Vous êtes sur la page 1sur 14

PERAWATAN

JENAZAH

Kelompok 6
Perawatan
Jenazah
Perawatan jenazah adalah suatu
tindakan medis melakukan pemberian
bahan kimia tertentu pada jenazah
untuk menghambat pembusukan
serta menjaga penampilan luar
jenazah supaya tetap mirip dengan
kondisi sewaktu hidup.
Tujuan Perawatan
Jenazah
1. Untuk mencegah terjadinya pembusukan
pada jenazah
2. Dengan menyuntikan zat-zat tertentu untuk
membunuh kuman seperti pemberian intjeksi
formalin murni, agar tidak meningalkan luka
dan membuat tubuh menjadi kaku. Dalam
injeksi formalin dapat dimasukan kemulut
hidung dan pantat jenasah.
•  
Persiapan Alat
dan Bahan
1. Kasa/ perban
2. Sarung tangan
3. Pengganjal dagu
4. Bantalan
5. Kapas
6. Plastik jenazah atau pembungkus jenazah
7. Tiga label identifikasi
8. Plester penahan untuk menutup luka atau pungsi
9. Tas plastik untuk tempat barang-barang klien
10. Air dalam baskom
11. Sabun
12. Handuk
13. Selimut mandi
14. Kain kafan
15. Daftar barang berharga
16. Peniti
17. Sisir
18. Baju bersih
19. Peralatan ganti balutan (jika perlu)
Tahap orientasi :
• Memberi salam pada keluarga
jenazah
• Memperkenalkan nama perawat
• Jelaskan prosedur dan tujuan
tindakan pada keluarga
• Menjelaskan tentang kerahasiaan
Tahap pre interaksi :
• Cuci tangan
• Siapkan alat
Tindakan Diluar
kamar jenasah
 Adapun tindakan yang dilakukan diluar kamar jenazah
yaitu :
• Mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan
• Memakai pelindung wajah dan jubah
• Luruskan tubuh jenazah dan letakan dalam posisi
terlentang dengan tangan disisi atau terlipat didada.
• Tutup kelopak mata atau ditutup dengan kapas atau
kasa, begitu pula multu dan telinga.
• Beri alas kepala dengan kain handuk untuk menampung bila
ada rembesan darah atau cairan tubuh lainnya.
• Tutup anus dengan kasa dan plester kedap air.
• Lepaskan semua alat kesehatan dan letakan alat bekas tersebut
dalam wadah yang aman sesuai dengan kaidah kewaspadaan
unifersal.
• Tutup setiap luka yang ada dengan plester kedap air.
• Bersihkan tubuh jenasah tutup dengan kain bersih untuk
disaksikan oleh keluarga
• Pasang label identitas pada laki-laki
• Beritahu petugas kamar jenasah bahwa jenasah adalah penderita
penyakit menular
• Cuci tangan setelah melepas rarung tangan.
Tindakan diluar
kamar jenazah
Tindakan di luar kamar jenazah yaitu :
1. Mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan
2. Memakai pelindung wajah dan jubah
3. Luruskan tubuh jenazah dan letakkan dalam posisi terlentang
dengan tangan di sisi atau terlipat di dada
4. Tutup kelopak mata dan/atau ditutup dengan kapas atau kasa;
begitu pula mulut, hidung dan telinga
5. Beri alas kepala dengan kain handuk untuk menampung bila ada
rembesan darah atau cairan tubuh lainnya
6. Tutup anus dengan kasa dan plester kedap air
7. Lepaskan semua alat kesehatan dan letakkan alat bekas tersebut
dalam wadah yang aman sesuai dengan kaidah kewaspadaan
universal
8. Tutup setiap luka yang ada dengan plester kedap air
9. Bersihkan tubuh jenazah dan tutup dengan kain bersih untuk
disaksikan oleh keluarga
10. Pasang label identitias pada kaki
11. Bertahu petugas kamar jenazah bahwa jenazah adalah penderita
penyakit menular
12. Cuci tangan setelah melepas sarung tangan
• Adapun tidakan dikamar jenasah yaitu :
1.Lakukan prosedur baku kewas padaan unifersal
yaitu cuci tangan sebelum mamakai sarung
tangan.
2.Petugas memakai alat pelindung :
• Sarung tangan karet yang panjang (sampai
kesiku).
• Sebaiknya memakai sepatu boot sampai lutut
• Pelindung wajah (masker dan kaca mata)
• Jubah atau celemek sebaiknya yang kedap air.
3. Jenasah dimadikan oleh petugas kamar jenasah yang telah
memahami cara membersihkan atau memandikan jenaszh
penderita penyakit menular
4. Bungkus jenazah dengan kain kafan atau kain pembungkus lain
sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut.
5. Cuci tangan dengan sabun sebelum memakai sarung tangan dan
sesudah melepas sarung tangan
6. Jenazah yang telah dibungkus tidak boleh dibuka lagi.
7. Jenazah tidak boleh dibalsem atau disuntik atau
pengawetan kecauli oleh petugas khusus yang
telah mahir dalam hal tersebut.
8. Jenazah tidak boleh diotopsi, dalam hal tertentu,
otosi dapat dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari pimpinan rumah sakit dan
dilaksanakanoleh petugas rumah sakait yang
telah mahir dalam hal tersebut.

Vous aimerez peut-être aussi