Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
By:
dr. Monica Novita L Tobing
RS Bhayangkara Medan
2017
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Demam tifoid merupakan penyakit sistemik akut
pada saluran pencernaan yang di sebabkan oleh
infeksi kuman Salmonella typhi atau Salmonella
paratyphi.
Etiologi
Penyebab demam tifoid adalah bakteri Salmonella typhi.
Salmonella adalah bakteri berbentuk batang, bersifat
gram negatif, mempunyai flagella peritrikh, berukuran
panjang antara 1-3 mikro dan tidak membentuk spora.
Etiologi
Minggu Minggu
Pertama Ketiga
Minggu Minggu
Kedua Keempat
Patogenesis
Diagnosis
Pemeriksaan Rutin
Tubuh → utk
diagnosis.
Simpai Kuman
Flagela → utk
diagnosis.
Pada uji Widal, bila terjadi kenaikan 4 titer
antibodi O dan H pada spesimen yang di ambil
dalam jarak 2 minggu, maka kemungkinan
tinggi terjadi proses infeksi Salmonella typhi.
Pembentukan agglutinin mulai terjadi pada
akhir minggu pertama demam, kemudian
meningkat secara cepat dan mencapai puncak
pada minggu keempat, dan tetap tinggi selama
beberapa minggu. Bagaimana pun juga,
pemeriksaan ini mempunyai persentase
sensitivitas sekitar 70%
Uji Tubex
Antimikroba
Efektivitas ~ koramfenikol.
Kotrimoksazole
2 x 2 tablet → 2 minggu.
Efek Samping
Intestinal
• Perdarahan usus
• Perforasi usus
• Peritonitis
Ekstra-intestinal
• Komplikasi hematologi
• Hepatitis tifosa
• Pankreatitis tifosa
• Miokarditis
• Neuropskiatrik/tifoid toksik
Prognosis
Habitualitas -
Keadaan Pasien
Vital Sign
Kepala : Normocefali
Rambut : Normal (tidak mudah dicabut, warna rambut hitam).
Wajah : Simetris, Normal
Mata : Pupil : Isokor
Konjungtiva : Anemis (-/-)
Sklera : Anikterus
Refleks Cahaya :+/+ (normal)
Telinga : Simetris, massa (-), sekret (-), benda asing (-)
Hidung : Septum nasi simetris, sekret (-), massa (-)
Mulut : Bersih
Leher : TVJ : R-2cm H2O (normal)
Thorax:
Inspeksi : - Fusifomis (bentuk dan ukuran kedua dada normal dan
simetris
Palpasi : Stemfremitus : kiri = kanan (normal)
Perkusi : Sonor (kedua lapangan paru)
Auskultasi : SP : Vesikuler
ST : Tidak ada (-)
Abdomen:
Inspeksi : Simetris, distensi (-), asites (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) Meningkat
Perkusi : Shifthing dullness (-), Timpani
Palpasi : Soepel (+), Hepar, limpa dan pankreas tidak teraba
Ekstremitas:
Superior : Akral hangat
Inferior : Akral hangat
WIDAL TEST
TITER O TITER H
Pengobatan:
Tirah Baring
Diet MII
IVFD RL 20gtt/i
Injeksi Ranitidine 1 amp/12jam
Paracetamol 3x1
Follow Up