Vous êtes sur la page 1sur 33

1

ASKEP PENYAKIT
KARDIOVASKULAR DAN
HEMATOLOGI PADA
ANAK
TIM ANAK RUSTIDA 2018
2
STRUKTUR ANATOMI JANTUNG
3
KERJA JANTUNG

 PRELOAD
 AFTERLOAD
 KONTRAKTILITAS
 RATE
4
ALIRAN JANTUNG NORMAL
5

PENYAKIT JANTUNG
BAWAAN
Pendahuluan

 Disebut juga penyakit jantung kongenital


(Congenital Heart Disease)
 Merupakan kelainan anatomis pada jantung yang
dibentuk selama dalam uterus saat trimester
pertama dan ada pada saat lahir
 di AS 8 dari setiap 1000 kelahiran bayi
 Penyebab kematian pada bulan pertama
kelahiran yang terbanyak setelah prematuritas
7
INSIDEN

 8-10 kasus dari 1000 kelahiran hidup


 Di Indonesia:
 Populasi total: +/- 235.000.000
 Rata-rata kelahiran: 2,3 %
 Kejadian PJB per tahun: 50.000 kasus
8
PENYAKIT JANTUNG PADA ANAK

 PENYAKIT JANTUNG BAWAAN:


1. Penyakit jantung bawaan Asianosis
2. Penyakit jantung bawaan Sianosis
 PENYAKIT JANTUNG DIDAPAT:
1. Demam rheumatik akut
2. Penyakit jantung rheumatik kronik
3. Penyakit Kawasaki
4. Penyakit sistemik lain:
 Thalasemia
 Penyakit ginjal
 Dll
Etiologi

 Hanya 8 % dari seluruh penyakit jantung kongenital


diketahui berhubungan dengan mutasi genetik
tunggal atau kelainan kromosom
 Selebihnya tidak diketahui, atau dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor seperti diabetes, konsumsi
alkohol, virus, infeksi rubella selama kehamilan
pada trimester pertama & obat seperti thalidomide
Patogenesis

 Jantung awalnya dibentuk dari struktur tabung saat


minggu keempat setelah konsepsi
 Perkembangan berjalan, tabung memanjang&
membentuk ruang, sekat serta katup
 Segala sesuatu yang mempengaruhi proses
perkembangan tersebut selama 8 - 10 minggu
pertama kehamilan akan menyebabkan kelainan
kongenital
11
KLASIFIKASI PJB

 ASIANOTIK / ACYANOSIS
a. Aliran darah pulmonal normal:
1. Stenosis pulmonal / Pulmonary Stenosis (PS)
2. Stenosis Aorta / Aortic Stenosis (AS)
3. Coarctatio Aorta (CoA)
b. Peningkatan aliran darah pulmonal:
1. Patent Ductus Arteriosus (PDA)
2. Atrial Septal Defect (ASD)
3. Ventricular Septal Defect (VSD)
Duktus Arteriosus Persisten

Duktus arteriosus aadalah saluran yang


menghubungkan arteri pulmonalis dengan
aorta desendens pada janin
Pada bayi normal duktus tersebut menutup
secara fungsional 10 - 15 jam setelah lahir &
secara anatomis menjadi ligamentum
arteriosum pada usia 2 - 3 minggu
 Bila tidak menutup maka disebut duktus
arteriosus persisten

 (PERSISTENT DUCTUS ARTERIOSUS)


Angka kejadian

 Pada bayi cukup bulan PDA terjadi pada 1 dari


2000 kelahiran atau 5 - 10% seluruh kelainan
jantung bawaan
 Pada bayi prematur angka kekerapannya lebih
tinggi, terutama bila disertai distres pernafasan
Permasalahan

 Adanya PDA memungkinkan aliran pirau dari


kiri ke kanan (dari aorta ke arteri pulmonalis)
 Adanya aliran yang berlebihan pada arteri
pulmonalis memungkinkan terjadinya hipertensi
pulmonal dengan tahanan vaskular paru yang
tinggi
 Keluhan timbul bila aliran ke paru cukup
besar, sehingga penderita sering batuk,
tampak lelah waktu minum susu, sesak
nafas & pertumbuhan fisik yang lambat
17

PDA

Tidak menutupnya lubang antara


aorta dan arteri pulmonal
ASD 18

Tidak menutupnya lubang antara


atrium kanan dan atrium kiri
VSD 19
Tetralogy Fallot 20
Syndrome consist of 4
items:
 VSD
 Pulmonary
stenosis
 Aortic over-riding
 RVH
Transposition of Great artery 21
22
Fetal vs. Neonatal Circulation
Perubahan tekanan vascular paru sejak usia
kehamilan 7 minggu, saat lahir dan 7 minggu
setelah kelahiran

Park MK. Pediatric cardiology for practitioner. 5th Ed. Philadelphia: Elsevier, 2008
24
TANDA & GEJALA
 Sianosis
 Dyspneu/sesak
 Intoleransi aktifitas:
 Bayi: masalah saat menyusu
 Intermittent feeding
 Prolonged feeding
 Anak2: sesak saat latihan berat
 Orthopneu
 Infeksi saluran nafas berulang
 berat badan rendah
 Asymptomatic murmur
Pemeriksaan Fisik

 Pernafasan cepat (takipneu)


 Sianosis pada kuku jari tangan kiri & kedua kaki bila
terjadi sindrom Eisenmenger
 Nadi perifer terasa menghentak, akibat tekanan yang
besar
 Terdengar murmur
 BJ II mengeras
Diagnosis

 Ananmnesis
 Pemeriksaan Fisik
 Foto thorax
 EKG
 Ekokardiogram
 Kateterisasi jantung
Penatalaksanaan

 Pada dasarnya PDA harus dioperasi


secepatnya apabila kesempatan menutup
sendiri tak mungkin lagi (usia >14-16 minggu)
Tetralogi Fallot

 Merupakan penyakit jantung bawaan sianotik yang


terdiri atas 4 kelainan :
 Defek septum ventrikel perimebranus
 Stenosis Pulmonal
 Overriding aorta
 Hipertrofi ventrikel kanan
 Anak dengan kelainan ini akan biru sejak lahir, karena
hipoksia
 Pertumbuhan badan kurang dibandingkan anak
sebayanya
 Gejala yang khas adalah spel sianotik dimana anak
tiba - tiba tampak lebih biru, pernafasan lebih cepat,
keesadaran menurun & kadang - kadang disertai
kejang
 Kelaian ini mempunyai insiden tertinggi dari
keseluruhan kelainan jantung bawaan sianotik,
yaitu kurang lebih 50%

Vous aimerez peut-être aussi