Vous êtes sur la page 1sur 45

ADAPTASI SUBSELULAR

Dr.Henny Sulastri,SpPA(K)
ADAPTASI SUBSELULAR

I. Respon Subselular Terhadap


Jejas
II. Akumulasi Intrasel
III. Kalsifikasi Patologik
IV. Penuaan Sel (Cellular Aging)
I. Respon Subselular Terhadap Jejas

1. Katabolisme Lysosomal

2. Induksi (hipertrofi) Retikulum Endoplasma

3. Perubahan Mitokondrial

4. Abnormalitas Sitoskeletal
II. Akumulasi Intrasel

1. Lipid (Steatosis, Kolesterol & kolesterol ester)

2. Protein

3. Perubahan hialin

4. Glikogen

5. Pigmen
III. Kalsifikasi Patologik
1. Kalsifikasi Distrofik

2.Kalsifikasi Metastatik

IV. Penuaan Sel


1. Perubahan Fungsional dan Morfologi

2. Mekanisme Penuaan Sel


I. Respon Subselular
Terhadap Jejas
Katabolisme Lisosomal
Lisosom:
• lisosom primer (organela intrasel
dilapisi membran yg mengandung
beragam enzim hidrolitik)
• lisosom sekunder / fagolisosom
(lisosom primer ini berfusi dgn vakuola
yang mengandung material asing)
Katabolisme lisosomal mencerna
material melalui dua cara:

– Heterofagi: proses pengambilan &


degradasi material-material yang
berasal dari lingkungan eksterna
melalui fagositosis.
– Autofagi: digesti lisosomal thd
komponen- komponen sel itu sendiri.
Penyakit Enzim yang gagal Organ utama yang
terpengaruh
Hurler α-L-iduronidase Sistem rangka &
susunan syaraf
Sindrom A Heparan sulfat Sistem rangka &
Sanfilippo sulfamidase susunan syaraf
Tay-Sachs Heksosaminidase-A susunan syaraf
Gaucher β-D-glikosidase Hati dan limpa
Penyakit sel-I Fosfotransferase Sistem rangka &
(inklusi) susunan syaraf (RM)

Sumber: Histologi Dasar.ed.10.EGC


Induksi (Hipertrofi) Retikulum
Endoplasma Halus
RE :
1. RER
– Sisterna gepeng dan
poliribosom
– sekresi protein (sel asini
pankreas, fibroblast, sel
plasma)
2. SER
– Sisterna tubular,
poliribosom (-)
– memetabolisme agen-
agen eksogen
– bagian intraselular yg memetabolisme
agen-agen eksogen yang berhubungan
dgn mixed function oxidase (P450)
pathway
– Paparan agen kronis /obat-obatan
(fenobarbital) menginduksi → adaptasi
hipertrofi SER
Perubahan Mitokondrial
• organel bulat berbentuk
filamen L = 0,5-1 µm, P=
10 µm.
• Fs: energi kimiawi
metabolit → energi
– 50 % →ikatan fosfat
berenergi tinggi (ATP)
– 50 % → menjaga suhu
tubuh
• Disfungsi mitokondrial berperan penting
pada jejas sel akut dan apoptosis
• menyebabkan kelainan-kelainan patologik
– Sel hipertrofi dan atrofi
– megamitokondria
– Miopati mitokondria (penyakit otot
herediter)
– Onkositoma
Abnormalitas Sitoskeletal
• Sitoskeleton
mengandung:
– filamen aktin dan
miosin
– mikrotubulus
– berbagai kelas filamen
intermedia
– bbrp bentuk
nonfilamentosa &
nonpolimerisasi pada
Sitoskleleton sel eukariotik. protein kontraktil
Filamen Aktin (merah)
Mikrotubulus (Hijau)
Nukleus (biru)
Sumber: Cytoskeleton, Wikipedia free encyclopedia
Sitoskeleton penting untuk:

• Transpor intraselular organel dan


molekul.
• Mempertahankan arsitektur sel dasar
• Membawa sinyal sel-sel dan sel-
matriks ekstrasel menuju nukleus.
• Kekuatan mekanis untuk keutuhan
jaringan.
• Mobilitas sel.
• Fagositosis
Abnormalitas sitoskeletal menyebabkan:

• defek fungsi sel (cell locomotion atau


pergerakan organela interselular)
– defek mikrotubulus menyebabkan silia
immotil
– sindroma Kartagener

• akumulasi intraselular abnormal filamen-


filamen intermediat (Mallory bodies)
– penyakit liver alkoholik
II. Akumulasi Intrasel
II. Akumulasi Intrasel
• dapat membahayakan atau
menyebabkan berbagai tingkat cedera
• Lokasi:
– sitoplasma,
– organel (khususnya lisosom)
– nukleus
Tiga jalur umum akumulasi intra sel abnormal:

1. Zat endogen normal (air, protein, KH,


lipid) . Kec. normal / ↑ tetapi kec.
metabolik tidak adekuat untuk
menyingkirkannya
2. Zat endogen normal atau abnormal
terakumulasi karena defek genetik atau
acquired
3. Zat eksogen abnormal disimpan dan
menumpuk karena sel tidak memiliki mesin
enzimatik untuk mendegradasi zat
1.Lipid
• Jenis lipid yaitu trigliserida, kolesterol-
kolesterol ester dan fosfo lipid
• Steatosis ( Perlemakan /Fatty Change)
– setiap akumulasi abnormal trigliserida dalam sel
parenkim
– sering terlihat di hati, kdg di jantung, otot
rangka, ginjal & organ lain
– dapat disebabkan o/ toksin, malnutrisi protein,
DM, obesitas, dan anoksia serta penyalahgunaan
alkohol
Defek-defek yang dapat menyebabkan
perlemakan hati:
• K> as lemak bebas yg
masuk ke dlm hati
(kelaparan, th/
kortikosteroid).
• P↑ sintesis as. lemak
• P↓ oksidasi as. lemak
(anoksia)
• P↑esterifikasi as. lemak →
trigliserida ok p↑ α-
gliserofosfat (alkohol)
• P↓ sintesis apoprotein
(keracunan CCl4,
kelaparan)
• Gangguan sekresi
lipoprotein dari hati
(alkohol, orotic acic
administration).
• Kolesterol dan Kolesterol Ester
– Pd keadaan normal sangat dibutuhkan pd
membran sel & sintesis hormon yg larut
dalam lemak
– Akumulasi b> menyebabkan kelainan
patologis:
a. Aterosklerosis
b. Xanthoma
c. Inflamasi dan nekrosis
d. Kolesterolosis
e. Niemann-Pick disease type C
2. Protein
Akumulasi protein intraselular disebabkan oleh:
• P↑ sintesis, absorpsi/ defek transport
selular (Russell bodies , amiloidosis).
• Defek pada pelipatan protein (protein
folding) ok:
a. Defek transport intraselular dan sekresi protein
(defisiensi α1-antitripsin)
b. Penumpukan zat toksik (penyakit Alzheimer,
Hutington dan parkinson)
Mikroskopik

• bentuk bundar,
• eosinofilik/merah
muda,
• terdapat droplet
pada sitoplasma
3. Perubahan Hialin

• di intraselular atau di ruang


ekstraselular
• HE:
– tampak homogen
– glassy-pink
– droplet protein epitelial
– Russell bodies
4. Glikogen

• disebabkan oleh abnormalitas


metabolisme glukosa atau glikogen
• Pada:
–Diabetes melitus
–Glikogenosis
5. Pigmen
a. Pigmen Eksogen
– tersering adalah karbon (debu batubara)
– Akumulasi berat → pneumokoniasis
b. Pigmen Endogen
Lipofuscin

– wear-and-tear pigment’
– material intrasel granular kuning kecoklatan tidak
mudah larut
– terutama jantung, hati dan otak, dapat juga pada
jaringan yang atrofi.
Hemosiderin
– pigmen granular berasal dari Hb yang
berwarna kuning keemasan - coklat yang
terakumulasi dlm jaringan akibat kelebihan
zat besi lokal / sistemik → hemosiderosis
– Pada: Memar, anemia hemolitik, thalasemia

Melanin

– pigmen endogen berwarna hitam-coklat yang


dibentuk saat enzim oksidasi tirosinase
mengkatalisis tirosin →dihidroksifenilalanin
di dalam melanosit
III. Kalsifikasi Patologik
1. Kalsifikasi Distrofik
• Kalsium dapat berada intraselular
maupun ekstraselular
• Terjadi pada sel mati/akan mati
• Patogenesis:
a. Inisiasi (nukleasi).
ektraselular terjadi pada vesikel-vesikel
ikatan membran .
intraselular terjadi di mitokondria
b. Propagasi
2. Kalsifikasi Metastatik
• dapat terjadi di jaringan normal setiap kali
terdapat hiperkalsemia
• penyebab utama hiperkalsemia:
a. P↑ sekresi hormon paratiroid
b. Destruksi tulang
c. Gangguan yg berhubungan dgn vit. D &
sistemik sarkoidosis.
d. Gagal ginjal
Kalsifikasi distrofik

Kalsifikasi metaplastik
IV. Penuaan Sel (Cellular Aging)
Gangguan Fungsi Metabolik
a. P↓ mitochondrial ATP generation.
b. Gangguan sintesis dari struktur, enzim dan
regulasi protein.
c. P↓ kemampuan pengambilan nutrien dan
perbaikan kerusakan kromosom.
d. P↑kerusakan DNA & gangguan perbaikan DNA.
e. Akumulasi kerusakan oksidatif pada protein &
lipid (pigmen lipofuscin).
f. Akumulasi glycation end products → protein
cross-linking.
Perubahan Morfologik

a. Nukleus iregular dan abnormal


b. Mitokondria pleomorfik dan bervakuola.
c. Penurunan retikulum endoplasmik
d. Distorsi aparatus golgi.
Mekanisme Penuaan Sel

Ada tiga mekanisme


a. Replicative senescence
b. Gen-gen yang berpengaruh pada proses
penuaan sel
c. Akumulasi progresif dari kerusakan
metabolik dan genetik
Replicative senescence

TTAGGG

Vous aimerez peut-être aussi