Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
4. Perfoma Peran
5. Identitas diri
Rentang Respon
RENTANG RESPON KONSEP DIRI
Subjektif ;
Pesan mengungkapakan tentang:
Hal negatif diri sendiri atau orang lain
Perasaan tidak mampu
Pandangan hidup yang pesimis
Penolakan terhadap kemampuan diri
Objektif :
Penurunan produktivitas
Tidak berani menatap lawan bicara
Lebih banyak menundukan kepala saat beri nteraksi
Bicara lambat deangan nada suara
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan : Harga diri rendah
Diagnosa Medis : Depresi
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN GANGGUAN HARGA DIRI
RENDAH
; LAKI LAKI
: PEREMPUAN
: GARIS KETURUNAN
: PASIEN
: MENINGGAL
Konsep Diri
Citra Tubuh : Klien mengatakan bagian tubuh yang
paling disukai adalahmata karena bisa melihat.
Identitas : Klien mengatakan anak ke-7 dari 7
bersaudara.
Peran : Klien mengatakan di dalam keluarganya atau
dirumah sebagai anak.
Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan
pulang, merasa bosan dan ingin bekerja
lagi.
Harga diri : Klien mengatakan malu berhadapan langsung
dengan orang lain selain ibu dan kakak-
kakaknya ,klien merasa tidak pantas jika berada
diantara orang lain, kurang interaksi
social, klien juga merasa tidak berguna dan
tidak pantas untuk hidup
Masalah Keperawatan : harga diri rendah
Hubungan Sosial
Orang yang dekat dengan klien adalah ibu.
Peran serta kelompok / masyarakat : klien tidak pernah
mengikuti kegiatan di kampungnya.
Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: selama
klien rawat jalan / berobat jalan temannya berkurang
karena klien malu berkomunikasi,dan klien merasa
malu,teman temannya sibuk bekerja sedangkan klien
berdiam diri di rumah.
Spiritual
Klien mengatakan beragama islam.
Klien mengatakaan jarang sholat tapi 1 tahun lalu klien
tidak pernah meninggalkan sholat.
(Masalah keperawatan : distres spiritual)
STATUS MENTAL
Penampilan : klien menggunakan baju yang disediakan diRSJ.
Pembicaraan: Klien berbicara lambat tetapi dapat tercapai dan dapat dipahami.
Aktivitas
Motorik : Klien labih banyak menunduk, aktivitas klien menyesuaikan.
Alam perasaan : Klien mengatakan bosan di RSJ ingin cepat sembuh dan
pulang, klien sedih belum bisa bertemu ibu.
masalah keperawatan : berduka situasional
Afek : Klien tidak sesuai dalam berfikir, bicara klien lambat
Interaksi selama
wawancara : Kontak mata kurang karena menunduk,sesekali klien
menengadah,selalu menjawab jika ditanya.
masalah keperawatan : isolasi sosial
Persepsi : Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan.
Pola Fikir : Tidak ada waham.
Tingkat
kesadaran : Klien sadar hari, tanggal dan waktu saat pengkajian, hari jum’at
tanggal 15 september 2018 ,hari berikutnya juga klien sadar
hari sabtu tanggal 16 september 2018.
Memori : Daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa lalunya.Tingkat
konsentrasi dan berhitung : Klien berhitung lancar, contoh 20 – 15= 5
Kemampuan
Penilaian : Klien mampu menilai antara masuk kamar setelah makan atau
membiarkan kursi tidak rapi, klien memilih
KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
Makan Klien makan 3x sehari, pagi, siang, sore, minum ± 6 gelas / hari, mandiri.
BAB / BAK Klien BAB 1x sehari, BAK ± 4x sehari, mandiri.
Mandi Klien mandi 2x sehari, pagi dan sore, gosok gigi setiap kali mandi, mandiri.
Berpakaian / berhias Klien mampu berpakaian sendiri tanpa bantuan orang lain.
Istirahat dan Tidur Klien lebih banyak tiduran, tidur siang 12.30 WIB15.00 WIB,tidur
malam jam 20.00WIB 04.30 WIB.
Penggunaan obat
Klien minum obat 2x sehari setelah makan
Chlorpomazie : 1 x 25
Trihexiperidine : 2x2 mg
Resperidone : 2 x 3 mg
Curcuma : 2 x 1 tab
Fluoxetine : 1 x 10 mg
Pemeliharaan Kesehatan
Klien sudah pernah dirawat diRSJD provinsi lampung tahun 2010, karena pasien
berhenti munum obat kurang lebih 1 bulan
(masalah keperawatan : regiment terapi in efektif)
Kegiatan di Dalam Rumah
Klien dirumah membantu orang tua mengerjakan pekerjaan rumah
MEKANISME KOPING
Klien mampu berbicara dengan orang lain,terlihat malu
Klien mampu menjaga kebersihan diri sendiri
Klien mampu jika ada masalah tidak menceritakan kepada
orang lain,lebih suka diam.
(Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif).
DISTRES SPIRITUAL
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Harga
Diri Rendah b/d Koping Individu Tidak Efektif
ANALISA DATA
DATA FOKUS MASALAH
Konsep diri adalah semua pikiran, kepercayaan dan kenyakinan yang diketahui tentang
dirinya dan
mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain (Fajariyah, 2012).
Terdiri dri
1. Citra tubuh
Pada studi kasus klien tidak terdapat gangguan citra tubuh.
2. Ideal diri
Dari hasil pengkajian klien mengatakan klien berharap bisa cepat sembuh dan keluar
dari rumah sakit, sehingga bisa membantu orang tuanya, klien berharap hubungan
dengan kelarganya lebih baik lagi, dan berharap dapat menukah
3. Harga diri
Klien mengatakan malu berhadapan langsung dengan orang lain selain ibu dan kakak-
kakaknya ,klien merasa tidak pantas jika berada diantara orang lain, kurang interaksi
social, klien juga merasa tidak berguna dan tidak pantas untuk hidup
4. Perfoma Peran
Dari hasil pengkajian klien mengatakan peran klien sebagai anak dari kedua orang
tuanya, dan seorang adik dari kakaknya. Klien mengatakan sekarang tinggal bersama
ibu dan kakaknya. Sehingga klien membantu mengurus rumah dan keluarganya.
5. Idieal diri
dari hasil pengkajian klien statusnya belum menikah. Klien meng klien mengatakan tidak
puas dengan setatusnya saat ini, seagai laki-laki klaen belum mendapat kerjaan, dan
belum menikah
3. Rentang Respon
Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan tidak berguna, tidak berharga,
menghukum diri sendiri dan menolak diri sendiri.
4. Proses Terjadinya Masalah
A. Faktor Predisposisi
1. Biologis
Dari hasil pengkajian tidak ada data hasil pemeriksaan CT. MRI
dan PET untuk mendukung teori tersebut
2. Psikologis
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa klien merasa tidak
berguna karena belum bisa membahagiakan orang tuanya.
B. Faktor Presipitasi
Dari hasil pengkajian didapatkan, Klien mengatakan memiliki
pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan yaitu
klien sering di permalukan oleh teman-temannya karna tidak
bekerja. Klien mengatakan jika dirumah ada masalah selalu
dilibatkan dan selalu dibicarakan bersama-sama dengan
baik.
TANDA DAN GEJALA
PADA KLIEN PADA TEORI
Mengejek dan mengkritik diri
Mengejek dan mengkritik diri
Sulit bergaul
Perasaan tidak mampu Menarik diri dari realitas, cemas, panic, cemburu, curiga,
halusinasi
Pandangan hidup yang pesimistis
Merusak/melukai orang lain
Penurunan produktivitas Perasaan tidak mampu
Tidak berani menatap lawan bicara Pandangan hidup yang pesimistis
Tidak menerima pujian
Lebih banyak menunduk
Penurunan produktivitas
Bicara lambat dengan nada suara Penolakan terhadap kemampuan diri\
lemah. Kurang memerhatikan perawatan diri
Klien tidak mengurung diri Berpakaian tidak rapih
Berkurang selera makan
Klien cemas, panik dan kadang – Tidak berani menatap lawan bicara
kadang marah tanda alasan yang Lebih banyak menunduk
jelas Bicara lambat dengan nada suara lemah.
Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul.
Ketidakefektifan koping
Keputusasaan
Gangguan identitas
Resiko kesepian
Regimen terapi in efektif Ketidakberdayaan
Resiko ketidakberdayaan
Ketidakefektifan perfoma peran
Distres spriritual
Defisit perawatan diri
Resiko harga diri rendah situasional
Harga diri rendah
Gangguan persepsi sendsori
Koping Individu Tidak Ketidakefektifan pola seksualitas
Hambatan interaksi sosial
Efektif
Isolasi sosial
Distress spiritual
Gangguan proses pikir
Resiko prilaku kekerasan terhadap diri sendiri.
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan pada Tn. A dengan
Harga Diri Rendah, penulis menyimpulkan
Harga Diri adalah penilaian pribadi terhadap diri atau individun yang
menganggap dirinya tidak mampu melakukan sesuatu untuk mencapai
keberhasilan tanpa mencoba terlebih dahulu.
Diagnosa yang muncul pada pelaksanaan asuhan keperawatan pada Tn.A dengan
Harga Diri Rendah, pada dasarnya sudah sesuai dengan teori yang ada.
Diagnosa yang muncul pada Tn.A adalah HDR,RPK dan Koping individu tidak
efektif
Rencana Asuhan Keperawatan yang dilakukan pada Tn.A berdasarkan yang ada
di matrik tentang Harga Diri Rendah. Serta dilakukan sesuai strategi pelaksanaan.
Pelaksanaan asuhan keperawatan pada Tn.A dengan harga diri rendah
sesuai dengan pelaksanaan yang ada di dalam pelaksanaan teoritis
selama 3 hari. Pasien sudah mampu mengatasi harga diri rendah. Dengan
hasil sesuai dengan strategi pelaksanaan.
Dalam pemberian asuhan keperawatan Tn.A terdapat berbagai faktor
penghambat dan pendukung, dalam pemberian asuhan keperawatan
adalah sikap pasien yang kooperatif dan juga adanya kerjasama antara
penulis dan juga perawat ruangan.
SARAN
Rumah Sakit Khusus
Rumah sakit khusus sebagai salah satu wadah dalam membantu program
pemerintah untuk meningkatkan serta mempertahankan kesehatan
masyarakat. Diharapkan pihak rumah sakit membuat jadwal kunjungan
keluarga agar proses pemberian intervensi pada keluarga dapat dilakukan.
Mahasiswa keperawatan
Diharapkan mahasiswa agar mampu memanfaatkan waktu yang ada pada
saat praktik seaksimal mungkin, agar ilmu yang di dapatkan tidak hanya
dikampus , melainkan di lapangan.
Pendidikan keperawatan
Hendaknya pihak pendidikan dapat memberikan banyak materi
pembelajaran dan praktik terkait perkembangan keperawatan jiwa yang di
rasakan semakin menjadi masaalah kesehatan jiwa , begitu juga dengn
literatur yang di sediakan.
Keluarga dan masyarakat
Keluarga dan masyarajkat hendaknya dapat mengenal gangguan jiwa bukan
sebagai suatu penyakit yang sangat meresahkan masyarakat. Khususnya
pada keluarga agar memberi dukungan pada proses penyembuhan pasien
baik berupa material dan suport seperti kunjungan terhadap keluargaya
yang ada di rumah sakit khususnya.