0 évaluation0% ont trouvé ce document utile (0 vote)
44 vues59 pages
Menguraikan sejarah pemikiran ekonomi Islam pada zaman Abbasiyah dari tahun 750-932 M, mencakup runtuhnya dinasti Bani Umayyah dan bangkitnya kekuasaan Bani Abbas, serta masa keemasan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam pada masa tersebut.
Menguraikan sejarah pemikiran ekonomi Islam pada zaman Abbasiyah dari tahun 750-932 M, mencakup runtuhnya dinasti Bani Umayyah dan bangkitnya kekuasaan Bani Abbas, serta masa keemasan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam pada masa tersebut.
Menguraikan sejarah pemikiran ekonomi Islam pada zaman Abbasiyah dari tahun 750-932 M, mencakup runtuhnya dinasti Bani Umayyah dan bangkitnya kekuasaan Bani Abbas, serta masa keemasan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam pada masa tersebut.
di Zaman Abbasiyah 750-932 M Peta Abbasiyah Menghabisi Bani Umayyah • Bani Umayyah pd tahun 97 H dalam keadaan kacau balau dan banyak diserang oleh musuh, ada 4 musuh : a. Musuh yang memerangi orang muhallab (orang Azdi Yaman) b. Al-Mawali (mereka membayar pajak yang besar tetapi tidak diperlakukan seperti orang arab dan mendapat tekanan dari mana saja) c. Syi’ah (Syi’ah Alawiyah) d. Sekelompok orang persia yg tidak beriman dg sempurna dan masih memelihara agama terdahulu seperti; Rawandi, Kharrumi dan Manu. • Permusuhan makin memanas ketika khalifah Umar bin Abdul Aziz wafat tahun 101 H. Muhammad bin Ali Al-Abbasi sebagai pembuat rencana dan orang- orang bersekongkol dengannya. Menghabisi Bani Umayyah • Daerah yang lemah bagi bani Umayyah adalah Khurasan, kuffah dan daerah sekitarnya yang menganut paham syi’ah dan hijaz. • Waktu itu Hijaz merupakan daerah propaganda bagi keluarga Ali (keturunan fatimah yang tinggal di Madinah). Sehingga Muhammad Ali Al Abbasi tidak mungkin mendirikan pusat pemerintahan di Madinah, sehingga mencari daerah lain. Seperti kuffah, Namun tempat tersebut dipantau dg ketat oleh para pekerja Bani Umayyah dan revolusi tidak berhasil. Kemudian berpindah di khurasan, dimana pada saat itu terjadi perselisihan antara bangsa Arab (orang Yaman, Qais dan Mudhar). Khurasan negeri yg kacau disana terdapat banyak bangsa persia dan mawali yg ditindas dan ingin mengambil hak mereka. Tetapi krn khurasan di pegang bani umayyah akhirnya. Muhammad Ali Al Abbasi merupakan lelaki yg cerdas, akhirnya langkah yg pertama dilakukan adalah melakukan perlawanan dengan Bani Umayyah di Khurasan. Fase Propaganda Muhammad Ali • Propaganda muncul tahun 103 H. pada saat itu Muhammad Ali Al Abbasi mengirim 12 utusan (8 orang arab dan 4 dari non arab) ke Khurasan u/ melakukan propaganda, namun orang-orang bani umayyah mengetahui hal ini yang menyiksa utusan dari Muhammad Ali. • Tahun 109 H propaganda dilakukan dengan formula baru, mengirim orang yang paham sekali daerah Khurasan yakni Khaddasy. Namun khaddasy setelah propaganda abbasiyah bangkit beliau berhubungan dengan al- Kharramiyah (mazhab hedonis) akhirnya orang syi’ah moderat menyuruh Muhammad Ali untuk menahan Khaddasy. Namun tahun 118 H khaddasy ditangkap oleh penguasa bani umayyah dan dibunuh. Gerakan Propaganda • Gerakan propaganda vakum hingga tahun 125 H. tahun ini juga Muhammad Ali meninggal, lalu tugas beralih kepada anaknya yaitu Ibrahim. Propaganda dimulai dg formulasi baru. Ibrahim meletakkan pemikiran baru ketika memilih Abu Muslim Al Khurasani sebagai pemimpin tertinggi di Khurasan. Namun dia berjanji kepada Abu Muslim untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada Sulaiman bin Katsir Al Khuza’i yang melakukan propaganda setelah Khaddasy. Ibrahim meminta Abu Muslim untuk meminta pendapat Sulaiman bin Katsir dan tidak melakukan apapun kecuali setelah musyawarah dengannya. Dia menyebut Sulaiman bin Katsir adalah Syaikh. • Ketika itu Abu Muslim seorang pemuda, dengan demikian ketika Ibrahim menyebarkan propaganda kepada pemuda, beliau mengutus Abu Muslim. Dan Abu muslim menjadi pemimpin dikhurasan sampai tahun 128 H. lalu Abu Muslim mengumumkan bentuk propaganda “Aku berjanji kepada kalian dengan kitab Allah Azza waa jalla, Sunnah NabiNya, dan taat untuk ridha kepada Ahlul Bait Rasulullah. Kalian harus menjaga janji dan piagam Allah, serta bertolak, pergi, dan berjalan ke Baitullah. Kalian tidak boleh meminta rezeki dna makanan hingga pemimpin kalian memulainya. Jika salah seorang musuh kalian ditangkap, kalian jangan menghina kecuali dengan perintah pemimpin kalian”. Bani Umayyah Runtuh • Abu Muslim mulai merealisasikan tujuannya dengan memecah belah bangsa Arab. Dikhurasan kabilah arab mulai berperang. Dimana gubernur dari Umayyah Nashr bin Sayar berhasil dikalah oleh Abu Muslim. • Diirak gubernur dari bani umayyah Ibnu Hubairah dikalahkan oleh Abu Muslim dengan mengirimkan tentara dibawah kepemimpinan Qahthabah. • Ibrahim bin Muhammad bin Ali memerintah saudaranya yaitu Abu al Abbas untuk pergi ke kufah, abu al abbas dijuluki as- saffah (pembunuh/penumpah darah) mengajak pamannya Abdullah bin Ali untuk memerangi bani umayyah ditempatnya yaitu Syam. Dan akhirnya berhasil memenangkan pertempuran itu dan mengusir marwan bin muhammad dari Syam dalam peperangan Az-Zab. Marwan pun kabur ke mesir dan akhirnya ditahan di Bushir kemudian di bunuh. Bani Umayyah Runtuh • Akhirnya keluarga Abbas mengikuti keluarga Umayyah di setiap tempat, membunuh, memarahi hingga menghabiskan mereka. Hanya tersisa satu orang yang lari ke Andalusia dan mendirikan negara Umayyah disana. • Pada tahun 132 H bani umayyah jatuh. Lalu keturunan al-Abbas naik untuk menduduki kursi kekhalifahan. Dalam kejadian tersebut ada revolusi besar (yakni revolusi bangsa persia thd bangsa Arab), dimana Abu Muslim orang persia dari kabilah Khaddasy yang memimpin revolusi tersebut dan yg menyebarkan propaganda adl Muhammad bin Ali Al Abbasi, pernah berwasiat kepada Abu Muslim dg berkata “Jika engkau bisa untuk tidak meninggalkan lidah Arab di khurasan, lakukanlah” Sejarah Permulaan Abbasiyah • Takluknya Umayyah terhadap Abbasiyah menimbulkan karakteristik yang berbeda. Perbedaan mencolok terletak dari corak Arab yang dimasa Umayyah sangat dominan. Akibatnya timbul kaum non Arab yang disebut kaum mawali sebagai warga negara kelas dua. Sebaliknya di masa Abbasiyah, walaupun para penguasanya adalah orang Arab, namun corak Arab tidak lagi ditonjolkan. Dengan demikian, Abbasiyah telah mengubah corak khilafiyah dari Islam Arab ke Islam yang dipengaruhi unsur non Arab, terutama unsur Persia. Hal ini menyebabkan pengaruh kebudayaan Persia menonjol ketika masa Abbasiyah. Sejarah Permulaan Abbasiyah Masa Daulah Abbasiyah adalah masa keemasan Islam, atau sering disebut dengan istilah ‘’The Golden Age’’. Pada masa itu Umat Islam telah mencapai puncak kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi, peradaban dan kekuasaan. Selain itu juga telah berkembang berbagai cabang ilmu pengetahuan, ditambah lagi dengan banyaknya penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke bahasa Arab. Era Khalifah Islam Era Abasi Era Umawi H I G Era Khulafa F* E D J C A
Khilafah Bani Abbasiyah 1. Abu ‘Abbas ‘Abdullah bin Muhammad (al-Saffah), 132-136 H/ 749-753 M. 2. Abu Ja’far ‘Abdullah bi Muhammad (al-Mansur), 137-158 H/ 753-774M. 3. Muhammad bin ‘Abdullah bin Muhammad (al-Mahdi), 158-169 H/ 774-785 M. 4. Musa bin Muhammad bin ‘Abdullah (al-Hadi), 169-170 H/ 785-786 M. 5. Harun bin Muhammad bin ‘Abdullah (al-Rasyid), 170-193 H/786-808 M. 6. Muhammad bin Harun bin Muhammad (al-Amin), 193-198 H/ 808-813 M 7. ‘Abdullah bin Harun bin Muhammad (al-Ma’mun), 198- 218 H/ 813- 833 M. 8. Muhammad bin Harun bin Muhammad (al-Mu’tasim), 218-227 H/ 833-841 M. 9. Harun bin Muhammad bin Harun (al-Watsiq), 227-232 H/ 841-846 M. 10. Ja’far bin Muhammad bin Harun (al-Mutawakkil), 232-247 H/ 846-861 M. Khilafah Bani Abbasiyah 1.Muhammad bin Ja’far al-Mutawakkil (al-Muntasir), 247-248 H/ 861-862 M. 2.Ahmad bin Muhammad al-Mu’tasim (al-Musta’in), 248-252 H/ 862-866 M. 3.Muhammad bin Ja’far al-Mutawakkil (al-Mu’taz), 252-255 H/ 866-868 M. 4.Muhammad bin Harun al-Wathiq (al-Muhtadi), 255-256 H/ 868-869 M. 5.Ahmad bin Ja’far al-Mutawakkil (al-Mu’tamid), 256-279 H/ 869-892 M. 6.Ahmad bin Thalhab bin Ja’far (al-Mu’tadhid), 279-789 H/ 892-901 M. 7.‘Ali bin Ahmad al-Mu’tadhid (al-Muktafi), 289-295 H/ 901-907 M. 8. Ja’far bin Ahmad al-Mu’tadhid (al-Muqtadir), 295-320 H/ 907-923 M. 9. Muhammad bin Ahmad al-Mu’tadhid (al-Qahir), 320-322 H/ 932-933 M. 10. Muhammad bin Ja’far al-Muqtadir (al-Radhi), 322-329 H/ 933-940 M. 11. Ibrahim bin Ja’far al-Muqtadir (al-Muttaqi), 329-333 H/ 940-944 M. 12. ‘Abdullah bin al-Muktafi (al-Mustakfi), 333-334 H/ 944-945 M. 13. Al-Fadhl bin Ja’far al-Muqtadir (al-Muthi’), 334-363 H/ 945-973 M. 14. ‘Abdul Karim ibnul Fadhl al-Muthi’ (al-Tha’i), 363-381 H/ 945-973 M. 15. Ahmad bin Ishaq ibnul Muqtadir (al-Qadir), 381-422 H/ 973-991 M. Khilafah Bani Abbasiyah 16. ‘Abdullah bin Ahmad al-Qadir (al-Qaim), 422-467 H/ 1030-1074 M. 17. ‘Abdullah bin Muhammad ibnul Qaim (al-Muqtadi), 467-487 H/ 1074-1094 M 18. Ahmad bin ‘Abdullah al-Muqtadi (al-Mustazhir), 487-512 H/ 1094-1118 M. 19. Al-Fadhl bin Ahmad al-Mustazhir (al-Mustarsyid), 512-529 H/ 1118-1134 M 20. Manshur ibnul al-Fadhl al-Mustarsyid (al-Rasyid), 529-530 H/ 1134-1135 M. 21. Muhammad bin Ahmad al-Mustazhir (al-Muqtafi), 530-555 H/ 1135-1160 M. 22. Yusof bin Ahmad al-Muqtafi (al-Mustanjid), 555-566 H/ 1160-1170 M. 23. Al-Hasan bin Yusof al-Mustanjid (al-Mustadhi’), 566-575 H/ 1170-1179 M. 24. Ahmad ibnul Hasan al-Mustadhi’ (al-Nashir), 575-622 H/ 1179-1225 M. 25. Muhammad bin Ahmad al-Nashir (al-Zhahir), 622-623 H/ 1225-1226 M. 26. Manshur bin Muhammad al-Zhahir (al-Mustanshir), 623-640 H/ 1226-1242 M. 27. ‘Abdullah bin Manshur al-Mustanshir (al-Mu’tashim), 640-656 H/ 1242-1258 M. Silsilah Abbasiyah Abu Abbas As-Safah (750-754 M) • Mengadakan rumah-rumah api untuk panduan musafir (lampu-lampu jalan raya untuk panduan orang-orang yang berjalan pada malam hari). • Memperbaharui jalan dan meletakkan batu tanda jarak di antara Mekah dengan Kufah mengikut kiraan Batu Hasyimi. • Memperkukuhkan angkatan tentara untuk mempertahankan ancaman musuh terutama dari Rom. • Membuka Bandar baru di Iraq yang dinamakan Bandar Hasyimiah. Pemikiran Ekonomi Abu Ja’far Al-Manshur 137-158 H/ 753-774M • Meletakkan batu pertama pembangunan ibukota baru Baghdad. Daerah ini dilintasi sungai tigris, sehingga bisa berhubungan dengan Cina, mengeruk hasil laut dan hasil makanan dari Mesopotamia, Armenia, dan daerah sekitarnya. • Sungai eufrat yang memungkinkan penduduk disana mendapatkan semua hasil bumi suriah, Raqqah dan daerah sekitarnya. • Membangun kota yang dirampungkan 4 tahun menghabiskan biaya 4.883.000 dirham dan mempekerjakan 100 ribu arsitek, pengrajin, dan buruh yg berasal dari suriah, mesopotamia dan daerah lainnya dalam wilayah kekuasaan kerajaan. Pemikiran Ekonomi Abu Ja’far Al-Manshur • Membuat kota melingkar sehingga dijuluki kota Lingkaran (al-Mudawwarah) dengan dinding berlapis dua, parit yang dalam dan dinding ketiga setinggi 90 kaki yang mengelilingi kawasan utama. Dinding memiliki 4 gerbang yang berjarak sama, yang darinya 4 jalan raya membentang dari pusat kota, membetuk jari-jari roda ke arah 4 sisi kerajaan. Jadi semuanya membentuk lingkaran konsentris yang berporos pada istana khalifah yang disebut gerbang emas (baab al-dzahab) krn gerbangnya dilapisi emas (tamim ansary 159). • Ilmu perbintangan juga dijadikan acuan abu ja’far untuk membangun markas militer, keluarga, pasukan pengawalnya dari khurasan sepenuhnya mengandalkan ramalan nasib baik dari para astrolog istana. Pemikiran Ekonomi Abu Ja’far Al-Manshur • Dalam mengendalikan harga-harga, khalifah Al- Manshur memerintahkan kepala jawatan pos untuk melaporkan harga pasaran dari setiap bahan makanan dan barang lainnya .jika mengalami kenaikan yang luar biasa ia memerintahkan kepada para walinya agar menurunkan harga-harga ketingkat semula. • Disamping itu Khalifah Al-Manshur sangat hebat dalam membelanjakan harta Baitul Maal. ketika ia meninggal, kekayaan kas Negara telah mencapai 810 juta dirham Khalifah Al-Mahdi (158-169 H) • Al-Mahdi sangat diuntungkan dengan hal yang dilakukan oleh ayahnya yaitu Abu Ja’far Al-Manshur. Dia mendapatkan kas yang penuh dengan harta, keamanan sangat terjamin, dan rakyat yang patuh kepada khalifah. • Al-mahdi merupakan laki-laki yang lembut, mencintai rakyatnya, menganjurkan rakyatnya agar mencintai dan menerimanya. • Sehingga hal yang dilakukan adalah mencintai musuh, membebaskan tawanan yg ditawan oleh ayahnya krn sebab politik. • Beliau menggunakan politik kasih sayang, yaitu politik kasih sayang terhadap pengikut, komandan, dan keluarganya. Dia mengembalikan harta kepada pemiliknya. Dia mengambil harta yang banyak dari kas negara kemudian membagikanya dengan ikhlas (hal 44 Yusuf Al-Isy). • Al-mahdi juga membagi harta kepada penduduk makkah dan madinah masing-masing berjumlah 30 ribu dirham. Baju dibagikan berjumlah 100.000 potong, membangun rumah di sepanjang jalan makkah dan mendirikan pabrik. Khalifah Al-Mahdi • Disamping itu jalur transit perdagangan antara timur dan barat juga banyak menghasilkan kekayaan . • untuk meningkat hasil sektor pertanian pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan yang membela hak-hak kaum tani, seperti peringanan beban pajak hasil bumi. penjaminan hak milik dan keselamatan jiwa. perluasan lahan pertanian disetiap daerah dan pembangunan berbagai bendungan dan kanal. • Sementara untuk meningkatkan sektor perdagangan pemerintah membuat sumur-sumur, membangun tempat-tempat peristirahatan para khalifah dagang dan mendirikan armada dagang. serta menjaga keamanan pelabuhan dan pantai. Khalifah Al-Mahdi • Pada masa pemeintahan Al-Mahdi perekonomian Negara mulai meningkat dengan peningkatan disektor pertanian melalui Irigasi dan peningkatan hasil pertambangan ,seperti Emas, perak ,tembaga, besi. • kantor pengawas (diwan al-dziwam) yang pertama kali diperkenalkan oleh al-Mahdi; dewan korespondensi atau kantor arsip (diwan al-tawqi) yang menangani semua surat resmi, dokumen politik serta intruksi dan ketetapan khalifah; dewan penyelidik keluhan; dengan departeman kepolisian (diwan al-syurthah) bertugas mengawasi pasar dan menjaga tatanan sosial dan pos. (hal 401 history of arab) Khalifah Al-Hadi (169-170 H) • Al-Hadi merupakan putra dari Al-Mahdi. Pada zaman al-Hadi pula reformasi digulirkan. Khalifah ini begitu disayangi oleh rakyat semua golongan karena sebagai khalifah beliau telah mengadili semua pengaduan, menghentikan pembunuhan, memberikan jaminan kepada pihak yang bimbang dan takut, membela pihak yang teraniaya dan bersikap sopan santun, membagikan sebanyak 6 juta dirham dan 14 juta dinar yang ditinggalkan oleh al-Mansur. Dan pada saat Baitul Maal kosong, beliau menggalang kas negara dengan memungut pajak. Harun Al-rasyid (170-193 H) • Harun al-Rasyid melanjutkan tongkat kepemimpinan dari saudaranya Musa Al-Hadi dan berakhir dengan tragedi orang-orang Barmak tahun 187 H. dimana Al-Rasyid menuruti segala yang diusulkan oleh Yahya bin Khalid Al-Barmaki dan memberikan seluruh kekuasaan menteri kepadanya. Al Rasyid melakukan, memecat, menentukan, mengumpulkan dan memutuskan segala hal sesuai dengan saran Yahya. • Runtuhnya Al Rasyid krn politik yang dijalankan orang Barmak, dimana politik yang dijalankan untuk mengumpulkan kekayaan. Harun Al-rasyid (170-193 H) • Popularitas Daulat Bani Abbasiyah mencapai puncaknya dizaman khalifah Harun Al-Rasyid (786- 809 M) dan puteranya Al-Ma’mun (813-833 M) pertumbuhan ekonomi berkembang dengan pesat. pada masa pemerintahannya ia membangun Baitul Maal Untuk mengurus keuangan Negara dan menunjuk seorang wazir. yang mengepalai beberapa diwan.yaitu : • Diwan Al-Khazanah ,berugas mengurus seluruh perbendaharaan Negara. • Diwan Al-Azra ,bertugas mengurus kekayaan Negara yang berupa hasil bumi.Seperti perak, emas,tembaga dan besi. • Diwan Khazain As-siaah,bertugas mengurus perlengkapan angkatan perang. Sumber Pendapatan Harun Al-Rasyid Pendapatan Pengeluaran • Kharaj • Riset Ilmiah • Jizyah • Penerjemahan buku Yunani • Zakat • Biaya pertahanan dan • Fai’ anggaran rutin pegawai • Ghanimah • Membiayai para tahanan • Ushr dalam hal penyediaan bahan makanan dan pakaian musim • Harta warisan yang panas dan dingin tidak memiliki ahli waris Harun Al-rasyid • Pemerintahan Harun Al-Rasyid juga sangat memperhatikan masalah perpajakan ia menunjuk Qadi Abu yusuf untuk menyusun sebuah kitab pedoman mengenai keuangan Negara secara syariah untuk itu Imam Abu Yusuf menyusun sebuah kitab yang diberi judul Kitab Al-Kharaj. Selain itu kekayaan yang banyak juga dimanfaatkan Harun al rasyid untuk keperluan sosial, rumah sakit, lembaga pendidikan, dokter, dan farmasi didirikan. Pada masanya sudah terdapat paling tidak sekitar 800 orang dokter. Disamping itu pemandian pemandian umum juga dibangun. Tingkat kemakmuran yang paling tinggi terwujud pada masa ini.
• Masa Harun Al Rasyid memiliki limpahan ilmu pengetahuan,
baik bahasa, sastra dan penerjemahan berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Sehingga masa ini telah mengalirkan sungai- sungai ilmu pengetahuan. Muncullah berbagai macam karya yang brilian. Bashrah, Baghdad dan Kufah senantiasa melahirkan ilmuwan dalam jumlah yang sangat besar. Pemungutan Kharaj para khalifah Harun melakukannya dengan tiga cara yaitu : – Muhasabah atau Penaksiran Luas areal tanah dan jumlah pajak yang harus dibayar dalam bentuk uang.Tanah yang tidak banyak membutuhkan tenaga untuk penyiapan sarana pengairan jumlah pajaknya 10% sedangkan tanah yang ,memerlukan kerja keras untuk menyediakan saluran air dan irigasi jumlah pajaknya 5 %. Pemungutan Kharaj para khalifah Harun melakukannya dengan tiga cara yaitu : – Al-Muqasamah yaitu penetapan jumlah tertentu (presentase) dari hasil yang diperoleh.Dalam metode penilaian pajak tanah muqasamah, para petani dikenakan pajak dengan mengunakan rasio tertentu dari total produksi yang merek hasilkan,rasioini bervariasi sesuai dengan jenis tanaman,sistem irigasi,dan jenis tanah pertanian. Ada dua keuntungan dengan pemberlakuan sistem muqasamah yaitu peningkatan pendapatan bait al mal,sistem ini menilai berdasarkan jumlah total produksi sehingga akan kebal terhadap fluktuasi harga benih. Yang kedua mencegah ketidak adilan bagi para pembayar pajak – Al Muqtha’ah atau penetapan pajak hasil bumi terhadap para jutawan berdasarkan persetujuan antara pemerintah dengan yang bersangkutan Khalifah Al-Amin
Ini adalah langka Arab-Bukharan bilon dram, ukuran 24,5 mm dan
berat 1,98 gram, dari zaman Islam Abbasid Khalifah Al-Amin (AH193- 198 / 809-813 AD) Jenis ini hanya legenda Arab yang dibaca, dari bagian bawah kanan, bismillah muhammad Rasul Allah Muhammadiyah mama amr bihi al-amin 'ali sulayman lilla. Khalifah Al ma’mun ( 198-218 H ) • Sepeninggal Harun Al-rasyid tampuk kekuasaan Bani Abbasiyah diserahkan kepada khalifah Al-Ma’mun ,Al-Ma’mun dikenal sebagai khalifah yang cinta kepada ilmu. pada masa pemerintahannya, penerjemahan buku buku asing digalakkan. untuk menerjemahkan buku-buku yunani, ia menggaji penerjemah-penerjemah dari golongan Kristen dan penganut agama lain yang ahli . Khalifah Al ma’mun ( 198-218 H ) • ia juga banyak mendirikan sekolah salah satu karya besarnya yang terpenting adalah pembangunan Bait Al Hikmah pusat penerjemahan yang berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan perpustakaan yang besar .pada masa Al-Makmun inilah Baghdad mulai menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan. • Dan untuk menggaji para penerjemah asing, khalifah Al-Ma’mun mengambil dari dan Baitul Maal. Khalifah Mu’tasim • Al-Mu’tashim mulai membangun kota Surra Man Ra’a (Samarra). Jaraknya dr baghdad sekitar 140 KM. Dia memilih tempat yang tinggi dan kokoh. Dia mengalirkan air ketempat tersebut dan memfasilitasinya dengan pertahanan dan benteng (hal 528). • Memperluas kota dan membangun jalan supaya antara tentara dan masyarakat tidak terjadi bentrok. • Di Samarra membangun jalan yang bernama asy-syari’al azhim (jalan yang luas dan lebar). Dan membangun istana diberikan kepada kerabat, tentara dan orang turki (sehingga rumah dan tanah sendiri). Khalifah Mu’tasim • Antiokia yang terletak di pesisir timur laut tengah pelabuhan yang diperlebar pada masa Khalifah al-Mu’tasim ini merupakan pusat perdagangan Syam yang menjadi transit (perhentian) para saudagar timur dan barat. • Pemerintah membelanjakan uang dengan mubazir untuk memberi hadiah yang lumayan dan melancarkan peperangan. • Sementara cukai yang berat telah membebankan rakyat dan membantu kegiatan ekonomi di kalangan mereka. Khalifah Abu Jafar Harun Al- Watsiq • Al-Mu’tashim meninggal pada tahun 227 H kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Al-Watsiq. Mengikuti gaya politik ayahnya dan pamannya al- Maksum. • Al-Watsiq melakukan kesalahan karena tidak memberikan putra mahkota kepada siapapun sampai beliau meninggal. Kemudian kacau balau lalu ditangani oleh bangsa turki dan para menteri. Orang-orang turki pun mulai memperluas jaringan, dan bersama para menteri mereka mencari orang yang tepat untuk mereka jadikan khalifah. • Kemudian mereka merekayasa dengan memanggil anaknya al-watsiq dan memakaikan pakaian kerajaan ayahnya, tetapi pakaian tersebut terlalu besar sehingga pakaian tersebut dilepas kemudian beralih memakaikan pakaian tersebut kepada saudara al-watsiq yaitu al- Mutawakkil. Khalifah Abu Jafar Harun Al- Watsiq • Daerah Khurasan merupakan daerah pertanian yang paling makmur sehingga menjadi pendapatan pajak kerajaan terbesar. Kota bundar Bukhara, merupakan daerah perkebunan yang subur, disini antara Samarkan dan Bhukara, terbentang lembah Sogdiana, salah satu dari “empat sorga dunia”, yaitu Shi’b Bawwan (celah bavvan di Faris), kebun Ubalah Canal, yang membentang dari Bashrah ketenggara. Ditaman-taman ini tumbuh subur beberapa jenis buah, sayuran dan bunga, seperi kurma, apel apricot, persik, prem, lemon, jeruk, anggur, zaitun, almond, delima, terung, lobak, mentimun, mawar, kemangi, segka, di datangkan dari Kwarizm ke istana al-Ma’mun dan al-Wastiq dalam peti yang diisi es, harga satu buah semanga diBaghdad mencapai 700 dirham. Pada keyataannya , pohon dan sayuran yang kini tumbuh sudah dikenal pada masa itu, kecuali magga, kentang, tomat, dan tanaman sejenis baru diperkenalkan dari dunia baru. Dan Negara koloni eropa di seberang benua. • Minat terhadap peranian tampak dari kebanyakan buku mengulas tentang tumbuh-tumbuhan, termasuk terjemaahan dari bahasa Yunani, yang terdapat dalam fihrist, jaga ada buku tentang pembutan farfum dari bunga, dan buku yang di klaim sebagai karya ibnu Wahsyiyah yang berjudul al-Filahah al-Nabatiyah (hal 441 Philip K Hitti) Khalifah Mutawakkil • di Zaman Mutawakkil jumlah harta di dalam Baitul Maal merosot begitu jauh sekali, yaitu hanya 67 juta berbanding 900 juta dirham di masa al-Rasyid. • Al-Mutawakkil mendekati para pedagang, pengrajin dan petani serta memberikan harta kepada mereka semua. • Beliau memperbaiki kualitas dan membuat kanal. Bahkan mendekati orang-orang dengan melakukan sesuatu yang mulia, yaitu menangguhkan pajak yang diwajibkan atas tanaman sampai buahnya menjadi matang. Kemerosotan Sistem Keuangan Khalifah Mutawakkil • di Zaman Mutawakkil bahwa pencatat pajak telah mengumpulkan kekayaan yang banyak. Akhirnya mereka ditangkap. 2 orang pencatat pajak rela memberikan 2 juta dinar dengan syarat mereka tidak disiksa. Al Mutawakkil pun menerima syarat tersebut. • Hal lain adalah bahwa urusan kementrian yang kacau balau. Karena mendelegasikan urusan kepada para menteri yang ternyata tidak kapable dimana mayoritas mereka buta huruf atau semi buta huruf. Sehinga ada seorang menteri yang berpengetahuan yakni Abdullah Malik bin Az-Ziyat segala urusan selesai namun dengan kekerasan dan aturan. Khalifah Muntasir • khalifah Muntasir Billah mendirikan sebuah perpustakaan megah guna memfasilitasi berbagai diskursus keilmuan di Madrasah Musthansiriyah. Perpustakaan itu terdiri dari 40 ruangan yang diisi lebih dari 1,6 juta buku, dan sudah tersusun dengan sistem klasifikasi canggih. sehingga perpustakaan juga menjadi tempat penyelenggaraan riset secara intensif, ajang berpolemik para ilmuwan dari berbagai spesifikasi dan kegiatan-kegiatan umum lainnya. Khalifah Al-Mu’tadhad dan Al-Muktafa • Kedua khalifah ini bekerjasama namun khalifah al- Mu’tadhah lebih banyak jasanya dibanding al-muktafa. • Memperbaiki sistem perairan dan membuka saluran- saluran kecil • Memperbaiki kondisi petani dengan memberikan bibit dalam jumlah besar kepada mereka terlebih dahulu. Dan menangguhkan pembayaran pajak hingga hasil produksi berhasil dikumpulkan. • Pada saat khalifah mu’tadhad meninggal harta baitul maal tersimpan 15 juta dinar. Selanjutnya khalifa Al- Muktafa sistem yang dipakai sama dengan Al-Mu’tadhad dalam mengumpulkan kekayaan. Khalifah Muktadir • pada saat itu hampir setiap wazir mempunyai bankir sendiri, misalnya Ibn Furat menunjuk harun Ibnu Imran dan Joseph Ibnu Wahab sebagai bankirnya. Kemajuan praktek perbankan pada zaman itu ditandai dengan beredarnya sakk (cek) dengan luas sebagai media pembayaran. Bahkan peranan bankir telah meliputi tiga aspek yaitu menerima deposit, menyalurkannya dan mentransfer uang. Para bankir selain menjaga hubungan baik dengan para wazir sehingga merekapun dipanggil dengan julukan jahabizatul hazrat. Khalifah Muktadir • Misalnya Ibnu Furat (908 – 911 M) meminjam uang dari Jozep Ibn Phineas untuk membayar gaji pegawai ahwaz dua bulan. Ali Ibnu Isa (912 –916 M) meminjam 150.000 dirham kepada bankirnya setiap tanggal 1 untuk membayar gaji tentara. Sektor Utama Ekonomi Abbasiyah (1) • Pertanian Karya penting tentang ilmu pengolahan tanah dan tanaman ditulis di Iraq oleh seorang pengkaji, Ibn Washiyyah dalam buku yang dinamakan kitab Al-Filalah al Nabatiyyah (291 H/904 M) 1. Bidang pertanian mengalami perkembangan pesat, karena di samping ibu kota terletak di daerah sangat subur (diapit oleh sungai Eufrat dan Tigris), para penguasa memberi kekebasan kepada penduduk setempat untuk mengolah lahan pertanian mereka, tanpa tekanan-tekanan yang bersifat diskriminatif. 2. membuka kembali saluran irigasi yang lama dari sungai Eufrat, dan membuat saluaran irigasi baru sehingga membentuk “jaringan yang sempurna”. Kanal besar pertama, yang disebut Nahr I’sa setelah digali kembali oleh keluarga al-Mansur menghubungkan aliran sungai Eufrat di Anbar sebelah barat laut dengan sungai Tigris di Baghdad. Sektor Utama Ekonomi Abbasiyah (1) • diperkebunan ditanami sayur-mayur, tumbuhan penuh dan beraneka ragam makanan rambat serta rempah-rempah melimpah ruah. • di daerah pinggiran gurun, ditanami pohon kurma yang menjadi makanan pokok penduduk miskin saat itu. • di daratan tepian sungai ke selatan, Sawad, yang menumbuhkan berbagai jenis buah dan sayuran, yang tumbuh didaerah panas maupun dingin. Kacang , jeruk, terung, tebu, dan beragam bunga seperti, bunga mawar dan violet tumbuh subur. (hal 437) Sektor Utama Ekonomi Abbasiyah (2) • Perindustrian 1. Di bidang industri terdapat pemisah antara sektor pemerintah dan swasta, tetapi bagaimana bebasnya pihak swasta bergerak dalam suatu industri kerajinan tangan misalnya ia Tetap di bawah aturan dan pengawasan negara. 2. Perindustrian yang berskala besar ditangani oleh negara, seperti fabrik senjata, galangan kapal laut, armada perdagangan fabrik kertas dan fabrik barang-barang lux lainnya. Sektor Utama Ekonomi Abbasiyah (2) • Perindustrian (hal 428) 3. Demikian juga percetakan mata uang emas dan perak. 4. Industri lain yang sangat penting pembuatan kertas tulis, yang di perkenalkan pada abad ke 8 dari China ke Samarkhan kertas Samarkand, yang diduduki Islam pada tahun 704, di pandang tidak ada tandingannya pada saat itu. 5. Di kawasan Asia Barat banyak didapati perusahaan membuat permaidani, selimut, sutea, kapas, kain-kain bulu, kain-kain tenun, alat-alat perkakas rumah dan dapur. Sektor Utama Ekonomi Abbasiyah (2) • Beberapa bidang industri dan kerajinan rakyat yang terkenal pada masa ini antara lain: 1. Industri gelas dan tembikar. 2. Industri tekstil dan tenun terdapat di Myat, Kabul, Transoxiana, Maroko Andalus, Merx dan Mesir. 3. Industri pertimbangan, penggalian perak, kuningan, timah, dan besi terdapat di daerah Afrika dan Andalus. 4. Penggilingan gula tebu menyebar di sebelah barat daya Persia, Basrah, dan Tusthat, begitu juga pengolahan minyak jaitun yang menjadi pelezat makanan terdapat di Andalus Maroko dan Mesir. 5. menggalakan industri pembuatan lilin, sabun kerajinan kulit, galangan kapal perang dan lain-lain. Sektor Utama Ekonomi Abbasiyah (3) • Perdagangan (hal 428) Berikut laluan-laluan penting yang dilalui para saudagar pada kegiatan niaga pada masa dinasti Abbasiyah: 1. Dari barat ke timur via Mesir, menggunakan laluan ini. Kebanyakan para pedagang Yahudi yang menjadi mitra usaha saudagar muslim dan Irak. Di Istahan mereka mempunyai perkampungan dagang yang disebut Havi Yahudi (lorong Yahudi). 2. Dari Eropah ke Timur Via Antiokia terus ke Baghdad melalui sungai Eufrat, kemudian teluk Persi, Yaman, India dan China. 3. Dari utara Rusia ke timur melalui laut Kaspian kemudian ke Marx, Balk, Bukhara, Samarkhand, Transoxiana, dan China. Sektor Utama Ekonomi Abbasiyah (3) • Perdagangan 4. Jalur darat dari Eropa ke timur dimulai dari Andalusia, melalui Jabal Tariq ke Maroko, Tunisia, Mesir, Damaskus, Irak (Baghdad, Basrah, dan Kuffah) lalu ke Iran, Kirman, India dan berakhir di China. Para saudagar muslim yang berniaga lewat jalur ini sekarang disebut silk road (jalur sutra). Disebut demikian karena salah satu barang dagangan yang diangkut berupa sutra. 5. Jalur laut dan Teluk Persi, Gujerat, Selat Malaka, Jawa, Laut China ke Kanton (China). Peranan Baitul Maal Abbasiyah • Agen pembangunan. • Badan Amanah. • Agensi perdagangan. • Badan penasihat dan pengawas kepada kerajaan Islam. • Disamping itu, ia juga merupakan pusat penyelarasan pertukaran mata uang serta menerima titipan harta. Kegiatan pertukaran mata uang diletakkan dibawah jabatan khas yang dikenali sebagai Diwan al-Amwal. Prinsip Akuntansi Zaman Abbasiyah
• Semua urusan keuangan harus ditulis dan
disimpan dengan terang, jelas dan teliti • Semua catatan hendaknya dibuat dengan bukti yang shahih • Semua harta disimpan dalam tempat yang khusus untuk memudahkan pengawasan dan penjagaan (baitul mal) Prinsip Akuntansi Zaman Abbasiyah
• Segala perkiraan perhitungan seperti zakat,
kharaj, jizyah, fa’I, ushr, hendaklah dilakukan oleh orang yang dipercaya dan harus cukup bukti-buktinya. • Segala acount hendaklah diperiksa oleh orang lain yang bukan pencatat account • Persediaan hendaklah dihitung dengan teliti disetiap penghujung tahun. Dan dengan digunakannya ilmu akuntansi pada zaman abbasiah segala macam administrasi jadi lebih mudah. Hancurnya Khalifah Abbasiyah Faktor Internal : • Adanya persaingan tidak sehat antara beberapa bangsa yang terhimpun dalam Daulah Abbasiyah, terutama Arab, Persia, dan Turky • adanya konflik aliran pemikiran dalam islam yang sering menyebabkan timbulnya konflik berdarah • munculnya dinasti–dinasti kecil yang memerdekakan diri dari kekusaaan pusat Baghdad ; dinasti buwayhi, dinasti saljuk • kemerosotan ekonomi akibat kemunduran politik. Faktor Eksternal : • perang salib yang terjadi dalam beberapa gelombang • hadirnya tentara mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan (cucu Jengis Khan)-hal 619 59