Vous êtes sur la page 1sur 11

KELOMPOK 2

1. AAN ANISYAH
2. BENNY WIBOWO
3. DIA FITRIANA
4. FITRI FAJARWATI ZULFA
5. GALIH PUJI
6. MUFARIKHAH TRI WAHYUNI
7. NELAM ANGRAINI
8. NISA’UL ILMI CHIK AWALIL
9. NOVITA ANGGUN
10. PUTRI AYU NATALIA
PENGERTIAN
Ureter merupakan lanjutan dari pelvis
renalis yang berjalan dari hillus ginjal
menuju distal dan kemudian bermuara
pada kandung kemih. Ureter terdiri dari 2
saluran pipa di sebelah kanan dan kiri yang
menghubungkan ginjal kanan dan kiri
dengan kandung kemih. Ureter memiliki
panjang sekitar 20 – 30 cm dengan
diameter rata – rata sekitar 0,5 cm dan
diameter maksimal sekitar 1,7 cm yang
berada di dekat kandung kemih.
Lapisan didnding ureter
menimbulkan gerakan-
gerakan peristaltik tiap 5 Ureter memiliki tiga lapisan
menit sekali yang akan dinding yang terdiri dari
mendorong air kemih masuk Jaringan ikat (jaringan fibrosa)
ke dalam kandung kamih pada lapisan luar, otot polos
(vesika urinaria). Gerakan sirkuler dan longitudinal pada
peristaltik mendorong urine lapisan tengah,
melalui ureter yang
Lapisan-lapisan ureter:
diekskresikan oleh ginjal dan
tunica mucosa (dalam)
disemprotkan dalam bentuk tunica muscularis ---> efek
pancaran, melalui osteum peristaltik, nyeri kolik
uretralis masuk ke dalam m. longitudinalis int
kandung kemih. m. circularis
Ureter berjalan hampir m. longitudinalis ext
vertikal ke bawah sepanjang tunica serosa
fasia muskulus psoas dan
dilapisi oleh peritoneum
Berdasarakan letak anatomisnya ureter ini dibagi menjadi ureter pars
abdominalis yang berada di dalam rongga abdomen dan ureter pars
pelvis yang berada di dalam rongga pelvis

Kepentingan radiologi dan pembedahan (pars abdominalis dan pars


pelvina)
· Kepentingan radiologis (1/3 proksimal, 1/3 tengah, 1/3 distal)
1.Pars Abdominalis (dari pelvis renalis sampai bagian ventral a. iliaca
communis / pangkal a.iliaca externa / linea terminalis)
Terletak ventromedial M.psoas major, sebelah ventral disilangi vasa gonadalis
Ureter dextra turun di belakang:
 pars descendens duodeni\
 vasa colica dexter dan iliocolica
 radix mesenterium
 ujung akhir ileum
Ureter sinistra turun di belakang:
• vasa colica sinister
• radix mesocolon sigmoideum / recessus intersigmoideus

2. Pars Pelvina (dari linea terminalis pelviske VU)


• Di sebelah dorsal disilangi vasa iliaca interna / hypogastrica
terdapat di dalam visura seminalis atas dan disilang oleh
duktus deferens dan dikelilingi oleh pleksus vesikalis.
Selanjutnya ureter berjalan oblique sepanjang 2 cm di
dalam dinding vesika urinaria pada sudut lateral dari
Ureter pada trigonum vesika. Sewaktu menembus vesika urinaria,
pria dinding atas dan dinding bawah ureter akan tertutup dan
pada waktu vesika urinaria penuh akan membentuk
katup (valvula) dan mencegah pengambilan urine dari
vesika urinaria.

terdapat di belakang fossa ovarika urinaria dan berjalan


ke bagian medial dan ke depan bagian lateralis serviks
uteri bagian atas, vagina untuk mencapai fundus vesika
urinaria. Dalam perjalanannya, ureter didampingi oleh
arteri uterina sepanjang 2,5 cm dan selanjutnya arteri ini
menyilang ureter dan menuju ke atas di antara lapisan
ligamentum. Ureter mempunyai 2 cm dari sisi serviks
Ureter pada uteri. Ada tiga tempat yang penting dari ureter yang
wanita mudah terjadi penyumbatan yaitu pada sambungan
ureter pelvis diameter 2 mm, penyilangan vosa iliaka
diameter 4 mm dan pada saat masuk ke vesika urinaria
yang berdiameter 1-5 cm.
Dalam perjalanannya, ureter ini didampingi oleh arteri
uterina sepanjang 2,5 cm dan selanjutnya arteri ini
menyilang ureter dan menuju ke atas di antara lapisan
ligamentum. Sistem perdarahan ureter bersifat
segmental dan berasal dari pembuluh darah arteri
renalis, arteri spermatika interna, arteri hipogastrika,
arteri vesikalis inferior dengan hubungan kolateral yang
kaya perdarahan, sehingga umumnya perdarahan pada
tindak bedah ureter tidak begitu mengancam.

Persyarafan ureter bersifat otonom yaitu


oleh plexus hypogastricus inferior T11 – L2
melalui neuron simpatis.
Ureter memiliki fungsi yang penting
 menghantarkan urin dari ginjal menuju kandung kemih. Lapisan dinding
ureter yang terdiri dari otot – otot polos sirkuler dan longitudinal menimbulkan
gerakan – gerakan peristaltik (berkontraksi) setiap 5 menit sekali guna
mendorong air kemih kemudian disemprotkan dalam bentuk pancaran,
melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih. Sewaktu masuk
kandung kemih dinding atas dan dinding bawah ureter akan tertutup dan pada
saat kandung kemih penuh akan terbentuk katup (valvula) yang mencegah
kembalinya urin dari kandung kemih.
 Selain fungsi ureter tersebut selama perjalanannya ureter memiliki beberapa
tempat yang ukuran diameternya relatif lebih sempit daripada di banding
tempat lainnya Tempat-tempat penyempitan itu antara lain adalah : Pada
perbatasan antara pelvis renalis dan ureter atau pelvico-uretero junction Pada
persilangan ureter dan arteri iliaka di rongga pelvis atau flexura marginalis Pada
saat ureter masuk ke dalam kandung kemih atau uretero-vesico junction Pada
ketiga tempat sempit inilah batu (batu ginjal) atau benda-benda lain yang
berasal dari ginjal seringkali tersangkut di dalam ureter.

Vous aimerez peut-être aussi