Vous êtes sur la page 1sur 13

KDK II

Kelompok 2
1. Dora Anggilia Rinjani
2. Febri Yulianti
3. Luthfianniiq Syahda
4. Talitha Vindi
5. Yayuk Suseno
PEMBERIAN OBAT MELALUI VAGINA
1. Pemberian Obat Melalui Vagina adalah cara pemberian obat yang melalui vagina.
2. Tujuan
Mendapat kan efek terapi obat dan mengobati saluran vagina atau serviks.
3. Indikasi
Vaginitis, keputihan vagina dan serviks (leher rahim) karena berbagai etiologi,
ektropia dan parsio dan serviks.
4. Kontraindikasi
Jangan diberikan pada orang yang mempunyai kecenderungan hipersensitif atau
alergi.
5. Macam-Macam Obat Pervagina
• Flagil Suppositoria
• Vagistin Suppositoria
• Albotil Suppositoria
• Mistatin Suppositoria
• Tri Costatis Suppositoria
• Neoginoksa Suppositoria
LANJUTAN
Keuntungan dan Kerugian Pemberian Obat
Melalui Vagina
Keuntungan
• Proses penyembuhan lebih cepat, dimana
jaringan nekrotik dikoagulasi dan kemudian
dikeluarkan.
• Mengobati infeksi pada vagina.
• Mengurangi peradangan
Kerugian
• Dapat menimbulkan pengeluaran jaringan rusak,
dan dalam vagina berupa bau dan rasa tidak
nyaman.
LANJUTAN
• Prosedur Pemberian Obat Melalui Vagina
• Persiapan Alat dan Bahan
• Obat dalam tempatnya.
• Sarung tangan.
• Kain Kasa.
• Kertas tisu.
• Kapas Sublimat dalam tempatnya.
• Pengalas.
• Korentang dalam tempatnya.
Persiapan pasien
• Mengindentifikasikan klien dengan tepat (klien, obat, waktu, dosis, cara)
• Menjelaskan kepada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan
• Meminta klien untuk berkemih terlebih dahulu
• Menjaga privasi: menutup jendela, korden, dan memasang sampiran atau
sketsel apabila diperlukan
• Menganjurkan orang yang tidak berkepentingan untuk keluar ruangan
• Mengatur posisi klien berbaring, posisi dorsal recumbent

• Menutup dengan selimut mandi dan ekpose hanya pada area perineal saja
PROSEDUR
• Prosedur Kerja
• Cuci tangan.
• Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
• Gunakan sarung tangan.
• Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.
• Bersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas sublimat.
• Anjurkan pasien tidur dalam posisi dorsal recumbert.
• Apabila jenis obat suppositoria maka buka pembungkus dan berikan
pelumas pada obat.
• Regangkan labia minora dengan tangan kiri dan masukkan obat sepanjang
dinding kanal vaginal posterior sampai 7,5-10 cm.
• Setelah obat masuk, bersihkan daerah sekitar orifisium dan labia dengan
tisu.
• Anjurkan untuk tetap dalam posisi kurang lebih 10 menit agar obat
bereaksi.
• Cuci tangan.
• Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian.
PEMBERIAN OBAT MELALUI REKTUM DAN ANUS

1. PENGERTIAN
Merupakan pemberian obat dengan
memasukan obat melalui anus dan kemudian
rectum dalam bentuk suppositoria, salep
(cream), cairan (larutan).
2. Tujuan
memberikan efek lokal dan sistemik. Contoh: efek
local untuk melunakkan faeces dan
merangsang/melancarkan defekasi, efek sistemik
untuk dilatasi bronkus.
3. Kontraindikasi
klien dengan pembedahan rectal
Ada beberapa keuntungan penggunaan obat
supositoria antara lain :
• Supositoria tidak menyebabkan iritasi pada
saluran pencernaan bagian atas.
• beberapa obat tertentu dapat diabsorbsi
dengan baik melalui dinding permukaan
rectum
• Supositoria rectal diperkirakan mempunyai
tingkatan (titrasi) aliran pembuluh darah yang
besar, karena pembuluh darah vena pada
rectum tidak ditransportasikan melalui liver
(Hahn, Ocstrelch, Barkin, 1986).
Ada beberapa prinsip yang harus dipegang
dalam memberikan obat:
• Untuk mencegah peristaltic, lakukan enema
retensi secara pelan dengan cairan (tidak lebih
dari 120 ml) dan gunakan rectal tube kecil.
• Selama enema berlangsung, anjurkan pasien
berbaring miring ke kiri dan bernafas melalui
mulut untuk merilekskan spingter.
• Retensi enema dilakukan setelah pasien buang
air besar.
• Anjurkan pasien untuk berbaring telentang
selama 30 menit setelah pemberian enema
• Obat supositoria harus disimpan di lemari es
karena obat akan melelh pada suhu kamar.
• Gunakan pelindung jari atau sarung tangan..
• Anjurkan pasien tetap miring ke kiri selama 20
menit setelah obat masuk.
• Bila diperlukan, beritahu pasien cara
mengerjakan sendiri enema atau memasukkan
supositoria.
lanjutan
Persiapan Alat dan Bahan
a. Baki berisi : obat suppositoria dalam
bungkusnya, sarung tangan, kain kassa,
pelican, kertas tissue
b. Sampiran bila perlu
c. Pot bila perlu
d. Pengalas berikutnya
e. Nierbekken
f. Waskom berisi larutan clorin 0,5%
• Prosedur kerja:
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dikerjakan.
3. Gunakan sarung tangan.
4. Buka pembumgkus obat dan pegang dengan kain kasa.
5. Oleskan ujung pada obat suppositoria dengan penicilin.
6. Regangkan glutea dengan tangan kiri, kemudian masukkan
suppositoria dengan perlahan melalui anus, sfingter anal interna
dan mengenai dinding rektal kurang lebih 10 cm pada orang
dewasa, 5 cm pada bayi atau anak.
7. Setelah selesai tarik jari tangan dan bersihkandaerah sekitar anal
dengan tisu.
8. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring telentang atau miring
selama kurang lebih 5 menit.
9. Setelah selesai lepaskan sarung tangan kedalam bengkok.
10. Cuci tangan.
11. Catat obat, jumlah dosis, dan cara pemberian.
TERIMAKASIH

Vous aimerez peut-être aussi