Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Keperawatan
Asuhan Keperawatan 1
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. TUJUAN UMUM
Asuhan Keperawatan 2
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah menyelesaikan sesi ini siswa mampu :
• Menjelaskan pengertian infeksi oportunistik, tanda &
gejalanya.
• Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi terjadi IO
pada ODHA.
• Mendiskusikan asuhan keperawatan pada ODHA dengan
infeksi oportunistik pada kulit, pernafasan, persyarapan
dan system pencernaan..
• Memberikan asuhan keperawatan pada ODHA dengan
infeksi oportunistik yang meliputi : pengkajian, analisa
dan diagnosa keperawatan, implementasi dan evaluasi.
Asuhan Keperawatan 3
PERJALANAN PENYAKIT
Hampir semua pasien HIV akan berkembang
dengan penyakit penyerta lainnya dan AIDS
Kecepatan perkembangan penyakit tersebut
tergantung dari jenis virus dan karakteristik masing-
masing pasien
Seiring dengan perkembangan infeksi HIV dan
penurunan derajat imunitas seseorang maka pasien
cenderung untuk mendapatkan infeksi oportunistik
dan kondisi patologik lainnya
Infeksi oportunistk dan kanker yang berhubungan
dengan AIDS menyerang tubuh yang memiliki sistem
imunitas yang rendah
Asuhan Keperawatan 4
Infeksi Oportunistik
Adalah penyakit infeksi disebabkan oleh
organisme yang tidak menimbulkan penyakit
pada orang yang memiliki sistem kekebalan
tubuh normal
Asuhan Keperawatan 5
Mengapa ODHA dapat terkena IO?
Asuhan Keperawatan 6
Kapan IO ditemukan
ODHA biasanya datang pertama kali oleh
karena adanya IO
Pasien dicurigai mengidap HIV
Asuhan Keperawatan 7
IO yang sering terjadi pada penderita AIDS
adalah :
Tuberkulosis
Pneumonia (Pneumocystis carinii)
Infeksi jamur berulang di kulit, mulut dan tenggorokan
Infeksi gastrointestinal (Cryptosporidiosis)
Diare kronis dengan penurunan berat badan
Infeksi neurologik (Cryptococcal), atau meningitis sub-akut
Keganasan : Sarkoma Kaposi, NHL,
Demam tanpa sebab yang jelas
Kelainan neurologis
IMS : Herpes Simplex, Condiloma Acuminata
Toxoplasmosis pada otak
Asuhan Keperawatan 8
Kriteria WHO
Stadium Klinis I
Asuhan Keperawatan 9
Stadium Klinis II
Kelainan kulit dan mukosa ringan seperti
dermatitis seboroik, infeksi jamur kuku, ulkus oral
yang rekuren.
Berat badan menurun <10% dari BB semula
Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
Infeksi saluran napas bagian atas seperti sinusitis
bacterial
Skala Aktivitas 2: simtomatis, aktivitas normal
Asuhan Keperawatan 10
Stadium Klinis III
Diare kronis yang tidak diketahui penyebabnya
berlangsung > 1 bulan
Berat badan menurun >10% dari BB semula
Demam tanpa sebab yang jelas yang (intermiten atau
konstan) > 1 bulan
Kandidiasis Oral (thrush)
Hairy leukoplakia oral,
TB paru, dalam 1 tahun terakhir
Infeksi bakteri berat (pnemonia, pyomiositis)
Skala Aktivitas 3 : selama 1 bulan terakhir tinggal di
tempat tidur <50%
Asuhan Keperawatan 11
Stadium Klinis IV
HIV wasting syndrome (BB turun 10% ditambah diare kronik > 1
bln atau demam >1 bln yg tidak disebabkan penyakit lain)
Pneumocystis carinii pneumonia , Toxoplasmosis pada otak
Cryptosporidosis dgn diare >1 month , Cryptococcosis,
extrapulmonary
Cytomegalovirus (CMV) pada organ selain liver, spleen, lymph
nodes
Herpes simplex virus (HSV) mucocutaneous >1 month,
Progressive multifocal leukonenphalopathy (PML)
Mikosis dissemina (. histoplasmosis, coccidioidmycosis)
Candidiasis esophagus, trachea, bronchi atau lungs
Atypical mycobacteriosis dissemina
Non-typhoid Salmonella septicemia
Extrapulmonary tuberculosis
Asuhan Keperawatan 12
Asuhan Keperawatan
Pada ODHA
Asuhan Keperawatan 13
PENERAPAN ASKEP
Sama dengan askep kepada pasien lainnya
Ketrampilan yang memadai
Mudah mengenali semua gejala dan tanda
penyakit yang berhubungan dengan infeksi HIV
Berpengetahuan dan berpengalaman
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
dengan penyakit kronik dan progresif lainnya
Semua prinsip asuhan keperawatan harus
diterapkan secara bertanggung jawab
Selalu menerapkan kewaspadaan universal
Asuhan Keperawatan 14
Tujuan Keperawatan
Manajemen masalah infeksi dan pengobatan
Memaksimalkan kualitas hidup
Penatalaksanaan penyakit kronis dan
terulangnya penyakit
Mencegah dan atau mengobati infeksi
oportunistik
Mencegah penularan selanjutnya.
Asuhan Keperawatan 15
Pengkajian
Data Identitas Pribadi
Riwayat kesehatan
Pemeriksaan fisik(IPPA)
Aspek sosial ekonomi
Aspek psikologi
Pemeriksaan laboratorium
Pengobatan
Patofisiologi
Asuhan Keperawatan 16
Diagnosa Keperawatan
Intoleransi aktivitas : sakit kepala b/d
meningkatnya tekanan intra kranial dan efek
pengobatan
Gangguan nutrisi, kurang dari kebutuhan
tubuh b/d kehilangan nafsu makan, sakit
menelan
Manajemen pengobatan tidak efektif b/d
kompleksitas pengobatan, efek samping obat,
interaksi obat, tdk percaya dg pengobatan.
Asuhan Keperawatan 17
Diagnosa Keperawatan
Asuhan Keperawatan 20
Gangguan nutrisi, kurang dari kebutuhan
tubuh b/d kehilangan nafsu makan
Mengkaji status nutrisi pasien
Menanyakan makanan yang disukai / tidak
Memberi makanan porsi kecil tetapi sering
Mengobservasi jumlah makanan yang dapat
dimakan
Menganjurkan agar pasien membersihkan
mulut memakai sikat yg lembut
Memonitor berat badan, hasil albumin dan
elastisitas kulit.
Asuhan Keperawatan 21
Evaluasi
Dilakukan secara periodik, sistematis dan
berencana untuk menilai perkembangan
kondisi pasien.
tekanan intrakranial menurun sehingga
sakit kepala berkurang dan mampu
melakukan aktivitas
nafsu makan meningkat, BB normal,
albumin dalam batas normal dan kulit
elastis.
Asuhan Keperawatan 22
ASKEP Pasien Tuberkulosis
• ASKEP Pasien Tuberkulosis
Asuhan Keperawatan 23
Infeksi Oportunistik: Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah penyakit saluran nafas yang
disebabkan oleh mycobacterium, yang berkembang biak
di dalam bagian tubuh dimana terdapat banyak aliran
darah dan oksigen.
Infeksi bakteri ini biasanya menyebar melewati
pembuluh darah dan kelenjar getah bening, tetapi
secara utama menyerang paru-paru.
Bakteri TB membunuh jaringan dari organ yang
terinfeksi dan membuatnya sebagai kondisi yang
mengancam nyawa jika tidak dilakukan terapi.
Infeksi Oportunistik: Tuberkulosis
TB adalah IO tersering
TB dapat ditemukan pada semua tahapan HIV
Infeksi IO TB Paru adalah penyakit infeksi yang
terutama menyerang parenkim paru, dimana
agen infeksius utamanya adalah micobacterium
tuberculosa (Brunner dan sciaadarth, 2002).
Infeksi Oportunistik: Tuberkulosis
Meningkatkan/mempertahankan
ventilasi/oksigenasi yg adekuat
Mencegah penyebaran infeksi
Meningkatkan strategi koping yang efektif
Diagnosa Keperawatan pada HIV/TB
Kaji fungsi
pernafasan
Berikan posisi semi-
fowler
Latih nafas dalam &
batuk efektif
Intervensi Kep dari Dx HIV/TB: 1 & 2
Kelemahan, upaya batuk • Posisi semi fowler, bantu • Meminimalkan ekspansi paru &
2 buruk untuk batuk dan latihan menurunkan upaya pernapasan
napas
Asuhan Keperawatan 35
Kendala pengobatan HIV & TB
Asuhan Keperawatan 37
Pneumocystis Carinii Pnemonia (PCP)
PCP disebabkan oleh jamur yang ada dalam tubuh
hampir setiap orang
Jamur Pneumocystis hampir selalu berpengaruh pada
paru
menyebabkan bentuk pneumonia (radang paru)
Kuman/ Penyebab: Pneumocystis Carinii
Sering terjadi bila
CD4 < 200 atau
Hitung limfosit <1200
Asuhan Keperawatan 38
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan
Asuhan Keperawatan 39
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan
Masalah Intervensi Rasional
Koreksi dan • Pemberian Oksigen • Oksigen dapat meringankan
2 prevensi Hipoksia pendeitaan, memberikan
kenyamanan
Mencegah toksisitas • Pantau tanda alergi obat: • Alergi obat akan memperberat
4 obat ruam kulit, perdarahan kondisi pasien dan perlu
mukosa (Steven-Johnson dihentikan segera dan diganti
Syndrome)
Asuhan Keperawatan 40
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan
Asuhan Keperawatan 41
Infeksi Jamur di Mulut &
Tenggorokan: Kandidiasis
Asuhan Keperawatan 42
Infeksi Oportunistik:
Terapi topikal:
Gentian violet 1%/4 jam selama 7 hari
Nistatin tab 100,000 IU, hisap2 /4 jam slm 7 hr
Terapi sistemik:
Flukonazol 200 mg/hr slm 14 hr atau
Itraconazol 200 mg/hr slm 14 hr atau
Ketoconazol 200 mg/hr slm 14 hr
Diagnosa Keperawatan pada HIV dengan
infeksi mulut & tenggorokan
Berikan
minuman/cemilan
bergizi antar waktu
makan
Cuci mulut
sebelum makan
ASKEP Pasien Infeksi Jamur di
Kulit, Mulut dan Tenggorokan
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan
Masalah Intervensi Rasional
Asuhan Keperawatan 53
ASKEP Pasien Diare
• ASKE P Pasien Diare
Asuhan Keperawatan 54
Diare
Diare
B.a.b. cair >3 kali / 24 jam
Penyebab: infeksi bakterial, viral, parasitik, atau kuman
oportunistik, kelainan anatomis, inteloleransi makanan
Infeksi: Campylobacter jejuni, Clostridium defficile,
Yersinia enterocolitica, Salmonella dan Shigella dan virus
mengurangi luas permukaan usus yang mampu
menyerap makanan dan cairan diare
Asuhan Keperawatan 55
Diare
Diare - Pengkajian
Data Subjektif Data Objektif
Waktu mulai, lama diare, Tanda dehidrasibandingkan BB
frekuensi, bentuk feses sebelum dan sesudah sakit
Gejala tambahan: kram, Nilai perubahan kelainan perfusi
kembung, tenesmus, jaringan – takikardi, hipotensi,
lendir/darah dalam feses penurunan capiler refill
Riwayat makan mungkin Periksa feses, warna,
penyebab diare
konsistensi, darah, lendir, pus,
Riwayat keluarga ada yang bau, volume
diare?
Pemeriksaan lab: telur cacing,
parasit, biakan feses, lekosit,
dan eritrosi
Asuhan Keperawatan 56
Diagnosa Keperawatan pada HIV dengan diare
Asuhan Keperawatan 61
ASKEP Pasien Diare
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan
Asuhan Keperawatan 62
ASKEP Pasien Diare
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan
Asuhan Keperawatan 63
Diare
A B C
ASKEP Pasien Infeksi Neurologik
• ASKEP Pasien Infeksi Neurologik
• Toksoplasmosis (tokso) adalah infeksi yang
disebabkan oleh parasit sel tunggal toxoplasma
gondii.
• Penyakit yang paling umum diakibatkan tokso
adalah infeksi pada otak (ensefalitis)
• Risiko tokso paling tinggi waktu jumlah CD4 kita
di bawah 100.
Asuhan Keperawatan 65
Nyeri Kepala
Biasanya disebabkan oleh:
•Toksoplasmosis
Defisit neurologis dan kejang
Toksoplasmosis dapat dicegah bila
pasien meminum kotrimoksazol
Asuhan Keperawatan 68
ASKEP Pasien Hepatitis
• ASKEP Pasien Hepatitis
Asuhan Keperawatan 69
ASKEP Pasien Hepatitis
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan
Masalah Intervensi Rasional
1 Kelemahan umum, • Tingkatkan tirah baring / • Persediaan energi untuk
dan nyeri duduk berikan lingkungan penyembuhan
tenang • Duduk dapat menurunkan
aliran darah ke kaki maka
terjadi sirkulasi optimal ke
sel hati
2 Mengalami • Ubah posisi dengan Menurunkan kerusakan
keterbatasan sering, perawatan kulit jaringan
aktivitas yang baik
Asuhan Keperawatan 70
ASKEP Pasien Hepatitis
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan
Asuhan Keperawatan 72
Terima Kasih