Vous êtes sur la page 1sur 50

K r P I

TUJUAN PEMBELAJARAN

UMUM
Setelah mengikuti
pembelajaran ini,
peserta diharapkan mampu
menerapkan Anti Korupsi
dalam melakukan kegiatan
di instansinya
Filemon Da lopez
yolanlaman@yahoo.com
yolanlaman@yahoo.com
yolanlaman@yahoo.com
Apa itu Korupsi ?
KORUPSI
Pengertian
KORUPSI
Perilaku atau perbuatan yang
tidak jujur yang didalamnya
termasuk bentuk kebusukan,
keburukan, kejahatan
penggelapan, serta bentuk
tindakan amoralis
Bentuk
KORUPSI
(UU 31/1999 Jo UU 20/2001)
Suap
Menyuap

Suap menyuap
(Sesuatu/Janji)

Memberi atau menjanjikan sesuatu kpd PNS karena


kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan
dengan jabatannya
Penyalahgunaan
Jabatan

Pejabat/PNS yang sengaja menggelapkan, merusak


atau menghilangkan dengan sengaja barang, akta,
surat atau dokumen yang diperlukan
Pemerasan

PNS/penyelenggara negara dg maksud menguntungkan diri sendiri/org lain secara


melawan hukum atau dg kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu,
membayar atau menerima pembayaran dg potongan utk dirinya sendiri
Kecurangan

Pemborong, ahli bangunan yang pada waktu membuat


bangunan, atau penjual bahan bangunan yang pada waktu
menyerahkan bahan bangunan, melakukan perbuatan curang
yang dapat membahayakan keamanan orang atau barang, atau
keselamatan negara dalam keadaan perang
Benturan
kepentingan
dalam
pengadaan
Barang-Jasa

Pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung


maupun tidak langsung dengan sengaja turut serta dalam pemborongan,
pengadaan atau persewaan yang pada saat dilakukan perbuatan, untuk
seluruh atau sebagian ditugaskan untuk mengurus atau mengawasinya.
APA ITU GRATIFIKASI?
Penjelasan Pasal 12B Ayat (1) UU No.31 Thn 1999
Juncto UU No.20 Tahun 2001

Uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga

tiket perjalanan dinas, fasilitas penginapan, perjalanan wisata,


pengobatan cuma cuma, dan fasilitas lainnya

yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri


elektronik atau
yang dilakukan dengan menggunakan sarana

tanpa sarana elektronik”


sebuah pemberian
yang diberikan atas
diperolehnya suatu
bantuan atau
keuntungan
KAPAN GRATIFIKASI DIKATAKAN SBG TIPIKOR?
• UU No.20 th 2001 Pasal 12 B ayat 1
Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara dianggap pemberian suap,
apabila berhubungan dengan dan berlawanan dengan
kewajiban atau tugasnya

 Pasal 12 C ayat (1)


Bahwa Pasal 12 B ayat (1) tidak berlaku jika penerima
melaporkan gratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh)
hari kerja terhitung sejak tanggal gratifikasi tersebut
diterima.
SANKSI GRATIFIKASI
SANKSI GRATIFIKASI
FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
PENYEBAB KORUPSI
Faktor Internal

Moral yang
kurang kuat
Sifat Gaya hidup
tamak/rakus yang
manusia. konsumtif

Aspek
Perilaku
Individu
Aspek sikap
masyarakat Aspek Ekonomi
terhadap korupsi

Faktor
Eksternal

Aspek Politis Aspek Organisasi


Kurang adanya sikap Tidak adanya kultur
keteladanan pimpinan organisasi yang benar

ASPEK
ORGANISASI

Kelemahan sistim
Kurang memadainya sistem
pengendalian manajemen
akuntabilitas
dan Lemahnya pengawasan
Korupsi karena kebutuhan Korupsi karena ada peluang

MOTIVASI
KORUPSI

Korupsi karena ingin


Korupsi karena ingin menjatuhkan pemerintah dan
memperkaya diri sendiri Korupsi karena ingin
menguasai suatu negara
Apakah ini Tips atau Hak
HAL-HAL YANG MENJADI PEMBENARAN

• Sekedar Ucapan “Terimakasih”


• Lumrah dan wajar
• Memuliakan Tamu
• “Adat ketimuran”
• Uang pulsa, sekedar uang minum
• Membina hubungan baik
• dll
Dampak Korupsi
Bidang Kehidupan Dampak Korupsi
Hukum 1. Sistem hukum tidak lagi berdasarkan pada
prinsip-prinsip keadailan hukum.
2. Besarnya peluang eksekutif mencampuri
badan peradilan.
3. Hilangnya kepastian hukum dan rasa
keadilan masyarakat
4. Sistem hukum dan peradilan dapat
dikendalikan dengan uang
5. Hilangnya perlindungan hukum terhadap
rakyat terutama rakyat miskin
6. Peradilan dan kepastian hukum menjadi
bertele-tele karena disalahgunakan oleh
aparat penegak hukum.

yolanlaman@yahoo.com
Dampak Korupsi
Bidang Kehidupan Dampak Korupsi
Politik 1. Terpusatnya kekuasaan pada pejabat
negara tertentu (pemeritah pusat).
2. Daerah dan pemerintah daerah sangat
bergantung pada pemerintah pusat.
3. Lemahnya sikap dan moralitas para
penyelenggara negara.
4. Terhambatnya kaderisasi dan
pengembangan sumber daya manusia
indonesia.
5. Terjadinya ketidakstabilan politik karena
rakyat tidak percaya terhadap pemerintah.
6. Diabaikannya pembangunan nasional
karena penyelenggara negara disibukkan
dengan membuat kebijakan popilis bukan
realistis.
yolanlaman@yahoo.com
Bidang Kehidupan Dampak Korupsi
Ekonomi 1. Pembangunan dan sumber-sumber ekonomi
dikuasai orang yang berada di lingkaran
kekuasaan.
2. Munculnya para pengusaha yang mengandalkan
kebijakan pemerintah bukan berdasarkan
kemandirian.
3. Rapuhnya dasar ekonomi nasional karena
pertumbuhan ekonomi bukan didasarkan pada
kondisi sebenarnyaMunculnya para
4. konglomerat yang tidak memiliki basis ekonomi
kerakyatan.
5. Munculnya spekulan ekonomi yang menjatuhkan
ekonomi secara keseluruhan
6. Hilangnya nilai moralitas dalam berusaha, yakni
diterapkannya sistem ekonomi kapitalis yang
sangat merugikan pengusaha menengah dan
kecil.
7. Terjadinya tindak pencucian uang

yolanlaman@yahoo.com
Dampak Korupsi
Bidang Kehidupan Dampak Korupsi
Sosial Budaya 1. Hilangnya nilai-nilai moral sosial.
2. Hilangnya figur pemimpin dan contoh
teladan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
3. Berkurangnya tindakan menjunjung
tinggi hukum, berkurangnya kepedulian
dan kesetiakawanan
4. Lunturnya nilai-nilai budaya bangsa.

yolanlaman@yahoo.com
EDUKASI ANTI KORUPSI

 Integritas Diri
 Teladan
Keluarga
 Budaya
Organisasi

42
3 NILAI UTAMA
(STRATEGIS INSTRUMENTAL)

• Kesesuaian antara apa yang dikatakan


dengan apa yang diperbuat, berkata dan
INTEGRITAS berlaku jujur, dapat dipercaya, berpegang
tegus dengan prinsip-prinsip kebenaran,
moral dan etika

• Sebuah sikap yang berorientasi pada hasil


terbaik, semangat tinggi dalam bersaing,
ETOS KERJA optimmis dan selalu mencari cara-cara
yang produktif dan inovatif

• Sebuah keyakinan mengenai pentingnya


GOTONG melakukan kegiatan secara bersama-sama
dan bersifat sukarela supaya kegiatan yang
ROYONG dikerjakan dapat berjalan cepat, efektif
dan efisien
SASARAN NILAI
• KEJUJURAN
• DAPAT DIPERCAYA
INTEGRITAS • BERKARAKTER
• TANGGUNG JAWAB
• KONSISTEN

• DAYA SAING
• OPTIMIS
ETOS KERJA • INOVATIF
• PRODUKTIF

• KERJA SAMA
GOTONG •

SOLIDARITAS
TOLONG MENOLONG
ROYONG • PEKA KOMUNAL
• ORIENTASI PADA KEMASLAHATAN
Perbaikan manusia

Peran keluarga
Mengoptimalkan peran agama
dalam memberantas korupsi
Memperbaiki moral suatu bangsa 
menolak korupsi karena secara
moral sudah salah
Meningkatkan kesadaran hukum
Meningkatkan kesejahteraan
Pemimpin jujur, bersih, dan anti korupsi
Langkah-langkah
Pemberantasan Korupsi
• Upaya yang dapat dilakukan dengan langkah-langkah :

1. Pemberlakuan berbagai UU yang mempersempit peluang


korupsi
2. Pembentukan berbagai lembaga yang diperlukan untuk
mencegah korupsi
3. Pelaksanaan sistem rekruitmen aparat secara adil dan
terbuka
4. Peningkatan kualitas kerja berbagai lembaga independen
masyarakat untuk memantau kinerja para penyelenggara
negara
5. Pemberian gaji dan kesejahteraan pegawai yang memadai.

yolanlaman@yahoo.com
• Cara yang kedua yang ditempuh untuk menindak
lanjuti korupsi adalah :
1. Pemberian hukum secara sosial dalam bentuk isolasi
kepada para koruptor
2. Penindakan secara tegas dan konsisten terhadap
setiap aparat hukum yang bersikap tidak tegas dan
meloloskan koruptor dari jerat hukum
3. Penindakan secara tegas tanpa diskriminasi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
terhadap para pelaku korupsi
4. Memberikan tekanan langsung kepada pemerintah
dan lembaga-lembaga penegak hukum untuk segera
memproses secara hukum para pelaku korupsi
yolanlaman@yahoo.com
Steve Jobs

Dimanapun awalnya itu


tidak penting… Yang penting
adalah dimana kita berada
pada akhirnya..
Albert Einstein

Ukuran Kecerdasan Bukan


Terletak Pada Kebiasaan
Memakai Alat-Alat Lama, tetapi
pada KEMAMPUAN UNTUK
BERUBAH

Vous aimerez peut-être aussi