Vous êtes sur la page 1sur 19

ASKEP DEMAM TYPHOID

KELOMPOK 2
II D
KONSEP MEDIS
PENGERTIAN SALMONELLA TYPHOSA
• Typhoid adalah suatu penyakit
pada usus yang menimbulkan
gejala-gejala sistemik yang
disebabkan oleh salmonella
typhosa, salmonella type A.B.C.
penularan terjadi secara pecal,
oral melalui makanan dan
minuman yang terkontaminasi
(Mansoer Orief.M. 1999).
Salmonella
Paratyphi
B
Salonella Salmonella
Paratyphi Paratyphi
C A

ETIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS

Demam
Nyeri kepala
Nyeri perut
Mual Muntah
Gangguan kesadaran
KOMPLIKASI
• Komplikasi intestinal :
- Perdarahan usus
- Perporasi usus
- Ilius paralitik
• Komplikasi extra intestinal :
 Komplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi (renjatan sepsis),
miokarditis, trombosis, tromboplebitis
 Komplikasi darah : anemia hemolitik, trobositopenia, dan syndroma
uremia hemolitik.
 Komplikasi paru : pneumonia, empiema, dan pleuritis
 Komplikasi pada hepar dan kandung empedu : hepatitis, kolesistitis.
 Komplikasi ginjal : glomerulus nefritis, pyelonepritis dan
perinepritis.
 Komplikasi pada tulang : osteomyolitis, osteoporosis, spondilitis dan
arthritis.
 Komplikasi neuropsikiatrik : delirium, meningiusmus, meningitis,
polineuritis perifer, sindroma Guillain bare dan sidroma katatonia.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan Darah Perifer Lengkap


• Pmeriksaan SGOT dan SGPT
• Pemeriksaan Uji Widal
• Kultur (darah, urine, feses)
• Anti Salmonella Typhi igM
KONSEP KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

Pada pengkajian dengan tifoid dapat ditemukan


timbulnya demam yang khas yang berlansung selama
kurang lebih tiga minggu dan menurun pada pagi hari
serta meningkat pada sore dan malam hari, nafsu
makan menurun, bibir kering dan pecah-pecah, lidah
kotor dan ujung dan tepinya kemerahan, nyeri kepala,
nyeri perut, adanya konstipasi dan bahkan tidak
terjadi komplikasi seperti apatis sampai samnolen,
adanya bradikardia, kemungkinan terjadi komplikasi
seperti perdarahan pada usus halus dan lain-lain.
CONTOH KASUS…
Seorang anak perempuan berusia 11 tahun,
masuk rumah sakit dengan demam selama 4
hari, mual muntah, nyeri kepala, dan nyeri
perut, nafsu makan dan minum menurun, TTV
Suhu : 39,3̊ C, Nadi : 112x/I, Pernapasan : 30
x/I, BB : 27 kg (sebelum sakit) dan saat ini 26
kg.
DIAGNOSA
Resiko tinggi ketidakseimbangan volume cairan
dan elektrolit b/d hipertermi dan muntah.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


b/d intake makanan yang tidak adekuat

Hipertermi b/d proses infeksi salmonella typhi

Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik


• Dx : Resiko tinggi ketidakseimbangan volume cairan dan elektrolit b/d
hipertermi dan muntah.

INTERVENSI RASIONAL

Merupakan indicator secara dini


Monitor TTV
tentang hipovolemia

Menurunkan output dan


konsentrasi urine akan
Monitor intake dan output dan meningkatkan kepekaan/endapan
konsentrasi urine sebagai salah satu kesan adanya
dehidrasi dan membutuhkan
peningkatan cairan

Beri cairan sedikit demi sedikit tapi Untuk meminimalkan hilangnya


sering cairan
• Dx : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake makanan
yang tidak adekuat

INTERVENSI RASIONAL
Memberikan gambaran tentang
Kaji status nutrisi anak
status nutrisi dari anak
Dapat membantu untuk
Kaji makanan yang disukai dan
memenuhi kebutuhan nutrisi
tidak disukai oleh anak
dari anak

Berikan makanan sesuai dengan Diet yang sesuai dapat


diet yang diberikan / tidak membantu proses penyembuhan
merangsang muntah dan pemenuhan nutrisi

Dengan makan sedikit demi


Anjurkan kepada orang tua
sedikit tapi sering dapat
untuk memberikan makanan
memenuhi nutrisi dari anak
sedikit demi sedikit tapi sering.
secara bertahap
• Dx : Hipertermi b/d proses infeksi salmonella typhi

INTERVENSI RASIONAL
Memantau status kondisi dari
Observasi suhu tubuh anak anak dan perkembangan dari
penyakit

Dengan melakukan pembatasan


Anjurkan keluarga untuk aktifitas dapat mengurangi
membatasi aktifitas anak resiko terjadinya komplikasi
lebih lanjut

Membantu menurunkan suhu


Beri kompres air hangat
tubuh

Kolaborasi dengan dokter dalam antipiretik yang membantu


pemberian obat antipiretik untuk menurunkan panas
• Dx : Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik

INTERVENSI RASIONAL

Memberikan gambaran
Kaji tingkat aktifitas anak
tentang keadaan umum anak

Lingkungan yang tenang dan


Berikan lingkungan yang nyaman dapat membantu
tenang dan batasi pengunjung anak untuk lebih tenang dan
rileks

Bantu penuhi kebutuhan Dapat memenuhi kebutuhan


sehari-hari anak anak

Bantu anak mobilisasi secara Untuk mencegah terjadinya


bertahap dekubitus
IMPLEMENTASI
Implementasi keperawatan
merupakan tahap ke empat
dari proses keperawatan
dimana rencana perawatan
dilaksanakan. Pada tahap ini
perawat siap untuk
melaksanakan intervensi dan
aktivitas – aktivitas yang telah
dicatat dalam rencana
perawatan pasien.
EVALUASI
 Volume cairan pada tubuh
pasien dalam keadaan
seimbang atau normal.
 Status nutrisi pasien dalam
batas normal, nafsu makan
baik, dan BB kembali
normal.
 Suhu tubuh pasien dalam
batas normal.
 Pasien mampu melakukan
aktivitas secara mandiri.

Vous aimerez peut-être aussi