Vous êtes sur la page 1sur 18

Aspek keperilakuan pada

pengakumulasian dan
pengendalian biaya
Dilema Bisnis
• Setelah pembahasan diperluas , akan menjaadi lebih jelas bahwa
system akuntansi biaya saat ini kelihatannya lebih menekankan pada
masalah anggaran, pengenalian, dan evaluasi kinerja.
Biaya dengan fungsi manajemen
• Manufaktur (aktifitas fungsional) biaya dibagi 2
1. Biaya manufaktur dan
2. biaya non manufaktur
• Biaya manuaktur merupakan seluruh biaya yang berhubungan dengan aktifitas pabrikasi perusahaan.biaya
manufaktur dibagi menjadi 3:
1. Bahan baku langsung
2. Tenaga kerja langsung
3. Biaya overhead pabrik
• Biaya kualitas merupakan biaya yang terjadi karena mutu produk yang rendah atau untuk mencegah mutu
yang rendah tidak terjadi. Subkategori dari biaya kualitas adalah :
1. Biaya pencegahan
2. Biaya penilaian
3. Biaya kegagalan (Internal & Eksternal)
• Biaya Non Manufaktur
1. Biaya penjualan
2. Biaya umum dan administrasi
Pentingnya Manajemen Biaya
• Mengapa manajemen biaya penting ? Kebanyakan pendapatan
penjualan dalam suatu perusahaan dihasilkan dengan mengeluarkan
biaya.
• Anggaran biaya dan analisis biaya adalah salah satu cara
mengendalikan dan mengatur biaya guna memperbaiki laba bersih.
• Cara lain memperbaiki laba bersih adalah mengurangi biaya , tanpa
mempeduliakn konsekuensi.
• Satu dari cara terbaik untuk mengatur biaya adalah memahami
bahwa terdapat banyak jenis biaya. Jika satu biaya dapat dikenali dari
jenis biaya yang sedang dipertimbangkan , keputusan yang lebih baik
dapat dibuat.
SISTEM BIAYA TRADISIONAL VS BIAYA STANDAR
Tujuan dan Penggunaan system akuntansi Biaya
• Akuntansi biaya mengidentifikasi, menguantifikasi, mengakumulasikan, dan
melaporkan berbagai elemen biaya yang berkaitan dengan produksi barang
atau penyerahan jasa. Akuntansi biaya memiliki dua tujuan, yaitu :
• Melalui akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan laba, akuntansi
biaya melayani kebutuhan pengguna eksternal seperti pemegang saham, kantor
pemeriksaan pajak, dan kreditor.
• Menyediakan manajemen dengan informasi biaya yang tepat waktu dan relevan.
Akuntansi biaya membantu dalam perencanaan, pengendalian, dan evaluasi aktifitas
operasional harian dan orang yang bertanggung jawab untuk itu.
• Pendekatan dan sistem yang digunakan dalam menyediakan informasi
biaya sebaiknya harus berbeda satu sama lain. Dengan begitu, setiap
pendekatan dan sistem yang digunakan akan memiliki aspek keperilakuan
yang berbeda pula.
Sistim Biaya tradisional (historis)
• Istilah tradisional (historis) mengacu pada sistem biaya yang membatasi
input pada biaya historis dan mengusahakan penyerapan penuh atas biaya
tetap dan variabel oleh unit produk atau jasa. Salah satu kelemahan utama
dari sistem biaya tradisional ini adalah bahwa sistem ini mengabaikan
biaya-biaya seperti penjualan, distrribusi, riset dan pengembangan, serta
biaya administrasi. Padahal biaya-biaya ini dianggap oleh banyak manajer
adalah sebagai biaya tetap.

• Dengan menggunakan sistem ini, perusahaan tidak dapat memperoleh


tingkat keuntungan yang maksimal dan kelangsungan hidup perusahaan
juga tidak dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Sistem biaya
tradisional tidak lagi mampu untuk memenuhi kebutuhan manajemen
dalam memperoleh informasi biaya secara relevan dan akurat
Sistem biaya standar
• Ruang Lingkup
• Mengakui kelemahan dari sistem biaya tradisional, banyak organisasi
mengadopsi “sistem biaya standar”. Sistem biaya standar mencerminkan
pencampuran yang potensial efektif dari akuntansi dengan konsep
pengendalian dan teori organisasi modern. Biaya standar adalah sasaran
biaya per unit produk atau jasa yang ditentukan sebelumnya secara ilmiah,
yang dikembangkan melalui studi teknik dan akuntansi.

• Kelebihan sistem biaya standar ini dari Aspek pengendalian yang melekat
dari perhitungan biaya standar adalah kemampuannya untuk
membandingkan, kinerja aktual dengan standar yang ditentukan
sebelumnya.
Sistem Biaya Standar dan Anggaran Fleksibel
• Terdapat hubungan yang penting antara pengganggaran fleksibel dan
system biaya standar .
• Taksiaran system biaya standar sebenarnya menginventasrisasi
sepanjang periode pada jumlah anggaran fleksibel . Ingat anggaran
fleksibel adalah anggaran biaya per unit dikali dengan jumlah unit
actual.
• Oleh karena itu sistembiaya standar menjawab pertanyaan seperti
apa laporan laba rugi dan neraca alan terlihat jika biaya2 dan input
per unit harus direncanakan dengan tepat pada tingkat output actual
yang dicapai .
• Kompatibilitas dengan Konsep Teori Organisasi Modern
• Dalam mengembangkan kerangka kerja untuk sistem biaya standar yang sesuai
dengan konsep teori organisasi modern, langkah-langkah pengendalian berikut
ini, sebagaimana dijelaskan oleh Edwin Caplain, adalah penting :
• Penetapan tujuan organisasi.
• Penentuan pusat pertanggungjawaban yang sesuai dan penugasan fungsi kepada
masing-masing.
• Pengisian staf dari pusat pertanggungjawaban dengan individu-individu yang
memiliki kemampuan, motivasi, dan pengetahuan yang mencukupi untuk
melakukan fungsinya.
• Penciptaan jalur komunikasi antara pusat pertanggungjawaban dan unit
organisasi lainnya serta, dimana perlu, lingkungan eksternal.
• Pengembangan prosedur yang memastikan bahwa informasi yang mencukupi,
relevan, dan tepat waktu sepanjang jalur komunikasi.
• Desain dan implementasi mekanisme pengendalian yang mengukur dan
mengevaluasi kinerja dalam hal tujuan organisasi dan memberikan umpan balik
mengenai penyesuaian yang diperlukan dalam tujuan dan atau kinerja.
• >> Perhitungan Biaya Langsung atau Variabel
• Filosofi yang Mendasari
• Perhitungan biaya langsung atau biaya variabel membedakan antara biaya
produksi dengan biaya untuk siap menghasilkan. Harga biaya yang ditimbulkan
oleh produksi atau penyerahan jasa sekarang saja yang diklasifikasikan sebagai
biaya per unit produk atau jasa dan dikapitalisasi sampai barang-barang tersebut
terjual atau jasanya diserahkan.
• Dorongan Keperilakuan
• Melalui badan yang berwenang, profesi akuntansi sekarang ini sedang menguji
ulang konsep-konsep dasar, prinsip, dan praktik akuntansi dengan
mempertimbangkan implikasi keperilakuan yang mungkin. Hawkins menyatakan
bahwa konsep, prinsip dan praktik akuntansi adalah bagus secara keperilakuan
maupun teknis, jika konsep, prinsip, atau praktik tersebut :
• Menghambat manajer dari pengambilan berbagai tindakan operasi yang tidak
menguntungkan guna membenarkan adopsi atas suatu alternatif akuntansi.
• Menghambat adopsi atas praktik akuntansi oleh perusahaan yang hanya
menciptakan ilusi kinerja.
• Pengendalian Biaya

• Biaya tetap yang dikomitmenkan atau biaya kapasitas adalah seluruh


biaya organisasi dan pabrik yang terus terjadi dan yang tidak dapat
dikurangi tanpa merugikan kompetensi organisasi untuk memenuhi
tujuan jangka panjang. Biaya diskresioner yang muncul dari
keputusan periodic yang tidak memiliki hubungan optimum yang
dapat ditunjukkan antara input dan output
• Pengambilan Keputusan

• Disamping menekankan perbedaan antara biaya tetap dan biaya variable serta memberikan
informasi biaya diferensil, dalam situasi pengambilan keputusan tertentu, perhitungan biaya
langsung atau biaya variabel memberikan informasi penting lainnya kepada manajer. Berikut
adalah beberapa situasi pengambilan keputusan yang umum terjadi :
• Keputusan Bauran Produk
• Penentuan Harga Produk Baru
• Penetrasi Pasar
• Penghapusan Produk
• Pesanan Khusus
• Kampanye Iklan dan promosi
• Keputusan Mengurangi Biaya
• Aspek Keperilakuan dari Langkah Akuntansi Biaya yang Dipilih

• >> Penetapan Standar


• Elemen yang paling berpengaruh dalam menentukan keberhasilan atau


kegagalan sistem biaya adalah standar yang digunakan sebagai kriteria
kinerja. Standar yang memiliki fungsi ganda, yaitu :
• Berfungsi sebagai tujuan untuk memotivasi pengendalian biaya.
• Sebagai alat evaluasi kinerja.
• Partisipasi dalam Penetapan Standar

• Michael Foran dan Don DeCoster meringkas logika yang mendasari seluruh argumen yang mendukung partisipasi menjadi “ jika
seseorang pekerja berpartisipasi dalam menetapkan standar kinerjanya sendiri, maka ia akan membuat komitmen yang tegas
terhadap standar tersebut, dan oleh karena itu akan bekerja keras untuk mencapainya.

• >> Standar yang Ketat vs Standar yang Longgar


• Untuk berfungsi sebagai alat motivasi, standar yang akan digunakan haruslah tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar. Standar
yang ketat akan lebih sering tidak tercapai dari pada dipenuhi.

• Sementara itu, standar yang longgar tidak memberikan manfaat motivasional apapun karena standar tesebut begitu mudah
dicapai, sehingga mandor dan manajer akan mengabaikan standar tersebut karena dianggap tidak berarti.

• Standar tersebut sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan dari unit-unit kerja yang terlibat sehingga standar tersebut tidak
menjadi terlalu ketat maupun terlalu longgar bagi unit-unit kerja tersebut.


• Penyerapan Overhead

• Bidang lain yang penuh dengan dorongan difungsional adalah penyerapan overhead.
Praktik umum untuk membebankan overhead manufaktur tetap dan variable ke produk
pada tarif estimasi yang didasarkan pada tingkat kapasitas yang telah ditentukan
sebelumnya.

• Ketika dasar yang digunakan untuk penyerapan berbeda dengan yang telah ditentukan
sebelumnya, maka varians yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah akan
terjadi. Ukuran dari varians ini juga dipengaruhi oleh tingkat kapasitas yang dipilih
sebagai penyebut dalam penentuan tarif tersebut.

• Alokasi Biaya Tidak Langsung

• Dalam riset yang didukung oleh National Association of Accountants (NAA),


James Fremgen dan Shu S. Liao menemukan bahwa perusahaan responden
membedakan dengan tegas dua jenis biaya tidak langsung, yaitu :
• Biaya jasa korporat adalah biaya jasa yang dilakukan secara sentral untuk
manfaat korporat dan berbagai pusat pertanggungjawaban.
• Biaya administratif korporat adalah biaya yang digunakan untuk
mengoperasikan kantor korporat.
• Analisis Varians

• Unsur utama dari pengendalian biaya adalah perbadingan secara periodik antara biaya aktual dengan
sasaran biaya yang telah ditentukan sebelumnya, baik dalam bentuk anggaran maupun standar.
• Keputusan Investigasi Varians
• Keputusan manajemen semata-mata bergantung pada penilaiannya atas signifikansi diskrepansi yang
diamati. Varians ini memiliki signifikansi pengendalian hanya jika varians tersebut berasal dari penyebab
yang dapat ditentukan atau dengan kata lain, tidak bersifat acak dan rentan terhadap tindakan perbaikan.

• Tetapi, kerumitan permasalahan yang sebenarnya terletak pada fakta bahwa tanpa investigasi, manajemen
tidak memiliki dasar untuk menentukan apakah varians tersebut ditimbulkan dari penyalahgunaan yang
dapat diidentifikasikan dan dikendalikan, atau apakah varians tersebut bersifat acak atau tidak dapat
dikendalikan.
• Aspek Keperilakuan
• Komponen khusus dari kebijakan pengendalian yang dapat mempengaruhi respon manusia adalah faktor-
faktor seperti :
• Batas pengendalian, kisaran hasil kinerja yang dianggap dapat diterima oleh manajer adalah batasan
pengendalian. Batasan ini menentukan seberapa mudah atau sulit bagi seseorang yang dikendalikan untuk
berkinerja dalam kisaran yang dapat diterima dan berapa banyak ruang yang mereka miliki untuk gagal sekali
waktu.
• Hasil umpan balik, umpan balik yang positif akan memberitahu mereka bahwa mereka ada pada jalur yang
tepat dan akan memotivasi mereka untuk mengulangi usaha yang sama.
• Keketatan pemaksaan, pemaksaan yang ketat atas kebijakan pengendalian akan menimbulkan tekanan
dalam diri individu yang dikendalikan. Sementara tekanan dapat menyegarkan individu-individu tertentu,
tekanan tersebut dapat mengintimidasi yang lain menurunkan kinerja mereka yang sudah buruk lebih jauh
lagi.
• Struktur penghargaan, orang atau kelompok akan memodifikasi perilaku mereka yang tidak diinginkan dan
mengulangi perilaku yang diinginkan ketika mereka memandang bahwa perubahan atau pengulangan
perilaku tersebut disertai dengan penghargaan intrinsik maupun ekstrinsik.

Vous aimerez peut-être aussi