Abdul Hakim Azzar 2013104103110 Meilan Hiviani 2013104103110 Menurut bahasa: Tabiat dan kebiasaan. Menurut istilah: kondisi jiwa yang mantap, darinya keluar perbuatan dan perkataan dengan mudah tanpa pikir dan angan-angan. Sesungguhnya sikap manusia untuk berbuat atau tidak berbuat, selalu dia timbang dengan menggunakan akhlak sebagai ukurannya, jadi benar dan tidaknya sikap tersebut tergantung pada nilai akhlak yang ada pada qalbunya. a. Sebagai definisi dari agama. Rasulullah ditanya, apakah agama itu? Rasul menjawab: ‘Agama adalah akhlak yang baik’ (HR. Ahmad). b. Mengantarkan pada iman yang sempurna. Rasulullah bersabda: “Seorang Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling sempurna akhlaknya.” c. Penyebab masuk surga. Rasulullah ditanya; apa yang paling banyak mengantarkan manusia ke surga? Rasulullah menjawab: ‘Akhlak yang baik.’ Rasulullah ditanya, apa yang paling banyak mengantarkan manusia ke neraka? Rasulullah menjawab: ‘Mulut dan kemaluan.’ (HR Tirmidzi) e. Allah mensifati Rasulullah dengan “Husnul Khuluk” (an- Nisaa’: 67). Ketika ‘Aisyah ditanya tentang akhlak Rasulullah, beliau menjawab: akhlaknya adalah al- Qur’an. f. Rasulullah berdoa kepada Allah agar dibaguskan akhlaknya. “Ya Allah tunjukkanlah saya kepada akhlak yang baik sesungguhnya tiada yang memberi petunjuk kepada akhlak yang baik kecuali Engkau, palingkanlah kami dari akhlak yang buruk, sesungguhnya tiada yang memalingkan kecuali Engkau.” g. Yang paling dicintai oleh Rasulullah. “Sesungguhnya yang paling aku cintai dan yang paling dekat denganku di hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya.” 1. Menyeluruh, meliputi seluruh perilaku manusia, baik hubungannya terhadap diri sendiri maupun dengan orang lain, baik personal maupun dengan kelompok. 2. Komitmen, baik dalam sarana maupun tujuan. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan. (al- Anfaal: 72) 3. Mendapat balasan yang baik bagi yang melakukannya. Demikianlah diberikan pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. 4. Sesuai dengan fitrah yang benar. “Kebaikan itu adalah akhlak yang baik dan dosa itu adalah yang tidak nyaman dalam dirimu dan engkau tidak suka dilihat orang lain.” (HR. Muslim) 5. Selalu dikaitkan dengan nilai-nilai iman. “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” 1. Membekali diri dengan ilmu a. Ilmu untuk mengetahui akhlak yang baik b. Ilmu untuk mengetahui akhlak yang buruk c. Menjaga ilmu 2. Mengokohkan nilai-nilai Islam 3. Berlatih (mengerjakan akhlak yang baik) 4. Menjalankan berbagai macam ibadah 5. Bergaul dengan oang-orang shalih 6. Mengambil teladan yang baik 7. Meninggalkan lingkungan yang jelek dan mencari lingkungan yang baik 8. Membiasakan diri untuk menerima nasehat Pengertian Muamalah secara bahasa sama dengan kata (mufa alatan) yang artinya saling bertindak atau saling mengamalkan. Muamalah secara istilah aturan-aturan(hukum-hukum) Allah untuk mengatur manusia dalam kaitannya dalam urusan duniawi dalam pergaulan sosial. Fiqih menurut al-jurjani dalam kitabnya at-ta’riifat, hanya menyangkut hukum syara’ yang berhubungan dengan perbuatan manusia yang diperoleh dari dalil- dalinya yang terperinci. Jadi pengertian Fiqih muamalah : hukum-hukum yang berkaitan dengan tindakan manusia dalam persoalan keduniaan, misalnya dalam persoalan jual beli, hutang piutang, kerja sama dagang, perserikatan, kerja sama dalam penggarapan tanah, dan sewa menyewa. 1. Pada dasarnya segala bentuk muamalat adalah mubah, kecuali yang ditentukan oleh al-qur’an dan sunnah rasul. Bahwa hukum islam memberi kesempatan luas perkembangan bentuk dan macam muamalat baru sesuai dengan perkembangan kebutuhan hidup masyarakat. 2. Muamalat dilakukan atas dasar sukarela , tanpa mengandung unsur paksaan. Agar kebebasan kehendak pihak-pihak bersangkutan selalu diperhatikan. 3. Muamalat dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindari madharat dalam hidup masyarakat. Bahwa sesuatu bentuk muamalat dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindari madharat dalam hidup masyarakat. 4. Muamalat dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan, menghindari unsur-unsur penganiayaan, unsur-unsur pengambilan kesempatan dalam kesempitan. Bahwa segala bentuk muamalat yang mengundang unsur penindasan tidak dibenarkan. Ruang lingkup fiqh muamalah terbagi dua, yaitu ruang lingkup muamalah muamalah madiyah dan adabiyah. a. Muamalah Madiyah 1. Jual beli (al-ba’i/al-tijarah) 2. Gadai (al-rahn) 3. Jaminan dan Tanggungan (kafalah dan dhaman) 4. Pemindahan Hutang (Al-hiwalah) 5. Sewa menyewa tanah (al-mukhorrobah) 6. Pembagian kekayaan bersama (al-qismah) 7. Masalah kontemporer(al-mu’asirah/ al muhadisah), seperti masalah bunga bank, dan asuransi kredit. b. Muamalah Adabiyah Salah satunya adalah ijab qobul. Ijab qobul berarti saling meridhoi, tidak ada keterpaksaan dari salah satu pihak, memenuhi hak dan kewajiban, kejujuran, tidak melakukan penipuan dan pemalsuan. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagian hidup didunia dan di akhirat. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama islam. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan- kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan- kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari. Pencegahan, yaitu untuk menangkal, hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum system dan fungsional. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama islam agar bakat tersebut dapat berkembangsecara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain. Akhlak dan Mu’amalah sejatinya harus bisa berjalan bersama dan wajib dimiliki oleh setiap umat Islam agar memperoleh kebahagian di dunia dan juga di akhirat. TERIMA KASIH