Vous êtes sur la page 1sur 12

ASFIKSIA NEONATUS

KELOMPOK 2
DWI PRASETYO WARDHANI (17-221)
ERIK VERAWATI (17-222)
PURWANTI NURFITA SARI (17-225)
ZULAIHAH (17-226)
DEFINISI
 Asfiksia Neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir yang
tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir.
Keadaan ini biasanya disertai dengan keadaan dimana hipoksia dan
hiperapneu serta sering berakhir dengan asidosis (Santoso NI,
1992).

 Asfiksia Neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat


segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Hal ini
disebabkan oleh hipoksia janin dalam uterus dan hipoksia ini
berhubungan dengan faktor-faktor yang timbul dalam kehamilan,
persalinan atau segera lahir (Prawiro Hardjo, Sarwono, 1997).
ETIOLOGI
Penyebab kegagalan pernafasan pada bayi,
adalah:
1. Faktor ibu
2. Faktor plasenta
3. Faktor fetus
4. Faktor neonatus
Klasifikasi
 Asfiksia Ringan ( vigorus baby)
Skor APGAR 7-10, bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan
istimewa.

 Asfiksia sedang ( mild moderate asphyksia)


Skor APGAR 4-6, pada pemeriksaan fisik akan terlihat frekuensi jantung lebih
dari 100/menit, tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, reflek iritabilitas
tidak ada.

 Asfiksia Berat
Skor APGAR 0-3, pada pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi jantung kurang
dari 100 x permenit, tonus otot buruk, sianosis berat, dan kadang-kadang
pucat, reflek iritabilitas tidak ada. Pada asphyksia dengan henti jantung yaitu
bunyi jantung fetus menghilang tidak lebih dari 10 menit sebelum lahir
lengkap atau bunyi jantung menghilang post partum, pemeriksaan fisik sama
pada asphyksia berat.
PATHWAY
Manifestasi klinis
 Tanda dan gejala khas :
pernafasan cepat, pernafasan cuping hidung, sianosis dan nadi cepat

 Tanda dan gejala lanjut :


1. Pernafasan megap-magap dalam
2. Denyut jantung terus menurun
3. Tekanan darah mulai menurun
4. Bayi terlihat lemas (flaccid)Menurunnya tekanan O2 anaerob (PaO2)
5. Meningginya tekanan CO2 darah (PaO2)
6. Menurunnya PH (akibat acidosis respiratorik dan metabolik
7. Dipakainya sumber glikogen tubuh anak metabolisme anaerob
8. Terjadinya perubahan sistem kardiovaskular
9. Pernafasan terganggu.
10. Detik jantung berkurang
11. Reflek / respon bayi melemah
12. Tonus otot menurun
13. Warna kulit biru atau pucat
KOMPLIKASI
1. Hipoksia dan iskemia otak
2. Anuria atau oliguria
3. Koma
Pemeriksaan diagnostik
1. Analisa Gas Darah
2. Elektrolit Darah
3. Gula Darah
4. Berat Bayi
5. USG (kepala)
6. Penilaian APGAR Score
7. Pemeriksaan EGC dan CT-Scan
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
 Identitas
 Riwayat kesehatan : riwayat kesehatan sekarang,
riwayat kesehatan dahulu , riwayat kesehatan
keluarga.
 Kebutuhan Dasar
2. Diagnosa Keperawatan
 Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d produksi mukus
banyak
 Pola nafas tidak efektif b.d hipoventilasi/ hiperventilas
 Kerusakan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan
perfusi ventilasi
 Risiko cedera b.d anomali kongenital tidak terdeteksi
atau tidak teratasi pemajanan pada agen-agen infeksius
 Proses keluarga terhenti b.d pergantian dalam status
kesehatan anggota keluarga
3. Intervensi

INTERVENSI ASFIKSIA.docx
TERIMAKASIH

Vous aimerez peut-être aussi