Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ASSESSMENT
Obat yang diberikan
Nama Obat Indikasi Rute Dosis yang Dosis Menurut Pustaka Riwayat
Pemberian Diberikan Pemberian
(hari ke)
Furosemid Antihipertensi IV 2 x 20 mg 40-140 mg/hari dengan cara bolus 1
ataupun infus selama 3 hari, dan
IV 3 x 80 mg dianjurkan untuk kegagalan ginjal 2-4
dengan kegagalan jantung disarankan
untuk dosis awal lebih tinggi
Clopidogrel Antiplatelet PO, tab 1 x 75 mg 75 mg/hari sekali sehari 2-3, 5
Ramipril Antihipertensi PO, tab 1 x 1,25 mg Awal 1.25 – 2.5 mg PO/hari 2-5
Subtherapeutic Ada N-acetylcysteine Bila berdasarkan BB pasien sebesar 100 kg dengan dosis 70
dose mg/kg tiap 6 jam (Micromedex ®), dan diberikan 2x600 mg,
maka dosis berada dalam dosis subterapi
PLAN
Rencana Terapi Non Farmakologi
• Diberikan DASH diet (rendah garam, rendah
lemak, rendah protein dan perbanyak serat)
• Olahraga 15-30 menit per hari
• Apabila dalam keadaan stroke berat lakukan
miring kanan miring kiri
• Batasi cairan,kurang dari 1 liter/hari
Rencana Pemeriksaan Laboratorium
• Diusahan periksa biokimia darah dan urin
• Lakukan foto thorax dan EKG untuk
pemantauan keadaan jantung
• Pantau terus terkait berat badan
Rencana Terapi Farmakologi
• Diberikan obat laksatif berupa laktulosa karena pasien menderita penyakit jantung (CHF)
• Tatalaksana dilakukan untuk manajemen kardiak sirosis. Ikterik dan asites biasanya dikoreksi
dengan diuretik.
• Tatalaksana gagal jantung mempunyai efek yang positif terhadap progresi kardiak sirosis.
• Beta blocker dan ACE inhibitor dapat diberikan jika penyebab yang mendasarinya adalah
gagal jantung kiri.
• Jika gagal jantung kongestif dapat dikoreksi, awal perubahan histopatologi congestive
hepatopathy dapat teratasi dan bahkan kardiak fibrosis secara histopatologi dan klinis dapat
mengalami regresi.
• Diet yang disarankan yaitu pembatasan asupan garam yang digunakan untuk managemen
jangka panjang. Target asupan garam perhari adalah kurang dari 2gr/hari.