Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
kewajiban.
2. Etika Prosedural :
a. Dasar Keadilan : contoh John Rawls
b. Dasar Komunikasional : contoh Juergen Habermas
Ditinjau dari segi subyek pelaksananya :
1. Etika maksim (prinsip subyektif bertindak, sikap dasar hati
nurani ketika bersikap-tindak-perilaku-konkrit). Misalnya etika
kebijaksanaan. Bisa dilihat konteksnya, keterarahan pada
maksim tertentu yang merangkai dalam satu jalinan makna
(seperti tanggungjawab), dapat memperlihatkan watak
seseorang dan dapat membedakan antara legalitas dan
moralitas.
2. Etika norma-norma
Dasarnya ialah peraturan-peraturan (hukum) sehingga tak
bisa membedakan legalitas - moralitas.
Teori hidup baik (bermakna)
1. Mengutamakan altruisme (menolong tanpa pamrih, amar ma’ruf, rela berkorban untuk kepentingan orang lain)
1. Bertanggung jawab (responsibility & accountability) dan bersikap professional pada umumnya (mengembangkan diri,menjaga kesehatan,dll)
1. Tidak memanfaatkan pasien utk keuntungan pribadi atau memperlakukan pasien sebagai obyek
1. Tidak melakukan “kejahatan profesional” dalam bidang kesehatan /kerumah-sakitan yang merugikan pihak pasien/ keluarganya
1. Memberi perlakuan sama kepada pasien untuk kebahagiaan pasien dan umat manusia yaitu :
memberi sumbangan relative sama dengan kebutuhan mereka (kesamaan sumbangan sesuai kebutuhan pasien)
menuntut pengorbanan mereka secara relative sama dengan kemampuan mereka (kesamaan beban sesuai dengan kemampuan pasien)
Menggunakan SOP dan pemeriksaan laboratorium yang sesuai dengan baku emas
Menggunakan sarana/prasarana yang tepat bagi usaha pencegahan yang tepat bagi komunitas
Keadilan (Justice)
1. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama
1. Menghargai hak hukum kasus child abuse, domestic violence, diduga uzur/gila, penahan diduga pelaku kejahatan, karantina, dll
1. Tidak menggeser alokasi dana kelompok rentan/miskin atau geser hak pasien miskin
1. Tak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, kedudukan sosial /ekonomi / pendidikan
1. Tidak melakukan penyimpangan perilaku etis/disiplin dalam bidang kesehatan / kerumah-sakitan yang merugikan pihak pasien/keluarganya
4. Otonomi (self-determination)
Pandangan Kant : otonomi kehendak = otonomi moral yakni : kebebasan
bertindak, memutuskan (memilih) dan menentukan diri sendiri sesuai dengan
kesadaran terbaik bagi dirinya yang ditentukan sendiri tanpa hambatan,
paksaan atau campur-tangan pihak luar (heteronomi), suatu motivasi dari
dalam berdasar prinsip rasional atau self-legislation dari manusia.
Pandangan J. Stuart Mill : otonomi tindakan/pemikiran = otonomi individu,
yakni kemampuan melakukan pemikiran dan tindakan (merealisasikan
keputusan dan kemampuan melaksanakannya), hak penentuan diri dari sisi
pandang pribadi.
Menghendaki, menyetujui, membenarkan, mendukung, membela,
membiarkan pasien demi dirinya sendiri = otonom (sebagai mahluk
bermartabat).
Didewa-dewakan di Anglo-American yang individualismenya tinggi.
Kaidah ikutannya ialah : Tell the truth, Hormatilah privasi yang lain, lindungi
informasi konfidensial, mintalah consent untuk intervensi diri pasien, Bila
ditanya, bantulah membuat keputusan penting.
Erat terkait dengan doktrin informed-consent, kompetensi (termasuk untuk
kepentingan peradilan), penggunaan teknologi baru, dampak yang
dimaksudkan (intended) atau dampak tak laik-bayang (foreseen effects),
Otonomi (Self Determination)
tidak menghambat atau memaksa atau melakukan campur tangan keputusan pasien (mencegah heteronomy)
mencegah pihak lain mencampuri keputusan pasien, termasuk keluarga pasien sendiri
sabar menunggu tindakan/pemikiran pasien untuk kasus yang elektif/tidak gawat darurat
4. Menjaga hubungan (loyal dan menghargai apa yg sudah dijanjikan kepada pasien=kontrak)
meminta ijin pasien otonom (dewasa) untuk pengantarnya (termasuk orang tua/walinya) dalam ruangan boleh mendengarkan diagnosisnya
The Four Principles of Bioethics in 13th Century Muslim Scholar Maulana’s Teachings,Sahin
Aksoy,Faculty of Medicine,Dept Med Ethics & History of Medicine,Turki.
Bioetika:
Berperan penting dalam menjamin kehormatan
harkat dan martabat manusia (respect for human
dignity), perlindungan hak-hak asasi manusia dan
kebebasan-kebebasan dasar.
Morality is :
the value dimension of human decision-making
and behaviour.
Since ethics deals with all aspects of human
behaviour and decision-making, it is a very
large and complex field of study with many
branches or subdivisions.
3. Virtue.
Keutamaan, benar tidaknya tindakan
tergantung
dari norma-norma yang diambil, meminimalkan
norma-norma kemanusiaan yang akan
dikorbankan
dengan dasar menghormati norma kebahagiaan
kemanusiaan.
Approached to bioethics:
Pendekatan metode etika klinis:
1. Casuistry.
metode pengambilan keputusan etik dengan
menganalogikan situasi dan kondisi suatu kasus
terhadap kasus terdahulu yang sudah ada solusi
nya secara konsensus.
2. Moral pluralism.
Dikembangkan oleh Jonsen, Siegler dan Winslade.
Metode etika klinis.
2.Moral pluralism.
Melakukan analisis moral terhadap 4 jenis
kategori
yaitu:
*kategori indikasi medis (medical indications)
*pilihan pasien (patient preferences)
*kualitas hidup (quality of life)
*konteks utama (contextual features)
Appoached to bioethics:
Pendekatan etika kedokteran terapan:
1.Principlism.
Mementingkan prinsip etik dalam bertindak.
*Four principles = kaidah dasar bioetika
tokoh: Beauchamp and Childress.
*Etika normatif
2.Alternatif Principlism.
*Etika komunitarian
*Feminist ethics (etika kasih sayang)
Principles of Bioethics
= Kaidah Dasar Bioetik:
Terdiri dari 4 kaidah dasar yaitu:
1. Beneficence
2. Non Maleficence
3. Autonomy
4. Justice
Kaidah turunannya : confidentiality, truth telling,
informed consent, privacy, promise keeping,
honesty.
1.BENEFICENCE : SIKAP/BERBUAT BAIK (1)
Method =
Logic Thinking critical analysis
Combination of
It’s characteristics = Patient’s Context
Principles-based ethics Prima
Facie
T.Beauchamp & Childress (1994) & Veatch (1989)
Patient’s preference
Beneficence
Autonomy
Non Maleficence
Justice
Value-based medicine
Medical indication
Medical
Indication
ENRICHMENT OF JUSTIFICATION
Beneficen
ce Non Maleficence Autonomy Justice
bioethics
Deduction
Macro level = logic
Macho level
self
reflection Health care teams
ethics
10/16/2018
Goals of medicine (2)