Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
a. Demam
b. Malaise
c. Anoreksia
d. Penurunan berat badan
e.Batuk ada atau tidak (berkembang secara
perlahan selama berminggu – minggu sampai
berbulan – bulan)
f. Peningkatan frekuensi pernapasan
g. Ekspansi buruk pada tempat yang sakit
h. Bunyi napas hilang dan ronkhi kasar,
pekak pada saat perkusi
i. Demam persisten
j. Manifestasi gejala yang umum: pucat,
anemia, kelemahan, dan penurunan
berat badan.
Terapi Pengobatan
DEFINISI OAT
TAHAP PENGOBATAN
DAFTAR OAT
TERAPI NON-FARMAKOLOGI
Terapi Pengobatan
Menurut buku “Basic Pharmacology &
Drug Notes” bahwa Obat Anti
Tuberkulosis (OAT) adalah komponen
penting dalam pengobatan Tuberkulosis.
Pengobatan Tuberkulosis merupakan
salah satu upaya efisien untuk mencegah
penyebaran lebih lanjut dari kuman TB.
Pengobatan yang adekuat harus
memenuhi prinsip:
Tahap Lanjutan
• Pengobatan tahap lanjutan merupakan tahap yang
penting untuk membunuh sisa-sisa kuman yang masih
ada dalam tubuh khususnya kuman persisten sehingga
pasien dapat sembuh dan mencegah terjadinya
kekambuhan.
Daftar OAT
Jenis Sifat Efek Samping
Kehamilan
Kehamilan
Ibu
PasienDM
Pasien DM
Menyusui
menyusui
Pengobatan
TB
Gangguan Pengguna
Pengguna
Ginjal Kontrasepsi
Kontrasepsi
Gangguan
Gangguan
Hati
Hati
Pengobatan TB pada Kehamilan
Hampir semua OAT aman untuk kehamilan,
kecuali golongan aminoglikosida seperti
streptomycin karena dapat menimbulkan
ototoksik pada bayi (permanenr ototoxic) dan
dapat menembus barier plasenta.
Pemberian piridoksin 50 mg/hr dianjurkan
pada ibu hamil, sedangkan pemberian vit. K
10 mg/hr dianjurkan apabila Rifampicin
digunakan pada trimester 3 kehamilan
menjelang persalinan.
Pengobatan TB pada Ibu Menyusui
Ibu menyusui yang menderita TB harus
mendapat paduan OAT secara adekuat.
Pemberian OAT yang tepat merupakan cara
terbaik untuk mencegah penularan kuman
TB kepada bayinya
Ibu dan bayi tidak perlu dipisahkan
Pengobatan pencegahan dengan INH
diberikan kepada bayi tersebut sesuai
dengan berat badannya.
Pengobatan TB pada Pengguna
Kontrasepsi
Rifampicin berinteraksi dengan kontrasepsi
hormonal sehingga dapat menurunkan
efektivitas kontrasepsi tersebut.
Seorang pasien TB sebaiknya
menggunakan kontrasepsi non-hormonal.
Pengobatan TB pada Gangguan
Hati
Hepatitis akut : pemberian OAT pada
pasien TB dengan hepatitis akut dan atau
klinis ikterik ditunda sampai hepatitis
akutnya mengalami penyembuhan.
Hepatitis kronis : lakukan pemeriksaan
fungsi hati sebelum mulai pengobatan.
Semakin berat atau tidak stabil penyakit
hati yang diderita pasien TB, harus
menggunakan semakin sedikit OAT yang
hepatotoksik.
Pengobatan TB pada Gangguan
Ginjal
H dan R dieksresi melalui empedu sehingga
tidak perlu dilakukan perubahan dosis.
Dosis Z dan E harus disesuaikan karena
dieksresi melalui ginjal
Pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal
atau gagal ginjal, perlu diberikan tambahan
Piridoksin (Vit. B6) untuk mencegah terjadinya
neuropati perifer.
Hindari penggunaan Streptomycin dan apabila
harus diberikan, dosis yang digunakan: 15
mg/kgBB, 2 atau 3x/minggu dengan
maksimum dosis 1 guntuk setiap kali
pemberian dan kadar dalam darah harus
selalu dipantau.
Pengobatan TB pada Pasien DM
Apabila kadar gula tidak terkontrol, maka lama
pengobatan dapat dilanjutkan sampai 9 bulan.
Hati-hati efek samping dengan penggunaan
Ethambutol karena pasien DM sering
mengalami komplikasi kelainan pada mata.
Pengunaan Rifampicin perlu diperhatikan
karena akan mengurangi efektivitas sulfonilurea
sehingga dosisnya perlu ditingkatkan
Perlu pengawasan sesudah pengobatan selesai
untuk mendeteksi dini bila terjadi kekambuhan
Terapi Non-Farmakologi
Mengkonsumsi makanan bergizi seperti
buah, sayur, dan ikan laut.
Tinggal dilingkungan sehat
Olahraga secara rutin misal jogging atau
senam
Mengurangi makanan bernatrium dan
kafein
Thank you for ATTENTION