Vous êtes sur la page 1sur 37

Organisasi

Pemerintah
Indonesia
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat
memahami dan menjelaskan :

1. Definisi Negara dan Pemerintah


2. Komponen Negara -
3. Sistem Kepemerintahan
4. Lembaga-lembaga Negara
5. Elemen Pemerintah Pusat
6. Elemen Pemerintah Daerah
7. Hubungan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


1. Definisi Negara dan Pemerintah

Definisi Negara

Negara, adalah persekutuan dari pada keluarga dan desa


guna memperoleh derajat kehidupan yang sebaik-baiknya
(Aristoteles, dalam Politica-nya)

Negara, adalah sistem dan organisasi kekuasaan yang


diciptakan oleh sekelompok manusia yang mempunyai
kesadaran untuk mencapai tujuan bersama yang
merupakan tujuan rakyat. Oleh karenanya, harus ada
pemerintah yang berdaulat (Kranenburg, 1955).

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


1. Definisi Negara dan Pemerintah

Definisi Negara
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kata "negara" didefinisikan sebagai organisasi dalam
suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi
yang sah dan ditaati oleh rakyat atau kelompok sosial
yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang
diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah
yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat
sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


Bentuk Negara
1. Kerajaan
Dalam negara kerajaan non absolut, kepala
negaranya dipegang oleh seorang Raja, sedangkan
kepala pemerintahannya dipegang oleh Perdana
Menteri (PM) sebagai eksekutif.
- Kerajaan Serikat , Contoh : Malaysia.
- Kerajaan Kesatuan, Contoh : Inggris, dan negara
kerajaan kesatuan non PM adalah Arab Saudi.

2. Republik
Dalam suatu negara berbentuk Republik, Presiden
sebagai Kepala Pemerintah bisa merangkap sebagai
Kepala Negara.
- Republik Serikat Contoh : Amerika.
- Republik Kesatuan Contoh : Perancis, Indonesia.

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


Penyelenggara Negara

Penyelenggara Negara, adalah pejabat negara


yang memegang fungsi
(1) eksekutif,
(2) legislatif, dan
(3) yudikatif, dan pejabat lain yang fungsi dan
tugas pokoknya berkaitan dengan
penyelenggaraan negara.

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


1. Definisi Negara dan Pemerintah

Definisi Pemerintah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,


kata "pemerintah" didefinisikan sebagai sistem
menjalankan wewenang dan kekuasaan mengatur
kehidupan sosial, ekonomi, dan politik suatu negara
atau bagian-bagiannya atau sekelompok orang yang
secara bersama-sama memikul tanggung jawab
terbatas untuk menggunakan kekuasaan.

Pemerintah, secara etimologi adalah kekuasaan


memerintah suatu Negara.

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


1. Definisi Negara dan Pemerintah

Definisi Pemerintah

Pemerintahan negara Indonesia dibentuk dalam rangka


pencapaian tujuan bernegara sebagaimana tercantum dalam
alinea IV Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan
menjalankan berbagai fungsi pemerintahan dalam berbagai
bidang.

Fungsi pemerintah Negara dilaksanakan oleh Eksekutif, yaitu


Presiden sebagai pelaksana dan penentu kebijakan pemerintah
bersama-sama dengan para Menterinya (Kabinet).

Dengan demikian, antara Negara dengan Pemerintah adalah


berhubungan erat, di mana negara sebagai wadah, sedangkan
pemerintah sebagai pelaksana (eksekutif).

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


2. Komponen Negara

Komponen Negara
komponen utama negara, yaitu :
1. Rakyat
2. Wilayah, dan
3. Pemerintah

Sedangkan, komponen lain yang inheren adalah


pengakuan di dalam negeri maupun pengakuan dari
luar negeri (legitimasi).

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


3. Sistem Kepemerintahan

Sistem Kepemerintahan
organisasi dalam Sistem Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, secara strukural, meliputi
dan terdiri dari :
1. Lembaga-Lembaga Negara
2. Pemerintah Pusat dan Instansi Vertikal Pemerintah
Pusat di Daerah
3. Pemerintah Daerah
4. Unit Swadana
5. Aparatur Perekonomian Negara dan Daerah

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


4. Lembaga tinggi Negara

1. Lembaga-Lembaga Negara
Lembaga-lembaga Negara dimaksud, berdasarkan
pada Ketetapan MPR RI Nomor VI/MPR/1973 jo
Ketetapan MPR RI No.lll/ MPR/1 978, :
1) Lembaga Tertinggi Negara adalah Majelis
Perwakilan Rakyat (MPR)
2) Lembaga-Lembaga Tinggi Negara, yaitu
1. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
2. Presiden
3. Mahkamah Agung (MA)
4. Dewan Pertimbangan Agung (DPA)
5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


2. Pemerintah Pusat dan Instansi Vertikal
Pemerintah Pusat di Daerah
Pemerintah pusat, adalah perangkat Negara Kesatuan
Republik Indonesia, terdiri dari :
1. Presiden dan Wakil Presiden
2. Sekretariat Negara
3. Kantor Menteri Koordinator (Menko)
4. Kantor Menteri Departemen Teknis
5. Kantor Menteri Negara (Menneg)
6. Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND)
7. Lembaga-Lembaga Lain
8. Kejaksaan Agung
9. Kesekretariatan Lembaga Tertinggi / Tinggi Negara
10. Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


Lembaga Pemerintah Non
Departemen (LPND)

Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) :


- Badan Kepegawaian Negara (BKN)
- Lembaga Administrasi Negara (LAN)
- Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
- Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
- Badan Informasi dan Komunikasi Nasional (BIKN)
- Badan Kesejahteraan Sosial Nasional (BKSN)

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


Sedangkan, kewenangan pemerintah pusat di
daerah melalui instansi vertikalnya, meliputi
bidang-bidang :
1. Moneter dan Fiskal, berhubungan dengan
kebijakan makro ekonomi,
2. Peradilan,
3. Agama,
4. Pertahanan Keamanan,
5. Politik Luar Negeri, dan
6. kewenangan di bidang lainnya.

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


3. Pemerintah Daerah

- Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang


Pemerintahan Daerah, dan
- Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999. tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Daerah.

Telah diberikan kewenangan yang seluas-luasnya


kepada pemerintah daerah sesuai dengan asas
desentralisasi, termasuk perimbangan keuangannya

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


Dalam rangka pelaksanaan asas desentralisasi,
dibentuk dan disusun :
(1) Daerah Provinsi,
(2) Daerah Kabupaten, dan
(3) Daerah Kota

Kelembagaannya adalah
(1) Badan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sebagai
Badan Legislatif Daerah, dan
(2) Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah
(Gubernur, Bupati, Walikota) beserta perangkat
Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif
Daerah

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


Perangkat Pemerintah Daerah Otonom Provinsi, sebagai
Badan eksekutif :
1. Gubernur Kepala Daerah
2. Sekretariat Wilayah Daerah (Setwilda) Provinsi
3. Badan Pengawas Daerah Provinsi
4. Badan Perencanaan Pembagunan Daerah Provinsi
5. Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi
6. Kantor Bina Sosial Politik Propinsi Daerah Provinsi
7. Kantor Pembangunan Masyarakat Desa Provinsi
8. Kantor Bina Perlindungan Masyarakat Provinsi
9. Pendidikan dan Latihan Daerah Provinsi
10. Dinas-Dinas Daerah Provinsi
11. Unit-Unit Pelayanan Teknis (UPT)
12. Daerah Provinsi Badan-Badan Usaha milik Daerah
(BUMD) Provinsi.

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


Sedangkan perangkat Daerah Otonom Kabupaten / Kota
sebagai badan eksekutif :
1. Bupati / Walikota kepala Daerah
2. Sekretariat wilayah Daerah Kabupaten / Kota
3. Badan Pengawas Daerah Kabupaten / Kota
4. Badan Perencanaan Pambagunan daerah Kabupaten/ Kota
5. Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah/ Kota
6. Kantor Bina Sosial Politik Daerah Kabupaten/Kota
7. Kantor Pembangunan Masyarakat Desa Kabupaten/Kota
8. Kantor Bina Perlindungan Masyarakat Kabupaten/ Kota
9. Kantor Catatan Sipil Kabupaten/Kota
10. Dinas-dinas Daerah Kabupaten/Kota
11. Unit-Unit Pelayanan Teknis (UPT) Daerah Kabupaten/Kota
12. Badan-Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten /
Kota

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


4. Unit Swadana

Unit Swadana, adalah satuan kerja tertentu


dari Instansi Pemerintah yang diberi
wewenang untuk menggunakan penerimaan
fungsionalnya secara langsung.

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


Tujuan Penetapan Unit Swadana
Penetapan Unit Swadana terhadap Satuan Kerja Instansi
Pemerintah, dimaksudkan untuk :
1. Mendorong peningkatan mutu pelayanan yang diberikan
oleh Satuan Kerja Instansi Pemerintah, sebagai
konsekuensi atas asas penggunaan langsung penerimaan
fungsionalnya untuk membiayai kegiatan operasi Unit
Swadana.
2. Meningkatkan manajemen dan profesionalisme aparatur
pada Satuan Kerja dimaksud, dan
3. Memperlancar tugas-tugas pelayanan, mengingat dana
operasional pelayanan harus selalu tersedia setiap saat
guna memenuhi segala kebutuhan.

Sumber pendanaan Unit Swadana, berasal dari penerimaan


negara bukan pajak (non tax), yaitu penerimaan fungsional
unit swadana yang bersangkutan.

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


5. Aparatur Perekonomian Negara dan Daerah

Aparatur perekonomian Negara dan Daerah, terdiri dari :


1. Bank Indonesia
2. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
3. Bank BUMN
4. Bentuk Usaha Khusus
5. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
6. Bank BUMD

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


ASAS-ASAS UMUM PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
asas-asas umum pengelolaan keuangan negara,
yaitu
- asas tahunan,
- asas universalitas,
- asas kesatuan,
- asas spesialitas,
- akuntabilitas berorientasi pada hasil,
- profesionalitas,
- proporsionalitas,
- keterbukaan dalam pengelolaan keuangan
negara,
- pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa
yang bebas dan mandiri

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


KEKUASAAN ATAS
KEUANGAN NEGARA

Pengaturan secara jelas kekuasaan atas pengelolaan


keuangan negara merupakan prinsip pokok dalam
pengelolaan keuangan negara yang transparan dan
akuntabel.

Penerapan prinsip ini diyakini berpengaruh besar bagi


upaya pencapaian tujuan bernegara.

Manifestasi pengelolaan keuangan negara dalam


penyelenggaraan fungsi pemerintahan adalah disusun
dan dilaksanakannya APBN dan APBD setiap tahun.

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


KEKUASAAN ATAS KEUANGAN NEGARA

Struktur Organisasi Pengelolaan


Keuangan Negara

Presiden

Menteri Menteri Keuangan


Pengguna anggaran Bendara Umum Negara

Satker Satker KPPN KPPN


Kuasa Pengguna Kuasa Pengguna
Kuasa BUN Kuasa BUN
Anggaran Anggaran

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


APBN
Anggaran negara adalah rencana pengeluaran / belanja
dan penerimaan/pembiayaan belanja suatu negara
selama periode tertentu.

Anggaran negara memiliki beberapa fungsi, yaitu:


1. sebagai pedoman bagi pemerintah dalam
mengelola negara selama periode mendatang;
2. sebagai alat pengawas bagi masyarakat terhadap
kebijaksanaan yang telah dipilih pemerintah.
3. sebagai alas pengawas bagi masyarakat terhadap
kemampuan pemerintah dalam melaksanakan
kebijaksanaan yang telah dipilihnya.

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


Menurut UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, proses daur anggaran dikemukakan sebagai
berikut.
1. Penyampaian pokok-pokok kebijakan fiskal dan
kerangka ekonomi makro oleh pemerintah.
2. Pembahasan kerangka ekonomi makro dan kebijakan
fiskal oleh DPR dan pemerintah.
3. Penetapan kebijakan umum dan prioritas anggaran
sebagai pedoman bagi departemen/ lembaga.
4. Menteri/pemimpin lembaga menyusun rancangan serta
perkiraan anggaran tahun berikutnya berdasarkan
target prestasi yang hendak dicapai.
5. Menteri/pemimpin lembaga melakukan pembahasan
dengan komisi DPR mengenai rancangan anggaran,
sesuai dengan pedoman dari Menteri Keuangan, dan
hasilnya juga disampaikan kepada menteri keuangan.
6. .......

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


6. Presiden menyampaikan RAPBN pada pertengahan
Agustus.
7. Penetapan APBN dilakukan dua bulan sebelum awal
tahun anggaran yang bersangkutan agar dokumen
pelaksanaan anggaran dapat diterbitkan tepat waktu
dan pemerintah daerah mempunyai waktu yang
cukup untuk menyusun dan menetapkan APBD.
8. Dalam membahas dan menetapkan anggaran,
Undang-Undang Susunan dan Kedudukan mengatur
kewenangan panitia anggaran dan komisi-komisi
sektoral pada lembaga legislatif.

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


APBD
APBD adalah sebagai rencana operasional keuangan
pemda, di mana pada satu pihak menggambarkan
perkiraan pengeluaran setinggi-tingginya guna
membiayai kegiatan-kegiatan dan proyek-proyek daerah
selama satu tahun anggaran tertentu, dan di pihak lain
menggambarkan perkiraan dan sumber-sumber
penerimaan daerah guna menutupi pengeluaran-
pengeluaran yang dimaksud
(Mamesah, 1995: 20; dalam Halim dan Kusufi, 2012)

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


Unsur-unsur APBD
APBD sebagai anggaran daerah memiliki unsur-unsur
sebagai berikut.
1. Rencana kegiatan suatu daerah, beserta uraiannya
secara terperinci.
2. Adanya sumber penerimaan yang merupakan target
minimal untuk menutupi biaya terkait aktivitas
tersebut, dan adanya biaya yang merupakan batas
maksimal pengeluaran yang akan dilaksanakan.
3. Jenis kegiatan dan proyek yang dituangkan dalam
bentuk angka.
4. Periode anggaran, biasanya satu tahun.

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


Perubahan bentuk dan
Susunan APBD

Pada era prareformasi, bentuk dan susunan APBD


telah mengalami dua kali perubahan. Berdasarkan
UU Nomor 16 Tahun 1975, pada awalnya APBN
terdiri atas:
1. anggaran rutin, yang dibagi lebih lanjut menjadi
pendapatan dan belanja rutin; dan
2. anggaran pembangunan, yang juga dibagi lebih
lanjut menjadi pendapatan dan belanja
pembangunan.

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


Perubahan bentuk dan Susunan APBD

Susunan tersebut kemudian mengalami perubahan-perubahan,


dengan dikeluarkannya peraturan-peraturan dalam kurun waktu
tahun 1984-1988.

APBD tidak lagi terbagi atas anggaran rutin dan pembangunan,


tetapi:
1. pendapatan, yang terbagi lagi menjadi pendapatan daerah,
penerimaan pembangunan, dan urusan kas dan perhitungan
(UKP);
2. belanja, yang diperinci lagi menjadi belanja rutin
(diklasifikasikan ke dalam 10 bagian) dan belanja
pembangunan (diklasifikasikan menjadi 21 sektor).

Perubahan selanjutnya terjadi pada tahun 1998, yaitu terjadi


pada klasifikasinya. Bentuk yang lama pendapatan daerah
dibagi menjadi empat yaitu :
1. sisa lebih perhitungan tahun lalu,
2. pendapatan asli daerah,
3. bagi hasil pajak/ bukan pajak, serta
4. sumbangan dan bantuan.

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


Karakteristik APBD

Karakteristik APBD

Karakteristik APBD pada era prareformasi adalah :


1. APBD disusun oleh DPRD bersama-sama dengan kepala
daerah (Pasal 30 UU Nomor 5 Tahun 1975).
2. Menggunakan line item budgeting atau pendekatan
tradisional dalam menyusun anggaran, yaitu anggaran
disusun berdasarkan penerimaan dan pengeluaran.
3. Siklus APBD terdiri atas perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, pemeriksaan, penyusunan, dan
penetapan APBD. Penyusunan dan penetapan APBD
merupakan pertanggungjawaban APBD, yaitu
diserahkan kepada Menteri Dalam Negeri untuk
pemerintah provinsi dan kepada Gubernur untuk
pemerintah kabupaten/kota (pertanggungjawaban
vertikal).
4. ......

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


Karakteristik APBD

4. Dalam tahap pengawasan dan pemeriksaan serta penyusunan


dan penetapan perhitungan APBD, dilakukan pengawasan
pendapatan dan pengeluaran daerah (bersifat keuangan).
Pengawasan tersebut tidak memperhitungkan
Pertanggungjawaban dari aspek lain seperti aspek kinerja.
5. Pengawasan terhadap pengeluaran daerah dilakukan
berdasarkan ketaatan terhadap tiga unsur utama, yaitu pada
peraturan perundangan yang berlaku, unsur kehematan dan
efisiensi, dan hasil program (untuk proyek-proyek daerah).
6. Akuntansi keuangan daerah menggunakan sistem stelsel
kameral (tata buku anggaran), yaitu penyusunan anggaran
dan pembukuan saling berhubungan dan memengaruhi. Pada
sistem ini, diperolehnya pendapatan adalah pada saat
penerimaan, sedangkan pembiayaan terjadi pada saat
dilakukan pembayaran. Sehingga sistem ini disebut juga tata
buku kas.

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


Perubahan bentuk dan Susunan APBD

Dalam APBD yang baru, pendapatan, belanja, dan pembiayaan


tersebut dikelompokkan kembali menjadi berikut ini.
1. Pendapatan, dibagi menjadi tiga kategori, yaitu pendapatan
asli daerah (PAD), dana perimbangan, dan pendapatan lain-
lain daerah yang sah.
2. Belanja, dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
a. Belanja tidak langsung, yaitu belanja yang tidak terkait
langsung dengan program dan kegiatan pemerintah
daerah.
b. langsung, yaitu belanja yang terkait langsung dengan
program dan kegiatan pemerintah daerah.
3. Pembiayaan, yang dikelompokkan menurut sumber-sumber
pembiayaan, yaitu sumber penerimaan dan pengeluaran
daerah.

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


PELAKSANAAN APBN DAN APBD
Setelah APBN ditetapkan secara terperinci dengan undang-
undang. pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan keputusan
presiden sebagai pedoman bagi kementrian negara/ lembaga
dalam pelaksanaan anggaran.
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah menyampaikan laporan
realisasi semester pertama kepada DPR/DPRD pada akhir Juli
tahun anggaran yang bersangkutan.
Laporan realisasi tersebut menjadi bahan evaluasi pelaksanaan
APBN/APBD semester pertama dan penyesuaian/perubahan
APBN/APBD pada semester berikutnya.
Ketentuan mengenai pengelolaan keuangan negara dalam rangka
pelaksanaan APBN/APBD ditetapkan tersendiri dalam undang-
undang yang mengatur perbendaharaan negara mengingat lebih
banyak menyangkut hubungan administratif antar-kementerian
negara/lembaga di lingkungan pemerintah.

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


PERTANGGUNGJAWABAN
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Dalam UU Nomor 17 Tahun 2003 ditetapkan bahwa laporan
pertanggungjawaban setidak-tidaknya dibagi menjadi :
laporan pelaksanaan anggaran, terdiri atas laporan realisasi
anggaran, dan laporan perubahan saldo anggaran lebih; serta
laporan finansial, berupa neraca, laporan operasional, laporan
arus kas, dan catatan atas laporan keuangan yang disusun
sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan (SAP).

Laporan keuangan tersebut, setelah diperiksa oleh Badan


Pemeriksa Keuangan harus diserahkan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat/Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
selambat-lambatnya enam bulan setelah berakhirnya tahun
anggaran yang bersangkutan.

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA


ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA
7. Hubungan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah

ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA

Vous aimerez peut-être aussi