Vous êtes sur la page 1sur 39

ASSOCIATION OF SOUTH EAST

ASIAN NATIONS (ASEAN)


DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
AI KUSMIATI
CITRA AULIA SILVANA
DINDIN ALAUDIN
LINA KARTINI NH
PAHRUDIN PRAYOGA
RATU RIZKY MAULIDA R
WINDY AMELIANI P
A. SEJARAH
ASEAN didirikan di Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh 5
negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand
melalui Deklarasi Bangkok. PERBARA (Perhimpunan Bangsa-bangsa
Asia Tenggara) yang lebih terkenal dengan ASEAN (Association of
Southeast Asian Nations) ini adalah sebuah organisasi geo politik dan
ekonomi dari Negara di kawasan Asia Tenggara. Organisasi ini bertujuan
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan
pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta
memajukan perdamaian di tingkat regionalnya. ASEAN mendapat
anggota baru pada tanggal 7 Januari 1984 yaitu Brunai Darussalam,
disusul oleh Vietnam sebagai anggota baru ASEAN yang ketujuh pada
tanggal 28 Juli 1995 dan hingga sampai saat ini, anggota ASEAN adalah
semua Negara di Asia Tenggara, kecuali Timor Leste dan Papua Nugini.
ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi
Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala
itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narciso Ramos (Filipina), Tun Abdul
Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman
(Thailand).
ASEAN adalah kepanjangan dari Association of South East Asia Nations. ASEAN
disebut juga sebagai Perbara yang merupakan singkatan dari Perhimpunan Bangsa-
Bangsa Asia Tenggara. Gedung sekretarian ASEAN berada di Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan, Indonesia. ASEAN didirikan tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. ASEAN
diprakarsai oleh 5 menteri luar negeri dari wilayah Asia Tenggara, yaitu Indonesia,
Malaysia, Thailand, Filipina dan Singapura :

1. Perwakilan Indonesia : Adam Malik


2. Perwakilan Malaysia : Tun Abdul Razak
3. Perwakilan Thailand : Thanat Koman
4. Perwakilan Filipina : Narcisco Ramos
5. Perwakilan Singapura : S. Rajaratnam

Sedangkan terdapat negara-negara lain yang bergabung kemudian ke dalam ASEAN


sehingga total menjadi 11 negara, yaitu :

1. Brunei Darussalam tangal 7 Januari 1984


2. Vietnam tangal 28 Juli 1995
3. Myanmar tangal 23 Juli 1997
4. Laos tangal 23 Juli 1997
5. Kamboja tangal 16 Desember 1998
ASEAN dikukuhkan oleh lima negara pengasas; Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok Proses
pembentukan ASEAN dibuat dalam sebuah penandatanganan
perjanjian yang dikenal dengan nama “Deklarasi Bangkok”.
Adapun yang bertanda tangan pada Deklarasi Bangkok tersebut
adalah para menteri luar negeri saat itu, yaitu Bapak Adam Malik
(Indonesia), Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak
(Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman
(Thailand). Pada tanggal 8 Januari 1984, seminggu setelah
mencapai kemerdekaannya, negara Brunei masuk menjadi
anggota ASEAN. 11 tahun kemudian, tepatnya tanggal 28 Juli
1995. Laos dan Myanmar menjadi anggota dua tahun
kemudianya, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja
sudah menjadi anggota ASEAN bersama sama Myanmar dan
Laos, Kamboja terpaksa menarik diri disebabkan masalah politik
dalam negara tersebut. Namun, dua tahun kemudian Kamboja
kembali masuk menjadi anggota ASEAN pada 30 April 1999.
B. ASAS ASEAN

 Setiap anggota ASEAN memikul tanggung


jawab utama untuk memperkokoh stabilitas
ekonomi dan sosial di kawasan Asia Tenggara.
 setiap anggota ASEAN menjamin perdamaian
dan kemajuan perekonomian nasional setiap
anggota.
 setiap anggota ASEAN menjamin stabilitas dan
keamanan dalam menghadapi campur tangan
pihak luar dalam bentuk apapun.
 setiap anggota ASEAN memelihara kepribadian
nasional anggotanya sesuai dengan cita-cita dan
aspirasi rakyat negara masing-masing.
C. PRINSIP UTAMA ASEAN

• Menghormati kemerdekaan, kedaulatan,


kesamaan, integritas wilayah nasional, dan
identitas nasional setiap negara.
• Hak untuk setiap negara untuk memimpin
kehadiran nasional bebas dari pada campur
tangan, subversif atau koersi pihak luar.
• Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama
negara anggota.
• Penyelesaian perbedaan atau perdebatan
dengan damai.
• Menolak penggunaan kekuatan yang
mematikan.
• Kerja sama efektif antara anggota.
D. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Tujuan Utama Berdirinya ASEAN


• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dan kemajuan social di kawasan Asia
Tenggara
• Mengembangkan kebudayaan negara-
negara anggotanya.
• Memajukan perdamaian di tingkat
regional
2. Tujuan ASEAN Sebagai Organisasi
Regional
Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan kebudayaan
melalui usah-usah bersama berdasarkan semangat kebersamaan, perekutuan,
dan hidup damaidi kalangan bangsa di Asia Tenggara.

 Memajukan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan saling


menghormati keadilan tata tertib hukum dalam hubungan antar negaradi Asia
Tenggara.

 Meningkatkan kerjasama secara aktif dan saling membantu dalam hal-hal


yang menjadi kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial,
kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.

 Memberikian bantuan satu sama lain dalam fasilitas-fasilitas latihan dan


penelitian di sektor-sektor pendidikan, profesi, teknik, dan administrasi.

 Bekerja sama secara efektif dalam memanfaatkan potensi pertanian dan


industri, perluasan perdagangan, perbaikan fasilitas-fasilitas komunikasi
ASEAN dibentuk untuk mempererat hubungan negara-negara di asia Tenggara. Selain itu,
ada beberapamaksud dan tujuan didirikannya ASEAN. Berikut adalah maksud dan tujuan
ASEAN.
1. Mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan
kebudayaan di wilayah Asia Tenggara. Hal ini dilakukan melalui usaha bersama dengan
semangat persamaan serta persekutuan untuk meperkukuh dasar suatu masyarakat
bangsa-bangsa Asia Tenggara yang makmur, aman dan damai.
2. Memperkukuh perdamaian dan stabilitas regional yang menjunjung tinggi rasa keadilan
dan norma hukum dalam hubungan anatara negara di wilayah Asia Tenggara dan
berpegang pada asas Piagam PBB.
3. Meningkatakan kerja sama aktif dan saling membantu dalam hal yang menyangkut
kepentingan bersama di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan
dan administrasi.
4. Saling memberi bantuan dalam bentuk latihan dan fasilitas penelitian dalam bidang
pendidikan, keterampilan, teknik dan administrasi.
5. Bekrja sama lebih efektif untuk meningkatkan pemanfaatan usaha pertanian dan
industri, perluasan perdagangan, perbaikan fasilitas pengangkutan dan komunikasi, serta
peningkatan taraf hidup rakyat.
6. Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara.
7. Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan organisai regional dan
internasional yang ada, yang mempunyai maksud serta tujuan yang sama, serta bekerja
secara erat dan mantap.
E. STRUKTUR ASEAN
Untuk memperlancar hubungan antar negara Asia Tenggara dalam
Deklarasi Bangkok 1967 menteri luar negeri dari kelima negara Asia Tenggara
tersebut sepakat untuk membentuk suatu wadah kerja sama regional yang di
sebut ASEAN (Association of South East Asian Nations) dengan struktur sebagai
berikut :

a) Sidang Tahunan Para Menteri


Sidang ini merupakan sidang tertinggi yang di hadiri oleh para Menteri Luar
Negeri negara - negara ASEAN yang di adakan di setiap negara ASEAN menurut
giliran abjad.
b) Standing Committee
Komite ini merupakan sebuah badan yang bersidang di antara dua menteri -
menteri luar negeri ASEAN untuk menangani persoalan - persoalan yang
memerlukan keputusan para menteri.
c) Komite - Komite Tetap dan Komite - Komite Khusus
d) Sekertariat Nasional ASEAN pada setiap ibu kota negara - negara anggota
ASEAN
2. Sesudah KTT Bali 1976

Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama yang di hadiri kelima kepala
negara anggota ASEAN pada tahun 1976 di Bali, di hasilkan tiga deklarasi . Salah
satu di antaranya ialah Declaration of ASEAN Concord yang memberikan
kesempatan untuk meninjau struktur organisasi ASEAN demi kelancaran tata
kerjanya.
Dalam KTT kedua di Kuala Lumpur pada bulan Agustus 1977 di sepakati dan di
sahkan struktur organisasi ASEAN sebagai berikut :

a) Pertemuan Para Kepala Pemerintahan (Summit Meeting) yang merupakan


otoritas atau kekuasaan tertinggi di dalam ASEAN. Pertemuan ini di adakan
apabila di anggap perlu dalam memberikan pengarahan - pengarahan

b) Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting)
Peranan dan tanggung jawab kegiatan sidang ini ialah perumusan garis kebijakan
dan koordinasi kegiatan - kegiatan ASEAN

c) Sidang Para Menteri - Menteri Ekonomi Sidang ini di selenggarakan


setahundua kali. Tugasnya , selain merumuskan kebijaksanaan - kebijaksanaan
yang khusus menyangkut maslah kerja sama ASEAN bidang ekonomi juga
mengevaluasi hasil - hasil yang di lakukan komite - komite yang ada di bawahnya
d) Sidang Para Menteri lainnya (Non-Ekonomi0 sidang
ini merumuskan kebijakan - kebijakan yang
menyangkut bidangnya masing - masing seperti
penerangan , kesehatan , kebudayaan , ilmu
pengetahuan dan teknologi
e) Standing Committee. Badan ini bertugas seperti
sebelum KTT I di Bali yang membuat keputusan -
keputusan dan menjalankan tugas - tugas
perhimpunan di antara dua buah Sidang Tahunan
Para Menteri Luar Negeri ASEAN
f) Komite - komite. Dalama komite ini ada dua bidang
yaitu bidang ekonomi dan bidang non ekonomi
F. KESEKRETARIATAN ASEAN
 Pembentukan Sekertariat ASEAN memiliki latar belakang. Kebutuhan akan
suatu Sekertariat Tetap ASEAN yang akan mengoordinasi segala kegiatan
ASEAN mulai di rasakan setelah Perhimpunan ASEAN berusia enam tahun
yakni ketika para Menteri Luar Negeri ASEAN bertemu di Pattaya , Thailand
bulan April 1973
Dalam sidang ke VII para Menlu ASEAN di Kuala Lumpur tahun 1975,
rumusan struktur Sekertariat ASEAN yang telah di ubah dan di
sederhanakan di setujui oleh sidang dengan membubuhkan paraf di atas
rumusan konsep tersebut
Rumusan konsep tersebut kemudian di bawa ke Bali untuk secara resmi di
tanda tangani para menlu negara - negara ASEAN dengan di saksikan para
kepala pemerintahan ASEAN yang sedang mengadakan KTT Pertama
ASEAN di Bali 1976
Dokumen persetujuan ini kemudian di kenal dengan sebutan Agreement on
the Establishment of the ASEAN Secretariate yang antara lain menyatakan
bahwa tempat kependudukan Sekertariat ASEAN berada di Jakarta ibi kota
negara Republik Indonesia.
 Sekretariat ASEAN di Jalan Sisingamangaraja No.70A, Jakarta Selatan,
Indonesia.
Berikut ini adalah Daftar
Diplomat yang pernah
Menjabat sebagai sekertaris
Jenderal Asean
No Nama Negara Dari Sampai
1 H.R. Darsono Indonesia 7 Juni 1976 18 Februari 1978
2 Umarjadi Notowijono Indonesia 19 Februari 1978 30 Juni 1978
3 Datuk Ali Bin Abdullah Malaysia 10 Juli 1978 30 Juni 1980
4 Narciso G. Reyes Filipina 1 Juli 1980 1 Juli 1982
5 Chan Kai Yau Singapura 18 Juli 1982 15 Juli 1984
6 Phan Wannamethee Thailand 16 Juli 1984 15 Juli 1986
7 Roderick Yong Brunei 16 Juli 1986 16 Juli 1989
8 Rusli Noor Indonesia 17 Juli 1989 1 Januari 1993
9 Dato Ajit Singh Malaysia 1 Januari 1993 31 Desember 1997
10 Rodolfo C. Severino Jr. Filipina 1 Januari 1998 31 Desember 2002
11 Ong Keng Yong Singapura 1 Januari 2003 31 Desember 2007
12 Surin Pitsuwan Thailand 1 Januari 2008 31 Desember 2012
13 Lê Lương Minh Vietnam 1 Januari 2013 sekarang
G. ANGGOTA ASEAN

1. Indonesia
Bentuk negara : Republik
Jenis pemerintahan: Presidensial
Kepala negara : Presiden
Kepala pemerintahan: Presiden
Lagu kebangsaan: Indonesia Raya
Ibu kota : Jakarta
Bahasa : Indonesia dan
bahasa daerah
Agama : Islam, Katholik,
Kristen, Hindu dan Budha.
Mata uang : rupiah
Hasil alam : besi, tembaga,
emas, perak, nikel, mangaan,dll.
Hasil pertanian : beras, jagung,
kedelai, gula, kopra, karet, dll.
2. Malaysia
Bentuk negara : Kerajaan
Jenis pemerintahan: Monarki Konstitusional
Kepala negara : Sultan Yang Dipertuan Agung
Kepala pemerintahan: Perdana Menteri
Lagu kebangsaan: Negaraku
Ibu kota : Kualalumpur
Suku bangsa : Melayu, Cina dan India
Bahasa : Melayu
Agama : Islam, Kristen, Hindu,
Budha dan Kong Hu Cu
Mata uang : Ringgit
Hasil alam : Timah, tembaga, besi
Hasil pertanian : kelapa sawit, beras, karet,
kayu,dll.
3. Thailand
Bentuk negara : kerajaan
Jenis pemerintahan: Demokratik Parlementer
Kepala negara : Raja
Kepala pemerintahan: Perdana Menteri
Lagu kebangsaan: Pleng Chard
Ibu kota : Bangkok
Suku bangsa : Thai, Cina dan Melayu
Bahasa : Thai, Cina dan Inggris
Agama : Budha, Islam, dan Kristen
Mata uang : Bath
Hasil alam : besi, timah, mangaan,
butomonium,dll
Hasil pertanian : beras, jagung, tapioka,
gula, karet, rami, kelapa, dll.
4. Filipina
Bentuk negara : Republik
Jenis pemerintahan: Presidensial
Kepala negara : Presiden
Lagu kebangsaan : Lupang Hinitang
Ibu kota : Manila
Suku bangsa : Filipino, Nostis, Moro, Negrito
Bahasa : Filipino (Tagalog), Inggris, Spanyol
Agama : Islam, Khatolik, Kristen, dan Budha
Mata uang : Peso
Hasil alam : besi, tembaga, emas, perak,
nikel, sulfur, seng, dll
Hasil pertanian : beras, rami, gula, nanas, kopra, dll
5. Singapura
Bentuk negara : Republik Parlementer
Jenis pemerintahan: Pressidensial
Kepala negara : Presiden
Kepala pemerintahan: Presiden
Lagu kebangsaan : Majulah Singapura
Ibu kota : Singapura
Suku bangsa : Cina, Melayu, India, Pakistan
Bahasa : Ingris, Melayu, Tamil, dan Cina
Agama : Hindu, Budha, Islam,
Kristen, dan Kong Hu Cu
Mata Uang : Dolar Singapura
Hasil alam : timah, besi, dan tembaga
Hasil pertanian : buah-buahan dan anggrek
6. Brunai Darussalam
Bentuk negara : Kesultanan/Monarki
Jenis pemerintahan: Kesultanan/Monarki
Kepala negara : Sultan
Kepala pemerintahan: Sultan
Lagu kebangsaan: Allah Peliharalah Sultan
Ibu kota : Bandar Seri Begawan
Suku bangsa : Melayu, Cina, dan Dayak
Bahasa : Melayu, Cina, dan Ingris
Mata uang : Dolar Brunai
Hasil alam : Minyak bumi, gas, dll
Hasil pertanian : beras, rami, gula,
nanas, jagung, dll
7. Vietnam
Bentuk negara : Republik
Bentuk pemerintahan: Republik Sosialis
Kepala negara : Presiden
Kepala pemerintahan: Perdana Menteri
Lagu kebangsaan: Tien Quan Ca (The March to the Front)
Ibu kota : Hanoi
Suku bangsa : Champa, Cina, dan Khmer
Bahasa : Vietnam, Cina, dan Perancis
Agama : Budha, Katholik, dan Islam
Mata uang : Dong
Hasil alam : besi, timah, emas, gamping,
fosfat, seng, batu bara, dll
Hasil pertanian : beras, kopra, dll
8. Myanmar
Bentuk negara : Republik
Jenis pemerintahan: Republik
Kepala negara : presiden
Kepala pemerintahan: Perdana Menteri
Lagu kebangsaan: Our Free Homeland
Ibu kota : Yangoon
Suku bangsa : Tibet, Shan, Karen, Rakhin, dan Mor
Bahasa : Birma dan Inggris
Agama : Islam, Budha, Hindu, dan Kristen
Mata uang : Kyat
Hasil alam : timah, tembaga, emas, perak,
minyak bumi, seng, dll
Hasil pertanian : beras, kayu jati, gandum,
jagung, kapas, dll
9. Laos
Bentuk negara : Kerajaan
Jenis pemerintahan: Republik
Kepala negara : Presiden
Kepala pemerintahan: Perdana Menteri
Lagu kebangsaan: Pheng Xat Lao
Ibu kota : Vientiane
Suku bangsa : Thai, Khmer, dan Cina
Bahasa : Laos, Inggris, dan Perancis
Agama : Budha, Kristen dan Animisme
Mata uang : New Kep
Hasil alam : tembaga, emas, besi, dll
10. Kamboja
Bentuk negara : Kerajaan
Jenis pemerintahan: kerajaan
Kepala negara : Raja
Kepala pemerintahan: Perdana Menteri
Lagu kebangsaan: Nokoreach
Ibu kota : Phnom Penh
Suku bangsa : Khmer
Bahasa : Inggris, Khmer, dan Perancis
Agama : Budha dan Islam
Mata uang : Riel Kamboja
Hasil alam : besi, timah, tembaga, seng, dll
Hasil pertanian : beras, karet, dll
No Tanggal Negara Tuan rumah

1 23‒24 Februari 1976 Indonesia Bali

2 4‒5 Agustus 1977 Malaysia Kuala Lumpur

3 14‒15 Desember 1987 Filipina Manila

4 27‒29 Januari 1992 Singapura Singapura

5 14‒15 Desember 1995 Thailand Bangkok

6 15‒16 Desember 1998 Vietnam Hanoi

7 5‒6 November 2001 Brunei Bandar Seri Begawan

8 4‒5 November 2002 Kamboja Phnom Penh

9 7‒8 Oktober 2003 Indonesia Bali

10 29‒30 November 2004 Laos Vientiane

11 12‒14 Desember 2005 Malaysia Kuala Lumpur

12 11‒14 Januari 20071,2 Filipina Cebu

13 18‒22 November 2007 Singapura Singapura

14 27 Februari-1 Maret 2009[3]3 Thailand Cha Am, Hua Hin


No Tanggal Negara Tuan rumah

15 23 Oktober 2009 Thailand Cha Am, Hua Hin

16 8-9 April 2010 Vietnam Hanoi


17 28-30 Oktober 2010 Vietnam Hanoi
18 4-8 Mei 2011 Indonesia Jakarta
20 17-19 November 2011 Indonesia Bali
21 3-4 April 2012 Kamboja Phnom Penh
22 17-20 November 2012 Kamboja Phnom Penh

2013 Brunei Bandar Seri Begawan


1 Ditunda dari tanggal sebelumnya 10‒14 Desember 2006 akibat Badai Seniang
2 Menjadi tuan rumah setelah Myanmar mundur karena ditekan AS dan UE

3Ditunda dari tanggal sebelumnya 12‒17 Desember 2008 akibat krisis politik Thailand 2008.
Pertemuan pada Maret kemudian dibatalkan akibat aksi unjuk rasa di lokasi pertemuan.
Konferensi Tingkat Tinggi Tak Resmi ASEAN

No Tanggal Negara Tuan rumah

1 30 November 1996 Indonesia Jakarta

2 14‒16 Desember 1997 Malaysia Kuala Lumpur

3 27‒28 November 1999 Filipina Manila

4 22‒25 November 2000 Singapura Singapura

Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa ASEAN

No Tanggal Negara

1 6 Januari 2005 Indonesia


Hasil dari KTT Resmi ASEAN
KTT ke-1
 Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di
Asia Tenggara (TAC); serta Persetujuan Pembentukan Sekretariat ASEAN.
 KTT ke-2
 Pencetusan Bali Concord 1.
KTT ke-3
 Mengesahkan kembali prinsip-prinsip dasar ASEAN.
 Solidaritas kerjasama ASEAN dalam segala bidang.
 Melibatkan masyarakat di negara-negara anggota ASEAN dengan
memperbesar peranan swasta dalam kerjasama ASEAN.
 Usaha bersama dalam menjaga keamanan stabilitas dan pertumbuhan
kawasan ASEAN.
KTT ke-4
 ASEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk
mengawasi, melaksanakan koordinasi.
 Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema Tarif
Preferensi Efektif Bersama (Common Effective Preferential
Tariff/CEPT) menuju Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN.

KTT ke-5
 Membicarakan upaya memasukan Kamboja, Laos, Vietnam
menjadi anggota serta memperkuat identitas ASEAN.

KTT ke-6
 Pemimpin ASEAN menetapkan Statement of Bold Measures yang
juga berisikan komitmen mereka terhadap AFTA dan
kesepakatan untuk mempercepat pemberlakuan AFTA dari tahun
2003 menjadi tahun 2002 bagi enam negara penandatangan
skema CEPT, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura dan Thailand.
KTT ke-7
 Mengeluarkan deklarasi HIV/AIDS.
 Mengeluarkan deklarasi Terorisme, karena
menyangkut serangan terorisme pada gedung WTC
di Amerika.
KTT ke-8
 Pengeluaran deklarasi Terorisme, bagaimana cara-
cara pencegahan.
 Pengesahan ASEAN Tourism Agreement.
KTT ke-9
 Pencetusan Bali Concord II yang akan dideklarasikan
itu berisi tiga konsep komunitas ASEAN yang terdiri
dari tiga pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN
(ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan
Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASSC).
KTT ke-10
 Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Program) yang
diluluskan dalam konferensi tersebut menekankan perlunya
mempersempit kesenjangan perkembangan antara 10 negara
anggota ASEAN, memperluas hubungan kerja sama dengan para
mitra untuk membangun sebuah masyarakat ASEAN yang
terbuka terhadap dunia luar dan penuh vitalitas pada tahun 2020.
KTT ke-11
 Perjanjian perdagangan jasa demi kerja sama ekonomi yang
komprehensif dengan Korea Selatan, memorandum of
understanding (MoU) pendirian ASEAN-Korea Center, dan
dokumen hasil KTT Asia Timur yang diberi label Deklarasi
Singapura atas Perubahan Iklim, Energi, dan Lingkungan Hidup.
KTT ke-12
 Membahas masalah-masalah mengenai keamanan kawasan,
perundingan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), keamanan
energi Asia Tenggara, pencegahan dan pengendalian penyakit
AIDS serta masalah nuklir Semenanjung Korea.
KTT ke-12
 Membahas masalah-masalah mengenai keamanan
kawasan, perundingan Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO), keamanan energi Asia Tenggara, pencegahan dan
pengendalian penyakit AIDS serta masalah nuklir
Semenanjung Korea.
KTT ke-13
 Penandatanganan beberapa kesepakatan, antara lain
seperti perjanjian perdagangan dalam kerangka
kerjasama ekonomi dan penandatangan kerjasama
ASEAN dengan Korea Center, menyepakati ASEAN
Center.
KTT ke-14
 Penandatanganan persetujuan pembentukan Kawasan
Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru
Hasil dari KTT Tidak Resmi ASEAN
KTT Tidak Resmi ke-1
 Kesepakatan untuk menerima Kamboja, Laos, dan Myanmar sebagai anggota
penuh ASEAN secara bersamaan.
KTT Tidak Resmi ke-2
 Sepakat untuk mencanangkan Visi ASEAN 2020 yang mencakup seluruh aspek
yang ingin dicapai bangsa-bangsa Asia Tengara dalam memasuki abad 21, baik
di bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.
KTT Tidak Resmi ke-3
 Kesepakatan untuk mengembangkan kerja sama di bidang pembangunan
ekonomi, sosial, politik dan keamanan serta melanjutkan reformasi struktural
guna meningkatkan kerja sama untuk pertumbuhan ekonomi di kawasan.
KTT Tidak Resmi ke-4
 Sepakat untuk pembangunan proyek jalur kereta api yang menghubungkan
Singapura hingga Cina bahkan Eropa guna meningkatkan arus wisatawan
KTT Luar Biasa (Jakarta 6 Januari 2005)
 Pembahasan bagaimana penanggulangan dan solusi menghadapi Gempa atau
Tsunami.
Logo ASEAN membawa arti ASEAN yang
stabil, aman, bersatu dan dinamik. Warna logo
ada 4 yaitu biru, merah, putih dan kuning.
Warna tersebut merupakan warna utama
lambang negara-negara ASEAN. Warna biru
melambangkan keamanan dan kestabilan.
Merah bermaksud semangat dan dinamisme
sedangkan putih menunjukkan ketulenan dan
kuning melambangkan kemakmuran. Sepuluh
tangkai padi melambangkan cita-cita pelopor
pembentuk ASEAN di Asia Tenggara, yaitu
bersatu dan bersahabat. Bulatan
melambangkan kesatuan ASEAN.
 # Isi Deklarasi Bangkok
• Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan social dan
perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
• Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
• Meningkatkan kerjasama dan saling membantu kepentingan
bersama dalam bidang ekonomi, social, teknik, ilmu pengetahuan
dan administrasi.
• Memelihara kerjasama yang erat di tengah- tengah organisasi
regional dan internasional
• Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan
dan penelitian di kawasan Asia Tenggara
THANKS FOR ATTENTION

Vous aimerez peut-être aussi