Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ARBITRATION :
“The reference of a dispute to an impartial (third) person chosen by the
arbitrator’s award issued after hearing at which both parties have an
opportunity to be heard. An arrangement for taking and abiding by the
judgment of selected persons in some disputed matter, instead of carrying it to
avoid the formalities, the delay, the expense and vexation of ordinary litigation”
“Penyelesaian dari sebuah sengketa kepada pihak ketiga yang dipilih oleh
keputusan arbitrasi yang dikeluarkan setelah mendengarkan pendapat dari para
pihak. Sebuah penyusunan untuk mengambil dan mengikuti keputusan yang
telah diambil oleh orang orang yang terpilih dalam masalah sengketa, daripada
membawanya untuk menghindari formalitas, penundaan, biaya dan kekesalan
yang terjadi pada proses litigasi yang biasa.”
Arbitrase
SUBEKTI mengatakan :
5. Arbitrase itu baik hanya untuk para penguasa yang bonafide dan
beriktikad baik dan bukan mereka yang seringkali menggunakan
pengadilan sebagai alat untuk mengelak kewajiban atau mengulur
waktu pemenuhan kewajiban, biasanya dengan bantuan
pengacara yang tidak bertanggung jawab.
Mengapa Memilih Arbitrase
Formal Fleksibel
PERJANJIAN ARBITRASE – BANI
• BANI
• Semua sengketa yang timbul dari perjanjian ini, akan
diselesaikan dan diputus oleh BADAN ARBITRASE
NASIONAL INDONESIA (BANI) menurut peraturan-
peraturan administrasi dan peraturan-peraturan prosedur
arbitrase BANI, yang keputusannya mengikat kedua belah
pihak yang bersengketa sebagai keputusan dalam tingkat
pertama dan terakhir”.
• ICC:
• All disputes arising in connection with the present contract
shall be finally settled under the Rules of Concilliation and
Arbitration of the International Chamber of Commerce by
one or more arbitrators appointed in accordance with the
said Rules”.
CONTOH KLAUSULA ARBITRASE
Pasal 49
(1) Atas perintah arbiter atau majelis arbitrase atau
atas permintaan para pihak dapat dipanggil
seorang saksi atau lebih atau seorang saksi ahli
atau lebih, untuk didengar keterangannya.
(2) Biaya pemanggilan dan perjalanan saksi atau
saksi ahli dibebankan kepada pihak yg meminta.
(3) Sebelum memberikan keterangan, para saksi atau
saksi ahli wajib mengucapkan sumpah.
Saksi dan Saksi Ahli
Pasal 50
(1) Arbiter atau majelis arbitrase dapat meminta
bantuan seorang atau lebih saksi ahli untuk
memberikan keterangan tertulis mengenai surat
u persoalan khusus yang berhubungan dengan
pokok sengketa.
(2) Para pihak wajib memberikan segala keterangan
yang diperlukan oleh para saksi ahli.
Saksi dan Saksi Ahli
Pasal 51
Terhadap kegiatan dalam pemeriksaan dan sidang
arbitrase dibuat berita acara pemeriksaan oleh
sekretaris.
PENUNJUKAN ARBITER
Masing-masing pihak menunjuk seorang arbiter dan kedua Arbiter
memilih arbiter ketiga (kalau gagal mencapai kesepakatan dapat
meminta Ketua Pengadilan Negeri (atau Ketua Lembaga Arbitrase
seperti BANI).
Arbiter ketiga diangkat sebagai Ketua Majelis Arbitrase.
Penerimaan pengangkatan bersifat irrevocable (Pasal 19 UU
30/1990) dan menimbulkan perjanjian perdata antara arbiter
dengan yang menunjuk dalam arti arbiter akan memberi putusan
yang jujur, adil dan sesuai dengan hukum dan pihak yang
menunjuk akan menerima putusan secara final dan mengikat
(Pasal 17).
Tanggung jawab perdata (Pasal 20 dan 21): jika tanpa alasan yang
sah lalai menjatuhkan putusan dalam jangka waktu yang
ditentukan atau dalam hal adanya itikad tidak baik.
ARBITER
Prinsip Pemeriksaan:
Pemeriksaan tertutup
Menggunankan bahasa Indonesia atau bahasa lain atas
persetujuan arbiter
Para pihak mempunyai hak dan kesempatan yang sama (Audi
Alteram Partem - Pasal 29)
Pemberian kuasa dalam bentuk surat kuasa khusus.
Bebas Menentukan Cara Arbitrase:
Kebebasan memilih rule
Rule juga berisi jangka waktu penyelesaian dan tempat (bila tidak
ada arbiter yang menentukan)
Batas waktu penyelesaian:
Paling lama 180 sejak terbentuknya Majelis Arbitrase (Pasal 48)
Arbiter berwenang memperpanjang jangka waktu (Pasal 33)
TATA CARA PEMERIKSAAN
Hak & kewajiban Termohon:
Bila Termohon tidak memberi jawaban dalam tempo 14 hari, maka
dia dipanggil untuk menghadap persidangan (Pasal 41);
Termohon dapat mengajukan tuntutan balasan (Pasal 42).
Termohon tidak hadir, dijatuhkan putusan verstek.
Hak & kewajiban Pemohon:
Pemohon tidak hadir surat tuntutan digugurkan dan tugas arbiter
dianggap selesai (Pasal 43).
Para pihak datang menghadap:
Arbiter terlebih dahulu mengusahakan perdamaian;
Bila tercapai perdamaian, arbiter membuat Akta Perdamaoan yang
sifatnya final dan mengikat;
Bila tidak dilaksanakan dengan suka rela dapat diminta eksekusi ke
Pengadilan Negeri .