Vous êtes sur la page 1sur 23

APLIKASI DAN ANALISA GAYA PADA TUBUH

DALAM KEADAAN STATIS DAN DINAMIS


SERTA GAYA VERTIKAL DAN GAYA
HORISONTAL
DI PELAYANAN KESEHATAN

PERTEMUAN TGL. 01 NOVEMBER 2013


PENGANTAR
• VEKTOR BESARAN YANG
MEMPUNYAI ARAH
• PENGGUNAAN PADA PELAYANAN
KESEHATAN BANYAK DIAPLIKASIKAN
UNTUK PENANGANAN TULANG
• HARUS MEMPERHATIKAN AREA
TULANG YANG AKAN DITANGANI
Definisi Traksi
. Tarikan pada bagian distal anggota badan
pasien dengan tujuan mengembalikan fragmen
tulang ke tempat semula.
• Indikasi :
- Pada pasien dengan fraktur dan atau dislokasi.
• Tujuan :
* mobilisasi tulang belakang servikal
* reduksi dislokasi / subluksasi
* distraksi interforamina vertebre
* mengurangi rasa nyeri
* mengurangi deformitas
Jenis-jenis traksi :
Ada 2 cara :
Traksi Kulit (skin traction)
1. Traksi Skeletal (skeletal traction)
Traksi skeletal untuk jangka pendek pada
fraktur femur  tibia proksimal
Traksi skeletal untuk jangka panjang pada
fraktur femur  femur distal
PENGERTIAN
• FRAKTUR  Fraktur merupakan
terputusnya kontinyuitas dari tulang,
lempeng epifisis, atau tulang rawan sendi.
• DISLOKASI  Terlepasnya kompresi
jaringan tulang dari kesatuan sendi
• PEMBIDAIAN  Pertolongan pertama
pada patah tulang
• Jenis
Terdapat berbagai macam jenis fraktur. Untuk lebih sistematisnya, dapat dibagi
berdasarkan:
1. Lokasi
Fraktur dapat terjadi di di berbagai tempat pada tulang seperti pada diafisis,
metafisis, epifisis, atau intraartikuler. Jika fraktur didapatkan bersamaan dengan
dislokasi sendi, maka dinamakan fraktur dislokasi.
2. Luas
Terbagi menjadi fraktur lengkap dan tidak lengkap. Fraktur tidak lengkap contohnya
adalah retak.
3. Konfigurasi
Dilihat dari garis frakturnya, dapat dibagi menjadi transversal (mendatar), oblik
(miring), atau spiral (berpilin). Jika terdapat lebih dari satu garis fraktur, maka
dinamakan kominutif.
4. Hubungan antar bagian yang fraktur
Antar bagian yang fraktur dapat masih berhubungan (undisplaced) atau terpisah jauh
(displaced).
5. Hubungan antara fraktur dengan jaringan sekitar
Fraktur dapat dibagi menjadi fraktur terbuka (jika terdapat hubungan antara tulang
dengan dunia luar) atau fraktur tertutup (jika tidak terdapat hubungan antara fraktur
dengan dunia luar).
6. Komplikasi
Fraktur dapat terjadi dengan disertai komplikasi, seperti gangguan saraf, otot, sendi,
dll atau tanpa komplikasi
LANJUTAN……….
BEBAN TRAKSI (1)
Traksi kulit dilakukan bila daya tarik yang
diperlukan kecil.
Bila perlu daya tarik yang besar dan untuk
jangka waktu lama dipasang traksi skeletal.
Beban pada traksi kulit sebesar 1/7 dari
berat badan, maksimal 5 kg.
Beban pada traksi skeletal dapat 2 atau 3
kali lipat (1/5 dari berat badan).
Traksi dibagi dua golongan yaitu :
1. Untuk reposisi (reduction traction)
2. Untuk mempertahankan posisi
Contoh-contoh alat/sistem
Traksi
• Thomas Splint
• Bohler Braun Frame
• Gallow
• Balanced Suspension
• Crutchfield tongs
Thomas Splint
Bohler – Braun Frame
Balanced Suspension
Crutchfield Tongs
Retak Spiral Kominutif Transversal Displaced
Traksi pada daerah cruris 1/3
proksimal sinistra
Traksi pada CV. Cervical
Pembidaian
Fiksasi eksternal
Lanjutan fiksasi eksternal
Penutup

• Matur Nuwun……………………….

Vous aimerez peut-être aussi