Vous êtes sur la page 1sur 35

PROSES KEPERAWATAN

KOMUNITAS

BY. JAMI’AN, SKM


Staff Dosen Akper Pemprov Kalbar
KOMUNITAS
Kelompok sosial yang dibatasi oleh batasan
geografis dan/atau nilai dan interest
tertentu. Anggota komunitas tersebut
saling berinteraksi dalam suatu struktur
sosial dan membentuk nilai, norma dan
institusi sosial (WHO, 1974).
KEPERAWATAN KOMUNITAS
 Komunitas sebagai klien dan target
 Sesuai dengan praktek keperawatan :
keperawatan langsung sebagai aspek dari
praktek keperawatan komunitas, kesehatan
individu dihubungkan dengan kesehatan
populasi
 Konsep kunci : kesehatan komunitas dan
‘partnership”
PARTNERSHIP
 Informed : menyadari persepsi, hak dan
tanggung jawab
 Fleksible : mengenal keunikan dan
kesamaan kontribusi
 Negotiated : distribusi kekuasaan pada
setiap tahapan dari proses berubah
DIMENSI KESEHATAN KOMUNITAS
 Status : biologis dan psikososial.
 Struktur : pelayanan (services) dan
sumber-sumber (resources).
 Proses : fungsi komunitas yang efektif
dalam memecahkan masalah.
KESEHATAN KOMUNITAS
 Status : Statistik penting, insiden dan prevalensi
penyebab kesakitan dan kematian, profil resiko
kesehatan, level kemampuan fungsi
 Struktur : fasilitas kesehatan, perencanaan
kesehatan, sumber daya kesehatan, pola
penggunaan pelayanan kesehatan
 Proses : komitmen, komunikasi efektif, partisipasi,
hubungan dengan komunitas, interaksi komunitas
dan pengambilan keputusan
SIFAT, FOKUS, PENDEKATAN DAN STRATEGI
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

 Sifat : umum dan menyeluruh.


 Fokus : individu, keluarga, kelompok khusus, masyarakat
dengan penekanan pada pencegahan penyakit ,
peningkatan dan mempertahankan kesehatan.
 Pendekatan : melalui keluarga binaan dan kelompok
kerja komunitas.
 Strategi pemecahan masalah : pendidikan kesehatan,
teknologi tepat guna, memanfaatkan kebijakan
pemerintah.
TUJUAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

 Pencegahan dan peningkatan kesehatan


masyarakat melalui :
 Pelayanan keperawatan langsung terhadap
individu, keluarga, dan kelompok
 Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh
masyarakat dan mempertimbangkan masalah
kesehatan masyarakat yang mempengaruhi
individu, keluarga dan masyarakat.
SASARAN KEPERAWATAN
 Menurut Anderson (1988) sasaran
keperawatan komunitas terdiri dari tiga
tingkat yaitu tingkat individu, keluarga dan
komunitas.
PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS

Yang harus menjadi prinsip dlm melaksanakan kepr


komunitas haruslah mempertimbangkan :
 Kemanfaatan : intervensi harus memberikan
manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas artinya
ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian
 Autonomi : masyarakat diberikan kebebasan untuk
melakukan/memilih alternative terbaik yang
disediakan untuk komunitas.
 Keadilan : melakukan upaya/tindakan sesuai dengan
kemampuan/kapasitas komunitas.
PARADIGMA KEPERAWATAN KOMUNITAS

Manusia

Komunitas
Keperawatan
dengan
Dengan keluarga Kesehatan
3 level
pencegahan
sebagai unit sehat/sakit

pelayanan
dasar

Lingkungan
Bio, psiko, sosio, kultu,
spiritual
ASKEP KOMUNITAS
 Merupakan suatu proses komplek,
menggunakan pendekatan sistemik,
berprinsip penyelesaian masalah dengan
memberikan berbagai alternatif pemecahan
masalah dengan melibatkan peran serta
aktif masyarakat secara totalitas guna
meningkatkan derajat kesehatan secara
optimal.
PENDEKATAN PROSES KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN

 Pengkajian
 Penetapan diagnosa
 Rencana
 Implementasi
 Evaluasi
Peran Perawat
Peran Klien
TUJUAN PENGKAJIAN
 Mengidentifikasi kebutuhan komunitas.
 Mengklirifikasi masalah kesehatan komunitas.
 Mengidentifikasi kekuatan dan sumber-sumber.
 Mengidentifikasi faktor-faktor (baik positif dan
negatif) yang berlawanan dengan kesehatan dan
untuk mengembangkan strategi promosi
kesehatan
METODE PENGUMPULAN DATA
1. Wawancara
2. Observasi partisipan
3. Windshield surveys
4. Angket
5. Data sekunder (Secondary analysis)
DATA YANG DIKAJI
1. Lingkungan fisik
2. Pendidikan
3. Keamanan dan transportasi
4. Politik dan pemerintahan
5. Layanan kesehatan dan sosial
6. Komunikasi
7. Ekonomi
8. Rekreasi
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Wawancara
2. Observasi
partisipan
3. Windshield
surveys
4. Angket
5. Data
sekunder
CONTOH ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. a. Balita mengalami batuk pilek 80,36 % Kurangnya pengetahuan Resiko penularan ISPA
b. Pengetahuan orang tua tentang ISPA dengan penduduk tentang cara
kategori pengetahuan kurang (57,1%) pencegahan dan penularan
c. Sikap keluarga kurang baik (60,7%) dalam ISPA
mencegah ISPA
d. Masih ada yang belum membuka jendela
setiap hari (14,3%)
e. Anggota keluarga ada yang merokok 80,4 %
f. Hasil observasi ditemukan jarak antar rumah
yang padat, ventilasi yang kurang karena
jarak antar rumah rapat dan tidak ada jendela,
sinar matahari tidak masuk ke rumah
PRIORITAS MASALAH
NO MASALAH A B C D E F G KETERSEDIAAN SKOR
KESEHATAN SUMBER TOTAL
H I J K L
1. Resiko penularan ISPA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 57
2. Resiko kekurangan gizi 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 40

Keterangan Huruf :
 A = Sesuai dengan peran perawat komunitas  G = Kemudahan untuk diatasi
 B = Sesuai dengan program pemerintah  H = Tempat
 C = Sesuai dengan intervensi pendidikan kesehatan  I = Dana
 D = Risiko terjadi  J = Waktu
 E = Risiko parah  K = Fasilitas
 F = Minat masyarakat  L = Petugas
Pengisian Skor :
 1 = Sangat rendah
 2 = Rendah
 3 = Cukup
 4 = Tinggi
 5 = Sangat tinggi
FORMULA
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

 Logan & Dawkins, 1986 formula diagnosa keperawatankomunitas :


Diagnosa resiko : … (masalah)
Diantara : … (komunity)
berhubungan dengan : … (karakteristik komunity& lingk)
Yang dimanifestasikan oleh : … (indikator kesh/ analisa data )
 Resiko …(masalah) diantara …(menggambarkan komunitas yang
beresiko), berhubungan dengan ……(karakteristik komunitas dan
lingkungan), yang dimenifestasikan dengan ……(indikator
kesehatan/hasil analisa data).
 Tulis diagnosa di dalam tabel diagnosa berdasarkan hasil prioritas
masalah
CONTOH DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Resiko penularan ISPA diantara masyarakat desa Nanga Mau
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan penduduk tentang cara
pencegahan dan penularan ISPA yang dimanifestasikan dengan :
a.Balita mengalami batuk pilek 80,36 %
b.Pengetahuan orang tua tentang ISPA dengan kategori
pengetahuan kurang (57,1%)
c. Sikap keluarga kurang baik (60,7%) dalam mencegah ISPA
d.Masih ada yang belum membuka jendela setiap hari (14,3%)
e.Anggota keluarga ada yang merokok 80,4 %
f. Hasil observasi ditemukan jarak antar rumah yang padat, ventilasi
yang kurang karena jarak antar rumah rapat dan tidak ada jendela,
sinar matahari tidak masuk ke rumah
TABEL DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS PARAF


1 Resiko penularan ISPA diantara masyarakat desa Nanga Mau
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan penduduk tentang cara
pencegahan dan penularan ISPA yang dimanifestasikan dengan :
a. Balita mengalami batuk pilek 80,36 %
b. Pengetahuan orang tua tentang ISPA dengan kategori pengetahuan
kurang (57,1%)
c. Sikap keluarga kurang baik (60,7%) dalam mencegah ISPA
d. Masih ada yang belum membuka jendela setiap hari (14,3%)
e. Anggota keluarga ada yang merokok 80,4 %
f. Hasil observasi ditemukan jarak antar rumah yang padat, ventilasi
yang kurang karena jarak antar rumah rapat dan tidak ada jendela,
sinar matahari tidak masuk ke rumah

2
3
RENCANA KEPERAWATAN
 Merumuskan rencana terdiri dari
 Tujuan jangka panjang/TUM
 Tujuan jangka pendek/TIK

 Strategi intervensi

 Rencana evaluasi

 Merumuskan tujuan harus memenuhi kriteria :


1. berfokus pd masy
2. jelas & singkat
3. dpt diukur & diobservasi
4. Realistik
5. Ada target waktu
6. Melibatkan peran serta masy
TUJUAN JANGKA PANJANG (TUM)
 Tujuan jangka panjang adalah hasil akhir yang diharapkan dari serangkaian
proses pemecahan satu masalah keperawatan, terdiri dari indikator yang
sangat luas dan cenderung abstrak meliputi perubahan (pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap) dari masyarakat.
 Contoh :
Sampai akhir April 2016, sebagian besar (80 %) keluarga memiliki
pengetahuan yang baik tentang cara pencegahan dan penularan ISPA
TUJUAN JANGKA PENDEK (TIK)
 Tujuan jangka pendek adalah hasil yang diharapkan dari setiap kegiatan yang
dilakukan pada waktu tertentu, merupakan penjabaran dari tujuan jangka
panjang terdiri dari indikator yang spesifik (SMART)
 Contoh :
Setelah mengikuti penyuluhan selama 100 menit, peserta penyuluhan
mampu menjelaskan cara pencegahan dan penularan ISPA
STRATEGI INTERVENSI
 Menetapkan strategi intervensi
1. Merencanakan :
- Kegiatan apa yang akan dilaksanakan
- Kapan kegiatan itu dilaksanakan
- Bagamana cara pelaksanaan kegiatan tersebut
- Siapa yang akan melakukannya
- Berapa banyak kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Memperhatikan :
- program yang ada termasuk program yang telah lalu
- organisasi yang ada
- situasi dan kondisi di masyarakat
- sumber-sumber yang ada
3. Menetapkan : kegiatan/aktivitas utama dalam setiap tujuan
RENCANA EVALUASI
 Terdiri dari :
 Kriteria : tanda atau indikator yang mengukur pencapaian
tujuan atau tolak ukur dari suatu kegiatan tertentu
 Contoh :
Terjadi peningkatan pengetahuan tentang pencegahan dan
penularan ISPA pada masyarakat Nanga Mau
 Standart : tingkat performan (penampilan/kinerja) yang
diterima, sesuai dengan tolak ukur yang ada
 Contoh :
 Kehadiran peserta 100 %
 Hasil evaluasi menunjukkan sebagian besar (80%) peserta penyuluhan
memiliki pengetahuan yang baik tentang cara pencegahan dan penularan
ISPA
 Antusiasme peserta selama penyuluhan baik, yang dibuktikan dengan
terjadinya proses interaksi dua arah antara peserta dengan pemberi
penyuluhan
TABEL RENCANA KEPERAWATAN
STRATEGI
NO DIAGNOSA TUM TIK RENCANA EVALUASI PARAF
INTERVENSI
1. Resiko penularan ISPA diantara masyarakat desa Sampai akhir april Setelah 1. Berikan Kriteria :
nanga mau berhubungan dengan kurangnya 2016, sebagian besar mengikuti penyuluhan Terjadi peningkatan pengetahuan
pengetahuan penduduk tentang cara pencegahan dan (80 %) keluarga penyuluhan tentang cara tentang pencegahan dan
penularan ispa yang dimanifestasikan dengan : memiliki selama 100 pencegahan penularan ispa pada masyarakat
a. Balita mengalami batuk pilek 80,36 % pengetahuan yang menit, peserta dan Nanga Mau
b. Pengetahuan orang tua tentang ispa baik tentang cara penyuluhan penularan Standar :
dengan kategori pengetahuan kurang pencegahan dan mampu ISPA 1. Kehadiran 100 %
(57,1%) penularan ispa menjelaskan cara 2. Sebagian besar (80%)
c. Sikap keluarga kurang baik (60,7%) dalam pencegahan dan pesertan dapat
mencegah ispa penularan ISPA menjelaskan cara
d. Masih ada yang belum membuka jendela penularan dan pencegahan
setiap hari (14,3%) ISPA
e. Anggota keluarga ada yang merokok 80,4 3. Terjadi interaksi dua arah
% selama penyuluhan
f. Hasil observasi ditemukan jarak antar
rumah yang padat, ventilasi yang kurang
karena jarak antar rumah rapat dan tidak
ada jendela, sinar matahari tidak masuk
ke rumah
PLANNING OF ACTION

RENCANA PENANGGUNG
NO MASALAH KEPERAWATAN SASARAN WAKTU TEMPAT ALAT DANA
KEGIATAN JAWAB
1. Resiko penularan ISPA Penyuluhan Kelompok Senin, RT. 1 Infokus 100.000 Ketua RT.
pengajian 11/10/2016 Rumah Leafled
ketua RT Sound

2.

Catatan :
1. Planning of action disusun bersama masyarakat berdasarkan hasil musyawah
mufakat dan merupakan bentuk realisasi nyata dari rencana tindakan yang telah
dirumuskan sebelumnya.
2. Meskipun tidak termasuk dalam dokumentasi ASKEP, namun POA harus dilampirkan
dalam laporan akhir
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

 Melaksanakan kegiatan sesuai rencana


yang menekankan pada pencegahan
primer, sekunder dan tersier.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TANGGAL NO IMPLEMENTASI PARAF
KOMUNITAS

3
EVALUASI KEPERAWATAN

 Menilai respon verbal dan non verbal


komunitas setelah intervensi dilakukan
 Mencatat adanya perkembangan kesehatan
komunitas termasuk kasus baru yang
dirujuk
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TANGGAL NO EVALUASI PARAF
KOMUNITAS
S
O
1
A
P

Vous aimerez peut-être aussi

  • Analisis Kelayakan Usaha
    Analisis Kelayakan Usaha
    Document6 pages
    Analisis Kelayakan Usaha
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Neraca Perdagangan
    Neraca Perdagangan
    Document2 pages
    Neraca Perdagangan
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Laba Rugi
    Laba Rugi
    Document6 pages
    Laba Rugi
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Arus Kas
    Arus Kas
    Document6 pages
    Arus Kas
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Neraca Perdagangan
    Neraca Perdagangan
    Document2 pages
    Neraca Perdagangan
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Menyusun Proposal Bisnis
    Menyusun Proposal Bisnis
    Document43 pages
    Menyusun Proposal Bisnis
    Oktavia Milna Herlina
    100% (1)
  • Laba Rugi
    Laba Rugi
    Document6 pages
    Laba Rugi
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Harga Pokok Penjualan
    Harga Pokok Penjualan
    Document6 pages
    Harga Pokok Penjualan
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Analisis Kelayakan Usaha
    Analisis Kelayakan Usaha
    Document6 pages
    Analisis Kelayakan Usaha
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Branding Merk
    Branding Merk
    Document42 pages
    Branding Merk
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Arus Kas
    Arus Kas
    Document6 pages
    Arus Kas
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Rencana Bisnis
    Rencana Bisnis
    Document13 pages
    Rencana Bisnis
    Oktavia Milna Herlina
    100% (1)
  • Pilihan Hak
    Pilihan Hak
    Document8 pages
    Pilihan Hak
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Aspek Spiritual Budaya
    Aspek Spiritual Budaya
    Document70 pages
    Aspek Spiritual Budaya
    Herlina Nababan
    Pas encore d'évaluation
  • Konsep Model Keperawatan
    Konsep Model Keperawatan
    Document7 pages
    Konsep Model Keperawatan
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Askep DM Emi
    Askep DM Emi
    Document33 pages
    Askep DM Emi
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Manajemen Keperawatan Kelompok 3
    Manajemen Keperawatan Kelompok 3
    Document7 pages
    Manajemen Keperawatan Kelompok 3
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Sarimun, S Kep Ns
    Sarimun, S Kep Ns
    Document67 pages
    Sarimun, S Kep Ns
    Annisa Firdaus
    Pas encore d'évaluation
  • Konsep Berfikir Kritis
    Konsep Berfikir Kritis
    Document14 pages
    Konsep Berfikir Kritis
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Konsep Spiritual Dalam Keperawatan
    Konsep Spiritual Dalam Keperawatan
    Document6 pages
    Konsep Spiritual Dalam Keperawatan
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Keutamaan Dan Ethos
    Keutamaan Dan Ethos
    Document5 pages
    Keutamaan Dan Ethos
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Obat Anti Mikroba
    Obat Anti Mikroba
    Document10 pages
    Obat Anti Mikroba
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Obat Analgetik Antipiretik
    Obat Analgetik Antipiretik
    Document18 pages
    Obat Analgetik Antipiretik
    sasmitamaliq-1
    Pas encore d'évaluation
  • Kapsul
    Kapsul
    Document27 pages
    Kapsul
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Obat Inotropik
    Obat Inotropik
    Document5 pages
    Obat Inotropik
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Obat Anastesi
    Obat Anastesi
    Document8 pages
    Obat Anastesi
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Farmakologi Dan Farmasi
    Farmakologi Dan Farmasi
    Document20 pages
    Farmakologi Dan Farmasi
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Obat Sal Nafas
    Obat Sal Nafas
    Document25 pages
    Obat Sal Nafas
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • Farmakognosi
    Farmakognosi
    Document27 pages
    Farmakognosi
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation
  • EMULSI
    EMULSI
    Document6 pages
    EMULSI
    Oktavia Milna Herlina
    Pas encore d'évaluation