Vous êtes sur la page 1sur 73

Asuhan

Keperawatan

PADA PASIEN AIDS DENGAN IO


L. Erwin Musyaddad

Asuhan Keperawatan 1
TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN UMUM

Setelah menyelesaikan sesi ini siswa mampu


melakukan asuhan keperawatan pada ODHA
dengan berbagai infeksi oportunistik.

Asuhan Keperawatan 2
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah menyelesaikan sesi ini siswa mampu :
• Menjelaskan pengertian infeksi oportunistik, tanda &
gejalanya.
• Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi terjadi IO
pada ODHA.
• Mendiskusikan asuhan keperawatan pada ODHA dengan
infeksi oportunistik pada kulit, pernafasan, persyarapan
dan system pencernaan..
• Memberikan asuhan keperawatan pada ODHA dengan
infeksi oportunistik yang meliputi : pengkajian, analisa
dan diagnosa keperawatan, implementasi dan evaluasi.

Asuhan Keperawatan 3
PERJALANAN PENYAKIT
Hampir semua pasien HIV akan berkembang
dengan penyakit penyerta lainnya dan AIDS
Kecepatan perkembangan penyakit tersebut
tergantung dari jenis virus dan karakteristik masing-
masing pasien
Seiring dengan perkembangan infeksi HIV dan
penurunan derajat imunitas seseorang maka pasien
cenderung untuk mendapatkan infeksi oportunistik
dan kondisi patologik lainnya
Infeksi oportunistk dan kanker yang berhubungan
dengan AIDS menyerang tubuh yang memiliki sistem
imunitas yang rendah
Asuhan Keperawatan 4
Infeksi Oportunistik
Adalah penyakit infeksi disebabkan oleh
organisme yang tidak menimbulkan penyakit
pada orang yang memiliki sistem kekebalan
tubuh normal

Asuhan Keperawatan 5
Mengapa ODHA dapat terkena IO?

ODHA rentan terhadap IO karena sistem


kekebalan tubuhnya menurun sehingga tidak
cukup kuat untuk melawan penyakit

Asuhan Keperawatan 6
Kapan IO ditemukan
ODHA biasanya datang pertama kali oleh
karena adanya IO
Pasien dicurigai mengidap HIV

Asuhan Keperawatan 7
IO yang sering terjadi pada penderita AIDS
adalah :
Tuberkulosis
Pneumonia (Pneumocystis carinii)
Infeksi jamur berulang di kulit, mulut dan tenggorokan
Infeksi gastrointestinal (Cryptosporidiosis)
Diare kronis dengan penurunan berat badan
Infeksi neurologik (Cryptococcal), atau meningitis sub-akut
Keganasan : Sarkoma Kaposi, NHL,
Demam tanpa sebab yang jelas
Kelainan neurologis
IMS : Herpes Simplex, Condiloma Acuminata
Toxoplasmosis pada otak
Asuhan Keperawatan 8
Kriteria WHO
Stadium Klinis I

• Limfadenopati Meluas Persistent


• Asimtomatis
• Skala Aktivitas I: aktivitas normal

Asuhan Keperawatan 9
Stadium Klinis II
Kelainan kulit dan mukosa ringan seperti
dermatitis seboroik, infeksi jamur kuku, ulkus oral
yang rekuren.
Berat badan menurun <10% dari BB semula
Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
Infeksi saluran napas bagian atas seperti sinusitis
bacterial
Skala Aktivitas 2: simtomatis, aktivitas normal
Asuhan Keperawatan 10
Stadium Klinis III
Diare kronis yang tidak diketahui penyebabnya
berlangsung > 1 bulan
Berat badan menurun >10% dari BB semula
Demam tanpa sebab yang jelas yang (intermiten atau
konstan) > 1 bulan
Kandidiasis Oral (thrush)
Hairy leukoplakia oral,
TB paru, dalam 1 tahun terakhir
Infeksi bakteri berat (pnemonia, pyomiositis)
Skala Aktivitas 3 : selama 1 bulan terakhir tinggal di
tempat tidur <50%
Asuhan Keperawatan 11
Stadium Klinis IV
HIV wasting syndrome (BB turun 10% ditambah diare kronik > 1
bln atau demam >1 bln yg tidak disebabkan penyakit lain)
Pneumocystis carinii pneumonia , Toxoplasmosis pada otak
Cryptosporidosis dgn diare >1 month , Cryptococcosis,
extrapulmonary
Cytomegalovirus (CMV) pada organ selain liver, spleen, lymph
nodes
Herpes simplex virus (HSV) mucocutaneous >1 month,
Progressive multifocal leukonenphalopathy (PML)
Mikosis dissemina (. histoplasmosis, coccidioidmycosis)
Candidiasis esophagus, trachea, bronchi atau lungs
Atypical mycobacteriosis dissemina
Non-typhoid Salmonella septicemia
Extrapulmonary tuberculosis
Asuhan Keperawatan 12
Asuhan Keperawatan
Pada ODHA

Asuhan Keperawatan 13
PENERAPAN ASKEP
Sama dengan askep kepada pasien lainnya
Ketrampilan yang memadai
Mudah mengenali semua gejala dan tanda
penyakit yang berhubungan dengan infeksi HIV
Berpengetahuan dan berpengalaman
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
dengan penyakit kronik dan progresif lainnya
Semua prinsip asuhan keperawatan harus
diterapkan secara bertanggung jawab
Selalu menerapkan kewaspadaan universal
Asuhan Keperawatan 14
Tujuan Keperawatan
Manajemen masalah infeksi dan pengobatan
Memaksimalkan kualitas hidup
Penatalaksanaan penyakit kronis dan
terulangnya penyakit
Mencegah dan atau mengobati infeksi
oportunistik
Mencegah penularan selanjutnya.

Asuhan Keperawatan 15
Pengkajian
Data Identitas Pribadi
Riwayat kesehatan
Pemeriksaan fisik(IPPA)
Aspek sosial ekonomi
Aspek psikologi
Pemeriksaan laboratorium
Pengobatan
Patofisiologi
Asuhan Keperawatan 16
Diagnosa Keperawatan
Intoleransi aktivitas : sakit kepala b/d
meningkatnya tekanan intra kranial dan efek
pengobatan
Gangguan nutrisi, kurang dari kebutuhan
tubuh b/d kehilangan nafsu makan, sakit
menelan
Manajemen pengobatan tidak efektif b/d
kompleksitas pengobatan, efek samping obat,
interaksi obat, tdk percaya dg pengobatan.
Asuhan Keperawatan 17
Diagnosa Keperawatan

Ansietas b/d AIDS dan infeksi oportunistik


Volume cairan kurang b/d malabsorbsi,
nausea, muntah, diare, nyeri dimulut, sulit
menelan.
Gangguan membram mukosa mulut b/d
penyakit oportunistik kandidiasis oral, reaksi
obat.
Gangguan psikologi ; kehilangan harapan b/d
progresivitas penyakit, tidak mampu untuk
mencapai tujuan hidup.
Asuhan Keperawatan 18
Implementasi
Intoleransi aktivitas ; sakit kepala b/d
meningkatnya tekanan intra kranial dan efek
pengobatan.
mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk
melakukan kegiatan
memberi motivasi pasien untuk mencoba
kegiatan secara mandiri bila sakit kepala
berkurang
memonitor TTV tiap 4-6 jam
Asuhan Keperawatan 19
Implementasi

Mengobservasi efek sakit kepala seperti


muntah, mual yang meningkat
Memberi alat penyangga tempat tidur agar
tidak jatuh
Membuat lingkungan tenang sehingga pasien
dapat istirahat
Kolaborasi pemberian pengobatan

Asuhan Keperawatan 20
Gangguan nutrisi, kurang dari kebutuhan
tubuh b/d kehilangan nafsu makan
Mengkaji status nutrisi pasien
Menanyakan makanan yang disukai / tidak
Memberi makanan porsi kecil tetapi sering
Mengobservasi jumlah makanan yang dapat
dimakan
Menganjurkan agar pasien membersihkan
mulut memakai sikat yg lembut
Memonitor berat badan, hasil albumin dan
elastisitas kulit.
Asuhan Keperawatan 21
Evaluasi
Dilakukan secara periodik, sistematis dan
berencana untuk menilai perkembangan
kondisi pasien.
tekanan intrakranial menurun sehingga
sakit kepala berkurang dan mampu
melakukan aktivitas
nafsu makan meningkat, BB normal,
albumin dalam batas normal dan kulit
elastis.
Asuhan Keperawatan 22
ASKEP Pasien Tuberkulosis
• ASKEP Pasien Tuberkulosis

Asuhan Keperawatan 23
Infeksi Oportunistik: Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah penyakit saluran nafas yang
disebabkan oleh mycobacterium, yang berkembang biak
di dalam bagian tubuh dimana terdapat banyak aliran
darah dan oksigen.
Infeksi bakteri ini biasanya menyebar melewati
pembuluh darah dan kelenjar getah bening, tetapi
secara utama menyerang paru-paru.
Bakteri TB membunuh jaringan dari organ yang
terinfeksi dan membuatnya sebagai kondisi yang
mengancam nyawa jika tidak dilakukan terapi.
Infeksi Oportunistik: Tuberkulosis

TB adalah IO tersering
TB dapat ditemukan pada semua tahapan HIV
Infeksi IO TB Paru adalah penyakit infeksi yang
terutama menyerang parenkim paru, dimana
agen infeksius utamanya adalah micobacterium
tuberculosa (Brunner dan sciaadarth, 2002).
Infeksi Oportunistik: Tuberkulosis

Penularan TB paru terjadi khususnya secara


inhalasi dRoplet yang mengandung kuman
basil TB yang berasal dari penderita yang
terinfeksi.
Selain itu kuman TB dapat masuk melalui
saluran cerna dan luka terbuka pada kulit.
Prioritas keperawatan pada HIV/TB

Meningkatkan/mempertahankan
ventilasi/oksigenasi yg adekuat
Mencegah penyebaran infeksi
Meningkatkan strategi koping yang efektif
Diagnosa Keperawatan pada HIV/TB

1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas


2. Gangguan pertukaran gas
3. Tidak efektifnya pemenuhan kebutuhan
nutrisi
Intervensi Kep dari Dx HIV/TB: 1 & 2

Kaji fungsi
pernafasan
Berikan posisi semi-
fowler
Latih nafas dalam &
batuk efektif
Intervensi Kep dari Dx HIV/TB: 1 & 2

Berikan fisioterapi dada


jika perlu
Lakukan suction jika
perlu
Berikan intake cairan
2,5-3L/hari
Berikan pengobatan:
OAT, ekspektoran, dll
Intervensi Kep dari Dx HIV/TB: 3

Hitung kebutuhan kalori pasien


Berikan porsi kecil & sering
Minuman bergizi antar waktu makan
Intervensi Kep dari Dx HIV/TB: 3

Cuci mulut sebelum


makan
Jaga kebersihan
ruangan, hindari bau
tidak sedap yg dapat
menurunkan selera
makan
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan
Masalah Intervensi Rasional
Sekret kental,sekret • Kaji fungsi pernapasan • Penurunan bunyi nafas dapat
1 darah menunjukkan atelektasi
• Kaji Batuk efektif
bronki(pengkerutan paru)
• Sputum berdarah diakibatkan oleh
kerusakan paru

Kelemahan, upaya batuk • Posisi semi fowler, bantu • Meminimalkan ekspansi paru &
2 buruk untuk batuk dan latihan menurunkan upaya pernapasan
napas

Penurunan Permukaan • Bersihkan sekret dari • Mencegah obstruksi Penyempitan


3 efektif paru, atelektasis mulut dan trakea saluran cerna sehingga
menghalangiperlintasan makanan
Asuhan Keperawatan
/aspirasi 33
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan

Masalah Intervensi Rasional


Kerusakan • Pertahankan masukan • Membantu untuk
4 membran cairan 2500ml / hari mengencerkan sekret,
alveolar-kapiler mudah dikeluarkan

Anoreksia/gaggua • Catat derajat kekurangan • Untuk mengukur keefektifan


5 n makan BB nutrisi
• Pastikan pola diet yang • Dapat memperbaiki masukan
disukai diet

Kelemahan • awasi masukan/ • Untuk pemecahan masalah


6 pengeluaran kelemahan
• Dorong makan sedikit • Memaksimalkan masukan
dan sering dengan nutrisi dan menurunkan iritasi
makanan tinggi protein lambung
dan karbohidrat
Asuhan Keperawatan 34
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan

Masalah Intervensi Rasional

7 Ketidaktahuan/ • Kaji kemampuan pasien • Belajar tergantung pada


kurang informasi untuk belajar emosi dan kesiapan fisik
• Penyuluhan pencegahan • Meningkatkan kerjasama
penularan dalam program pengobatan
• Obat Anti Tuberkulosis dan perbaikan kondisi pasien
(OAT) • Ada OAT dan ARV tertentu
• Pengawasan Efek yang tidak saling cocok
samping obat bila untuk diberikan secara
diberikan bersama ART bersamaan

Asuhan Keperawatan 35
Kendala pengobatan HIV & TB

Kepatuhan, jumlah pil yang banyak


Kesulitan mengatur & menghafal
Efek samping yang sama
Mual, muntah, hepatitis, anemia
Interaksi obat
Tersering Rifampisin thd dosis ARV
ASKEP Pasien PCP
• ASKEP Pasien PCP

Asuhan Keperawatan 37
Pneumocystis Carinii Pnemonia (PCP)
PCP disebabkan oleh jamur yang ada dalam tubuh
hampir setiap orang
Jamur Pneumocystis hampir selalu berpengaruh pada
paru
menyebabkan bentuk pneumonia (radang paru)
Kuman/ Penyebab: Pneumocystis Carinii
Sering terjadi bila
CD4 < 200 atau
Hitung limfosit <1200
Asuhan Keperawatan 38
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan

Masalah Intervensi Rasional

Gangguan Oksigenasi • Kaji frekuensi /kedalaman • Pernapasan dangkal,


1 – dengan gejala pernapasan dan gerakan dada gerakan dada simetris
sesak napas ringan - • Auskultasi area paru, terjadi karena
hebat biasanya normal kerusakan jaringan
paru
• Bantu latihan napas , sering
menekan dada dan batuk
efektif posisi duduk semi
fowler

Asuhan Keperawatan 39
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan
Masalah Intervensi Rasional
Koreksi dan • Pemberian Oksigen • Oksigen dapat meringankan
2 prevensi Hipoksia pendeitaan, memberikan
kenyamanan

Kolaborasi • Edukasi pasien dan • Dengan pengobatan


3 pengobatan keluarganya minum obat kotrimoksazol biasanya akan
secara teratur: cepat membaik, sesak napas
Kotrimoksazol akan cepat berkurang – hilang.
• Profilaksis

Mencegah toksisitas • Pantau tanda alergi obat: • Alergi obat akan memperberat
4 obat ruam kulit, perdarahan kondisi pasien dan perlu
mukosa (Steven-Johnson dihentikan segera dan diganti
Syndrome)

Asuhan Keperawatan 40
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan

Masalah Intervensi Rasional

5 Intake kurang • Sesuaikan diet yang • Kekurangan intake –


mudah ditelan dan potensial menurunkan
dicerna daya tahan tubuh

6 Kurang • Edukasi pasien/ • Profilaksi sekunder dapat


pengetahuan keluarga ttg profilaksis mencegah kekambuhan
pasien/keluarga sekunder dengan: bila diberikan secara
dalam Kotrimoksazol atau benar, bila ART hingga
mencegah Dapson CD>200/mm3 selama 2
kekambuhan bulan ber-turut2

Asuhan Keperawatan 41
Infeksi Jamur di Mulut &
Tenggorokan: Kandidiasis

ASKEP Pasien Kandidiasis oral

Asuhan Keperawatan 42
Infeksi Oportunistik:

Infeksi Jamur di Kulit, Mulut, & Tenggorokan


Kandidiasis oral
Oral Hairy Leukoplakia
Herpes Simplex
Sarkoma Kaposi
Infeksi Jamur di Mulut & Tenggorokan:
Kandidiasis
Kandidiasis mulut, infeksi yg sering terjadi
Dapat meluas sampai esofagus  nyeri
saat menelan
Candidiasis adalah infeksi akibat
jamur Candida
Terapi Kandidiasis

Terapi topikal:
Gentian violet 1%/4 jam selama 7 hari
Nistatin tab 100,000 IU, hisap2 /4 jam slm 7 hr
Terapi sistemik:
Flukonazol 200 mg/hr slm 14 hr atau
Itraconazol 200 mg/hr slm 14 hr atau
Ketoconazol 200 mg/hr slm 14 hr
Diagnosa Keperawatan pada HIV dengan
infeksi mulut & tenggorokan

1. Gangguan integritas mukosa mulut


2. Tidak efektifnya pemenuhan kebutuhan
nutrisi
Intervensi Keperawatan dari Dx Infeksi
mulut: 1

Kaji integritas membran


mukosa
Berikan intake cairan
2,5-3L/hari
Lakukan oral hygiene,
gunakan ( Hidrogen
peroxide) H2O2 kumur
Intervensi Keperawatan dari Dx Infeksi
mulut: 1

Anjurkan gosok gigi


dg sikat gigi lembut
Berikan pengobatan
untuk Kandidiasis
atau Oral hairy
leukoplakia
Intervensi Keperawatan dari Dx Infeksi
mulut: 2

Hitung kebutuhan kalori


pasien
Berikan porsi kecil &
sering
Berikan makanan
dingin/segar, tidak
pedas
Intervensi Keperawatan dari Dx Infeksi
mulut: 2

Berikan
minuman/cemilan
bergizi antar waktu
makan
Cuci mulut
sebelum makan
ASKEP Pasien Infeksi Jamur di
Kulit, Mulut dan Tenggorokan
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan
Masalah Intervensi Rasional

1 Defisit imunologis • Kaji membran • Lesi membran mukosa oral


dan timbulnya lesi mukosa/catat seluruh menyebabkan rasa sakit,
penyebab lesi oral susah menelan
pantogen cadida,

2 Lesi terbuka, rasa • Berikan perawatan • Mengurangi rasa tidak


sakit pada bagian oral setiap hari dan nyaman
oral setelah makan,
gunakan sikat gigi
halus, pasta gigi non
abrasif, obat pencuci
mulut non alkohol, dan
pelembab bibir
Asuhan Keperawatan 51
ASKEP Pasien Infeksi Jamur di
Kulit, Mulut dan Tenggorokan
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan
Masalah Intervensi Rasional

3 Lesi terbuka, rasa • Cuci lesi dengan H2O2 • Mencegah pembentukan


sakit pada bagian atau larutan soda kue asam dikaitkan dengan sisa
oral • Anjurkan mengunyah makanan yg tertinggal
permen karet/permen • Mengurangi penyeberan lesi
tidak mengandung gula • Merangsang saliva untuk
• Tawarkan makanan menetralkan asam dan
dingin/segar, jangan melindungi membran mukosa
makan pedas • Makanan pedas dapat
• Dorong pemasukan oral membuka lesi yang telah
2500cc/hari sembuh
• Mempertahankan hidrasi dan
mencegah pengeringan
rongga mulut
Asuhan Keperawatan 52
ASKEP Pasien Infeksi Jamur di
Kulit, Mulut dan Tenggorokan
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan

Masalah Intervensi Rasional

3 Kurang • Berikan penyuluhan • Memahami intervensi


informasi tentang pengobatan keperawatan di rumah
tentang dan perawatan
penyakit

Asuhan Keperawatan 53
ASKEP Pasien Diare
• ASKE P Pasien Diare

Asuhan Keperawatan 54
Diare

Diare
B.a.b. cair >3 kali / 24 jam
Penyebab: infeksi bakterial, viral, parasitik, atau kuman
oportunistik, kelainan anatomis, inteloleransi makanan
Infeksi: Campylobacter jejuni, Clostridium defficile,
Yersinia enterocolitica, Salmonella dan Shigella dan virus
 mengurangi luas permukaan usus yang mampu
menyerap makanan dan cairan  diare

Asuhan Keperawatan 55
Diare

Diare - Pengkajian
Data Subjektif Data Objektif
Waktu mulai, lama diare, Tanda dehidrasibandingkan BB
frekuensi, bentuk feses sebelum dan sesudah sakit
Gejala tambahan: kram, Nilai perubahan kelainan perfusi
kembung, tenesmus, jaringan – takikardi, hipotensi,
lendir/darah dalam feses penurunan capiler refill
Riwayat makan mungkin Periksa feses, warna,
penyebab diare
konsistensi, darah, lendir, pus,
Riwayat keluarga ada yang bau, volume
diare?
Pemeriksaan lab: telur cacing,
parasit, biakan feses, lekosit,
dan eritrosi

Asuhan Keperawatan 56
Diagnosa Keperawatan pada HIV dengan diare

1. Gangguan keseimbangan cairan &


elektrolit
2. Gangguan pola eliminasi
Intervensi Keperawatan dari Dx Diare: 1
&2

Kaji intake & output


Kaji tanda-tanda dehidrasi
Berikan intake cairan 2,5-
3L/hari
Anjurkan pasien tirah baring
Intervensi Keperawatan dari Dx Diare: 1
&2

Tempatkan pasien di tempat


tidur berlubang
Feses segera di buang
Identifikasi
makanan/minuman pencetus
diare
Berikan pengobatan untuk
diare
ASKEP Pasien Diare
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan
Masalah Intervensi Rasional
Mencegah • Informasikan kepada pasien dan • Dehidrasi sebagai penyebab
1 dehidrasi keluarganya tentang tanda kematian karena diare
dehidrasi* dan pentingnya
pemberian cukupnya cairan
Adanya toksin • Tingakatkan tirah baring, berikan • Istirahat menurunkan motilitas
2 alat-alat disamping tempat tidur usus dan menurunkan laju
(sebaiknya bed berlobang + ember metabolisme
+ corong plastik) • Bab tiba-tiba tanpa tanda dan
• Faeces segera dibuang tidak terkontrol
• Identifikasi makanan dan cairan • Menurunkan bau dan
pencetus diare mencegah infeksi
• Observasi demam, takikardia, • Menghindarkan iritan dan
leukositosis, penurunan protein meningkatkan istirahat usus
serum, kelesuan • Tanda adanya toksis
Asuhan Keperawatan 60
ASKEP Pasien Diare
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan

Masalah Intervensi Rasional


Kehilangan banyak • Hitung keseimbangan • Dapat menetukan derajat
3 cairan cairan dehidrasi
• Ukur berat badan tiap • Indikator cairan dan status
hari nutrisi
Inflamasi, iritasi atau Observasi, catat frekuensi Dehidrasi penyebab utama
4 malaborbsi/gangguan bab, karakteristik, jumlah kematian, dapat diatasi dengan
menyerap nutrisi dan faktor pencetus menjaga keseimbangan cairan
dan elektrolit

Asuhan Keperawatan 61
ASKEP Pasien Diare
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan

Masalah Intervensi Rasional


Mehindari • Tingakatkan tirah baring, • Istirahat menurunkan
5 komplikasi berikan alat-alat disamping motilitas usus dan
tempat tidur (sebaiknya bed menurunkan laju metabolisme
berlobang + ember + corong • Bab tiba-tiba tanpa tanda dan
plastik) tidak terkontrol
• Faeces segera dibuang • Menurunkan bau dan
• Identifikasi makanan dan mencegah infeksi
cairan pencetus diare • Menghindarkan iritan dan
• Observasi demam, takikardia meningkatkan istirahat usus
+, leukositosis +, penurunan • Tanda adanya toksis
protein serum, kelesuan

Asuhan Keperawatan 62
ASKEP Pasien Diare
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan

Masalah Intervensi Rasional


6 Kehilangan banyak • Hitung keseimbangan • Dapat menetukan derajat
cairan cairan dehidrasi
• Ukur berat badan tiap • Indikator cairan dan status
hari nutrisi

7 Kurang • Berikan penyuluhan • Mencegah berulangnya


pengetahuan tentang penyakit dan penyakit
tentang penyakit penyebabnya serta
pencegahannya

Asuhan Keperawatan 63
Diare

Tanda dan Derajat Dehidrasi


Lihat Poster Tatalaksana Diare

Ringan Sedang Berat


Jumlah kehilangan <50 ml/kg 50 – 90ml/ kg >100mg/kg
cairan
Elastisitas kulit Menurun Jelek (pada cubitan kulit Sangat jelek (pada cubitan kulit
kembali lambat <2 detik) kembali lambat >2 detik)
Mukosa Agak Kering Kering Sangat kering

Jumlah Urin Kurang Oliguria/produksi urin krg Oliguri jelas

Tekanan Darah Normal Normal atau turun Menurun

Nadi Normal atau Cepat Cepat dan kecil


lebih cepat

Terapi Rencana Rencana


Asuhan Keperawatan
Rencana
64

A B C
ASKEP Pasien Infeksi Neurologik
• ASKEP Pasien Infeksi Neurologik
• Toksoplasmosis (tokso) adalah infeksi yang
disebabkan oleh parasit sel tunggal toxoplasma
gondii.
• Penyakit yang paling umum diakibatkan tokso
adalah infeksi pada otak (ensefalitis)
• Risiko tokso paling tinggi waktu jumlah CD4 kita
di bawah 100.
Asuhan Keperawatan 65
Nyeri Kepala
Biasanya disebabkan oleh:

•Toksoplasmosis
Defisit neurologis dan kejang
Toksoplasmosis dapat dicegah bila
pasien meminum kotrimoksazol

•Meningitis akibat Kriptokokus


Kaku kuduk dan meningismus
Asuhan Keperawatan 66
ASKEP Pasien Infeksi Neurologik
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan
Masalah Intervensi Rasional
1 Adanya proses • Tirah baring, lingkungan • Menurunkan gerakan yang
infeksi / inflamasi, tenang dapat menurunkan nyeri
toksin dalam • Kompres pada kepala • Meningkatkan
sirkulasi, kejang dan • Pantau adanya kejang vasokonstriksi
nyeri • Intervensi untuk mencegah
adanya komplikasi

2 Kerusakan • Kaji status mental dan • Gangguan kesadaran dapat


neuromuskuler, tingkat ansietas pasien mempengaruhi rasa takut
penurunan
ketahanan, adanya
rasa ketakutan
Asuhan Keperawatan 67
ASKEP Pasien Infeksi Neurologik
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan

Masalah Intervensi Rasional


3 Kurang • Penyuluhan pencegahan • Mencegah kambuhnya
pengetahuan penularan, pentingnya penyakit dan berkembangnya
tentang penyakit mengenal tanda / gejala komplikasi
yang diderita dari penyakitnya • Untuk mengetahui
• Pentingnya evaluasi perkembangan penyembuhan
ulang dan terapi rawat / adanya gejala sisa
jalan secara rutin

Asuhan Keperawatan 68
ASKEP Pasien Hepatitis
• ASKEP Pasien Hepatitis

Asuhan Keperawatan 69
ASKEP Pasien Hepatitis
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan
Masalah Intervensi Rasional
1 Kelemahan umum, • Tingkatkan tirah baring / • Persediaan energi untuk
dan nyeri duduk berikan lingkungan penyembuhan
tenang • Duduk dapat menurunkan
aliran darah ke kaki maka
terjadi sirkulasi optimal ke
sel hati
2 Mengalami • Ubah posisi dengan Menurunkan kerusakan
keterbatasan sering, perawatan kulit jaringan
aktivitas yang baik

Asuhan Keperawatan 70
ASKEP Pasien Hepatitis
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan

Masalah Intervensi Rasional


Anoreksia, mual • Awasi intake jumlah kalori dan • Anoreksia susah makan banyak
3 dan muntah makan sedikit tapi sering • Ekstra kalori yang mudah
• Sari jeruk, minuman karbonat, dicerna
permen berat sepanjang hari • Menurunkan rasa penuh pada
• Anjurkan makan posisi duduk abdomen
tegak • Menghilangkan rasa tak enak
• Berikan perawatan mulut dapat meningkatkan nafsu
sebelum makan makan

Acites • Bandingkan intake dan output • Memberikan informasi tentang


4 dengan berat badan kebutuhan penggantian / efek
• Periksa acites atau terapi
pembentukan edema ukur • Menurunkan kemungkinan
lingkar abdomen sesuai indikasi
Asuhan Keperawatan pendarahan kedalam
71 jaringan
ASKEP Pasien Hepatitis
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan

Masalah Intervensi Rasional


5 Perasaan • Dorongan diskusi perasaan • Penyediaan waktu untuk
negatif / konseling diskusi dapat menghilangkan
terhadap • Hindari membuat penilaian depresi
tubuh, depresi moral tentang pola hidup • Penilaian orang lain dapat
merusak harga diri
6 Kurang • Kaji tingkat pengetahuan • Identifikasi kekurangan
pengetahuan • Berikan informasi khusus pengetahuan
pencegahan dan penularan • Kebutuhan / rekomendasi
penyakit yang diderita akan bervariasi karena tipe
hepatitis dan situasi individu

Asuhan Keperawatan 72
Terima Kasih

Vous aimerez peut-être aussi