Vous êtes sur la page 1sur 25

PEMERIKSAAN IMAGING

RADIODIAGNOSTIK (RONTGEN)
(Sistem Gastrointestinal,Urologenital,Skeletal)

disusun oleh :
EVAN KRISTANTO GAMPA
SISTEM GASTROINTESTINAL
FOTO POLOS ABDOMEN
 Yang secara normal terlihat:
 hepar, lien, psoas line, ren, tulang,
kalsifikasi
 Yang dapat tampak:
 Gaster dan colon (terisi udara)
 VU (jika terisi penuh oleh urine)
 Arteri (jika ada kalsifikasi aorta)
 Yang seharusnya tidak tampak:
 Vesica felea, pankreas, ureter,
adrenal, vena, usus halus.
Hepar (bayangan homogen pada
kuadran kanan atas)
LIEN
Gaster (terisi udara)

Bagian dari colon (terisi udara)


Flexura coli dextra
Colon transversum
Caecum dan colon
ascendens
INDIKASI FOTO POLOS ABDOMEN
 Obstruksi usus  Dapat memberikan banyak
 Perforasi usus informasi penting pada
 Nyeri renal atau bilier kasus-kasus berikut.
 Askariasis
 Benda asing yang tertelan,
 Batu empedu opak
setelah trauma, atau IUD
 Batu ginjal opak
yang dislokasi
 Batu pankreas
 Pada bayi yang baru lahir,  Meteorismus
muntah yang menetap, atau  Ileus
meconium yang tidak keluar.  Pneumoperitoneu
PEMERIKSAAN DENGAN KONTRAS
KONTRAS POSITIF KONTRAS NEGATIF
 Kontras : Barium sulfat (BaSO4)  Kontras : udara
 Sinar roentgen tidak dapat  Terdiri dari single contrast (SC)
menembus kontras tsb, dan double contrast (DC)
sehingga terbentuk bayangan  DC diperlukan untuk
dalam foto. mendeteksi lesi-lesi kecil,
 Dapat pula menggunakan misalnya ulkus kecil <2 mm
yodium, misalnya pada penyakit dan Ca yg masih dini di
Hirscsprung dan atresia mukosa lambung.
esofagus yang tidak
menggunakan BaSO4.
FOTO ABDOMEN 2/3 POSISI
1. Posisi telentang (supine)
 Dinding abdomen : lemak praperitoneal kanan dan kiri baik atau
menghilang
 Garis psoas kanan dan kiri baik (simetris) atau menghilang,
perhatikan ada tidaknya benda asing
 Kontur hepar, lien dan, kedua ginjal membesar atau tidak
 Ada tidaknya batu yang radiopak atau benda asing yang radiopak
 Gambaran udara dalam usus
 Kesuraman karena adanya cairan di luar usus atau massa tumor
FOTO ABDOMEN POSISI SUPINE
Foto polos abdomen posisi
supine:
 Pasien berbaring / terlentang
menggunakan gown RS, semua
item radiopak dilepas (belt,
zipper)
 Diambil saat inspirasi penuh
 Kaki ditekuk dan tangan
dilebarkan ke atas
FOTO ABDOMEN 2/3 POSISI
2. Posisi duduk (erect)
 Gambaran udara atau cairan dalam usus / di luar usus (misalnya
pada abses)
 Gambaran udara bebas di bawah diafragma
 Gambaran cairan di rongga pelvis atau abdomen bawah

3. Posisi LLD (Left Lateral Decubity)


 Hampir sama seperti posisi erect, hanya saja udara bebas letaknya
antara hepar dan dinding abdomen atau antara dinding pelvis dan
dinding abdomen.
FOTO ABDOMEN POSISI ERECT DAN LLD
OMD (Oesophagus Maag Duodenum)
 Bahan kontras dimasukkan secara oral (barium meal)
 Pengambilan foto oesophagus dilakukan dengan posisi pasien
RAO atau LPO agar tidak ada superposisi vertebra dan jantung.
 Prosedur pengambilan foto laster dan duodenum dilakukan
dengan posisi erect atau supine secara PA (melihat kontur gaster),
LPO (melihat hiatal hernia)), RAO (melihat bagian pylorus dan
bulbus duodenal), AP erect (melihat bentuk dan posisi gaster)
sesuai indikasi.
OMD (Oesophagus Maag Duodenum)
SISTEM URINARIUS DAN GENITALIA
FOTO POLOS ABDOMEN
 Foto polos standar traktus urinarius mencakup KUB (kidney,
ureter, bladder) pada posisi supine dengan tegangan 60-65 kV
untuk memaksimalkan kontras jaringan lunak.
 Pada fase ekspirasi
 Yang perlu dicari adalah kalsifikasi, misalnya pada:
 Renal → calculi, karsinoma sel renal, tuberkulosis, atheroma,
aneurisma
 Ureter → clculi, tuberculosis, skistosomiasis
 Bladder → calculi, skistosomiasis, karsinoma sel transisional
Foto polos abdomen dan cross-kidney
INTRAVENOUS UROGRAFI (IVU)
 Indikasi utama:
 Hematuria persisten
 Calculi renal atau caculi ureter
 Fistula atau striktur traktur urinarius
 Infeksi traktur urinarius kompleks, misalnya tuberkulosis renal/ureter
 Kadang-kadang pasien mengeluahkan mual → tidak mengonsumsi makanan
2-4 jam sebelum prosedur
 foto cross-kidney diambil tepat setelah injeksi kontras diberikan, lalu 5 menit
kemudian. Foto berikutnya diulangi pada 15 menit, 30 menit, dan 1 jam.
 Pada pasien hipertensi, film harus dibuat setelah penyuntikan 30 detik – 1
menit, lalu tiap menit sampai 5 menit pertama.
a. Immediate
b. 5 menit
c. 15 menit + kompresi
d. Full length release
e. Full length release
(setelah miksi)
BNO-IVP
 BNO : Blass Nier Overzicht (Blass = Kandung Kemih, Nier = Ginjal,
Overzicht = Penelitian)
 Indikasi BNO-IVP adalah nephrolithiasis, vesicolithiasis, nefritis,
cystitis, ureterolithiasis, tumor, hipertrofi prostat.
 Syarat kontras yang digunakan:
 Nomor atom yang tinggi (seperti : Iodium, nomor atomnya 53)
sehingga zat kontras akan tampak putih pada jaringan.
 Non-toksik dandapat ditolerir oleh tubuh.
 Bersifat water soluble dan non-onik , sehingga mudah diserap atau
dikeluarkan dari tubuh setelah pemeriksaan.
 Kontraindikasi : nilai kreatinin di bawah < 2,0. mg/dL
Interpretasi hasil BNO-IVP
 Foto 5 menit untuk melihat dan menilai nephrogram (fungsi ginjal)
 Foto 15 menit untuk melihat ureter
 Foto 30 menit untuk melihat VU apakah sudah terisi bahan kontras
 Foto PM (post-miksi) untuk melihat pengosongan VU

Bahan kontras yang disuntikkan melalui vena fossa cubiti → vena


capilaris → vena subclavia → vena cava superior → atrium kanan →
ventrikel kanan → arteri pulmonalis → vena pulmonalis → atrium
kiri → ventrikel kiri → aorta → aorta desendens → aorta
abdominalis → arteri renalis → korteks ginjal.
USG UROLOGI ... (i)
 USG ren dan vesica urinaria,
genitalia masculina, dan prostat
 Indikasi tersering adalah ISK dan
prostatisme (LUTS)
 Korteks renal lebih hipoekoik
dibanding hepar dan lien
 Untuk memeriksa VU, setidaknya
VU harus terisi penuh.
Bentuknya triangular pada
potongan sagital. Tebalnya 2-3
mm.
USG UROLOGI ... (ii)
 USG genitalia tersering adalah USG skrotum, terkadang penis.
 Indikasi utamanya adalah hidrokel, tumor skrotum, Peyronie’s dis.
 Testis bentuknya ovoid, panjang 3,5 cm dan diameternya 3 cm.
 Polus superior testis berlanjut menjadi caput epididymis dengan
diameter 1-3 mm.
USG UROLOGI ... (iii)
 Prostat dapat dilihat pada basis VU saaat USG transabdominal
untuk memeriksa VU.
 Prostat normal bentuknya seperti kacang, ukurannya 4 cm
(potongan craniocaudal) dan 3 cm (transversal).
 Zona transisional dan sentral memiliki ekogenitas sedang dan tidak
dapat dibedakan dengan USG.Volumenya 20-25 ml.
 Indikasi utamanya adalah pembesaran prostat atau tumor prostat.
PIELOGRAFI RETROGRADE
 Tujuannya untuk membuat sistem
pelicalicus dan ureter opaque.
 Indikasi imaging ini adalah:
 Jika terdapat ketidakyakinan terhadap
diagnosis atas hematuria dan/atau
sitologi yang mencurigakan.
 Jika didapatkan 1 atau lebih filling
defect selama IVP/IVU.
 Pemeriksaan IVP/IVU normal, tapi
temuan lab abnormal
LOOPGRAPHY
 Ileal conduit → Loop ileum untuk
menarik urine dari ureter ke
stoma kutaneus.
 Indikasi:
 Setelah post-op untuk melihat
integritas anastomosis post-op.
 Atau beberapa bulan post-op
untuk membedakan refluks atau
obstruksi.
 Komplikasi → cedera spinal
akibat hipertensi (disrefleksia
otonom) karena overdistensi
ileal loop.
CYSTOGRAPHY
 Sistografi diklasifikasikan dalam tiga kelompok, yaitu:
 MCUG (micturiting cystography) → menilai refluks vesikoureter
 Dynamic cystography → urodinamik traktus urinari bawah
 Simple cystography → integritas VU setelah trauma atau operasi untuk memeriksa
adanya fistula (fistula vesico-vagina atau vesico-rectal)
 Diambil dalam 3 posisi jika memungkinkan (supine, oblique 45o, lateral)

Vous aimerez peut-être aussi