Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ANEMIA
ANEMIA Definisi Anemia:
Sindroma klinis
penurunan massa eritrosit
total dalam tubuh.
Eritrosit dan atau massa
hemoglobin ≠ oksigen
bagi jaringan tubuh
< normal kadar Hb, hitung
eritrosit, dan hematokrit
Definisi
Suatu kondisi rendahnya kadar Hb
dibandingkan dengan kadar normal, yang
menunjukkan kurangnya jumlah sel darah
merah yang bersirkulasi. Akibatnya
jumlah oksigen yang diangkut ke jaringan
tubuh berkurang
Penurunan Hb dan Hct :
< batas bawah 95% interval referens
dari kelompok usia, jenis kelamin
dan lokasi geografis (ketinggian)
Hb ↓
PCV (Packed cell volume) ↓ Hypoxia → Otak , Otot
RBC (Red blood cell) ↓
Kompensasi :
• heart rate ↑→ tachycardia → flow rate ↑ → cardiomegaly
→ heart failure → †
• blood flow priority (pallor)
Klasifikasi Anemia
Berdasarkan patofisiologi:
I. Kegagalan produksi sel darah merah:
A. Gangguan sel induk hematopoesis
Anemia Aplastik STB berhenti produksi sel
darah baru
B. Gangguan sintesis DNA
Anemia Megaloblastik kelainan pembentukan
DNA sel darah merah
C. Gangguan sintesis Hemoglobin (Hb)
Anemia Defisiensi Besi, Thalasemia [kelainan
darah karena faktor genetik <hemoglobin]
D. Gangguan sintesis eritropoetin
Anemia karena GGK
Lanjutan…..anemia berdasarkan patofisiologi
E. Gangguan karena mekanisme lain:
Anemia karena penyakit kronis,
anemia sideroblastik (pematangan sel
darah terganggu)
Anemia karena infiltrasi sumsum tulang
17
Klasifikasi Anemia secara morfologi
1. Anemia Hipokromik-Mikrositik.
Anemia Normokromik-
2. Normositik
Anemia Makrositik
3.
Anemia Anemia Anemia makrositik
hipokromik- normokromik-
mikrositik normositik
1 2 3
Contoh: Contoh: A. Megaloblastik,
- Anemia pasca contoh:
- Anemia perdarahan akut - Anemia defisiensi
defisiensi Fe - Anemia aplastik Folat,
- Thalasemia - Anemia hemolitik - Anemia defisiensi
- Anemia akibat - Anemia akibat vitamin B12
penyakit kronik B. Nonmegaloblastik
Penyakit Kronik - Anemia pada GGK contoh:
- Anemia - Anemia pada - Anemia pd peny.
sideroblastik mielofibrosis Hati kronis
- dll - Anemia pd
hipotiroid, dll
1femtoliter = 1e-15L
Hipokromik-Mikrositik
Normokronik-normositik
Makrositik
makrosit-oval
(Anemia megaloblastik ditandai oleh makrosit oval ini)
Klasifikasi menurut etiologi
Kehilangan sel darah merah
Terjadi karena perdarahan yang disebabkan
oleh penyebab-penyebab utama (sal cerna,
uterus, hidung, luka)
Akut
Kronik
Klasifikasi menurut etiologi
Penurunan produksi sel darah merah
Rendahnya produksi SDM karena defisiensi
faktor yang berperan dalam eritropoesis (as.
Folat, Vit B 12, zat fesi).
Juga pada depresi sumsum tulang (tumor,
pengobatan, toksin) atau ketidakadekuatan
stimulasi karena kurangnya eritropoetin
pada GGK
Klasifikasi menurut etiologi
Peningkatan penghancuran sel
darah merah
Overaktif sistem retikular
endoplasmik/RES (rermasuk
hipersplenisme) atau karena
produksi SDM abnormal yang
dihancurkan oleh RES (spt. Anemia
sickle sel)
Ekstrinsik karena trauma, antibodi
dan agen infeksi/toksin
Anemia Defisiensi Besi
Gangguan sintesis Heme
2/3 zat besi dlm tubuh berbentuk Heme
pada hemoglobin, 1/3 dalam bentuk
feritin dan hemosiderin dalam sumsum
tulang, limpa, hepar, dan makrofage
Etiologi: intake tidak adekuat,
malabsorpsi, kehilangan darah dan
hemolisis
Thalasemia
Kelainan genetik autosomal resesif
mengakibatkan produksi hemoglobin
normal tidak adekuat
Terjadi gangguan sintesis Hb karena
diikuti gangguan protein globulin
Heterozigot: thalasemia minor,
Homozigot: thalasemia mayor
Anemia Megaloblastik
Defisiensi Cobalamin (Vit B 12)
Sel parietal pada mukosa gaster tidak
memproduksi faktor instrinsik sehingga tidak
terjadi penyerapan Vit B 12 (faktor ekstrinsik)
Defisiensi As Folat
As folat diperlukan untuk sintesis DNA dalam
pembuatan dan maturasi sel darah merah
Anemia Aplastik
Penyakit dimana terjadi penurunan
semua tipe sel darah (RBC, WBC,
platelet) dan hiposelular sumsum tulang
Etiologi: Kongenital (sindrom Fanconi),
Didapat (agen kimia, toksin, obat,
idiopatik, kehamilan, radiasi, infeksi virus
dan bakteri)
Pendekatan diagnostik Anemia:
Anamnesis:
onset /bleeding tendency / routine medicinal /
occupation / hobby / travel history / family /
diet / GI symptoms / menstruation cycle /
history of previous pregnancy-delivery / alcohol
consumption, etc
Pemeriksaan fisik :
conjunctiva & lips (pallor) / mouth (cheilosis) /
tongue (glossitis) / gum / nails (koilonychia) ,
hair (signa de bandera, alopecia) , jaundice ,
petechiae , liver & spleen , lymphenodes ,rectal
/ vaginal toucher , feet (ulcer, arthritis)
Temuan Laboratorium
Tujuan
Menghilangkan/mengontrol faktor
penyebab
Menghilangkan manifestasi klinis
Mencegah komplikasi
Penatalaksanaan Medis
Terapi Oksigen
Kompensasi berkurangnya pengangkut oksigen
dan membantu mengurangi kerja jantung
Transfusi Darah
Terutama pada kehilangan darah akut (Hb <
6gr/dl) atau yang tidak respon terhadap
pengobatan lain.
Pemberian jangka panjang berisiko tinggi
kelebihan zat besi (kardiomiopati,
perikarditis, aritmia, GJK, insufisiensi tiroid,
malfungsi pankreas dan endokrin, fibrosis
hepar, perubahan warna kulit)
Penatalaksanaan Medis
Agen penghancur zat besi
Defroksamin dapat mencegah kelebihan zat
besi
Eritropoetin
Injeksi subkutan untuk mengobat penyakit
kronik anemia. Sumsum tulang harus mampu
memproduksi SDM dan harus tersedia
nutrien
Zat besi dan vit B 12
Diet tinggi zat besi
Pada penyakit defisiensi nutrisi atau kehilangan
darah, nutrisi dapat meningkatkan produksi
SDM
Pengkajian
Gejala Umum
Keletihan, fatigue, kelemahan umum
Kulit dan membran mukosa (sklera, mukosa oral)
pucat
Joundice pada megaloblastik dan hemolitik
Lidah merah dan ada lesi pada defisiensi besi
Ulserasi mulut (angular cheilosis) pada
megaloblastik dan defisiensi besi
Kuku cekung, bergerigi dan memutih pada
defisiensi besi
Pengkajian
Riwayat penggunaan obat yang
mempengaruhi sumsum tulang dan
metabolisme asam folat
Riwayat penggunaan alkohol (jumlah dan
lamanya)
Riwayat keluarga
Aktifitas atletik
Nutrisi:
Defisiensi esensial: Zat besi, asam folat, Vit B 12
Sosial ekonomi rendah
Vegetarian ketat tanpa suplemen Vit B 12
Pengkajian
Pola kesehatan fungsional
Persepsi kesehatan, manajemen
kesehatan
Nutrisi, metabolik
Eliminasi
Aktifitas, latihan
Kognitif, persepsi
Seksualitas, reproduksi
Pemeriksaan Fisik
Status kardiologi
Kadar Hb yang rendah memacu jantung
untuk memompa lebih cepat dan kuat
Gejala: Takikardi, palpitasi, dispnea, pusing,
orthopnea
Tanda: kardiomegali, hepatomegali, Edema
perifer
Pemeriksaan Fisik
Sistem pencernaan
Keluhan: Mual/muntah, melena, diare, anoreksia,
glossitis
Pemeriksaan Feses: ditemukan darah
Kaji periode dan jumlah menstruasi pada wanita
Kaji penggunaan suplemen zat besi pada
kehamilan
Sistem neurologi
Parestesia, ataksia, koordinasi buruk, bingung
Masalah Keperawatan
Penurunan
jumlah eritrosit
Penurunan Kadar Hb
Kompensasi
Jantung Kompensasi Efek GI Hipoksia Serat
Paru saraf
Kardiomegali Konstipasi,
Diare
Prioritas Keperawatan
Intervensi:
Perawatan sirkulasi
Pengaturan hemodinamik
Manajemen cairan dan elektrolit
Manajemen sensasi perifer
Monitoring tanda vital
Terapi oksigen
Tugas Individu