Vous êtes sur la page 1sur 36

MEDAN MAGNET

DAN INDUKSI
N S
ELEKTROMAGNETIK

FISIKA DASAR II
MEDAN MAGNETIK

Medan magnet biasanya dinyatakan dengan garis-garis


khayal yang disebut garis medan magnet atau garis gaya
magnet. Garis-garis ini mempunyai arah yang keluar dari
kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet
seperti ditunjukkan gambar di bawah ini.

N S

S N

Hal.: 2 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


MEDAN MAGNETIK

SSILAHKAN KLIK SININ

Gambar ini menunjukkan bagaimana medan magnet pada


magnet batang mempengarui jarum kompas.

Hal.: 3 Adaptif
MEDAN MAGNETIK

Ada tiga aturan garis-garis medan magnet, yaitu :

a. Garis - garis medan magnet tidak pernah saling berpotongan


(bersilangan).

b. Garis-garis medan magnet selalu keluar dari kutub utara dan


masuk ke kutub selatan serta membentuk kurva tertutup.

c. Jika garis-garis medan magnet pada suatu tempat rapat, maka


medan magnet pada tempat tersebut kuat, sebaliknya jika garis-
garis medan magnet pada suatu tempat renggang, maka medan
magnet pada tempat tersebut lemah.

Hal.: 4 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


INDUKSI MAGNETIK

Pada dasarnya, sumber


magnet tidak hanya
U U U berupa magnet
permanen, tetapi dapat
juga berupa
S S S elektromagnet, yaitu
magnet yang dihasilkan
oleh arus listrik atau
muatan-muatan listrik
yang bergerak.

Hasil percobaan Oersted

Hal.: 5 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


ARUS LISTRIK MENGHASILKAN
KEMAGNETAN
 Hans Christian Oersted (1777-
1851) menemukan bahwa ketika
jarum kompas yang diletakkan di
dekat kawat ber-arus listrik
ternyata jarum menyimpang.

 Gambar a menunjukkan garis-garis medan


di sekitar arus listrik.
 Gambar b menunjukkan kaidah tangan
kanan untuk mengingat arah medan
magnet.

Adaptif
O
7
l
e
h
E
n
Aturan Tangan Kanan
d
i
S
u
h
e
n
d
i

Adaptif
HUKUM BIOT-SAVART

o I
BP 
2 r
Keterangan:
B = induksi magnet (T)
P
o = permeabilitas ruang hampa
(4 x 107 Wb/Am)
I = arus listrik (A)
r = jari-jari lintasan lingkaran (m)

Hal.: 8 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


HUKUM BIOT-SAVART

Induksi magnet di titik O dapat ditentukan dengan


persamaan berikut:
o I
BO 
O 2r
r
Jika terdapat N lilitan kawat
melingkar, maka persamaan-
nya menjadi.

Keterangan:
o I
N = jumlah lilitan BO  N
r = jari-jari kawat (m)
2r

Hal.: 9 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


HUKUM BIOT- SAVART

Sementara itu, induksi magnet pada


S
titik S sebagai berikut:

a

o I r sin 
BS  2
O r P 2a

Keterangan:
a = jarak antara titik p dengan titik s (m)
r = jari-jari kawat ( m )
 = sudut antara SP dengan SO

Hal.: 10 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


INDUKSI MAGNET PADA
SOLENOIDA
Induksi magnet di tengah-tengah
solenoid dapat ditentukan dengan
persamaan sebagai berikut:

oi
B N
l
Source: www.societyofrobots.com

Induksi magnet di kedua ujung


solenoida sebagai berikut.
Keterangan:
oi
i = arus listrik ( A ) B N
l = panjang solenoida ( m )
2l
N = jumlah lilitan

Hal.: 11 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


INDUKSI MAGNET PADA
TOROIDA
Induksi magnet pada toroida dapat
B ditentukan dengan persamaan sebagai
berikut:
r
o I
B N
2 r
Keterangan:
r = jari-jari toroida ( m )
l = arus listrik ( A )
N = jumlah lilitan
Source: http://rocky.digikey.com

Hal.: 12 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


INDUKSI MAGNETIK

Contoh
Berapa induksi magnetik pada jarak 5 cm dari pusat sebuah kawat
lurus yang berarus 3A?
Penyelesaian
o = 4  x 107 Tm/A o I
B
I =3A 2 r
r = 5 cm = 0.05 m (4 107 Tm )(3 A)
 A
B = …?
2  (0,05 m)
 1,2 105 T
Jadi, induksi magnetik yang dihasilkan adalah 1,2 x 105 T.

Hal.: 13 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


GAYA LORENTZ

Gaya Lorentz pada kawat lurus berarus listrik

Jika kawat panjang l


dialiri arus listrik I
berada dalam medan
magnet B, maka kawat
tersebut akan
S mengalami gaya
N Lorentz atau gaya
magnet yang arahnya
dapat ditentukan
dengan aturan tangan
kanan.

Hal.: 14 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


GAYA PADA ARUS LISTRIK
DI MEDAN MAGNET
 Magnet memberikan gaya pada kawat pembawa arus
 Arah gaya (F) selalu tegak lurus terhadap arah arus (I)
dan juga tegak lurus terhadap medan magnet (B).
 Gambar berikut menunjukkan arah gaya yang
ditimbulkan karena kawat dialiri arus listrik di dalam
medan magnet.

U S
B U F S
I B
F + - I
- +
magnet
magnet

Adaptif
GAYA LORENTZ

FL  B I  sin 
Keterangan:
FL= gaya lorentz (N)
B = induksi magnet (T)
Source :http://ima.dada.net/image/medium/4080766.jpg

 = sudut antara B dan I


Ibu jari menyatakan arah arus
listrik, arah jari-jari menyatakan I = arus listrik (A)
arah induksi magnet dan hadap
telapak menyatakan arah gaya l = panjang kawat (m)
Lorentz.

Hal.: 16 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


O1
l7
e
h
E
n
d
i
Gaya Magnet pada Kawat Berarus
S
u
h
e
n
d
i

Arus adalah muatan yang bergerak, dan kita


ketahui bahwa muatan yang bergerak merasakan
gaya dalam suatu medan magnet

Adaptif
GAYA LORENTZ

Gaya Lorentz pada dua kawat sejajar berarus listrik

 O I1 I 2
I1 I2 I1 I2
F1  F2  
2 r
F1 F2 F1 F2 Keterangan:
B2 X B1 X B2 B1 X
r = jarak kedua kawat (m)
I = arus listrik (A)
l = panjang kawat (m)
r r

Hal.: 18 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


GAYA LORENTZ

Gaya lorentz pada muatan bergerak


Jika sebuah muatan listrik bergerak dalam medan magnet, maka
muatan tersebut akan mengalami gaya Lorentz yang besarnya
dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:

X FL X X X - X vX
FL  B q v sin 
B
X X X X X X Keterangan:

X X X X X X B = induksi magnet (T)


v  = sudat antara B dan v
X+ X X X X BX
FL q = muatan listrik (C)
X X X X X X
Muatan positif Muatan negatif v = kecepatan partikel (m/s)

Hal.: 19 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


O2
l0
e
h
E
n
Aturan Tangan Kanan
d
i
S
u
h
e
n
d
i

Adaptif
GAYA LORENTZ

Jika arah v sejajar dengan arah induksi magnet B, maka gaya


Lorentz pada partikel bermuatan adalah nol, sehingga partikel
bergerak lurus, tetapi jika arah v tegak lurus terhadap induksi
magnet B maka, maka gaya Lorentz pada partikel bermuatan
adalah FL = Bqv dan mengikuti lintasan lingkaran berjari-jari R.
Jadi besar gaya Lorentz FL sama dengan gaya sentripetal FS.

FL  FS Sehingga, Keterangan:

m v2 mv R = jari-jari lintasan (m)


Bqv  R m = massa partikel (kg)
R qB
q = kecepatan sudut partikel (rad/s)
qB

B

Hal.: 21 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


GAYA LORENTZ

Momen gaya Lorentz


Apabila suatu kawat penghantar berbentuk kumparan dengan
luas penampang A dialiri arus listrik dalam medan magnet, maka
kumparan tersebut akan mengalami momen gaya Lorentz.

Keterangan:
  N I B A sin 
 = moment gaya (Nm)
I = arus listrik pada kumparan (A)
B = induksi magnet (T)
A = luas kumparan (m2)
 = sudut antara B dengan bidang kumparan

Hal.: 22 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


GAYA LORENTZ

Contoh
Seutas kawat mempunyai panjang 2 meter dialiri arus listrik sebe-
sar 50 A. Jika kawat tersebut mengalami gaya magnet sebesar 1,5 N
dalam medan magnet yang serba sama dengan B = 0,03 T, maka
tentukan sudut antara B dan I?
Penyelesaian FL  B I  sin 
FL = 1,5 N 1,5 N  (0,03 T )(50 A)( 2m) sin 
B = 0.03 T 1,5
sin    0,5
I = 50 A 3
l =2m   sin 1 (0,5)
 = …?
 30o
Jadi, sudut antara B dan I adalah 30o.

Hal.: 23 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


SIFAT KEMAGNETAN BAHAN

Berdasarkan pada bagaimana bahan bereaksi dengan me-


dan magnet, maka bahan-bahan magnet dibedakan menjadi
bahan diamagnetik, bahan paramagnetik dan bahan ferro
magnetik.

Bahan diamagnetik marupakan bahan yang sedikit ditolak


oleh medan magnet, contohnya adalah emas, tembaga, dll.

Bahan para magnetik merupakan bahan yang ditarik


dengan gaya yang sangat lemah dalam medan magnet,
contohnya adalah alumunium, magnesium, dll.

Bahan ferromagnetik merupakan bahan yang ditarik dengan


kuat dalam medan magnet.

Hal.: 24 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Fluks magnet
N B

  A B cos 
 A

Keterangan:
 = fluks magnet (Wb)
B = induksi magnet (T)
A = luas permukaan (m2)
 = sudut antara B dengan garis normal bidang

Hal.: 25 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Hukum Faraday-Lenz’s


 ind  N
t
Keterangan:

Source: www.radioelectronicschool.net
ind = gaya gerak listrik induksi (volt)
 = perubahan fluks magnet (Wb)
N = jumlah lilitan
t = selang waktu (s)

Hal.: 26 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


INDUKSI ELECTROMAGNETIK

Contoh
Sebuah kumparan mempunyai 100 lilitan dan dalam waktu 0,01 s
menimbulkan perubahan fluk magnetik sebesar 10-4 Wb, hitung
gaya gerak listrik induksi pada ujung-ujung kumpatan?
Penyelesaian d
N = 100
 ind  N
dt
d = 10-4 Wb  10  4 Wb 
dt = 0,01 s
 100 
 0,01 s 
ind = …..?
 1 volt
Jadi, gaya gerak listrik induksi pada ujung-
ujung kumparan adalah 1 volt.

Hal.: 27 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


GENERATOR LISTRIK

 ind   N A B  cos t

Keterangan:
N = jumlah lilitan
B = induksi magnet (T)
Source: http://members.shaw.ca/len92/acdc_inside_generator.gif
A = luas bidang kumparan (m2)
 = kecepatan sudut (rad/s)
t = waktu (s)

Hal.: 28 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


GENERATOR LISTRIK

Skema generator AC

2
1

5 3
4 Source: http://www.ncert.nic.in/html

1. cincin
2. kumparan
3. rangkaian luar
4. sikat
5. Rotor luar

Hal.: 29 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


GENERATOR LISTRIK

Skema generator DC

1. sikat
2. pelindung
3. komutator

Hal.: 30 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


INDUKTANSI

Nilai gaya gerak listrik induksi diri yang terjadi pada rang-
kaian atau kumparan tergantung pada laju perubahan arus.

I
 i  L
t
Keterangan:
ind = gaya gerak listrik insduksi diri (volt)
I = perubahan arus listrik (A)
L = induktansi
t = selang waktu (s)

Hal.: 31 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


INDUKTANSI

Contoh
Sebuah kumparan mempunyai induktansi 5 H dan sebuah resistor
yang mempunyai hambatan 20 W. Keduanya dipasang pada sumber
tegangan 100 volt. Hitung energi yang tersimpan pada kumparan
jika arus mencapai nilaimaksimum?
Penyelesaian Arus maksimum
 = 100 volt  100 volt
I   5A
R = 20 W R 20 W
L=5H sehingga
W = ….? 1 1
W  L I  (5 H )(5 A) 2
2

2 2
 63 J
Jadi, energi yang tersimpan pada kumparan adalah 63 J
Hal.: 32 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
TRANSFORMATOR

Keterangan:
Vp = tegangan primer (volt) Ip = arus listrik primer (A)

Vs = tegangan sekunder (volt) Is = arus listrik sekunder (A)

Np = jumlah lilitan primer


Ns = jumlah lilitan sekunder

Hal.: 33 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


TRANSFORMATOR

Efisiensi transformator

P1
 x100%
P2
Keterangan :
 = transformator
P1 = daya primer (watt)
P2 = daya sekunder (watt)

Hal.: 34 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


LATIHAN

1. Salah satu kutub sebuah magnet digerakkan masuk ke dalam


sebuah kumparan. Arah arus induksi yang timbul pada kumpa-
ran berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
a. kutub apa yang dimasukkan?
b. bagaimana arah arus induksi jika magnet ditarik keluar?
2. Jelaskan prinsip kerja generator dan apa perbedaan antara
generator arus bolak-balik dengan generator arus searah?

8W 4H
3. Pada rangkaian seperti gambar di
samping, tentukan tetapan waktu
rangkaian dan energi yang tersim-
24 volt pan pada induktor, ketika arus
S mencapai nilai maksimum?

Hal.: 35 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Hal.: 36 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif

Vous aimerez peut-être aussi