Vous êtes sur la page 1sur 29

URINALISIS

TENRI ESA
PATOLOGI KLINIK FK-UNHAS
Ginjal

 Letak di rongga retroperitoneal


 Vertebra Torakal IX – Lumbal III
 Kanan sedikit lebih rendah  ok lobus kanan
hati
 Berat : krg lebih 120-150 gr
 Berperan sgt penting : keseimbangan air &
elektrolit, sisa hasil metab.
 Hormon tek.darah,pematangan eritrosit
Fungsi ginjal
 Fungsi ekskresi
 Fungsi regulasi
 Fungsi endokrin

Unit fungsional ginjal  nefron


Anatomi sistem urin

 Kidney  nefron
 Ureter
 Bladder
 Urethra
nephron

 Glomerulurus
 Capsula bowmann
 Tubulus proximal
 Loop henle
 Tubulus distal
 Ductus kolligentes
Urinalisis : pemeriksaan sampel urin secara fisik,
kimia dan mikroskopik.

Tujuan:

 membantu tegakkan diagnosis


 mendapatkan informasi ttg fgs organ & metab.
tubuh.
 mendeteksi kel. asimtomatik
 mengikuti perjalanan penyakit & hasil pengobatan
Indikasi

 Evaluasi kesehatan secara umum


 Gangguan endokrin
 Gangguan pada ginjal trak urinarius
 Monitoring pasien dg diabetes
 Kehamilan
 Kasus toksikologi atau over dosis obat.
Tes Urin :

- tes rutin  makroskopik, mikroskopik, kimia

- tes khusus  biakan urin, protein kuantitatif 24


jam, oval fat bodies, dll
Persiapan pasien
;
 jelaskan pd pasien apa perlunya pengambilan
sampel urin tsb.
 pasien tdk perlu membatasi makanan atau cairan,
tetapi meminimalisasi aktivitas yg berat.
 hentikan obat yg mengganggu warna urin
 hindari sekret vagina, smegma, rambut pubis dll
Persiapan sampel

 Cek identitas pasien: nama, no rekam medis,tgl &


jam pengambilan.
 Sampel : urin segar < 1 jam,
jika menunda tes  sampel disimpan pada 2-8°C
atau diberi pengawet
Cara pengumpulan sampel

- Pengumpulan ketika berkemih (Random urine


specimen).
- Jk memungkinkan: urin pertama pagi hari.
- Kateterisasi
- Punksi supra pubik
- Clean voided midstream
Jenis sampel.

 Urin sewaktu
 Urin pagi
 Urin post prandial
 Time specimen (sampel terjadwal)
 Urin 3 gelas & urin 2 gelas
Pengawet

 Toluen  pengawet glukosa,aseton,aseto asetat


 Timol  pengawet sedimen
 Formaldehin dan kloroform  sedimen
 Asam sulfat pekat
 Natrium karbonat awetkan urobilinogen
 Asam hidroklorida urin 24 jam
A. Tes makroskopi

 Kejernihan / kekeruhan urin


 Warna urin : dipengaruhi obat, makanan
dan penyakit tertentu
 pH
 Bau
 Pengukuran volume
 Bj
B. Tes mikroskopik

Sedimen urin :
elemen organik  sel,silinder,oval fat bodies,
spermatozoa, bakteri, kandida, parasit

elemen anorganik  bahan amorf, kristal,


lemak
CONTOH HASIL TES SEDIMEN URIN

Pemeriksaan Nilai Contoh Tes diagnosis lain


sedimen rujukan abnormal
eritrosit < 5/LPB batu Tes faal ginjal
Penyakit ginjal dan
sal.kemih
lekosit < 5/LPB Penyakit ginjal dgn Tes faal ginjal, ev.
inlamasi Torak dan biopsi ginjal
torak negatif Penyakit ginjal dan Tes faal ginjal
sal.kemih (berbagai
jenis torak)
bakteri <2/LPB atau Infeksi sal. kemih Biakan dari spesimen
<100/ML baru
sel Epitel pipih Sel bulat, ganas Tes faal ginjal, tes
pap
Kristal negatif Kalsium oksalat Tes asam urat
Asam urat Tes aminoasiduri
Amorf
tripelfosfat
Lain-lain Tes faal ginjal
Lemak Negatif Positif sesuai keperluan
sperma negatif positif
C. Pemeriksaan Kimia

 Tes carik celup


- bentuk pita siap pakai,
- reagen relatif stabil,murah,
- vol urin yg dibutuhkan
sedikit,
 Tes dengan alat urin analyzer.
1. Glukosa

 Glukosuria DM atau penyakitginjal


lainnya; juga Infus dgn glukosa 10% s/d 50%.
 Nonpatologik glukosuria stres
emosional, kehamilan, intake tinggi KH
 Sensitivitas pemeriksaan a/ 50 mg/dl
 Negatif palsu  Vit C, keton, asam
homogenisat, aspirin,dypiron.
2. Bilirubin.

 Bilirubinuria ikterus obstruktif, keracunan


obat / makanan, sirosis hepatis.

 Negatif palsu Vit C, as salisilat.

 Positif palsu  clorpromazine dlm jumlah


banyak.
3. Urobilinogen.

 Eksessive urobilinogen gangguan hepar,


hemolitik disease & infeksi berat.

 Kadar yg sangat rendah diare berat,


insufisiensi ginjal

 Negatif palsu  nitrit yg tinggi.


4. Keton.

Ketonuria kdg Diabetes Mellitus, puasa,


kehamilan, laktasi, setelah diare / muntah.
Nilai rujuk : negatif.

5. Protein.
Proteinuria penyakit / kelainan ginjal,
multiple myeloma
Transien proteinuria demam, stres
emosional, terpapar dingin atau olahraga brt.
6. Nitrit.

 untuk mengetahui ada tidaknya bakteriuri.


 nitrit negatif  warna tdk berubah.
 Dalam suasana asam membentuk warna merah
muda.
 Nilai rujuk : negatif.
7. Lekosit.

Lekosituri infeksi renal / penyakit


inflamasi.
Lekosituria eksesiv inflamasi traktus
urinaria
Nilai rujuk : negatif.
8. Blood.
Hematuria perdarahan tract.
genitourinaria, ca.renal, infeksi, obstruksi,
penyakit inflamasi, aktivitas berat, racun2.
Nilai rujuk : negatif
9. pH.

Urin alkali ISK, gangguan pernapasan.


Urin asam tbc ginjal, demam tinggi
Nilai rujuk : pH 5-8.

10. Berat jenis.


Pekat DM, encer DI
Nilai rujuk : 1,003 -1,029
Tes Glukosa urin manual:

Urin direaksikan dengan larutan Benedict 


kadar glukosa urin ditentukan berdasarkan
perubahan warna
Contoh hasil tes urin
Pemeriksaan Nilai Contoh Tes diagnosis
Kimia Rujukan abnormal lain
1.Kejernihan Jernih Keruh: berawan, gelap, Mungkin pyuri
mukus Mungkin porfirin
2.Bau Tak Busuk atau amoniakal Sesuaikan dengan
berbau no.3-13 dan hasil
sedimen
3.Warna Kuning Kuning tua-coklat Tes faal hati
muda Merah, coklat Tes faal ginjal
Mgk rifampicin
4.pH 4,5-8,0 < diet protein, asidosis pH darah k/p
> Diet sayur, alkalosis, Biakan kuman
infeksi
5. Bj 1,010- PekatDM Glukosa darah
1,020 EncerDI
6.Glukosa Negatif Positif: DM Glukosa darah
7.Benda negatif puasa, diet lemak Glukosa darah
keton ketoasidosis
8.Protein Negatif protein > 0,5 gr/hari -tes faal ginjal
Albuminpeny. Ginjal - Tes darah
Globulin rutin/BMP
9.Bilirubin Negatif + pd obstruksi bilier - Tes faal hati

10.Urobilinog Negatif + pd gangguan hati - Tes faal hati


en
11. Nitrit Negatif + pd ISK -sedimen urin
- Biakan kuman
12.Lekosit Negatif + inflamasi, infeksi -sedimen urin

13. eritrosit Negatif + penyakit ginjal dan - Tes faal ginjal


Sal. kemih

Vous aimerez peut-être aussi