
PERTIMBANGAN DALAM ASSESSMENT
1. Jenis informasi yang dibutuhkan (asas
kemanfaatan), yang didukung asas Kecepatan
Keakuratan dan kekinian

2. Jenis intervensi yang mungkin/mampu


dilakukan (asas kemampuan)

3. Keamanan assessor (asas keamanan)


Sumber Informasi Assessment Dapat
Berasal Dari
a. Sumber sekunder, misalnya Laporan
Instansi / Lembaga terkait, media massa,
masyarakat dan internet

b. Sumber primer, misalnya survey lapangan


HAL YANG DINILAI/DIASSESS
• Bencana adalah Gangguan serius atas
keberfungsian masyarakat, yang
menyebabkan kerugian manusia, material
maupun lingkungan.

• Ranah Gangguan: keamanan, kesehatan,


ekonomi, sosial, politik, pendidikan,
kebertinggalan dan lain sebagainya
Unit kerja Assesmen bertugas dan
bertanggungjawab
1. Melakukan Assessment
2. Melaporkan hasil assessment kepada Ketua
Tanggap darurat bencana
3. Bekerjasama dengan unit lain dalam tim tanggap
darurat dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya
4. Mencari dan berkomunikasi dengan Pimpinan
Wilayah / Daerah / Cabang dan ranting sesuai
dengan jenis dan lokasi bencana yang terjadi
untuk mendukung tugas assesmen dan
penanganan tanggap darurat bencana
Tahap Pelaksanaan Assessment
1. Menyusun perencanaan kegiatan assesment
2. Mengumpulkan data primer dan/atau sekunder
3. Membuat pemetaan lokasi kejadian bencana dan
peta camp pengungsian
4. Membuat kajian dan analisis kondisi lokasi bencana
secara tepat dan cepat
5. Menetukan titik lokasi pendampingan dan
menentukan jenis bantuan yang akan diberikan
6. Melaporkan hasil assessment kepada Ketua Tanggap
darurat bencana
7. Mempersiapkan assessment berikutnya jika
diperlukan
ALAT DAN PERLENGKAPAN
1. Formulir Rapid Assessment, Detiled Assessment dan
Continual Assessment
2. Buku Pedoman Assessment
3. Komunikasi : telpon, telpon satelit, mesin fax, radio
komunikasi (jarak dekat dan jarak jauh)
4. Seperangkat computer dan multimedia : Laptop,
desk top, printer, website, e-mail
5. Televisi, radio
6. Alat transportasi : mobil, motor, perahu karet
7. Alat tulis kantor
8. Meja kursi kantor
ALAT DAN PERLENGKAPAN
10. Papan data dan informasi
11. Peta Induk kegiatan PosKo
12. Peta lokasi geografi, peta wilayah topografi
13. Data logistic : perncanaan, ketersediaan,
distribusi, dan stok barang
14. Data personil / relawan
15. Data Peralatan
16. Jadwal tugas dan lokasi masing – masing
anggota unit
Rapid Needs
Assessment
Rapid needs assessment atau penilaian
kebutuhan cepat pada saat bencana
• Berarti mengumpulkan informasi subjektif dan
objektif dalam rangka mengukur kerusakan
dan mengidentifikasi kebutuhan dasar
penduduk yang terkena bencana yang
membutuhkan respon segera mungkin.

• Dilakukan dalam waktu yang cepat dan


terbatas, selama atau segera setelah keadaan
darurat.
TUJUAN RNA
1. perkembangan dari keadaan darurat;
2. Mengukur dampak kesehatan yang sekarang
dan potensiMengkonfirmasi keadaan darurat ;
3. Menggambarkan jenis, dampak dan
kemungkinan al ;
4. Menilai kecukupan kapasitas respon yang ada
dan kebutuhan tambahan ; dan
5. Merekomendasikan prioritas tindakan untuk
respon segera.
Ada empat metode utama
pengumpulan data
1) Tinjauan informasi yang ada ;
2) Inspeksi visual dari daerah yang terkena ;
3) Wawancara dengan informan kunci , dan
4) Survei cepat
Wawancara Informan Kunci
- Kepala desa, dan tokoh masyarakat;
- Administrator daerah atau pejabat pemerintah
lainnya, guru;
- Petugas kesehatan (termasuk dukun beranak dan
dukun);
- Personil dari organisasi tanggap darurat lokal dan
internasional
- Individu dalam populasi yang terkena dampak
Informasi Yang Dikumpulkan
- Persepsi yang diwawancarai dari acara ( penyebab dan dinamika )
- Pra-kondisi darurat di daerah yang terkena;
- Distribusi geografis dan ukuran populasi yang terkena dampak -
Distribusi umur dan jenis kelamin penduduk dan ukuran rumah
tangga rata-rata;
- Kecukupan keamanan dan prevalensi kekerasan;
- Morbiditas dan kematian tingkat dan penyebab saat ini;
- Persediaan saat pangan, distribusi pangan baru-baru, dan
kebutuhan pangan di masa depan;
- Pasokan saat ini dan kualitas air;
- Kecukupan saat sanitasi;
- Kebutuhan prioritas lainnya dari penduduk yang terkena bencana,
seperti tempat tinggal dan pakaian
SURVEI CEPAT
- Jenis Kelamin dan distribusi umur penduduk yang terkena
dampak;
- Rata-rata jumlah anggota keluarga;
- Jumlah orang dalam kelompok-kelompok rentan, seperti anak-
anak tanpa pendamping, wanita lajang, rumah tangga yang
dikepalai oleh perempuan, dan orang tua miskin;
- Tingkat kematian baru-baru ini;
- Harga terbaru dari kondisi kesehatan yang spesifik untuk jenis
darurat, seperti diare, luka traumatis, luka bakar, dan
gangguan pernapasan;
- Status gizi;
- Cakupan vaksinasi pada anak -;
- Keadaan perumahan, dan
- Akses ke perawatan kesehatan, makanan, air, dan tempat
tinggal.
TIM PENILAI
1. koordinator tim / penghubung
2. spesialis Logistik
3. staf kesehatan masyarakat bagian
epidemiologi
4. spesialis Makanan dan gizi
5. spesialis Penampungan
6. spesialis pasokan kesehatan lingkungan / air
KEAHLIAN ANGGOTA TIM
- Pengetahuan dan pengalaman dengan jenis
darurat yang dinilai
- Kualitas pribadi, seperti daya tahan, motivasi, dan
kesehatan pribadi, kapasitas untuk kerja sama tim,
dan penerimaan lokal untuk anggota tim yang
direkrut di luar negeri;
- Kemampuan analisis, terutama kemampuan
untuk melihat tren dan pola, dan
- Kemampuan untuk membuat keputusan yang
tepat dalam situasi yang tidak terstruktur atas
dasar yang relatif
Tugas &Tanggung Jawab Anggota Tim
1. Melakukan Assessment
2. Melaporkan hasil assessment kepada Ketua Tanggap
darurat bencana
3. Bekerjasama dengan unit lain dalam tim tanggap
darurat dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya
4. Mencari dan berkomunikasi dengan Pimpinan
Wilayah / Daerah / Cabang dan ranting sesuai
dengan jenis dan lokasi bencana yang terjadi untuk
mendukung tugas assesmen dan penanganan
tanggap darurat bencana
DRAFT LAPORAN *LAPORAN SITUASI*
*Baznas Tanggap Bencana PROV JAWA TIMUR.*
Rumah retak-retak dan jebol dan hampir ambruk akibat banjir sungai
citepus
*Lokasi Kejadian : Jl.rama belakang no.2/ blk masjid almuslimin rt.01/rw.02
kelurahan arjuna kecamatan cicendo Kota Bandung
*Waktu Kejadian: 24 oktober 2016; Pukul 17.00
*Warga Terdampak: 2 kk
*Kerusakan:
Rumah
Rusak berat: 1unit
Rusak Sedang: 1 unit
Rusak Ringan: .... Unit
*Gambaran Situasi :Rumah retak dan jebol hampir runtuh akibat banjir
sungai citepus
*Kebutuhan saat ini: Renovasi pondasi , renovasi rumah 5 m x 6 m
*Sumber : Nama (lembaga); No. Telp....
*Dihubungi/telpon oleh : (Nama.........)
*Di Informasikan Oleh:
CASE STUDY BANJIR BANDUNG
Hujan berintensitas tinggi mengguyur kota Bandung, Senin 24-11-2016.
jalan-jalan utama di kota Bandung terendam banjir. Sutopo mengatakan,
air merendam jalan utama setinggi 160 cm sehingga tampak seperti
sungai. Banjir tersebut merendam kendaraan yang melintasi jalan
Pasteur. Kawasan parkir mall bandung trade center yang berada di jalan
pasteur juga terendam. Beberapa mobil dijalanan bahkan terseret banjir.
Seperti layaknya diterjang sunami kecil di jalan.
Selain jl. Pasteur, banjir merendam jalan pagarsih dengan ketinggian air
hingga 150 cm serta jalan Nurtanio setinggi 120 cm. banjir mengalir
cepat dan semua drainase perkotaan meluap.
Berdasarkan laporan awal dari kantor berita statiun TV, banjir tsb
menyebabkan ratusan rumah terendam. Beberapa rumah rusak akibat
tergerus banjir di bantaran kali cilimus. Banjir juga menjebol pagar SMAN
9 Bandung sehingga ruang kelas dan ruang guru terendam dengan
ketinggian air sekitar 90 cm. Dilaporkan terdapat 1 korban jiwa akibat
derasnya arus saat terjadi banjir di jl Setia budi
TUGAS

Buatlah case study tentang kejadian


bencana kemudian lanjutkan dengan
membuat laporan hasil rapid assessment
dari kejadian tersebut
TERIMAKASIH

Vous aimerez peut-être aussi