Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Anggota Kelompok :
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data , keterangan atau
bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan atau untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan perundang-undangan perpajakan.
Tujuan Audit Perpajakan adalah untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak dalam hal :
- SPT lebih bayar termasuk yang telah diberikan pengembalian pedahuluan pajak
- SPT rugi
- SPT tidak atau terlambat disampaikan
- melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi pembubaran, atau akan
meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya.
- menyampaikan SPT yang memenuhi kriteria seleksi berdasarkan hasil analisis mengindikasikan
adanya kewajiban perpajakan Wajib Pajak yang tidak dipenuhi sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan perpajakan.
Sedangkan Tujuan dari Audit Perpajakan adalah untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh
terhadap pengelolaan kewajiban perpajakan perusahaan, yang meliputi penilaian terhadap hal-hal
berikut :
Audit Internal perpajakan lebih berfungsi sebagai pencegahan terhadap kegagalan perusahaan
dalam mengelola kewajiban perpajakannya yang seharusnya berjalan secara 3E, ekonomis,efisien
dan efektif.
Meminimalkan Penghasilan Kena Pajak
Penghasilan yang bukan merupakan objek pajak berdasarkan Pasal 4 ayat 3 UU Pajak
Penghasilan :
a. Bantuan, Sumbangan, Hibah
b. Warisan
c. Harta
d. Penggantian atau imbalan
e. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi
f. Dividen atau bagian laba yang diterima / diperoleh perseroan terbatas
g. Iuran yang diterima dana pensiun
h. Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun
i. Bagian laba yang diterima dari perseroan komanditer
j. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura
k. Beasiswa
l. Sisa lebih
m. Bantuan / Santunan
Memaksimalkan Deductible Expenses
Memaksimalkan beban-beban yang diakui dalam perhitungan pajak menyangkut
strategi pengelolaan transaksi dimana setiap beban yang terjadi, bisa diperhitungkan
dalam penentuan besarnya pajak terutang.
a. Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha
b. Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud
c. Iuran kepada dana pensiun
d. Kerugian karena pengalihan harta
e. Kerugian selisih kurs mata uang asing
f. Biaya penelitian
g. Biaya magang
h. piutang tak tertagih dengan syarat
Memasukan pemberian Natura dan
Kenikmatan sbg Tunjangan dalam
daftar gaji
Tax Review
Tax review dilakukan untuk menelaah dan menilai bagaimana kemampuan perusahaan
dalam memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya.
Pasal 21 :
Pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan
pekerjaan,jasa atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk
apapun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi
dalam negeri wajib dilakukan oleh :
- Pemberi kerja
- Bendahara pemerintah
- Dana pensiun
- Badan yang membayar honorarium
- Penyelenggara kegiatan
Audit atas PPh Pasal 26
Pasal 26 :
Atas penghasilan tersebut dengan nama atau bentuk apapun yang
dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan atau telah jatuh tempo
pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak dalam
negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau
perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak
luar negeri selain bentuk usaha tetap di Indonesia.
Pasal 23 :
Atas penghasilan tersebut dengan nama atau bentuk apapun yang
dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan atau telah jatuh tempo
pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak dalam
negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau
perwakilan perusahaan dalam negeri atau bentuk usaha tetap,
dipotong pajak oleh pihak yang wajib membayarkan :
- Sebesar 15% dari jumlah bruto atas : dividen,bunga,royalti dan
hadiah
- Sebesar 2% dari jumlah bruto atas sewa dan penghasilan,
imbalan sehubungan dengan jasa teknik dan jasa – jasa lainnya
yang telah dipotong pajak penghasilan.
Audit atas PPh Pasal 25
Pasal 25 :
Besarnya angsuran pajak dalam tahun pajak berjalan yang harus
dibayar sendiri oleh WP untuk setiap bulan adalah sebesar pajak
penghasilan tahun pajak yang lalu dikurangi dengan :
- Pajak penghasilan yang dipotong sebagaimana seperti di pasal
21 dan pasal 23 serta pajak penghasilan yang dipungut
sebagaimana dalam pasal 22.
- Pajak penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri
yang boleh dikreditkan dalam pasal 24, yaitu dibagi 12 atau
banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak.
Audit atas Perhitungan Pajak Akhir Tahun
Pasal 28 :
• Bagi WP dalam negeri dan bentuk usaha tetap, pajak yang terutang
dikurangi dengan kredit pajak untuk tahun pajak yang bersangkutan
berupa :
- Pemotongan pajak atas penghasilan dari pekerjaan
- Pemungutan pajak atas penghasilan dari bidang impor
- Pemotongan pajak atas penghasilan berupa dividen
- Pajak yang dibayar atas terutang atas penghasilan dari luar negeri
- Pembayaran yang dilakukan oleh WP
- Pemotongan pajak atas penghasilan dalam pasal 26 ayat 5.