Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
By group
9
Takdir
Umat Islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan
Tuhan yang harus diimani sebagaimana dikenal dalam Rukun
Iman. Secara keilmuan dengan sederhana telah mengartikan takdir
sebagai segala sesuatu yang sudah terjadi.
Macam Macam Takdir
• Takdir Mua’llaq
takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Sebagai contoh ada
seorang siswa yang bercita-cita ingin menjadi insinyur pertanian. Untuk
mencapai cita-citanya itu ia belajar dengan tekun. Akhirnya apa yang ia cita-
citakan menjadi kenyataan. Ia menjadi seorang insyinyur pertanian.
• Takdir Mubram
Takdir mubram adalah takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat
diushakan atau tidak dapat di tawar-tawar oleh manusia. Contohnya ada
manusia yang dilahirkan dengan mata sipit, atau dilahirkan dengan kulit hitam
sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih dan lainnya.
Pengertian Qadla dan Qadar
• Secara bahasa
Qadla : kehendak / ketetapan hukum
Qadar : ukuran / ketentuan
• Secara terminologis
Qadla : penciptaan segala sesuatu oleh Allah sesuai
dengan Ilmu dan Iradah-Nya
Qadar : Imu Allah tentang apa-apa yang akan terjadi
pada seluruh makhluknya pada masa yang akan datang
Iman kepada Qada dan Qadar
berarti percaya dan yakin sepenuh hati bahwa Allah SWT mempunyai
kehendak, ketetapan, keputusan atas semua makhluk-Nya termasuk
segala sesuatu yang meliputi semua kejadian yang menimpa makhluk.
Kejadian itu bisa berupa hal baik atau buruk, hidup atau mati,
kemunculan atau kemusnahan. Semua menjadi bukti dari kebesaran
Allah SWT. Segala sesuatu telah ditetapkan oleh Allah.
Manusia Bebas atau Terpaksa
Apakah manusia memiliki kebebasan dalam berbuat ataukah manusia
telah diikat oleh kehendak dan kekuasaan mutlak Tuhan?
Jabariah : manusia bagaikan wayang yang digerakan oleh dalang
Qadariah : manusa berkuasa untuk melakukan perbuatan perbuatan
atas kehendak dan kekuasaannya sendiri.
Lari dari takdir atau berikhtiar
musayyar mukhhayyar
Manusia tidak memiliki kebebasan kehendak
baik menolak ataupun menerima. Pernyataan Manusia merupakan makhluk yang memiliki
ini menempatkan manusia pada posisi yang kebebasan kehendak, baik menolak ataupun
sama dan sejajar dengan benda, tanaman, menerima.
dan hewan
Secara filosofis, manusia merupakan makhluk MUKHAYYAR. Dengan
kebebasan berkehendak dan berbuat yang dimiliki manusia dapat
mengaktualisaikan dirinya sehingga eksistensinya melampaui ruang dan
waktu.
Meskipun manusia memiliki kebebasan, namun manusia tidak bisa terbebas
dari faktinitas dan nasib (musayyar). Faktisitas dan nasib ini meliputi gerak
reflek organ tubuh, terlahir seperti laki-laki atau perempuan, berkulit hitam
atau putih, berambut lurus atau keriting, dan berperawakan tinggi ataupun
pendek.
Manusia merupakan makhluk yang hidup di tengah-tengah takdir yang banyak, maka
manusia harus memiliki kebebasan dan kemampuan untuk memilih. Lebih-lebih manusia
tidak pernah mengetahui secara padti dan meyakinkan takdir tertentu yang “dipilihkan” atau
ditetapkan dan ditentukan allah baginya. Lari dari takdir allah yang buruk menuju takdir
allah yang baik mengisyaratkan manusia harus bekerja keras dan berikhtiar secara sungguh-
sungguh dan sekuat tenaga segenap kemampuan untuk memperolah kebaikan dalam
hidupnya.
Berikhtiar berarti memiliki optimistik untuk dapat meraih takdir allah yang baik, sebaliknya
menyerah berarti pesimistik. Berharap akan rahmat allah merupakan sikap yang disenangi
sedangkan berputus asa dari rahmat allah merupakan sikap tercela yang dilarang oleh allah.
jadi, dalam berikhtiar wilayah kerja manusia terletak pada proses sedangkan hasilnya
merupakan otoritas allah, manusia hanya berusaha dan allah lah yang menentukan
Hikmah beriman kepada qadla dan
qadar
1. Memberikan pengetahuan dan kesadaran bagi manusia bahwa allah
menciptakan segala sesuatu di alam ini dengan penuh keteraturan dan
hukm-hukum yang bersifat tetap dan pasti.
2. Melahirkan kesungguhan dalam berusaha dan beramal sebagai upaya
memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
3. Memotivasi manusia untuk selalu bertaqarrub (mendekatkan diri) dan
bertawakal (berserah diri) kepada allah.
4. Dalam setiap pekerjaan yang dilakukan senantiasa berorientasi pada
proses dan hasilnya sepenuhnya diserahkan kepada allah.
5. Melahirkan ketenangan batin dan ketentraman hidup.