Vous êtes sur la page 1sur 14

• merupakan rangkaian pembangkit sinyal suara

frekuensi tinggi dengan memanfaatkan multivibrator


astable IC 555. Jadi sebenarnya untuk rangkaian
pemancar ini Anda bebas menggunakan rangkaian
apa saja yang penting bisa membangkitkan frekuensi
cukup tinggi. Anda bisa menggunakan rangkaian
oscillator transistor, oscillator gerbang logika atau
jenis oscillator lainnya, karena memang yang penting
bisa menghasilkan sinyal yang berfrekuensi tinggi.
• Rangkaian pemancar ultrasonik kali ini menggunakan IC 555 yang
merupakan IC serbaguna dan mudah diaplikasikan dengan fungsi
yang bervariatif.
• Bahkan dengan IC555 ini juga bisa membuat rangkaian FM
modulator dengan modulasi yang bisa dikatakan hampir sempurna,
hanya saja memang IC555 ini tidak mampu berkerja dengan baik
pada frekuensi yang sangat tinggi hingga MHz.
• Tapi untuk sinyal suara ultrasonik yang jangkauan frekuensinya
hanya berkisar ribuan Hz, maka IC ini sangat bisa untuk diandalkan.
• Perhitungan frekuensinya juga sangat mudah dan akurat, sehingga
Anda bisa dengan mudah menentukan frekuensi dari pancaran
suara ultrasonik yang Anda perlukan.
Prinsip kerja rangkaian pemancar ultrasonik di atas tidak
ada bedanya dengan rangkaian astable 555, dimana nilai
frekuensi yang dihasilkan ditentukan oleh nilai VR1, R1, R2 dan
C1.

Hanya saja dianggap sebagai pemancar gelombang


ultrasonik dikarenakan sinyal frekuensi tinggi yang dihasilkan
oleh rangkaian diubah kedalam bentuk gelombang suara dengan
bantuan loudspeaker dan juga penambahan dua buah transistor
pada jalur output hanya dimaksudkan sebagai driver loudspkear
agar output IC555 tidak terbebani oleh impedansi loudspeaker
yang sangat rendah.
Sebagai catatan bahwa gelombang suara yang
mempunyai jangkauan frekuensi di atas 20 KHz
disebut dengan gelombang ultrasonik. Sedangkan
jika sinyal frekuensi tinggi tersebut Anda
hubungkan dengan batangan logam maka
hantaran gelombang yang dihasilkan disebut
dengan gelombang radio.
• Rangkaian pemancar ultrasonik ini biasanya dimanfaatkan
untuk mengukur jarak suatu benda dengan melakukan
perhitungan waktu dari pantulan gelombang ultrasonik
tersebut. Ada juga yang memanfaatkan gelombang ultrasonik
ini untuk mengusir binatang-binatang pengganggu yang tidak
diinginkan seperti nyamuk, tikus, serangga dan jenis binatang
lainnya. Hal ini karena kebanyakan pendengaran binatang bisa
mencapai frekuensi puluhan ribu hertz (ultrasonik)
dibandingkan pendengaran manusia yang hanya maksimum
20 Khz.
• PRINSIP KERJA
Prinsip kerja komponen jenis ini tidak berubah namun masing-masing pabrikan
membuatnya dengan desain IC dan teknologi yang berbeda-beda.
Hampir semua pabrikan membuat komponen jenis ini, walaupun dengan nama yang
berbeda-beda. Misalnya National Semiconductor menyebutnya dengan LM555,
Philips dan Texas Instrument menamakannya SE/NE555.
Motorola / ON-Semi mendesainnya dengan transistor CMOS sehingga komsusi
powernya cukup kecil dan menamakannya MC1455.
Philips dan Maxim membuat versi CMOS-nya dengan nama ICM7555.
Walaupun namanya berbeda-beda, tetapi fungsi dan pin diagramnya saling
kompatibel satu dengan yang lainnya.
Hanya saja ada beberapa karakteristik spesifik yang berbeda misalnya konsumsi daya,
frekuensi maksimum dan sebagainya. Spesifikasi lebih detail biasanya dicantumkan
pada datasheet masing-masing pabrikan
1. Ground, adalah pin input dari sumber tegangan DC paling negative
2. trigger, input negative dari lower komparator (komparator B) yang menjaga
osilasi tegangan terendah kapasitor di 1/3 Vcc dan mengatur RS flip-flop
3. output, pin keluaran dari IC timer 555.
4. reset, adalah pin yang berfungsi untuk me reset latch didalam IC yang akan
berpengaruh untuk me-reset kerja IC. Pin ini tersambung ke suatu gate
transistor bertipe PNP, jadi transistor akan aktif jika diberi logika low.
Biasanya pin ini langsung dihubungkan ke Vcc agar tidak terjadi reset
5. control voltage, pin ini berfungsi untuk mengatur kestabilan tegangan
referensi input negative (komparator A). pin ini bisa dibiarkan digantung,
tetapi untuk menjamin kestabilan referensi komparator A, biasanya
dihubungkan dengan kapasitor berorde sekitar 10nF ke pin groun

6. threshold, pin ini terhubung ke input positif (komparator A) yang akan me-
reset RS flip-flop ketika tegangan pada kapasitor mulai melebihi 2/3 Vc

7. discharge, pin ini terhubung ke open collector transistor Q1 yang


emitternya terhubung ke ground. Switching transistor ini berfungsi untuk
meng-clamp node yang sesuai ke ground pada timing terten

8. vcc, pin ini untuk menerima supply DC voltage. Biasanya akan bekerja
optimal jika diberi 5 –15V. supply arusnya dapat dilihat di datasheet, yaitu
sekitar 10 -15mA.
• Dalam sebuah sirkuit/rangkaian elektronika, transistor
berfungsi sebagai jangkar rangkaian. Secara fisik, Transistor
adalah sebuah komponen elektronika semi konduktor yang
memiliki 3 kaki, yang masing-masing kakinya diberi nama
basis (B), colector (C) dan emitor (E).
• Dalam sebuah sirkuit, fungsi Transistor dapat digunakan
sebagai sebuah penguat (amplifier), sirkuit pemutus dan
penyambung (switching), stabilisasi tegangan (stabilisator),
modulasi sinyal dan berbagai fungsi lainnya

Vous aimerez peut-être aussi