Vous êtes sur la page 1sur 25

Farmakoterapi Terapan

STROKE ISKEMIK

Riska Wardani S. Farm


STROKE

• Gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh


gangguan peredaran darah di otak. Gangguan fungsi
saraf tersebut timbul secara mendadak atau secara
cepat.
Klasifikasi
1.Stroke Hemoragik (Perdarahan) 2. Stroke Iskemik (sumbatan)

Kondisi ketika pembuluh Aliran darah ke otak terhenti


darah di dalam otak pecah karena aterosklerosis atau
sehingga menyebabkan bekuan darah yang telah
pendarahan di dalam menyumpat suatu pembuluh
jaringan otak / sekitar darah sehingga aliran darah
permukaan organ tersebut, tidak lancar.
Stroke iskemik terbagi 4
 TIA (Transient Ischemic Attack)
Gejala timbul dan menghilang kurang
dari 24 jam.
 RIND (Reversible Ischemic
Neurologic Deficit)
Gejala neurologis pada RIND
menghilang lebih dari 24 jam namun
kurang dari 21 hari.
Lanjutan …
 Stroke in Evolution
Stroke yang sedang berjalan dan
semakin parah dari waktu ke waktu
 Completed Stroke
Kelainan neurologisnya bersifat
menetap dan tidak berkembang lagi.
Stroke Non Hemoragik ( iskemik) terbagi
berdasarkan lokasi penggumpalan

• 1. Stroke Non • 2. Stroke Non


Hemoragik Embolik Hemoragik Trombus
Tidak terjadi pada Terjadi karena adanya
pembuluh darah otak, penggumpalan pembuluh
melainkan di tempat darah ke otak.
lain seperti di jantung
dan sistem vaskular
sistemik.
Tanda dan gejala stroke, sebagai berikut :
 Kelemahan atau mati rasa tiba-tiba pada wajah, lengan,
kaki pada satu sisi tubuh (hemi atau monoparesis
menunjukkan defisit sensori).
Tidak dapat berbicara atau kesulitan bicara atau bicara
sulit dimengerti.
 Hilangnya penglihatan atau kabur hanya pada satu
mata, penglihatan ganda, vertigo menunjukkan
keterlibatan sirkulasi posterior.
 Mengantuk, tidak dapat berdiri atau tiba-tiba jatuh.
 Aphasia (hilangnya kemampuan berekspresi)
terlihat pada pasien stroke sirkulasi anterior.
 TIA (Transient Ischemic Attack) : dapat
terjadi beberapa hari, minggu, bulan sebelum
stroke mayor. TIA terjadi pada saat klot
menyumbat secara cepat dalam beberapa
menit atau jam.
 tanda-tandanya seperti stroke tetapi hanya
terjadi 24 jam atau kurang.
 Orang-orang yang sudah terkena TIA 9,5%
beresiko terkena stroke pada 90 hari, 14,5%
pada 1 tahun.
Patofisiologi Stroke Non Hemoragik

Ketika suatu trombosis terbentuk maka


pembuluh arteri otak menjadi
tersumbat oleh bekuan darah.

Begitu pula dengan emboli, ketika bekuan darah yang tebentuk di tempat yang
berjauhan dari otak terlepas, dan terbawa dalam aliran darah sampai tersumbat
pada suatu daerah tertentu, maka aliran darah menuju otak juga menjadi
terhambat

Mengakibatkan jaringan dan sel otak menjadi


iskemik dan akhirnya mengalami kematian.
Anamnesis dan pemeriksaan fisik
faktor dapat membuat anamnesis menjadi sedikit sulit untuk
mengetahui gejala atau onset stroke seperti:
1. Stroke terjadi saat pasien sedang tertidur
2. Stroke mengakibatkan seseorang sangat tidak mampu untuk
mencari pertolongan.
3. Penderita atau penolong tidak mengetahui gejala-gejala stroke.
Terdapat beberapa kelainan yang gejalanya menyerupai
stroke seperti kejang, infeksi sistemik, tumor serebral,
perdarahan subdural, ensefalitis dan hiponatremia.
diagnosis stroke non hemoragik. Non contrast computed tomography
(CT) scanning adalah pemeriksaan yang paling umum digunakan untuk
evaluasi pasien dengan stroke akut yang jelas. Selain itu, pemeriksaan ini juga
berguna untuk menentukan distribusi anatomi dari stroke dan mengeliminasi
kemungkinan adanya kelainan lain yang gejalanya mirip dengan stroke
(hematoma, neoplasma, abses).

Teknik-teknik pencitraan berikut ini juga sering digunakan:


1. CT Angiografi
2. CT Scan Perfusion
3. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Penatalaksanaan umum
1. Umum
Ditujukan terhadap fungsi vital : paru-paru, jantung,
ginjal, keseimbangan elektrolit dan cairan, gizi,
higiene.
2. Khusus :
Pencegahan dan pengobatan komplikasi
Rehabilitasi
Pencegahan stroke : tindakan promosi, primer dan
sekunder.
Tujuan terapi stroke iskemik adalah:
Memelihara agar tekanan darah normal
Memperbaiki aliran darah de ngan mencegah
terjadinya klot kembali.
Penatalaksanaan Khusus
1. Anti agregasi platelet : Aspirin,
tiklopidin, klopidogrel, dipiridamol,
cilostazol
2.Trombolitik : Alteplase (recombinant
tissue plasminogen activator (rt-PA)
3. Antikoagulan : heparin, LMWH,
heparinoid (untuk stroke emboli)
4. Neuroprotektan.
Terapi komplikasi
1. Antiedema : larutan Manitol 20%
2. Antibiotik, antidepresan, antikonvulsan :
atas indikasi
3. Anti trombosis vena dalam dan emboli
paru.

Penatalaksanaan faktor risiko


1. Antihipertensi : fase akut stroke dengan
persyaratan tertentu
2. Antidiabetika : fase akut stroke dengan
persyaratan tertentu
3. Antidislipidemi : atas indikasi.
Terapi non farmakologi

 Menghindari garam dan makanan


berlemak
 Menghindari rokok dan Alkohol
 Olahraga secara teratur
 Istirahat yang cukup
Konseling

Informasi Nama obat yang jelas disertai


dosis dan cara pakai, agar pasien patuh
dalam mengkonsumsi obat, jika perlu
disampaikan ke keluarga dekat pasien untuk
menghindari medication error.
Efek samping obat yang perlu diketahui oleh
pasien disampaikan.
Disarankan ke pasien agar memperbaiki
Lifestyle untuk mencegah kekambuhan atau
keparahan penyakit.
PENCEGAHAN STROKE
• Pencegahan stroke merupakan tindakan yang Secara umum, pengontrolan dapat dilakukan
dengan menerapkan pola diet yang tepat dan
paling efektif untuk menghindari kematian, olahraga yang teratur untuk mempertahankan
kesehatan otak dan sistem saraf.
disabilitas, dan penderitaan. Tindakan untuk
mencegah agar stroke tidak berulang, sama Faktor-faktor pencegahan stroke saling berkaitan
satusama lain dan saling mendukung mencegah
dengan menghindari serangan jantung, yakni stroke berulang , yaitu :
mempertahankan kesehatan system 1) Kendalikan tekanan darah
2) Kendalikan diabetes
kardiovaskuler dan mempertahankan aliran 3) Miliki jantung sehat
darah ke otak. Tindakan pertama yang harus 4) Kendalikan kadar kolesterol
5) Berhenti merokok
dilakukan adalah mengontrol penyakit–
penyakit yang berhubungan dengan
terjadinya aterosklerosis.
ILUSTRASI KASUS
Nama : Tn. Y
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Usia : 52 tahun
Pekerjaan : Karyawan swasta
Pendidikan : Sekolah Dasar (SD)
Alamat : Batu Aji, Batam
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 13 April 2010
Jam : 05.45 wib
Tanggal Pemeriksaan : 13 April 2010
Keluhan utama Anggota gerak kanan lemah dan bicara pelo

Riwayat penyakit sekarang Pasien tiba-tiba jatuh pada tanggal 9 April 2010 dan dibawa ke RSUD X.
Anggota gerak kanan lemah, bicara pelo. Mual dan muntah (-). Pasien dirujuk
ke RS Y pada tanggal 13 April 2010. Pasien dirawat selama 10 hari, yaitu
sampai tanggal 22 April 2010.

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat penyakit jantung : tidak ada


Riwayat penyakit hipertensi : tidak ada
Riwayat penyakit Diabetes mellitus : tidak ada
Riwayat penyakit stroke sebelumnya : tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga yang menderita stroke

Riwayat Kebiasaan Sering mengkonsumsi kopi


Merokok satu bungkus per hari sejak masih bujangan
Tidak pernah olah raga
Sering bekerja sampai malam

Diagnosis Suspect Stroke iskemik


PEMERIKSAAN
Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum : Sedang
• Tingkat kesadaran : CM
• Tekanan darah : 140/90
• Frekuensi pernafasan : 22 X/menit
• Frekuensi nadi : 60 X/menit
• Suhu tubuh : 36 0 C
• Status neurologis : Kesadaran : E4 M6 V5 (CGS = 15)
• Sensasi persyarafan : Sensasi raba (+), kaku kuduk (-)
• Kekuatan otot : ka. 1111 ki : 5555
PARAMETER HASIL SATUAN NILAI NORMAL

Hb 12.9 gr/dL 11.0 – 16.5


Leukosit 10.000 mm3 4000-10.000

Eritorosit 5.28 106/ mm3 3.8-5.8

Hematokrit 39.3 L% 35-50

Trombosit 330 103/ mm3 150-450

Kadar gula darah random 75 mg % <100


Ureum 26 mg % 20-40
Creatinin 0.8 mg % 0,6-1,1
Rencana pemeriksaan • Pada tanggal 22 April 2010 pasien sudah boleh
 Pemeriksaan EKG
pulang, tapi karena pasien berasal dari luar

• Penatalaksanaan : provinsi maka pasien menunda sampai ada pihak


 Oksigen 2-4 L/menit keluarga yang menjemput. Obat yang dibawa
 Asering 16 gtt/menit
pulang : Copidrel tab 75 mg, Thrombo Aspilet
 Lancolin 2 x 500 mg
• IVNeurodex tablet tab 80 mg, Benocetam tab 1200 mg dan Zeufor

1×1 tab 500 mg


NO NAMA OBAT INDIKASI
1 Asering terapi cairan pengganti untuk kehilangan cairan secara akut
2 Neurodex gejala neurotropik karena defisiensi vitamin, gangguan neurologic

3 Lancolin membantu menangani penurunan kemampuan kognitif pada usia

4 Brainact injeksi gangguan kesadaran yang menyertai kerusakan/ cedera serebral


5 Kalmetason inflamasi, alergi & penyakit yang responsive terhadap glukokortikoid
injeksi
6 Ranitidin injeksi Tukak lambung dan usus 12 jari , Hipersekresi patologik sehubungan
dengan sindrom Zollinger-Ellison
7 Sohobion 5000 terapi defisiensi vit B
8 Simvastatin menurunkan jumlah kolesterol total & LDL pada hiperkolesterolemia
primer dan sekunder, meningkatkan HDL
9 Copidrel penurunan kejadian aterotrombotik pada stroke iskemik
10 Thrombo aspilets terapi & pencegahan thrombosis pada infark miokard akut atau pasca stroke

11 Benocetam pengobatan infark serebral


12 Zeufor penurunan kesadaran akibat cedera kepala atau bedah otak

Vous aimerez peut-être aussi