0 évaluation0% ont trouvé ce document utile (0 vote)
83 vues7 pages
Perkembangan ilmu pengetahuan sangat pesat seiring kebutuhan manusia, namun tidak ada otoritas yang mengatur implikasi negatifnya. Ilmu tidak hanya membantu tujuan hidup melainkan mengubah hakikat manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan menimbulkan pertanyaan mengenai hubungan antara kecerdasan, kebenaran, dan moralitas tindakan.
Perkembangan ilmu pengetahuan sangat pesat seiring kebutuhan manusia, namun tidak ada otoritas yang mengatur implikasi negatifnya. Ilmu tidak hanya membantu tujuan hidup melainkan mengubah hakikat manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan menimbulkan pertanyaan mengenai hubungan antara kecerdasan, kebenaran, dan moralitas tindakan.
Perkembangan ilmu pengetahuan sangat pesat seiring kebutuhan manusia, namun tidak ada otoritas yang mengatur implikasi negatifnya. Ilmu tidak hanya membantu tujuan hidup melainkan mengubah hakikat manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan menimbulkan pertanyaan mengenai hubungan antara kecerdasan, kebenaran, dan moralitas tindakan.
keperluan hidup manusia. Di sisi lain, timbul kekhawatiran yang sangat besar terhadap perkembangan ilmu itu, karena tidak ada satu orangpun atau lembaga yang memiliki otoritas untuk menghambat implikasi negatif dari perkembangan ilmu. Jadi, ilmu bukan lagi merupakan sarana yang membantu manusia mencapai tujuan hidupnya, namun bahkan mengubah hakikat manusia itu sendiri. Ilmu dan moral, tanggung jawab sosial, serta revolusi genetika adalah hal yang saling berhubungan, dari seiring perkembangan ilmu pengetahuan saat ini terdapat beberapa pertanyaan yang menggelitik, 1. Benarkah makin cerdas, maka makin pandai kita menemukan kebenaran, makin benar maka makin baik pula perbuatan kita? Atau sebaliknya 2. Makin cerdas makin pandai pula kita berdusta?
Melalui ppt ini akan di urai mengenai ilmu
dan moral, tanggung jawab sosial ilmuwan dan revolusi genetika. 1. Pengertian aksiologi Menurut bahasa yunani aksiologi berasal dari kata axios (nilai) dan logos (teori), jadi aksiologi adalah teori tentang nilai. menurut suriasumantri (1998:234) dalam bukunya, aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. menurut kamus bahasa indonesia (1995:19) aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya etika. Dari definisi-definisi diatas terlihat dengan jelas bahwa permasalahan utama adalah mengenai nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang di nilai. Teori tentang nilai dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika. Kata ilmu berasal dari bahasa arab “ilm” (memahami, mengerti, atau mengetahui). Istilah ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja scire (mempelajari, mengetahui). The liang gie (1987) memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini di dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin di mengerti manusia (ihsan, 2010:108) Di kalangan ilmuan pada umumnya terdapat kesepakatan bahwa ilmu adalah suatu kumpulan pengetahuan yang sistematis (surajiyo, 2009:56-57) Definisi ilmu pengetahuan melibatkan enam macam komponen yaitu masalah,sikap, metode, aktivitas, kesimpualan, pengaruh. (ihsan, 2010 : 111- 112) Moral berasal dari kata latin mores (adat atau cara hidup). Etika dan moral mempunyai arti yang sama. Kata moral dalam bahasa yunani “ethos” yang artinya melahirkan etika.