Vous êtes sur la page 1sur 38

RADIKULOPATI LUMBAL

Oleh :
Muthia Rana Zahra
1607101030159

Pembimbing :
Dr. dr. Imran, M.Kes, Sp.S

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BAGIAN / SMF NEUROLOGI RSUDZA
BANDA ACEH
2018
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Siti Habsah
Usia : 72 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Muara Satu, Lhokseumawe
Suku : Aceh
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
No RM : 1-11-91-48
Tanggal Pemeriksaan : 23 Januari 2018
Anamnesis
Keluhan Utama:
Nyeri pinggang
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien rujukan dari RS Arun Lhokseumawe dengan keluhan nyeri
pinggang. Nyeri pinggang dirasakan sejak 2 bulan SMRS. Nyeri pinggang
menjalar ke kaki kanan dan kiri, nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk. Saat
datang ke Rumah Sakit, pasien tidak bisa berjalan sejak 1 minggu
SMRS. Mual dan muntah tidak dikeluhkan, sakit kepala tidak
dikeluhkan, penurunan kesadaran tidak ada, BAK lancar. Pasien
memiliki riwayat hipertensi dan diabetes.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat stroke (-)
Riwayat hipertensi (+)
Riwayat DM (+)
Riwayat sakit kulit (herpes zoster) (-)
Riwayat trauma (-)

Riwayat Penyakit Keluarga:


Tidak ada anggota keluarga dengan riwayat penyakit yang sama. Ayah
pasien memiliki riwayat hipertensi
Riwayat Penggunaan Obat-obatan:
Obat hipertensi dan DM namun tidak teratur
Riwayat Penggunaan Obat-obatan:
Obat hipertensi dan DM namun tidak teratur
Riwayat Pekerjaan dan Kebiasaan Sosial:
Pasien ibu rumah tangga usia tua.

Status Internus
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : E4M6V5 (Compos mentis)
Tekanan Darah : 160/90 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Pernafasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,80C
Keadaan Gizi : Gizi Normal
Pemeriksaan Fisik
Normosefali,
simetris Konj. Palpebra Inferior
anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-),
Dalam batas normal

Mukosa bibir kering (-) Simetris, ves (+/+),


ronkhi (-/-), wh (-/-),
retraksi (-)

Edema(-), pucat (-),


sianosis (-), akral dingin
BJ I > BJ II,
Reguler, Bising (-)

Edema (-/-),
sianosis (-/-)
akral hangat Nyeri tekan (-), soepel
(+) , peristaltik (+)
Status Neurologis

GCS : E4M6V5 (compos mentis)


Pupil : Bulat isokor (3 mm/3 mm)
Reflek Cahaya Langsung : (+/+)
Reflek Cahaya Tidak Langsung : ( + /+ )
Tanda Rangsang Meningeal
• Kaku kuduk : Tidak ada
• Brudzinski I : Tidak ada
• Brudzinski II : Tidak ada
Nervus Kranialis

Nervus II (otonom) Nervus III, IV, VI (gerakan okuler)


Kanan Kiri Pergerakan bola mata Kanan Kiri
Ukuran Pupil 3 mm 3 mm Lateral + +
Bentuk pupil bulat Bulat Atas + +
Refleks cahaya langsung + + Bawah + +
Refleks cahaya tidak langsung + + Medial + +
Nistagmus - - Diplopia - -
Strabismus - -
Eksoftalmus - -
Nervus Kranialis

Nervus V (fungsi motorik) Nervus XI (fungsi motorik)


Membuka mulut Normal Mengangkat bahu Normal
Menggigit dan mengunyah Normal Memutar kepala Normal
Nervus VII (fungsi motorik) Kelompok sensoris
Kanan Kiri Nervus I (fungsi penciuman) Normal
Mengerutkan dahi normal Normal Nervus V Normal
Menutup mata Normal Normal (fungsi sensasi wajah)

Menggembungkan pipi Normal Normal Nervus VII Normal


(fungsi pengecapan)
Memperlihatkan gigi Normal Normal
Nervus VIII Normal
Sudut bibir normal normal (fungsi pendengaran)
Nervus IX & X (fungsi motorik)
Bicara Normal
Menelan Normal
Badan Anggota Gerak Atas

Motorik Motorik
Gerakan respirasi Abdomino thorakalis Pergerakan Normal
Bentuk kolumna vertebralis Tidak simetris Kekuatan Normal
Gerakan columna vertebralis Kesan tidak simetris Tonus Normal
Sensibilitas Refleks
Rasa suhu Normal Bisep Normal
Rasa nyeri Normal Trisep Normal
Rasa raba Normal
Anggota Gerak Bawah

Motorik Sensibilitas
Pergerakan +/+ Rasa suhu Normal/menurun
Kekuatan 4/4 Rasa nyeri Normal/menurun
Tes lasegue +/+ Rasa raba Normal/menurun
Tes Patrick +/+ Klonus
Tes Kontrapatrick +/+ Paha Tidak ada
Refleks Kaki Tidak ada
Patella Normal/menurun
Achilles Normal/menurun
Babinski Normal/menurun
Chaddok -
Gordon -
Oppenheim -
Gerakan Involunter Fungsi Vegetatif

Ekstremitas Ekstremitas Miksi Normal


atas bawah Defekasi Normal
Tremor -/- -/-
Chorea -/- -/-
Atetosis -/- -/-
Koordinasi & Keseimbangan
Miokloni -/- -/-
Spasme -/- -/-
Cara berjalan Tidak dinilai
Romberg test Tidak dinilai
Tes finger to finger Tidak dinilai
Tes finger to nose Tidak dinilai
Pronasi-supinasi Tidak dinilai
Pemeriksaan Penunjang
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Hemoglobin 13.4 12,0- 15,0 g/dl

Hematokrit 39 37- 47 %

Eritrosit 4,7 4,2- 5,4 106/mm3

Leukosit 7.4 4,5- 10,5 103/mm3

Trombosit 442 15-450 103/mm3

Natrium 139 131-146 mmol/L

Kalium 3,9 3,7-5,4 mmol/L

Clorida 106 98-106 mmol/L

Ureum 38 13-43 mg/dL

Creatinin 0.74 0.51-0.95 mg/dL

Asam Urat 3,9 2,6-6,0 mg/dL

Kolesterol Total 195 <200 mg/dL

Kolesterol HDL 46 >60 mg/dL

Kolesterol LDL 121 <150 mg/dL

Trigliserida 178 <150 mg/dL

Glukosa Darah Sewaktu 127 60-110 mg/dL


ST elevasi : negatif
Irama : Sinus ritme
Axis : Normo axis ST depresi : negatif
P wave : 0,085 LVH : positif (aVR, LVII)
PR interval : 0,16 RVH : negatif
QRS rate : 70x/mnt T wave : negatif
QRS kompleks : 0,085 Kesimpulan : Sinus ritme, HR 70x/menit
dengan LVH
Foto rontgen lumbosakral
Tampak foramen intervertebralis L1-4,
corpus vertebrae, space
intervertbrae, prosessus spinosus L5-
S1, tidak ada rotasi. Tampak
gambaran radiolusen pada L1 fraktur
kompresi. Tampak pemendekan space
intervertebrae antara L1-2 dan L2-3.
Keterangan MRI:
MRI Medulla Spinalis tanpa konras
Kesimpulan: central canal stenosis multiple dengan
pendesakan cauda equina dan penyempitan kanalis
spinalis. Hambatan LCS multiple

MRI Vertebra Lumbosakralis tanpa kontras


Kesimpulan: protrusion disc di L1-2, L5-S1, extrusion disc
di L2-3, 3-4, 4-5 ke lateral posterior dextra dan sinistra
yang menekan thecal sac disertai foraminal canal
stenosis serta penekanan axciting dan transvering nerve
anulus fibrosis tear. Hipertrofi ligamentum flavum.
Fraktur kompresi di L1-4.
Diagnosis
Diagnosa Utama : Radikulopati Lumbal
Diagnosa Klinis : Low Back Pain
Diagnosis Topis : Lesi radikular
Diagnosis Etiologi : DM tipe 2, Osteoporosis, dan HNP
Terapi Prognosis
• Ketoprofen 2x100mg • Qou ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad malam
• IV mecobalamin 500mg/12jam
• Quo ad sanactionam : dubia ad malam
• Eperison HCl 3x1
• Amlodipin 1x100mg
• Amitriptilin 1x25mg
• Inj Novalgin 1amp/8jam
Nyeri punggang
bawah

Hernia Nucleus
Pulposus (HNP)

Radikulopati
Osteoporosis
Lumbal

Neuropati
Diabetik

Hipertensi
ANALISIS KASUS
Penegakkan Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
keluhan nyeri multiple stenosis di kanal
Tes Laseque (+) sentral dengan pendesakan
pinggang atau nyeri cauda equina dan
punggung bawah Tes Patrick dan penyempitan kanalis spinalis.
yang menjalar ke Kontrapatrick (+) Hambatan LCS multiple,
tungkai kanan dan protrusi disc di L1-2, L5-S1,
kiri, nyeri seperti extrusi disc di L2-3, 3-4, 4-5 ke
ditusuk-tusuk. lateral posterior dextra dan
Pasien memiliki sinistra yang menekan thecal
sac disertai stenosis kanal
riwayat hipertensi foraminal serta penekanan
dan diabetes axciting dan transvering nerve
mellitus. anulus fibrosis tear. Hipertrofi
ligamentum flavum. Fraktur
kompresi di L1-4.
Nyeri Punggung Bawah
Gangguan muskuloskeletal Etiologi: Gejala:
yang disebabkan oleh 1. Kongenital • Sakit
aktivitas tubuh yang kurang • Kekauan
baik, yang sering dialami 2. trauma minor • Rasa baal/mati rasa
oleh orang usia lanjut, 3. Fraktur • Kelemahan
namun tidak menutup 4. herniasi diskus intervertebral • Rasa kesemutan
kemungkinan dialami oleh (seperti ditusuk peniti
usia muda. 5. Degeneratif dan jarum)
6. Artritis
7. metastase neoplasma/tumor
8. infeksi/inflamasi
9. Metabolik
10. sikap
Nyeri Punggung Bawah
Kerusakan pada saraf yang
tertekan oleh berbagai faktor ->
Penggunaan otot yang berlebihan -
> otot berkontraksi -> iskemia dan
inflamasi -> setiap gerakan akan
menimbulkan nyeri

Faktor Resiko:
- Usia
- Jenis Kelamin
- Pekerjaan
- Kebiasaan merokok dan pola
hidup
Nyeri Punggung Bawah
Ketoprofen Novalgin

obat golongan non steroid anti- Metamizole adalah golongan obat non
inflamatory drugs (NSAIDs) steroid anti-inflamatory drugs (NSAIDs)
nama lainnya antalgin (metampiron).
turunan asam propional yang
Bekerja dengan cara menghalangi
memiliki khasiat analgetik, sintesis pirogen endogen, oleh karena
antiinflamasi, dan antipiretik itu obat ini dapat digunakan untuk
dengan mekanisme kerja penghilang rasa sakit, antispasmodik
menghambat sintesa (meredakan nyeri akibat kejang otot),
prostaglandin. meredakan peradangan dan
menurunkan demam.
Nyeri Punggung Bawah
Amitriptilin Eperisone HCl

merupakan kategori antidepresan relaksan untuk meredakan otot


trisiklik yang menjadi pilihan tubuh yang mengalami kejang
utama pada nyeri neuropatik. otot. Obat ini berfungsi untuk
Obat ini bekerja dengan meringankan gejala myotonia,
melakukan pengikatan pada meningkatkan sirkulasi darah,
pengangkit serotonin dan serta meredakan rasa sakit
pengangkut norepinefrin.
Hernia Nucleus Pulposus (HNP)
Herniasi nukelus merupakan tonjolan yang
lunak, tetapi suatu waktu mengalami
perubahan menjadi fibrokartilago, akhirnya
menjadi tonjolan kalsifikasi. HNP kebanyakan
terjadi terjadi diantara vertebra L5-S1

Usia tua -> kandungan air di diskus berkurang


-> serabut-serabut menjadi kasar ->
hialinisasi -> perubahan HNP melalui anulus -
> menekan radiks saraf spinal
Hernia Nucleus Pulposus (HNP)
Hernia Nucleus Pulposus (HNP)
Penegakkan Anamnesis
Diagnosa
Usia Trauma
nyeri pinggang atau nyeri punggung bawah yang menjalar ke tungkai
kanan dan kiri, nyeri seperti ditusuk-tusuk.

Faktor Resiko Pekerjaan Gender Pemeriksaan Neurologi


Tes laseque(+)
Tes patrick (+)
Tes kontrapatrick (+)

Mecobalamin
Pemeriksaan Penunjang
• koenzim methionine synthase, berperan
dalam proses sintesis methionine dari sel multiple stenosis di kanal sentral dengan pendesakan cauda equina dan
penyempitan kanalis spinalis. Hambatan LCS multiple, protrusi disc di L1-
serta berperan dalam sintesis nucleic 2, L5-S1, extrusi disc di L2-3, 3-4, 4-5 ke lateral posterior dextra dan
acid dan protein sinistra yang menekan thecal sac disertai stenosis kanal foraminal serta
penekanan axciting dan transvering nerve anulus fibrosis tear. Hipertrofi
ligamentum flavum. Fraktur kompresi di L1-4.
Osteoporosis

penyakit dengan sifat-sifat khas


berupa massa tulang yang Pasca
Senilis Penyebab
rendah, disertai perubahan menopause
mikroarsitektur tulang, dan
penurunan kualitas jaringan
tulang yang pada akhirnya
menimbulkan akibat Sekunder
Juvenil
meningkatnya kerapuhan idiopatik
tulang dengan risiko terjadinya
patah tulang

Bungkuk
Tinggi Nyeri bila
atau bentuk Patah
badan ada patah
tubuh tulang
berkurang tulang
berubah
Neuropati Diabetik

Hiperglikemia -> peningkatan kadar glukosa intraselular dalam saraf -> glukosa ekstra masuk ke jalur poliol ->
diubah menjadi sorbitol dan fruktosa oleh enzim aldosa reduktase dan sorbitol dehidrogenase -> mengganggu
transportasi akson -> gangguan struktural saraf -> potensial aksi abnormal

Reaksi nonenzimatik dari glukosa berlebih dengan protein, nukleotida, dan hasil lipid pada produk akhir glikasi
lanjut (AGE), kemungkinan memiliki peran dalam mengganggu integritas neuronal dan mekanisme perbaikan
melalui gangguan metabolisme sel saraf dan trnasportasi aksonal

Peran nerve growth factor (NGF) diperlukan untuk mempercepat dan mempertahankan pertumbuhan saraf.
Pada penyandang diabetes, kadar NGF serum cenderung turun dan berhubungan dengan derajat neuropati
Neuropati Diabetik
Jenis serabut
Perjalanan
saraf yg terkena
penyakit
lesi

Neuropati
Neuropati difus Diagnosis
fungsional/subklinis
neuropati Kendalikan
Perawatan kaki
diabetik sedini hiperglikemik
mungkin
Neuropati
Neuropati fokal
struktural/klinis

Kematian
neuron/tingkat
lanjut
Hipertensi
derajat hipertensi menurut AHA-ACA 2017

Fisiologi CCB dan mekanisme kerja obat CCB


KESIMPULAN
Radikulopati Lumbal

Proses terjadinya Penatalaksanaan untuk


suatu keadaan yang radikulopati lumbal kasus radikulopati lumbal
Penegakan diagnosis adalah pengobatan non-
berhubungan dengan tergantung pada
radikulopati lumbal medikamentosa,
gangguan fungsi dan etiologi penyebabnya,
merupakan salah satu dari medikamentosa, bedah
struktur radiks akibat bisa karena proses
kelainan neurologis dan (jika perlu). Pemberian
proses patologik yang kompresi, proses
diagnosis pasti dari kasus analgesik merupakan
dapat mengenai satu atau inflamasi dan/atau
ini dapat ditegakkan langkah pertama sesuai
lebih radiks saraf dengan proses degeneratif.
dengan pemeriksaan MRI dengan keluhan nyeri
pola gangguan yang
bersifat dermatomal punggung bawah yang
dialami oleh pasien,
penanganan selanjutnya
sesuai dengan etiologi dari
radikulopati lumbal
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi